Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
"Bisa kalian jelaskan ?" Umi Asiyah dan Abi Husein menatap ke arah Dila dan juga Farel yang saat ini sama-sama terdiam .
Kedua nya saat ini tengah duduk di sofa ruangan inap Rayyan , Kedua nya di sidang oleh umi Aisyah dan Abi Husein . Tadi umi Aisyah yang ingin masuk ke ruangan Rayyan terkejut ketika mendengar suara perdebatan antara Farel dan Dila . Karena penasaran , umi Aisyah menguping nya . Dan setelah semua nya jelas , umi Aisyah menghampiri Abi Husein , dan menceritakan semua nya . Abi Husein terkejut bukan main , lalu Abi Husein langsung menghampiri Farel dan Dila , meminta penjelasan ...
"Saya katakan sekali lagi . Apa maksud dari ucapan kalian !" Seru umi Aisyah , nada bicara nya naik satu oktaf , dan membuat semua yang ada di sana tersentak. Karena ini pertama kali nya bagi mereka semua mendengar umi Aisyah berbicara dengan nada tinggi. Wanita paruh baya bercadar itu selalu berbicara dengan lemah lembut ... Tidak pernah kasar, maupun tinggi ...
Abi Husein meraih tangan sang istri lalu menggenggam nya dengan erat . "Umi , jangan emosi , kita bisa bicarakan dengan perlahan" ucap Abi Husein , menenangkan .
Umi Aisyah menggeleng kan kepala nya , "bagaimana umi bisa tenang Abi . Jika apa yang tadi umi dengar itu semua nya benar . Berarti selama ini putra kita tidak bahagia . Abi .... Umi ... Hiks hiks .. umi tidak bisa membayangkan bagaimana Arsyad .... Hiks hiks " umi Aisyah terisak ...
Dila yang melihat hal tersebut langsung bangkit dari duduk nya dan bersimpuh . "Ummi--- jangan nangis " ucap Dila .
"Kamu ... Hiks hiks . Saya bilang jelaskan dengan jujur . Saya--- hiks hiks "
"Umi , tenang ya . Kita bicara pelan-pelan " ucap Abi Husein , lalu menatap ke arah Dila . "Bangun Dila , silahkan duduk kembali . Abi harap kamu akan menjelaskan nya dengan sejujur-jujurnya ." Sambung lagi Abi Husein .
Dila mengangguk kan kepala nya , lalu kembali lagi ke tempat duduk nya tadi .
Farel menghembuskan nafas nya kasar , menatap umi Aisyah dan juga Abi Husein ."Abi , umi , maaf ... Maaf jika aku melibatkan Arsyad . Aku ngaku salah . Ini semua karena salah ku " ucap Farel .
"Abi , umi , yang umi apa pun yang umi dengar tadi --"
"Kak stop , cukup . Abi , umi itu semua enggak bener , Abi sama umi salah paham . Aku sama kak Farel ---"
"Dila sudah cukup ! Aku tidak mau menambah dosa lagi . Sudah cukup dosa kita di masa lalu . Apa kamu tidak sayang dengan Rayyan , jika suatu saat diri nya menanggung semua dosa yang kita perbuat ? Sudah cukup Dila . " Ucap Farel menyela kalimat Dila dengan tegas .
Dila menggeleng kan kepala nya ..
Namun hal tersebut di abaikan oleh Farel . Farel tetap melanjutkan perkataan nya .
"Abi , Umi , Rayyan itu anak ku . Anak ku bersama dengan Dila "
Deg
Ini suatu pernyataan yang sangat mengejutkan bagi umi Aisyah dan juga Abi Husein . Kenyataan yang selama ini menjawab semua perilaku sang putra . Arsyad sering mengabaikan Dila dan juga Rayyan ...
"Jadi apa motif kamu Farel ? Abi enggak habis pikir , bagaimana bisa jika Rayyan itu anak kandung kamu dengan Dila , lantas kenapa Dila menikah dengan Arsyad ?" Tanya Abi Husein .
Farel menghembuskan nafas nya panjang , lalu menceritakan kronologi semua nya ...
"Astaghfirullah , kenapa kamu tega sekali nak dengan adik mu " ucap umi Aisyah setelah mendengar cerita dari Farel .
"Umi , maaf kan aku , aku tidak tau harus bagaimana lagi . Satu-satunya keluarga ku hanya Arsyad saat itu . Aku tidak mungkin menyuruh Dila dan Rayyan tinggal dengan Arsyad tanpa ikatan apa pun . Jadi aku menyuruh Arsyad menikahi Dila " sahut Farel .
"Tidak juga kamu suruh mereka menikah Farel . Kamu bisa menyuruh Arsyad menghubungi kami , kami akan dengan siap menjaga Dila dan juga Rayyan , sampai kamu siap menjalani hukuman kamu " ucap umi Aisyah .
Farel menundukkan kepala nya . "Maaf umi...., Ini salah ku "
Umi Aisyah menggeleng kan kepala nya . "Terserah kamu . Umi kecewa dengan kalian berdua . Kalian tega sekali membuat anak ku menderita ! " Ucap umi Aisyah lalu bangkit dari duduk nya dan menatap ke arah Dila . "Dan kamu , saya akan bicara dengan Arsyad, supaya dia mau melepaskan kamu segera" sambung umi Aisyah membuat Dila langsung menggeleng kan kepala nya .
"Umi jangan seperti ini , Dila sayang sama mas Arsyad umi --"
"Cukup!" Umi Aisyah mengangkat sebelah tangan nya . Lalu menatap ke arah Abi Husein . "Ayo Abi kita pulang " ajak umi Aisyah ...
Abi Husein mengangguk kan kepala nya , Abi Husein juga sangat kecewa dengan kenyataan ini , namun diri nya bisa mengendalikan emosi nya .
Abi Husein dan Umi Aisyah pergi dari sana .
Dila yang kesal langsung menatap tajam ke arah Farel . "Ini semua gara-gara kamu ! PUAS!" Bentak Dila ...
____oOo____
Arsyad menggeliat ketika mendengar suara dering ponsel milik nya ... Mengedarkan pandangan ke sana kemari , Arsyad lalu menatap jam yang ada di dinding . Pukul 04, 30, pantas saja alarm di ponsel nya berbunyi .
Karena sebentar lagi akan azan subuh ...
"Astaghfirullah" Arsyad beristighfar , sudah berapa lama diri nya tertidur , sampai meninggal kan Shalat di sepertiga malam nya.
Arsyad mencoba bangkit dari tidur nya , lalu mengerutkan kening nya ketika melihat tubuh atas nya tidak mengenakan baju . Diri nya tidak pernah jika tidur tidak memakai baju , Arsyad lalu menyingkap selimut milik nya ..
Deg
Arsyad terkejut ketika melihat tubuh nya tidak terbalut sehelai benangpun . Lalu melirik ke arah samping nya . Di sana Arsyad bisa melihat wajah teduh milik Lydia . Sehingga membuat kedua sudut bibir nya terangkat .
Arsyad mencoba mengingat kejadian semalam . Dan benar saja kejadian yang di kira nya hanya mimpi ternyata kenyataan . Arsyad melakukan nya dengan Lydia wanita yang di cintai nya . Walaupun diri nya bukanlah yang pertama untuk Lydia , tapi kenyataannya Lydia lah yang pertama untuk nya.
Arsyad terus tersenyum , ketika bayang-bayang diri nya melakukan hal tersebut dengan Lydia . Rasa nya sungguh nikmat . Hingga Arsyad tidak hanya melakukan nya sekali , tapi sampai beberapa kali . Dan hal tersebut membuat Arsyad melupakan shalat di sepertiga malam nya. Mungkin juga akibat pengaruh obat perangsang yang di campurkan oleh Dila di dalam teh ...
Tangan Arsyad terangkat , menyingkirkan beberapa helai rambut milik Lydia yang menutupi wajah cantik nya . Mendekat ke arah sang istri , Arsyad lalu mengecup kening nya dengan lembut . Sungguh Arsyad sangat mencintai Lydia . Entah sudah seberapa rasa cinta itu tumbuh di dalam diri nya . Namun kenyataannya dari dulu hingga sekarang , tidak berkurang sedikit pun . Hanya Lydia Maura wanita yang mampu mengisi hati nya .
"Dek bangun , ini udah hampir subuh" bisik Arsyad di telinga Lydia .
Lydia menggeliat , lalu membuka kedua bola mata nya . Pandangan nya langsung tertuju ke arah Arsyad yang tengah menatap nya .
Cup
Arsyad mengecup bibir milik Lydia , membuat Lydia memejamkan kedua bola mata nya .
"Capek hm ?" Tanya Arsyad lembut , dan pertanyaan Arsyad membuat kedua pipi Lydia merah merona . Lydia tau apa maksud pertanyaan Arsyad . Membayangkan kejadian semalam saja , membuat Lydia sangat malu .
"Kenapa kamu diam saja dek ? Apa kamu marah sama abang hm ?" Tanya Arsyad lagi ketika Lydia tidak menjawab pertanyaan nya . Dan Lydia malah memejamkan kedua bola mata nya . Arsyad takut , Lydia marah kepada nya .
Lydia membuka kedua bola mata nya lalu menundukkan kepala nya , dan menggeleng singkat .
"Jadi kenapa diam saja hm ?" Tanya Arsyad lagi .
"Malu bang " sahut Lydia , dan hal tersebut membuat Arsyad menggulum senyuman nya .
Cup
Cup
Cup
Cup
Arsyad tidak henti-henti nya mengecup seluruh wajah milik sang istri dengan gemas .
"Kenapa jadi gemas begini sih " ucap Arsyad .
Lydia mengerjap-ngerjapkan kedua bola mata nya , dan hal tersebut semakin membuat Arsyad gemas .
Ingin sekali Arsyad memakan Lydia lagi , namun suara azan subuh yang berkumandang membuat niat nya harus urung ...
"Mandi , apa mau abang mandiin ?" Goda Arsyad ...
Lydia langsung menggeleng kan kepala nya cepat , melilit kan selimut di tubuh polos nya. Lydia langsung beranjak dari tempat tidur nya dan masuk ke dalam kamar mandi . Lama-lama seperti itu dengan Arsyad tidak aman juga...
Arsyad yang melihat nya terkekeh geli.
bonchap donk