Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 34
Setelah mobil yang dikendarai Mathew menghilang dari pandangan Elena,tiba-tiba Elena menitikan air mata....
"Astaga,apa ini? Bukan nya itu lebih baik supaya dia tidak mengangguku lagi," gerutu Elena mengusap air mata nya dengan kasar.
"Elena," panggil Inez tiba-tiba muncul dari belakan,dan membuyarkan lamunan Elena.
"I~iya," sahut Elena tampa menoleh ke arah Inez.
Membuat Inez sedikit penasaran,lalu melangkah menghampiri Elena....
"Kamu menangis?" tanya Inez menatap lekat wajah sedih Elena.
Bukan nya menjawab,tangis Elena semaking menjadi,seketika membuat Inez kebingunan,dan membawa Elena menuju taman samping mansion,dan duduk disana....
"Kamu itu kenapa? Apakah semalam Om mu memahi mu?" Inez kembali mencoba bertanya,karna dia juga merasa bersalah karna sudah membuat teman nya itu berada dalam masalah.
Elena menggelengkan kepala,"Tidak,aku hanya sedih,karna merasa ada sesuatu yang menghilang dariku Inez...." jawab Elena lirih.
"Kalau begitu,coba ceritakan,siapa tau aku mempunyai solusi," usul Inez ingin membantu.
"Bagaimana ini? Apakah aku harus menceritakan nya kepada Inez,tapi aku takut," batin Elena mempertimbangkan,takutnya kejadian yang dia alami terulang kembali.
"Haaah...tidak apa-apa kalau kamu ragu.aku mengerti karna gara-gara Tina,kamu kehilangan kepercayaan kepada orang lain,tapi yang harus kamu kalau semua manusia berbeda Elena," jelas Inez menghela nafas kasar.
"Baiklah,tapi kamu janji tidak akan mengejek ku," pinta Elena dan Inez pun mengangguk setuju.
Elena pun mulai menceritakan semuanya dari awal,dari dia di paksa dan lama kelamaan dia menjadi terbiasa,dan menikmat sentuhan lembut yang dilakukan oleh Mathew,namun membuatnya tak bisa mengambil keputusan adalah,dia takut ayah nya kecewa....
"Elena,kesempatan kita hidup berapa?" tanya Inez setelah mendengar keseluruhan cerita Elena.
"Sa~satu kali," jawab Elena gugup.
"Dan kamu pastinya tau kalau jodoh pun hanya datang satu kali.lagian kalian bukan keluarga sedara,kalau kamu juga menyukai Om kamu,kenapa tidak mencoba untuk memperjuangkan nya.kalau aku di posisi mu,aku akan berjuan Elena,apalagi jodoh sudah ada di depan mata," sarang Inez mencoba membakar gejolak hati Elena.
"Berikan aku waktu dulu,aku masih mempertimbangkan nya," ujar Elena ragu.
"Terserah...karna aku dengar ada seorang model terkenal yang sedang mengejar Om kamu,takutnya dia akan mengantikan posisi kamu,lalu menjadi tante kamu,Elena," ucap Inez memanasi Elena.
Ucapan Inez berhasil membuat pikiran Elena terbang melayang jauh,bukan membayangkan apa-apa.namun dia membayangkan bagaimana Mathew akan memperlakukan model itu diatas ranjang,sama seperti yang Mathew lakukan kepada nya....
Brakkkkk!
"Aaarrrgggg! Tidak akan kubiarkan," teriak Elena frustasi sambil menggeprak meja dengan amarah mengebu-gebu,lalu bangkit dan berjalan pergi.
"Bi! Tolong berikan tas Elena kepada nya!" teriak Inez sambil berlari kecil mengejar Elena dari belakan.
Pelayan yang mendengar itu bergegas berlari masuk ke dalam kamar Inez,lalu meraih tas Elena dan kembali berlari keluar secepat mungkin menuju pintu mansion....
"Hosh...hosh...hosh,i~ini tas mu Nona," dengan nafas ngos-ngosan,pelayan itu menyodorkan tas kepada Elena.
"Terima kasih Bi," ucap Elena meraih tas tersebut,lalu merogo tas nya mengambil kunci mobil.
"Elena,jangan beri Om nakal mu itu kesempatan untuk lolos," pesang Inez mendukung hubungan Elena dan Mathew.
"Tentu.kali ini,tidak akan kubiar lalat mau pun wanita lain mendekati nya," sahut Elena memasan kaca mata hitam nya,lalu masuk ke dalam mobil,dan pergi.
(Di perusahaan Anderson)
Lagi-lagi Fidel berlari masuk ke dalam ruangan Mathew dengan nafas ngos-ngosan,lalu menyerahkan ipad milik nya kepada Mathew....
"Ini,kenapa?" tanya Mathew kebingunan.
"Coba Tuan lihat baik-baik Tuan,kemana arah mobil Elena sekarang," jawab Fidel.
Mathew pun mengfokus tatapan nya ke layar ipad,lalu beberapa detik kemudian dia membulatkan mata....
"Dia kesini!" pekik Mathew bangkit dari duduk nya dengan panik.
Karna ini pertama kali nya Elena berniat menemui nya secara langsung,membuat perasaan nya bercampur kini aduk,antara senang dan panik....
"Fidel,kamu keluar sekarang,dan pura-pura berpapasan dengan Elena di lobby,ingat jauhi para model yang ingin datang menemuiku," perintah Mathew bergegas memperbaiki penampilan nya,lalu menyemprotkan parfum sebanyak mungkin,agar terlihat tampan saat menemui Elena.
"Iya Tuan," sahut Fidel kembali berlari keluar dari ruangan,dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Mathew.
Di luar perusahaan,Elena yang sudah tibah,langsung turun dan berjalan masuk hendak menemui resepsionis,namun tiba-tiba....
"Nona," panggil Fidel yang baru saja keluar dari dalam lift.
Elena pun berbalik dan menatap Fidel penuh curiga,"Bagaimana kamu tau,kalau aku akan datang?" tanya Elena penuh selidik.
"Mampus,aku," batin Fidel mengutuk dirinya sendiri.
"Aa...ini,A~anu,aku mau keluar Nona,dan kebetulan bertemu Nona disini," jawab Fidel gelagapan.
"Oh...dimana Mathew?" tanya Elena spontan,membuat semua kariyawan menatap nya dengan wajah terkejut.
"Tuan berada di ruangan nya,sedang menun.Eh! Maksud saya,sedang kerja," jawab Fidel hampir saja keceplosan,akibat terlalu gugup.
"Ok baiklah,aku ingin menemui nya,bye,"
Elena pun berjalan pergi dan masuk ke dalam lift,tak lama para kariyawan mulai bergosip....
"Kok ponakan begitu kelakuan nya,"
"Iya nih,"
"Kalau kalian masih mau bekerja,kusarangkan cepat bubar,sebelum surat pecatan kalian ku taru di meja kalian masing-masing," selah Fidel menatap mereka semua dengan tatapan tajam.
Tampa menungu lama,mereka pun bubar dan menghilangkan bagaikan angin,karna tidak mau sampai di pecat oleh Mathew,si CEO arogan dan datar itu....
Mathew harus lebih hati² lagi dalam bertindak agar tidak ketahuan nathan
hoo yg lagi happy karena cintanya gk bertepuk sebelah tangan
duh dasar om nakal