" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
" Loh kok cepet betul ketemu Aldaranya?".. Tanya Elmira melihat Gracio datang
" Aldara sepertinya lagi banyak kerjaan Mom, tapi besok aku akan kesana kembali".. Ucap Gracio
" Baiklah, apa Aldara baik-baik saja?".. Tanya Elmira
" Dia sangat baik-baik saja Mom, dan lagi dia makin bertambah cantik Mom".. Ucap Gracio sambil tersenyum
" Mengapa kamu tersenyum saat mengatakan Aldara cantik?".. Tanya Elmira namun Gracio menggelengkan kepalanya".. Apa kamu menyukai Aldara?? ".. Sambung Elmira namun diangguki oleh Gracio
Elmira hanya tersenyum saat mengetahui bahwa Putranya sedang menyukai Dokter Aldara..
****
Keesokkan paginya, dimana tadi malam Aldara yang sudah sadar dari pingsannya, namun sekerang dia masih memaksakan untuk melanjutkan pekerjaan..
Aldara melihat ke arah cermin, dimana dahinya sejat ada tambalan yaitu perban..
" Haaa wajahku jadi begini gara-gara nenek sihir itu".. Gumam Aldara
Kini Aldara mulai memakai jas putihnya, setelah itu dia keluar dari ruangan itu terkejut lah Aldara..
" Loh Profesor ngapain?".. Tanya Aldara dengan mengelus dadanya
" Kamu sedang apa Aldara? Seharusnya kamu istirahat".. Ucap Julian tidak menjawab pertanyaan Aldara
" Ah, Aldara bosen jika tidak ngapain-ngapain".. Ucap Aldara dengan wajah cemberutnya".. Ohiyaa.. Terima kasih atas kemarin sudah membawa Aldara kabur dari nenek sihir".. Ucap Aldara dengan terkekeh
" Nenek Sihir?".. Kata Julian dengan wajah gelinya
" Profesor".. Panggil Aresha
Membuat Julian kaget namun Aldara hanya santai saja menanggapinya..
" Kalau gitu Aldara berkerja dulu".. Pamit Aldara dengan membungkukkan tubuhnya..
Julian menatap ke arah Aresha.. Membuat dia sedikit takut Aresha akan melukai Aldara lagi..
" Apa?".. Tanya Julian dengan nada dinginnya
" Apa Profesor lupa?".. Ucap Aresha sambil mendekat ke arah Julian
" Tidak".. Ucap Julian dengan santainya
" Baguslah, aku hanya ingin menyerahkan data rangkuman Pasien saja".. Ucap Aresha memberikan rangkuman itu
Julian mengambilnya dan mengeceknya, dan membuat dia tersenyum..
" Tumben kamu melakukannya dengan benar?".. Tanya Julian
" Haaa melakukan yang benar salah, tidak benar juga salah yang mana sih maunya laki-laki ini".. Ucap Aresha dengan kesalnya dan pergi
Julian hanya terkekeh melihat ke arah Aresha yang pergi karena kesal.. Disisi lain Aldara dengan senyum lebarnya selalu menyapa orang-orang disana itulah mengapa orang suka kepada Aldara..
Takkk!!!
" Awwww".. Meringis Aldara mendapatkan sakit oleh jitak'an Delvaro
" Siapa menyuruh kamu untuk bekerja hah?".. Tanya Delvaro dengan wajah dinginnya
" Aku bosan kak dikamar mulu makanya aku kerja, dan lagi hari ini aku hanya sampai jam 12 saja besok juga aku libur".. Ucap Aldara dengan kesalnya
Dengan kasarnya Delvaro membuang nafasnya mendengar mulut Aldara yang sangat cerocos itu..
" Baiklah, baiklah".. Ucap Delvaro dengan pasrahnya
Angga hanya terkekeh melihat Delvaro yang pasrah kepada Aldara..
Drttt... Drttt...
Ponsel Aldara bergetar, Aldara pun mengambilnya didalam sakunya dan melihat notif tersebut membuat dia tersenyum..
Delvaro dan Angga merasa heran dengan wajah Aldara yang tersenyum saat melihat kearah ponselnya itu..
[ Aldara, hari ini aku akan mengunjungimu lagi.. ] Gracio
Aldara sangat senang mendapatkan pesan dari Gracio.. Aldara pun mulai membalasnya..
[ Baiklah.. Aku akan menunggunya, aku juga hari ini selesai kerja lebih awal, dan besok jadwal aku libur bekerja,] Aldara
[ Besok aku akan membawamu ke Mansion bertemu dengan Mommy, setengah jam lagi aku akan berangkat. Jadi tunggulah] Gracio
Aldara pun tersenyum senang, setelah itu memasukkan kembali Ponselnya disakunya. Namun saat dia menatap ke arah Delvaro dan Angga membuat mereka mendekat ke Aldara..
padahal itu bujuk rayu yang semu dan akan lupa bahwa sudah beristri dan punya anak untuk dapat leluasa dalam mengarungi kesenangan maka istri sah jadi dan anak menjadi tumbal kebiadaban ibu tiri dan bapak nya nauzubillah