NovelToon NovelToon
MENDUA

MENDUA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami / Pihak Ketiga
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Bilqies

Dilarang Boom Like!!!
Tolong baca bab nya satu-persatu tanpa dilompat ya, mohon kerja sama nya 🙏

Cerita ini berkisah tentang kehidupan sebuah keluarga yang terlihat sempurna ternyata menyimpan rahasia yang memilukan, merasa beruntung memiliki suami seperti Rafael seorang pengusaha sukses dan seorang anak perempuan, kini Stella harus menelan pil pahit atas perselingkuhan Rafael dengan sahabatnya.

Tapi bagaimanapun juga sepintar apapun kau menyimpan bangkai pasti akan tercium juga kebusukannya 'kan?

Akankah cinta segitiga itu berjalan dengan baik ataukah akan ada cinta lain setelahnya?

Temukan jawaban nya hanya di Noveltoon.

(Please yang gak suka cerita ini langsung Skipp aja! Jangan ninggalin komen yang menyakitkan. Jangan buka bab kalau nggak mau baca Krn itu bisa merusak retensi penulis. Terima kasih atas pengertian nya.)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENDUA 34

Pagi itu, ruang sidang Pengadilan Agama tampak tegang. Di meja sidang yang tak terlalu besar, hanya ada dua pihak yang tampaknya sudah lama menunggu keputusan ini. Stella, dengan penampilan sederhana namun penuh ketegasan, duduk di sebelah Mama Elena, ibunya yang selalu setia mendampinginya.

Hari ini wajah Stella tampak tenang, meski ada getir yang sulit disembunyikan di matanya. Sebaliknya, Rafael, yang harusnya ada di sana, sama sekali belum tampak batang hidungnya. Hakim mengetuk palu, menandakan bahwa persidangan sudah dimulai, namun tanpa kehadiran pihak salah satu yang sangat penting dalam proses ini.

"Dengan ini saya menyatakan bahwa perceraian ini sah dan resmi. Stella dan Rafael, kalian berdua kini telah resmi berpisah." Ucap Hakim, suaranya menggema dalam ruang sidang yang sunyi.

Keputusan itu terdengar seperti sebuah kebebasan penantian panjang bagi Stella. Sebuah kelegaan menyelimuti hatinya, meskipun rasa sakit akibat luka-luka yang ditinggalkan oleh Rafael masih terasa menusuk. Namun, dia segera menepis rasa itu. Dalam hatinya, dia berjanji untuk mulai menata hidupnya kembali, untuk menjadi Stella yang tegas, yang tidak akan lagi membiarkan dirinya dirundung oleh kelemahan dan ketakutan.

'Mulai hari ini, aku akan menjadi Stella yang tegas, bukan yang lemah.'

Setelah sidang berakhir, orang-orang mulai meninggalkan ruang sidang. Stella berdiri, diikuti oleh Mama Elena yang menggenggam tangannya dengan erat. Mereka melangkah keluar, namun saat itu, terdengar derap langkah kaki yang berjalan mendekat ke arahnya yang tak lain adalah Rafael baru saja muncul di pintu ruang sidang, dengan wajah penuh kekesalan.

Langkah kaki Rafael terdengar berat, namun penuh percaya diri. Dia mendekat ke arah Stella, ada sebuah kilatan amarah dalam sorot matanya.

"Stella, ini belum selesai!" Rafael menatap tajam Stella dengan suara yang nyaring.

Stella menatapnya dengan tenang. "Mas Rafael, kita sudah resmi bercerai. Sidang sudah selesai." Jawabnya dengan tegas.

Rafael tampak terkejut, wajahnya memerah, dan dia tidak bisa menahan amarah yang semakin membara.

"Apa? Kamu ... kamu pikir kamu bisa begitu saja memutuskan semuanya tanpa aku? Aku tidak ada di dalam sidang itu. Bahkan aku belum menyetujui apa pun. Kamu mengkhianatiku, Stella!"

Dengan nada dingin, Stella berkata, "Kamu tidak ada di sana karena itu keputusan bersama. Perceraian ini sudah sah. Dan kamu harus menerima kenyataan."

"Ini bukan hanya keputusan ku. Tapi, ini juga keputusan pengadilan. Kita sudah berpisah, Mas."

Rafael semakin tidak terima, suaranya menggelegar. "Tidak! Ini tidak sah! Kamu hamil, Stella! Kamu sedang mengandung anakku! Itu artinya kamu tidak bisa bercerai begitu saja!"

Mendengar tuduhan itu, Mama Elena yang berdiri di belakang Stella langsung maju, mencoba menenangkan situasi. Namun, Stella mengangkat tangan, memberi isyarat untuk ibunya agar tetap tenang.

"Mas Rafael, perceraian ini sah. Tidak ada yang perlu dibahas lagi." Ucap Stella tegas.

Sebelum perdebatan semakin memanas, seorang petugas keamanan datang menghampiri. Dengan sigap, petugas keamanan menahan Rafael, meminta agar dia keluar dari ruang sidang.

"Maaf, Tuan. Anda harus meninggalkan area ini."

Rafael berusaha melawan, tapi petugas keamanan tidak memberinya kesempatan. Dengan kekuatan yang cukup, Rafael akhirnya di paksa keluar dari ruang pengadilan, sambil terus melontarkan umpatan dan kemarahannya.

Dengan langkah tegap dan penuh keyakinan, Stella dan Mama Elena berjalan keluar dari gedung pengadilan. Keputusan pengadilan telah memisahkan mereka, tetapi bagi Stella, perjalanan baru saja dimulai. Dia akan melangkah ke depan, lebih kuat, lebih tegas, dan lebih bebas dari sebelumnya.

🍁Mansion Rafael🍁

Beberapa hari setelah sidang perceraian yang menegangkan, perasaan hampa masih menyelimuti mansion megah milik Rafael. Keputusan hukum telah ditetapkan, dan perpisahan antara Stella dan Rafael akhirnya sah di mata hukum. Meskipun demikian, perasaan luka dan amarah masih mengendap di hati masing-masing.

Stella dengan wajah dingin dan penuh tekad, melangkah masuk ke dalam mansion yang dulu pernah menjadi rumahnya. Pintu besar mansion terbuka, dan langkah kakinya menggema di ruang tamu yang kini terasa asing. Tampak seorang wanita seksi yang tengah duduk di sofa bed, dia adalah Angel, istri kedua Rafael, dengan ekspresi tak kalah tajam, memandang Stella yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Aku datang untuk mengambil apa yang telah menjadi hakku dan Rafella. Semua harta yang pernah Rafael berikan padaku, dan pada anakku. Semua yang dia serahkan pada kami, adalah milik kami sekarang." Stella berucap dengan suara dinginnya sembari menyapu pandang ke seluruh ruangan yang sudah lama dia tinggalkan.

Sekilas momen indah bersama keluarga kecilnya terngiang kembali bagaikan slide-slide film yang terus berputar memenuhi isi kepalanya. Sontak Stella segera menepis bayangan itu karena dia tidak ingin terbelenggu dalam masa lalu yang begitu pahit dalam hidupnya.

Angel tersentak kaget dengan fakta yang baru saja dia dengar dari mantan istri suaminya yang notabene nya sahabatnya sendiri.

"Apa maksudmu? Ini milik Rafael, bukan milikmu atau anak kecil itu!"

"Terserah, aku datang kesini hanya untuk mengambil hak ku dan Rafella. Dan kamu Angel, kamu tidak punya hak atas semua Asset yang di miliki Mas Rafael karena itu semua sudah jadi milikku dan Rafella." Stella berbalik menatap tajam Angel, kedua netranya memancarkan sebuah kebencian yang mendalam pada wanita yang ada di hadapannya.

"Oh, jadi ... kamu datang kesini untuk mengklaim semuanya, termasuk yang sudah bukan milikmu lagi?" Angel membalas tatapan tajam Stella.

"Tentu, aku akan mengambil semuanya. Ini semua milikku dan Rafella, hak yang sudah diberikan dengan sah oleh Mas Rafael." Terang Stella dengan tenang dan penuh penekanan di akhir kalimat.

Angel yang hendak membuka mulut membalas semua perkataan Stella, tetapi kata-kata itu terhenti begitu suara langkah berat Rafael terdengar turun dari anak tangga.

Rafael turun dengan wajah yang terlihat letih dan bingung. Melihat kehadiran Stella dan Angel yang sedang beradu tatap tajam, dia tahu bahwa hari ini akan menjadi salah satu hari yang paling berat dalam hidupnya.

"Rafael, apa benar yang di katakan wanita itu? Semua harta milikmu kamu berikan pada Stella dan Rafella?" Angel memberondong Rafael dengan berbagai macam pertanyaan membuat pria itu semakin pening.

Rafael hanya mengangguk pelan. Tatapannya terlihat kosong, seperti tak mampu lagi membendung kenyataan pahit ini.

"Ya, semua yang di katakan Stella itu benar. Itu adalah keputusan yang aku ambil sejak awal menikah dengan Stella."

Angel terkejut mendengar itu semua, seakan mimpi yang selama ini dia bangun untuk menguasai seluruh harta dan kekayaan Rafael hancur seketika. Dalam hatinya, sebuah amarah mulai membuncah. Perasaan yang selama ini terpendam mulai muncul ke permukaan.

"Apa kamu gila? Jadi, kamu rela kehilangan semua harta hanya untuk seorang wanita yang sekarang sudah menceraikanmu? Apa kamu tidak salah, Rafael?" Angel membentak Rafael dengan amarah yang sudah meledak memenuhi ruangan. Sorot matanya terlihat tajam menatap Rafael, Angel benar-benar tidak terima dengan fakta tersebut.

Sementara Rafael hanya bergeming tak mampu membalas semua perkataan Angel karena itu memang benar adanya, seluruh harta yang di miliki Rafael adalah milik Stella dan Rafella. Rafael memberikan itu semua dalam keadaan sadar, dan waktu itu Stella menolak akan keinginan Rafael karena dia tidak meminta itu semua, bagi Stella kesetiaan dan kebahagiaan yang selama ini di berikan oleh Rafael padanya itu jauh lebih dari cukup daripada harta yang di miliki Rafael.

Akan tetapi, Rafael yang tetap kekeh dan untuk meyakinkan pada Stella, agar istrinya percaya bahwa Rafael tidak akan selingkuh, akhirnya Rafael memberikan semua hartanya pada Stella dan juga Rafaella.

Bahkan Rafael sendiri yang berjanji kalau dia sampai berani selingkuh maka dia akan kehilangan semua kekayaannya karena seluruh hartanya sudah di atas namakan Stella dan Rafella. Dan ternyata itu semua jadi Boomerang untuk dirinya sendiri karena tanpa sadar dia telah menduakan Stella, itu artinya Rafael akan kehilangan seluruh harta yang di milikinya.

Dan kini waktunya untuk Stella datang mengambil hak nya dan Rafella termasuk mansion yang kini di tempati oleh Rafael. Stella sudah tidak peduli lagi mengenai Rafael akan tinggal dimana, saat ini yang ada di dalam benaknya hanya ada sebuah rasa sakit hati dan dendam yang menyelimuti dirinya. Stella berjanji akan membalas semua perbuatan mereka pada dirinya selama ini.

"Ini semua hakku dan Rafella, Angel! Jangan berharap kamu bisa mendapatkan apapun setelah kamu menikah dengan Mas Rafael. Sekarang dia sudah tidak punya apa-apa lagi." Stella terus mengulang perkataanya dengan tegas dan tersenyum miring menatap Angel.

Tiba-tiba, Rafael merasa terpojok. Keringat dingin mulai membasahi dahinya, sementara hatinya dipenuhi dengan rasa frustasi dan penyesalan.

Beberapa saat kemudian Stella meluncurkan perkataan yang berhasil mengejutkan kedua orang yang ada di hadapannya kini.

"Mas Rafael, tolong segera kemasi barang-barang kamu karena kamu sudah tidak punya hak apapun atas mansion ini. Semua yang ada di sini, bukan lagi milikmu." Stella menatap datar ke arah Rafael.

DEG

Rafael berdiri terpaku, kata-kata itu seperti tamparan keras yang membuatnya kehilangan seluruh jati dirinya. Dia ingin berbicara, mempertahankan posisinya, tetapi bibirnya begitu keluh untuk mengatakan keinginannya. Namun, beberapa detik kemudian Rafael memberanikan diri membuka suara.

"T-tapi ini rumah kita, Stella! Ini rumah kita dulu! Aku … aku tidak tahu harus pergi ke mana." Rafael begitu frustasi dengan suara tercekat yang berhasil lolos dari bibir tipisnya.

"Pergilah! Jangan buat aku harus mengusirmu lagi, Mas." Seru Stella menatap tajam Rafael.

Stella berbalik dan berjalan pergi tanpa menunggu jawaban dari Rafael, meninggalkan pria itu berdiri kaku di tengah ruang tamu.

Namun, begitu Stella keluar dari mansion, amarah Angel meledak.

"Rafael, kamu benar-benar gila! Kenapa kamu memberikan semua yang kamu punya padanya? Kamu bodoh sekali! Apa yang akan kita lakukan sekarang?"

"Kenapa Angel, kamu menyesal telah menikah dengan ku karena aku sudah tidak memiliki apa-apa, hem? Harusnya aku yang menyesal telah mengenalmu, Angel! Aku menyesal telah berhubungan denganmu, dan aku menyesal pernah memberi kepercayaan padamu!" Ungkap Rafael mengenai semua isi hatinya pada Angel.

Angel terkejut, tak menyangka kata-kata itu keluar dari mulut Rafael, kini amarahnya sudah tak tertahankan lagi.

"Jadi, kamu menyalahkanku sekarang? Ini semua karena aku, iya? Ingat ya Rafael, kamu sendiri yang memilih untuk memberikan semuanya pada Stella dan anakmu! Dan kamu juga yang membuat keputusan bodoh ini, jadi jangan salahkan aku!" Angel membalas tatapan tajam Rafael, dia sungguh tidak terima dengan apa yang di katakan Rafael padanya.

"Ya, karena kamu! Kamu yang selalu memaksaku untuk meminta lebih padaku! Semua ini terjadi karena Stella mengetahui perselingkuhan kita, Angel. Kamu yang membuat segalanya hancur!" Rafael menggertakkan giginya dia sudah tak bisa menahan amarahnya lagi.

"Tutup mulutmu! Kamu tidak bisa menyalahkanku atas semua ini. Aku tidak pernah minta itu semua, Rafael. Kamu yang bodoh!"

Keduanya saling berteriak dan tak ada yang ingin mengalah. Sebuah pertengkaran sengit yang tak lagi bisa ditahan, meletus begitu saja, mengungkapkan semua kebencian dan penyesalan yang selama ini terpendam.

Pertengkaran mereka terus berlangsung, dan suasana mansion itu semakin memanas. Sebuah rumah yang dulu penuh dengan tawa dan kebahagiaan kini berubah menjadi tempat pertempuran batin antara dua wanita yang pernah mencintai pria yang sama, dan seorang pria yang kini merasa kehilangan segalanya.

Rafael merasa kesepian, hampa, dan terjebak dalam kesalahan-kesalahan yang telah dia buat. Angin malam yang berhembus melalui jendela mansion menyiratkan bahwa segalanya telah berakhir.

*

"Apa! Perempuan ...."

.

.

.

🍁Bersambung🍁

1
Sunaryati
Semoga kebahagiaan yang kau alami sekarang tak ada gangguan lagi, biar Angel dan Rafael menerima kehancuran hidupnya
Kaizy celine
Ya ampun gitu kali ya klo uang banyak meskipun gag ada suami bisa tegar ...
Kaizy celine
Kamu juga murahan rafael .. bukannya dari awal kamu sama angel melakukan itu juga diblakang stella
Kaizy celine
OMG hancurrr leburrr tuh rafael makin terlihat siapa angel sbenernya🫣
mbok Darmi
awal kehancuran angel dan rafael dimulai dua manusia lucknut saling menyalahkan dan dendam ngga akan ada habisnya, tolong keluarga kecil stela perlu pengawalan dan waspada feeling ku angel akan menculik lagi rafaela atau baby reyhan untuk balas dendam ke rafael dan stela
Bilqies: siap kakak
total 1 replies
che vie
sudah sadar sekarang mas??? /Chuckle//Chuckle/
Daulat Pasaribu
mampoosss kau rafael.akibat kau kepingin punya anak cowok,sampai sampai kau selingkuh.terakhir terimalah penyesalanmu
ZiaNa
hahaha apalgi yg akan kau perbuat angell demi mndptkn rafael. jgn kau usik stella yg udah bahagia
ZiaNa
itu bukan anak rafaeel.. kyknya anak yg lKi" dtemg ke rmh sakit itu
Kaizy celine
Aduhhh ketahuan juga dehh klo bukan anak rafael ... tutup rapat2 mimpi mu itu angel ... harta rafael smakin jauh untuk kamu dapatkan .. sudahlah mundur pelan2 aja atau kamu yg akan semakin hancur sia2
Daulat Pasaribu
kapan sih Thor mereka kena karma nya...Uda nunggu dari kemaren,GK juga muncul karma untuk org tu verdua.
Daulat Pasaribu
gak pantas kalian hidup bahagia.penghianat dan pezinah
che vie
balasan yang diterima Angel dan Rafael masih belum setimpal dibandingkan perbuatan mereka pada Stella dan Rafella. buat mereka lebih menderita Thor...😡😡
ora
Apa yang akan kamu lakukan setelah ini Rafa 😏😏😏
ora
Namanya bangkai, pasti kecium jugalah ....
ora
Kecewa kan hatimu? Bagaimana rasanya dikhianati Rafa😏😏
amaze min1
wkwk tinggal nunggu cerein angel deh
Nur Adam
lnjut
Ifha
nah skrg kamu tau kan Rafael kebusukan angel..
mbok Darmi
bau bangkai kebusukan mu sdh ngga bisa ditutupi lagi angel, saat kamu bilang hamil saja sdh meragukan rafael sua yg oon bin goblok percaya dan ulah mu yg licik menculik rafaela demi bisa dinikahin rafael, keruntuhan ingat angel apabyt kamu tabur itu yg kamu tuai, tinggal telpon selingkuhan mu ayah biologisnya jeslyn suruh donor darah kok bingung, semua sdh terbongkar percuma mau kamu rahasiakan, otw kere kembali makanya jgn sok iri hati dengki dipelihara yg ada kembali ke kamu lagi bahkan tambah menyakitkan, udah diceraikan Rafael masih punya anak penyakitan butuh biaya ngga ada duit modarrr
Jumiah: jangan menuntut kejujuran klo kmu kg jujur ,dsr sampah cocok x sma tonk sampah...
haaaa haaaa ,rafael dpt piala bergilir
Jumiah: heee heeee,jangan menuntut kejujuran ,klo jua gk jujur Rafael..
sampah cocok x di tonk sampah...
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!