Berawal dari Marley yang menolong gadis kecil yang ia beli dari Klub malam, dengan bayaran yang tinggi.
Sebagai seorang Cassanova, tentunya Marley menginginkan hal ranjang kepada gadis yang telah ia tolong.
Tapi, Bintang memberi syarat sebelum menyentuh nya harus menikahi nya terlebih dahulu. lalu bagaimana dengan Marley? apakah mereka akan menikah hanya karna darah perawan yang diinginkan Marley?
Ayo baca dan jangan lupa Vote, Follow, like, dan komentar agar novel ini bersinar terang:)
Follow IG:authorhaasaanaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Dua Dua
Guru les Bintang seorang wanita dewasa, yang pernah menjalani masa kuliah nya di London. Sudah tentu sudah diseleksi ketat oleh Alga, wanita itu sangat cantik bagi Bintang.
“Nona sudah tahu membaca kan?” tanya Keyra, guru kelas private Bintang.
“Sudah, Bu.”
“Eh jangan panggil ibu, kelihatan tua banget. Panggil saja aku Keyra, kita berteman.” Ucap Keyra dengan senyuman manis nya.
Bintang tidak pernah berteman dengan siapapun sebelumnya, perlahan ia mengangguk mantap. Keyra merupakan sepupu dari Marley, orang yang tepat bukan untuk mengajari istri dari pria itu.
“Bagus, kita akan belajar mulai dari pengetahuan alam dulu.” Kata Keyra, ia suka karena melihat semangat tinggi dari Bintang.
Pelajaran pun dimulai, Bintang sangat cepat memahami pelajaran yang Keyra katakan. Bahkan sangat mudah memahami ilmu matematika, benar-benar tidak bersekolah lagi karena ulah dari ibu tiri.
Setelah pelajaran selesai, Sinta baru pulang dari kegiatan nya. Ia tersenyum lebar kala melihat Keyra dan Bintang yang berbicara satu sama lain.
“Loh guru les Bintang, kamu?” Tanya Sinta, ia duduk bersama dengan mereka di sofa.
“iya tan, ngga sengaja bertemu dengan Alga. Dia nanya sama aku soal guru les private, sekalian aja deh aku daftar.” Jelas keyra diselingi tawa nya.
“Oh iya, Bintang.. Kenalin ini sepupu suami kamu, berarti sekarang sepupu kamu juga.” Ucap Sinta kepada Bintang, perlahan Bintang tersenyum sangat manis kepada keyra.
“Kami sudah berteman, Tan. Aku akan rajin deh datang kesini, agar Bintang tidak kesepian.” Kata Keyra, Sinta mengangguk setuju.
“yaudah kalian saling cerita ya, ibu mau mandi dulu.”
“iya bu”
Bintang melihat kepergian mertua nya, ia melihat jam dinding yang sudah hampir sore. Sebentar lagi suami nya akan pulang, tapi Bintang tidak tahu.. Apakah suami nya lembur atau tidak.
“Kamu tahu kalau Marley seorang cassanova?” Tanya Keyra dengan sedikit berbisik, Bintang mengangguk cepat.
“parah loh, kerjaan nya wanita mulu tiap malam nya. Memang nya kamu sudah yakin kalau Marley sudah berubah?” Tanya Bintang lagi, sekalipun Bintang tidak yakin.. Tapi, apa yang bisa ia lakukan selain Terima dengan semua nya.
Keyra mengeluarkan sebuah buku di tas nya, buku yang kelihatan sudah usang banget.
“Ini daftar wanita yang pernah dekat dengan Marley, aku dan Alga menulis nya untuk diberi tahu kepada istri Marley kelak.”
Bintang menerima buku itu, ia membaca nama dan tempat tinggal wanita yang pernah dekat dengan suami nya. Membaca itu membuat Bintang sakit kepala, sangat banyak.
“Tapi, tidak semua melakukan hubungan panas. Seperti ada setengah saja yang sampai melakukan itu, suami mu itu parah banget deh kalau soal begituan.”
“Dari banyak nya wanita, mana yang paling dicintai oleh nya?”
“Cinta? Kaya nya ngga ada deh, Marley kalau cerita tidak ada membahas cinta.” Jawaban dari Keyra membuat Bintang langsung teringat dengan foto wanita yang ada di kamar Marley di Apartemen.
Tapi, Bintang takut menanyakan nya. Kalau Marley tahu ia telah terlalu mencari tahu tentang wanita itu, pasti pria itu sangat marah.
“Aku pulang..”
Suara itu membuat Bintang langsung tersenyum bahagia, ia melihat keasal suara. Terlihatlah sang suami yang memakai kemeja putih dengan tangan digulung separuh, dan tuxedo yang berada di tangan kiri nya. Di tangan kanan membawa paper bag, yang berukuran lumayan besar.
“Sayang..”
Bintang langsung bangkit dan memeluk sang suami, hal itu membuat Marley bahagia. Ia memeluk Bintang erat, sekalipun tangannya penuh dengan barang-barang.
Keyra tidak menyangka dengan keharmonisan Marley kepada istrinya, yang ada dalam bayangan nya jika Marley memperlakukan Bintang dengan cara yang tidak baik.
“Waw.. Romantis banget ya” Ejek Keyra, ia bangkit karna sudah saatnya pulang.
“Eh ada jomblo abadi, kelas bintang sudah selesai kan?”
“Sudah”
“Lalu kenapa ngga pulang? Sana pulang! Risih ada jomblo karatan disini.” Usir Marley, tangan Keyra mengepal. Ia benci sekali dengan sepupu nya itu, yang selalu saja mengejek nya.
Dengan kaki yang dihentakkan Keyra berlalu pulang, ia tidak menghiraukan tawa Marley yang keras.
“kasihan banget Keyra, jahat banget si!” Ucap Bintang, ia memukul dada bidang sang suami.
“Biarin aja, besok juga muncul lagi.” Kata Marley, ia meraih tangan Bintang dan berjalan bersama menuju kamar mereka.
“Aku ada hadiah, tapi ada syaratnya..”
“Syarat? Kalau ada syaratnya mah ngga hadiah.”
Marley mengeluarkan sesuatu dari kantong celana nya, sebuah kain penutup mata. Ia mengikatkan kain itu di bagian yang menutupi kedua mata Bintang, lalu menggenggam tangan Bintang kembali untuk berjalan bersama.
“Ada apa si, Sayang?”
“Kalau aku jawab, namanya ngga kejutan lagi.”
Bintang hanya pasrah, ia mendengar suara pintu terbuka yang sudah pasti pintu kamar Marley.
Marley melepaskan genggaman tangan nya, membuat Bintang terkejut. Ia mendengar suara berisik, lalu tak lama pengikat mata itu dibuka.
Bintang tertegap sebentar, ia melihat Marley yang berdiri di hadapan nya dengan membawa benda pipih. Benda yang diinginkan Bintang sedari dulu, tapi hanya mimpi untuk memiliki nya.
“Itu ponsel?”
“Ya, ini untuk mu. Aku belikan khusus untuk mu, sebagai sarana untuk berkomunikasi saat aku mendadak pulang lama atau tidak pulang ke Mansion.” Jelas Marley, Bintang tersenyum bahagia.
Marley memberikan benda pipih itu ketangan Bintang, benda yang kelihatan sangat mahal. Ini pertama kali nya Bintang memegang nya, dan akan menjadi milik nya.
“Sudah tahu menggunakan benda itu?” Tanya Marley, Bintang menggelengkan kepalanya.
“Tidak papa, aku akan mengajari mu sampai pandai.”
“Terimakasih suami ku..” Ucap Bintang, Marley menunjuk kearah bibir nya.
Seketika Bintang teringat dengan aturan baru, ia tersenyum tipis. Perlahan Bintang mengecup bibir Marley, kala ingin melepas nya eh Marley malah menarik tengkuk nya.
Dan bukan hanya sekedar kecupan tapi berubah menjadi lumata* bibir yang penuh menuntut. Bintang sudah ahli membalasnya sekalipun ia masih kewalahan mengimbangi gerakan bibir Marley yang lihai.
Setelah pergulatan bibir yang sedikit lama, Marley menggendong Bintang dan membawa nya untuk mandi bersama.
“Mau apa ini?”
“Akan aku tunjukkan sesuatu, pasti kau akan suka.” Perkataan dari Marley membuat Bintang gugup, kenapa suami nya sangat suka mandi bersama seperti ini.