NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru

Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda
Popularitas:92.4k
Nilai: 5
Nama Author: ssabila

Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru
_____________________________

Arta Malik seorang pengusaha sukses di bidang fashion di Korea, usianya yang sudah tak muda lagi ia ingin anaknya melanjutkan bisnisnya.

"Aku belum siap menikah, yah."

"Usia kamu sudah hampir 30 tahun, coba kamu pikir masa depan kamu, sudah saatnya kamu gantiin posisi ayah."

Bian Malik, ia sangat tidak minat untuk terjun di dunia bisnis. Usianya yang sudah hampir kepala tiga ini ia sama sekali belum memiliki niat untuk menikah. Setelah Bian menikah Arta akan memberikan semua tanggungjawab perusahaan pada Bian.
___________________________________________

"Tis, nanti malam kamu dandan yang cantik ya ada tamu penting yang mau datang."

Latisya Andini, di usianya yang masih 18 tahun ia harus menanggung perbuatan kakeknya. Ia harus menyerahkan dirinya untuk diperistri seseorang yang usianya jauh lebih tua dibanding dirinya.


"Loh bapak kok di sini?"

"Ya? ada masalah?"

Siapakah pria itu? Simak kelanjutannya di cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kapan matang

Keesokan harinya Bian terbangun lebih dulu. Entah kenapa tiba-tiba tenggorokannya terasa kering.

Ia bangkit dari tidurnya dan melihat istri kecilnya tidur di sofa. Tubuhnya meringkuk seperti orang kedinginan padahal ia sudah menggunakan selimut. Bian mengambil remot AC nya dan mematikannya.

Bian meneguk segelas air di atas meja lalu berjalan ke kamar mandi.

Setelah menunaikan ibadah sholat subuh, Bian mengambil sepatu olahraganya di kamar lalu ia keluar dari kamar. Sedangkan Tisya masih terlelap.

'Kriiiiiiiiingg'

Entah sudah berapa kali alaram itu berbunyi. Tisya meraih ponselnya kemudian mematikan suara tersebut. Ia mengamati layar ponselnya dan melihat ternyata sudah jam 6 pagi.

Ia bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka lalu turun ke dapur untuk memasak.

"Emmm masak apa ya enaknya." Ucap Tisya.

Di dalam kulkas sudah terisi penuh bahan makanan mulai dari sayuran, buah-buahan, protein dan lain lain.

"Masak yang simpel aja deh." Ucap Tisya.

Tisya mengambil satu bungkus nugget lalu menggorengnya semua.

"Huhhh enaknya." Puji Tisya sendiri.

Ia memindahkan masakan ke atas piring dan meletakkan di meja makan.

"Tinggal masak nasi deh." Ucap Tisya.

Tisya memasukkan tiga gelas beras ke dalam mesin penanak nasi lalu memasukkan air kemudian menutupnya. Sambil menunggu nasinya matang, Tisya berjalan-jalan melihat belakang rumah. Di sana ada mini garden yang ditumbuhi beberapa bunga yang masih kecil kecil.

Ia berinisiatif untuk menyirami tanaman tersebut. Ia mencari kran di sekitar taman namun tidak menemukannya.

"aahha gue punya ide."

Tisya masuk ke dalam dapur lagi dan memeriksa apakah nasinya sudah matang dan ternyata belum.

Ia berjalan ke kamar mandi lalu mengambil ember dan mengisinya dengan air penuh.

................

"Hosh hosh."

Bian menekan jarinya di depan pintu kemudian pintu terbuka sendiri. Ia berjalan ke dapur untuk mengambil minum karena ia sudah sangat haus.

'Brugh,'

"Awwwww" Ringis Bian.

Tidak sengaja Bian menginjak lantai yang basah lalu terpleset.

"Kenapa bisa ada air di sini?" Tanya Bian

Bian kemudian bangkit dari jatuhnya. Ia berdiri sambil memegangi pinggulnya yang terasa sakit.

Bian meneguk segelas air putih biasa kemudian membuka kulkas untuk mengambil buah apel.

Alangkah terkejutnya Bian saat membuka kulkas tersebut. Bukan hanya bahan makanan yang masuk kulkas, namun semua belanjaan yang ia beli kemarin masuk ke dalam kulkas. Ada sabun mandi, shampoo, minyak goreng, mie instan dan lain-lain.

"Astaga Tisya." batin Bian.

Bian mengeluarkan barang-barang yang seharusnya tidak masuk kulkas kemudian menatanya di rak.

Sedangkan Tisya baru saja selesai menyirami bunga di taman. Ia masuk kembali ke dapur dan melihat suaminya sudah ada di sana.

'Kenapa barang-barangnya dikeluarin semua." Batin Tisya.

Tisya mengembalikan embernya ke kamar mandi lalu mendekati Bian.

"Bapak cari apa?" Tanya Tisya

"Dimana kamu menyimpan buah-buahan?" Tanya Bian.

"Di atas." Jawab Tisya

"Di atas?"

Bian kemudian membuka freezer dan mengambil semua buah yang ada di sana.

"Buah kamu simpan di sini?" Tanya Bian dan Tisya hanya diam saja.

Bian mengambil satu buah jeruk lalu melempar ke lantai.

"Beku semua." Ucap Bian.

Bian mengurungkan niatnya untuk makan buah. Ia meninggalkan dapur dan berpindah ke meja makan.

Bian mengambil piring lalu meletakkan beberapa nugget ke piringnya.

"Nasinya mana?" Tanya Bian.

Tisya membuka rice cookernya.

"Loh kok masih jadi beras sih." Ucap Tisya.

Tisya berjalan mendekati Bian sambil membawa sebotol saos.

"Bapak makan tanpa nasi dulu ya, nasinya belum matang." Ucap Tisya.

"Emangnya kamu masak jam berapa?" Tanya Bian

"Jam 7." Jawab Tisya

Bian melihat jam dinding di dapur menunjukkan pukul setengah sembilan.

"Biasanya setengah jam juga sudah matang." Ucap Bian.

Bian kemudian mengeceknya ke dapur, ia membuka rice cookernya dan melihat airnya sangat penuh.

"Kamu masak berapa?" Tanya Bian

"Emmm lupa." Jawab Tisya.

Bian kemudian mengambil gelas dan membuang sebagian airnya.

"Airnya itu juga ada aturan, bukan sekedar dikasih air. Perbandingan beras dan air itu 1:2 1 gelas beras airnya 2 gelas, dan kalau sudah siap dimasak kamu tekan tombol ini" Jelas Bian

"Ooo gitu." Ucap Tisya.

Bian kemudian pergi ke kamar. Ia membuka ponselnya sebentar kemudian masuk ke kamar mandi.

Di dapur Tisya sedang membuka aplikasi you**be. Ia melihat tutorial cara menyimpan bahan makanan di kulkas yang benar.

Ia mengeluarkan semua isi kulkasnya dan mulai mencuci sayur.

"Sebelum disimpan harus dicuci dan di potong dulu."

Setelah selesai mencuci dan sudah kering Tisya kemudian memotong sayurannya lalu menatanya di kotak penyimpanan dan memasukkan ke kulkas.

"Sekarang perdaging-dagingan." Ucap Tisya.

Ketika Tisya tengah asik di dapur tiba-tiba bel berbunyi dan Tisya tidak mendengarnya sebab ia memutar musik lumayan kencang.

Bian membuka pintu dan menerima pesanannya. Ia memesan makanan untuk sarapan dirinya dan Tisya.

Bian berjalan ke dapur dan mematikan musik yang diputar Tisya.

"Sarapan dulu." Ucap Bian.

Tisya meninggalkan kegiatannya lalu sarapan bersama sang suami.

"Nanti siang pembantunya datang, kamu tidak usah susah payah beresin semua." Ucap Bian, Tisya hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah selesai sarapan Tisya membereskan sisa sisa makanannya. Ia menyelesaikan pekerjaannya lalu mandi.

Adzan dzuhur berkumandang. Berhubung Tisya sedang haid ia merebahkan tubuhnya di atas sofa. Ia membuka ponselnya dan melihat ada banyak pesan masuk untuknya. Ia membalas satu persatu pesan dari teman-temannya lalu menyimpan ponselnya di bawah bantal dan ia pun terlelap.

Di tempat lain, Bian sedang berada di tengah perjalanan menuju bandara untuk menjemput temannya. Setibanya di bandara Bian memarkirkan mobilnya di seberang bandara lalu ia menghubungi temannya agar menemuinya. Tak butuh waktu lama teman Bian tiba lalu mereka pergi meninggalkan perjalanan.

"Ada apa nih tumben banget pulang ke Indonesia." Tanya Bian.

"Emmm engga ada apa-apa sih, cuma tiba-tiba pengen pulang aja." Jawab Dimas.

Dimas menyuruh Bian untuk berhenti di salah satu restoran sebab dari pagi ia belum makan.

"Sania Gimana?" Tanya Dimas.

"Sania? Gue ga ada apa-apa sama Sania." Jawab Bian.

"Baguslah kalau gitu, soalnya kemarin waktu perusahaan gue ada event si Sania datang nemuin gue." Ucap Dimas.

"Ngapain dia datang?" Tanya Bian.

"Ternyata dia jadi brand ambassador prodak perusahaan gue." Jawab Dimas.

"Oo" Jawab Bian.

Tak lama kemudian pelayan datang mengantarkan pesanan mereka.

"Terima kasih mbak." Ucap Dimas.

Dimas ini orangnya sangat ramah dan banyak bicara. Umurnya lima tahun lebih muda dari para Bian.

"Lo masih ingat cewek yang gue ceritain tahun lalu ga?" Tanya Dimas.

"Yang mana? Banyak cewek yang lo ceritain ke gua, mulai dari si dewi tukang jamu langganan lo, Melly sekertaris bos lo, Santi OB sexy baru di perusahaan lo, yang mana?" Tanya Bian.

"Adek kelas gue waktu SD." Jawab Dimas

1
Indrayani setiadi
iya kecewa tidak hapi ending
Rinaku
/Sob//Sob//Sob//Sob/
Rinaku
/Hunger/
Rinaku
/Drool/
Rinaku
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kori Yah
endingnya bikin kecewa
Reni Anjarwani
sedih bgt yaa ceritanya
sSabila: Terima kasih sudah mampir, baca kelanjutannya di "Jodoh yang tertunda" ❤️❤️
total 1 replies
Zayyin Arini Riza
Sedihnya...
sSabila: Terimakasih sudah mampir, Lanjut baca kelanjutannya di "Jodoh yang tertunda" ❤️
total 1 replies
sabun
lanjut lk smogah bian slamat dan panjang umur
efvi ulyaniek
kok jd gini ya ceritae..
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
efvi ulyaniek
bodo bgt si arta
Hafidz Habibullah
koq lama ya up nya .........jd syami istri itu hrs slng terbuka....
Wiwik widyawati
kok gini sih Thor ... kapan Mayang ketahuan selingkuh
Reni Anjarwani
kok dlm rumah tangga bian dan tisya ngak ada keterbukaan yaa aku binggung alur cerita ini muter2 , kayak bukan suami istri aja
Zayyin Arini Riza
kasihan Tisya... masih muda, suami kurang terbuka pada istri. Tisya sudah berkorban masa depan, di usia dini harus menjadi istri sampai dia gak lanjut kuliah karena ingin ngurus suami.
Iswandari Iswandari: up yg bnyk dong puas bacanya
total 1 replies
Reni Anjarwani
arta terlalu bodoh ngak curiga sama sekali
Reni Anjarwani
sedih yaa lihat bian sakit , kayaknya benar besok dimas nunggu jandanya tisya
Zayyin Arini Riza
Ceritanya bagus
efvi ulyaniek
ga suka aq lama2ma si bian ini...sama istri ga terbuka...gt bilangnya cinta..yg ditenteng kemana2 si stefi payah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!