Pernikahan adalah sebuah janji seumur hidup di mana semoga orang ingin menikah dengan pilihannya sendiri, namun bagi Maura itu adalah sebuah angan-angan saja.
Dia harus menggantikan sang kakak yang kabur di hari pernikahannya, tekanan yang di dapat dari orang tuanya membuat Maura pun menyetujuinya karena dia tidak ingin membuat keluarganya malu.
Pernikahan ini terjadi karena sebuah hutang, di mana orang tuanya hutang begitu besar dengan keluarga calon suaminya itu, sosok pria yang sama sekali tidak Maura ketahui bagaimana wajahnya.
Bahkan selama beberapa kali pertemuan keluarga tidak pernah pria itu menampakkan wajahnya, dari rumor yang di dapat bahwa pria itu berwajah jelek sehingga tidak berani untuk menampakkan wajahnya, itu juga salah satu alasan sang Kaka memilih kabur di hari-h pernikahannya dan harus menumbalkan sang adik yaitu Maura.
Bagaimana kelanjutannya???
Yukkk kepoin cerita nya.
NB: Kalau ada typo boleh komen ya biar bisa di perbaiki
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12_Cantik Sekali
Malam harinya Maura tiba-tiba mendapatkan telepon saat dia sedang duduk di balkon kamar nya, sedangkan sang suami sedang di ruang kerja nya.
DREEETTT
"Mama?" tanya Maura dalam hatinya.
Setelah dia menikah tidak ada tau keluarga pun yang mendatangi nya atau bahkan menghubungi nya, tapi kenapa mama nya tiba-tiba telepon.
Seingat Maura, mama nya tidak pernah menelepon nya hanya untuk menanyakan kabar, pasti ada sesuatu.
^^^Maura: [Halo ma.]^^^
Mama Anggun: [Ck, kau setelah menikah sungguh lupa sama keluarga mu ini?]
^^^Maura: [Maaf ma Maura cuma segan untuk mengganggu mama sama papa.]^^^
Mama Anggun: [Udah gak usah banyak omong, sekarang kirim uang sepuluh juta.]
Baru pertama kali telepon setelah menikah, bukan menanyai tentang kabar tapi malah minta uang.
^^^Maura: [Maura gak ada kalau uang segitu ma.]^^^
Mama Anggun: [Jangan banyak alasan! Buruan kirim, kamu itu cuma pengantin Pengganti angel saja, lihat setelah angel kembali saya bisa pastikan kalau Bara akan kembali ke angel bukan cewek miskin kayak kamu! Saya gak mau tahu, besok malam uang itu sudah harus masuk ke rekening saya.]
Setelah mengucapkan hal tersebut mama Anggun langsung mematikan telepon nya secara sepihak, dia yang butuh tapi Maura yang senam jantung.
"Gimana aku bisa dapet uang sepuluh juta dalam satu hari ini." lirih Maura cemas.
Dia tahu kalau mama nya itu nekad sekali, mungkin sikap sang kakak turun dari mama nya yang begitu nekad.
"Apa aku pinjem Mela ya? Tapi gak mungkin, dia juga sedang proses renovasi rumah nya." lirih Maura.
"Apa aku pinjem mas Bara? Tapi aku malu," ucapnya lagi penuh kebimbangan.
"Aku kan ada mahar pernikahan kemarin, seharusnya kan gak papa aku pakek kan." ucapnya menimbang-nimbang.
"Ada apa?" tanya Bara yang tiba-tiba muncul di belakang Maura dengan tangan lelaki tersebut dia taruh di pinggang ramping Maura.
Maura merasakan aneh sekali, ini pertama kalinya sang suami memeluknya dari belakang, seperti nya mulai sekarang Maura harus bersiap-siap untuk semua tindakan ekstrim dari suaminya itu.
"Mas...." lirih Maura saat Bara malah meremas pinggang sang istri.
"Kenapa hm?" tanya Bara lagi tepat di samping telinga Maura.
"Ta.... Tadi mama telepon nanya kabar." jawab Maura berbohong, dia tidak ingin semua orang tahu bagaimana perlakuan keluarga nya itu kepadanya.
"Mau ke rumah mama?" tanya Bara yang langsung mendapatkan gelengan dari Maura.
"Gak usah, kata mama mama sama papa mau ada acara beberapa hari di luar kota." ucap Maura lagi-lagi berbohong.
Sebenarnya Bara tahu kalau istrinya berbohong dan dia juga tahu penyebab nya apa, Bara hanya diam saja ingin tahu bagaimana sang istri menanggapinya.
Soal uang sepuluh juta pun Bara sudah tahu dipergunakan untuk apa.
"Mama besok ajak ke villa yang ada di puncak." ucap Bara dengan tangannya masih stay berada di pinggang sang istri.
"Beneran mas?! Aku belum pernah loh ke puncak," ucap Maura begitu antusias dan entah mengapa Bara begitu senang melihat senyum yang hadir di wajah istri nya.
"Cantik sekali." lirihnya kemudian mengecup singkat, ingat ya singkat bibir sang istri sebelum pergi dari sana.
Entahlah ini perasaan apa? tapi jujur Bara begitu terpesona dengan sang istri, awalnya dia merasa kalau mereka tidak cocok, tapi seperti nya itu akan dia bantah sendiri nantinya.
"Masssss....!" pekik Maura terkejut dengan tindakan sang suami yang begitu frontal sekali, namun Maura juga heran kenapa tubuhnya tidak berusaha menolak tapi malah menyambutnya.
.
.
Bersambung.....