~ Sinopsis ~
Luna, seorang gadis yang penuh mengalami rasa pahit dari kecil yang mana ibu nya meninggal dunia saat bekerja sebagai TKW dan sang ayah bunuh diri karena penyesalan dari kecanduan judi.
Luna pun harus hidup mandiri bersama adik laki-laki nya, Putra dan menjadi tulang punggung untuk adiknya.
Sampai suatu ketika, dia diberikan cincin oleh seorang pengemis yang mana permata cincin itu telah masuk kedalam tubuh nya dan berubah menjadi Sistem Ratu.
Kehadiran sistem ratu malah menuntunnya hidupnya ke jalan kemewahan, kekuasaan dan kegelapan dari manusia.
Ini lah kisah dari Luna dan Sistemnya
*) Update setiap hari: 1 atau 2 Bab per hari. 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dewi Minimarket
...■▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎■...
Waktu cepat berlalu dan Luna terlambat 2 jam yang mana saat itu, Budi sedang berdiri didepan pintu minimarket.
"Dimana, Luna? Katanya sudah dekat," gumam Budi.
Tak lama kemudian, Luna datang dan memarkir motor nya.
Budi yang belum menyadari itu Luna, dia terpesona.
"Wuah! Cantik sekali gadis itu. Tapi, kenapa gadis secantik itu mengendarai motor butut seperti itu dan mirip kaya motor Luna lagi," batin lamunan Budi.
Budi semakin salah tingkah saat Luna menghampiri nya.
"Selamat datang, Nona! Bisa saya bantu? Nona mencari apa?"
Pertanyaan Budi membuat Luna langsung tertawa.
"Haha~ Bud. Bud. Kamu ngapain? Ini aku Luna. Masa tidak mengenali," ucap Luna.
Budi masih belum percaya dan memiringkan sedikit kepalanya, "Luna?"
Setelah mengingat-ingat dan membandingkan antara Luna dengan gadis cantik di depan nya.
"Hah. Jadi, kamu Luna. Cantik banget kamu malam ini. Saya sampai tidak mengenali," ucap Budi.
"Alah. Gombal. Yasudah sana, persiapan! Saya juga bersiap-siap."
Setelah itu, Budi pun pulang meninggalkan minimarket dan Luna duduk di kursi kasir.
Minimarket itu memiliki kaca yang transparan dari luar sehingga sosok Luna terlihat dari luar minimarket.
Karena itu lah, saat ada pria yang lewat. Dia langsung masuk minimarket.
"Selamat datang!" ucap Luna dengan senyuman kecil.
Senyuman Luna yang mempesona membuat pria itu membeli banyak barang disana.
Tidak hanya pria itu, satu-persatu para pria berbagai usia dan wanita yang melewati minimarket itu langsung masuk dan membeli barang dengan asal hanya demi melihat Luna dari dekat.
Sampai-sampai Luna kewalahan meski begitu, Luna tetap mempertahankan senyuman nya.
Tidak semua pengunjung baik, ada beberapa preman masuk ke minimarket dan menatap msum Luna.
"Oi, kamu tahu siapa aku? Berikan nomor ponsel mu! Aku pasti akan membayar mu sepuluh kali lipat dibandingkan bekerja disini. Bagaimana?"
Luna tersenyum remeh dengan tatapan dingin.
"Bagaimana kalau kita adu panco? Jika aku kalah, aku akan ikut dengan mu!"
Preman itu tersenyum remeh, "Aku suka wanita pemberani. Ayo! Malam ini ku pastikan kamu tidur dengan ku."
Hal hasil preman itu kalah dan pergi dengan wajah kekecewaan.
Sejak pertandingan itu, di malam itu juga banyak pria yang ingin menantang adu panco dengan Luna demi mendapatkan nomor akan tetapi hasil nya semua penantang nya kalah.
Sehingga pagi menjelang yang mana tercatat dalam sejarah, sebuah minimarket sold out seluruh barang nya hanya dalam satu malam.
Budi yang baru datang terbengong-bengong melihat nya.
"Luna, apa yang terjadi? Apakah ada perampokan?"
"Bukan. Semua nya sold out!"
Budi yang mendengar itu sontak terkagum.
"Luna, perubahan kecantikan mu sungguh luar biasa! Aku merasa beruntung memiliki rekan kerja seperti mu. Aku bangga," ucap bangga Budi dengan senyuman lebar dan memegang bahu Luna.
"Aish ... Kamu terlalu memuji. Mereka aja yang aneh. Kenapa membeli barang sampai berkali-kali dalam satu malam? Dan ..." Luna melirik ke tangan Budi yang ada di bahunya, "Ini nama nya pelecehan."
Budi langsung melepaskan tangan nya, "Hehe~ Maaf."
Luna pun tersenyum kecil dan pergi kebelakang untuk mempersiapkan diri untuk pulang.
Setelah bersiap pulang, Budi menawarkan sesuatu.
"Luna, kecantikan mu tidak pantas membawa motor butut. Kita tukar motor saja, gimana?" tawar Budi.
"Hah? Budi, apa kamu sudah tidak waras, ya?"
"Haha~ mungkin. Ini bawalah!" ucap Budi seraya memberikan kunci motor sport ninja nya.
"Baiklah, aku terima dan kunci motor milik ku," ucap Luna juga seraya memberikan kunci motor nya.
Luna dan Budi saling bertukar kunci dan surat motor. Lalu, saat Luna hendak pulang tiba-tiba yang menghalangi lagi. Dia pemilik dari Minimarket.
"Oh, Luna. Kau lah Dewi ku. Terimakasih telah membersihkan semua barang di minimarket ini dan ini aku berikan bonus untuk mu!" ucap pemilik minimarket seraya memberikan amplop coklat yang tebal.
"Terimakasih untuk bonus nya, pak. Dan, Budi. Aku pinjam motor nya ya!"
Dengan tangan yang melambai-lambai, Budi menjawab nya.
"Iya. Gunakanlah sesuka hatimu!" jawab Budi.
Luna pun menaiki motor sport milik Budi dan melajukan nya sampai ke rumah.
Setibanya di rumah, Luna terkejut saat melihat ada 2 mobil sedan hitam mewah terparkir di dekat kavling rumah nya.
"Mobil siapa ini?" tanya batin Luna seraya turun dari motor nya dan melepaskan helm.
Luna saat itu masih tidak tahu kalau dua sedan itu adalah tamu yang sedang menunggu nya.
Luna dengan santai masuk ke rumah dan menyapa.
"Kakak pulang."
Sesaat melihat kedalam, Luna terkejut saat melihat ada 3 orang pria yang mengenakan jas hitam disertai kacamata hitam juga seorang wanita cantik dengan blazer biru nya. yang mana dia sontak berdiri dan memberikan salam kepada Luna.
"Selamat pagi, Nona Luna! Maaf, pagi-pagi kami sudah menganggu istirahat Nona," ucap wanita.
Saat melihat itu, Luna tahu siapa wanita yang ada dihadapan nya. Dia Sabrina, sosok pengacara terkenal dengan biaya yang sangat mahal. Kemenangan di ruang pengadilan sampai 90 persen. Maka dari itu, Sabrina sering digunakan jasa nya bagi para pengusaha konglomerat dan selebritis.
Memahami itu, Luna sontak terkejut. Sosok wanita hebat seperti Pengacara Sabrina ada dihadapan nya.
"Maaf, ada apa ya?" tanya Luna.
Putra sontak berdiri juga dan menghampiri Luna.
"Nona Luna. Nenek yang anda selamatkan sudah meninggal dunia dan beliau bukanlah, orang biasa. Beliau Xiao Yue. Salah satu keluarga konglomerat di Hongkong dan pendiri dari Klan Xiao yang memiliki ribuan usaha yang tersebar di seluruh dunia," jawab Pengacara Sabrina.
Luna terkejut saat mendengar hal itu, "Apa?! Jadi, nenek itu seorang konglomerat!"
"Benar sekali. Untuk sekarang, aku harap kan anda untuk pergi bersama ku untuk menemui jasad ketua Nenek Xiao Yue."
"Baiklah. Aku akan ikut dengan anda," jawab Luna.
Lalu, Luna pun pergi bersama Pengacara Sabrina dan ketiga pengawal nya.
...■▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎■...
prestasi non akademik nàik.......
.. asyik lho