NovelToon NovelToon
"Garis Takdir" (Abimana).

"Garis Takdir" (Abimana).

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:847
Nilai: 5
Nama Author: Khairunnisa Nur Sulfani

Abimana jatuh cinta pada seorang gadis cantik bernama Sarah Candra sejak pertemuan pertama dimalam mereka berdua dijodohkan.

Abimana yang dingin tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia menyukai Sarah.
Hal itu membuat Sarah khawatir, jika ternyata Abiamana tidak menyukai seorang wanita.

Berbagai hal ia lakukan agar mengetahui kebenarannya. Sampai pada akhir dimana Abi menyatakan perasaannya dan mengajak ia menikah.

Berbagai ujian menghampiri keduanya, hingga sempat terancam membatalkan pernikahan yang sudah disusun jauh-jauh hari, hingga kembalinya sang mantan kekasih yang meminta nya untuk kembali dan menyebar rahasia yang dilakukan Sarah jika ia menolak.

Akankah hubungan keduanya berhasil hingga ke jenjang pernikahan? Ataukah keduanya akan mencari jalannya masing-masing?

Simak terus disini, yah! 🖐️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khairunnisa Nur Sulfani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Minta Dia Kembali

Kabar Sarah yang akan pergi dan menetap ke luar negeri rupanya telah sampai ke telinga Ibu. Sebenarnya, aku tidak menceritakan semua hal secara rinci padanya, karena kupikir itu masalahku dan aku bisa mengatasinya langsung.

Selain itu kami juga tidak dekat untuk beberapa alasan. Itu disampaikan oleh Jackson langsung saat aku sedang berada di Kantor, ia mengabariku lewat telepon tapi sepertinya aku melewatkannya karena beberapa alasan.

Ia menghampiriku langsung ke Kantor dan memberitahukannya dengan wajah yang panik.

" Ada apa Jack? Mengapa kau tampak terburu-buru? Duduklah dulu! ". kataku.

" Tidak, Tuan. Ini gawat, Nyonya sudah tahu jika kau dan Nona Sarah sudah memutuskan untuk tidak menikah! ".

" Apaaa, bagaimana bisa? ", tanyaku terkejut dan aku cukup kaget.

" Maafkan aku Tuan, ia mengetahui itu dariku! ". ungkap Jack bersalah.

" Baiklah, mari kita pulang dulu kebetulan aku sudah selesai. “

Kami segera pulang menuju rumah, jalan hari ini begitu macet di siang-siang hari. Karena padatnya kendaraan pribadi yang di gunakan, aku setuju seharusnya kami mengurangi pemakaian transportasi pribadi dan beralih menggunakan kendaraan umum untuk mengatasi hal seperti ini, menurutku itu lebih efesian.

" Ah sial ". racauku kesal.

" Maafkan aku Tuan, ini semua salahku ". ungkap Jack merasa bersalah.

" Tidak, Jack, cepat atau lambat ia akan mengetahuinya. Ini salahku seharusnya aku memberitahukan itu semuanya! ".

" Bagaimana ini, haruskah aku menyalip kendaraan lain? ". tanya Jack beralih meminta pendapatku. Aku menyetujuinya karena akan menjadi masalah jika kami telat sampa rumah, aku dan Jack tahu betul jika Ibu sudah marah.

Jack melajukan Mobil tetapi tetap berhati-hati. Usaha itu tidak mengecewakan karena kami sampai rumah tepat waktu meski terlambat beberapa menit. Tapi aku pikir itu bukanlah suatu masalah.

Aku segera masuk ke dalam Rumah dan segera menghampiri Ibu disusul oleh Jack di belakang ku. Sebelum aku benar-benar sampai di hadapannya ia lebih dulu melempariku dengan Vas bunga kaca, aku cukup terkejut dan Jack pun begitu.

Lemparan itu hampir melukaiku parah, tapi syukurnya itu Vas itu hanya melewati wajahku meskipun meninggalkan bekas goresan.

Aku melihat ke arah Ibu dan melihat kemarahannya disana. Aku meminta Jack untuk pergi dari sana. Karena jika Ibu mengamuk ia tidak peduli apapun. Jack menolaknya tapi aku memintanya sekali lagi hingga akhirnya ia pergi.

Aku segera mengumpulkan bekas pecahan Vas itu, jika tidak itu akan sangat berbahaya karena bisa saja melukai.

" Kau senang Abimana? Memutuskan segala sesuatu tanpa sepengetahuan dan ijinku. Atas dasar apa kau melakukannya. Jika kau marah atas kejadian masa lalu, setidaknya pikirkan apa yang sudah aku dan Ayahmu lakukan! Mengapa kau harus menghancurkan semuanya ". bentak ia, aku hanya terdiam.

" Apa kau tahu betapa penting nya hubungan ini. Ini sesuatu yang besar. Tak hanya pernikahanmu saja tapi bisnis. Tidak bisakah kau selamatkan kami sekali ini saja! Ini sesuatu yang hebat, kau tidak bisa membatalkan semuanya semau-maumu. Setidaknya balas kami! ". sambungnya melangkah pergi meninggalkan aku.

Aku hanya terdiam mendengar teriakkannya, barangkali ia benar. Meski aku tak pernah berniat ia akan membawaku hari itu. Benar, aku akan membalas nya. Jasa ia dan suaminya.

" Baiklah, maafkan aku Nyonya. Aku akan membawanya kembali! ". ujarku sebelum ia benar-benar menjauh. Jack menghampiriku. Ia cukup terkejut dan meminta agar ia menggantikanku membersihkan pecahan kaca itu.

Aku tak berkomentar dan ia langsung melakukannya. Aku tahu Jack bersimpati padaku, tapi ia juga tahu ini bukan kali pertama aku diperlakukan seperti ini.

Kami bahkan dulu pernah bertanya mengapa ia membawaku kesini jika baginya semuanya adalah bisnis.

Alasanku memutuskan pernikahanku dengan Sarah bukan semata-mata karena masalah yang melibatkannya. Benar, saat itu aku cukup terkejut, aku pun cukup kecewa. Tapi aku bisa menerimanya.

Alasan lain nya adalah aku tak ingin Sarah masuk ke dalam hidupku yang rumit. Aku tidak kaya, aku bahkan tidak memiliki apa-apa hingga aku pantas untuk memilikinya. Jack memahamiku, aku pikir aku hanya memilki Jack disini.

" Jangan khawatir Jack, ini bukan kali pertamanya! ". aku dan Jack terdiam kemudian setelah itu.

" Bagaimana Abi? Kau akan meminta ia kembali? ".

" Aku tidak tahu, Jack. Yang pasti tidak akan semudah itu. Ia pasti sudah kecewa padaku ". jelasku pasrah.

" Tidak Abi, jangan katakan itu. Semua bisa kau hadapi, jika kita mencobanya ". terang Jack.

Aku menghembuskan nafasku berat. Aku tidak tahu ini akan menjadi masalah yang sebesar ini.

Bagaimana aku meminta Sarah kembali, ia sekarang pasti sangat membenciku. Aku membuat kesalahan. Aku bahkan tidak mengatakan perpisahan, aku hanya mendiamkannya hingga ia pergi saat itu.

Tidak, aku ingin mencoba mengatakannya di hari sebelum ia pergi, tapi aku tidak memiliki keberanian saat menatap wajahnya.

Setiap aku memiliki masalah aku selalu pergi ke tempat Ayah. Menatap langit yang seolah ayah sedang berada di sampingku dan memberiku solusi untuk masalah yang kuhadapi saat ini.

Aneh saja, aku merasa tenang saat disini. Aku merindukkan Ayah tapi Tuhan lebih menyayanginya. Dulu aku sering bertanya-tanya mengapa orang baik selalu pergi lebih dulu?

Sekarang aku tahu jawabannya, itu karena Tuhan tidak ingin dunia menyakitinya, dan Tuhan akan menjaganya dalam penjagaannya.

" Ayah, jika kau senang di atas sana. Maka aku juga akan bahagia. Meski aku masih menangis beberapa kali karena merindukanmu. Tapi jaga aku, dengan penjagaanmu. “

" Ayah kau tahu, aku mengenal seorang gadis cantik dan aku telah mencintainya. Tapi suatu ketika ia berbuat salah, aku cukup kesal dengannya. Kami hampir akan menikah sebentar lagi tapi aku telah membatalkannya dan aku menyesal Ayah tapi ia telah pergi ". ungkapku menyesal pada Ayah.

" Apa yang kau lakukan? Mengapa kau berbicara sendirian di Makam ". ungkap seorang gadis. Aku tidak tahu dia siapa, aku juga merasa bingung mengapa ia bisa berada disini.

" Apa yang kau lihat?! ". tanyanya melototkan mata.

" Justru aku yang harus bertanya, mengapa kau ada disini ".

" Apa tempat ini milikmu ". ungkapnya kesal.

" Ya, ini tempat tinggal Ayahku. Kau, apa yang kau lakukan disini?! ". tanyaku sekali lagi.

" Aku menyukai sore hari dan aku juga suka melihat langit malam, jadi aku selalu kesini dan aku selalu meminta izin pada tuan ", ucapnya sambil mendekat di Makam Ayahku.

" Tuan? Kau mengenal Ayahku? ". tanyaku kali ini.

" Ya, aku mengenalnya beberapa hari yang lalu. Ia adalah seseorang yang sangat baik! ". ungkapnya tersenyum ramah. Itu membuatku sangat bingung, pada kalimat terakhirnya.

Bagaimana bisa ia mengatakan Ayahku sangat baik padahal mereka tidak pernah bertemu. Rupanya gadis ini memahami kebingunganku ia menjelaskan alasan mengapa ia mengatakan Ayah baik itu karena setiap ia kesini di sore hari. Ia bilang harinya berjalan baik. Aku tersenyum di buatnya.

" Aku selalu kesini untuk mencoba melupakan seseorang ". terang gadis yang aku sendiri bahkan tidak tahu namanya.

Sekali lagi, ia tahu aku kebingungan ia lantas mengenalkan dirinya ia bilang ia bernama Kamila.

" Kau tahu, aku sangat menyukai lelaki itu! ". jelasnya lagi.

" Jika kau sangat menyukainya, lalu mengapa kau ingin melupakannya? ". tanyaku merasa sedikit aneh.

" Dia sudah pergi jauh, aku tidak pernah melihatnya lagi! ". jelasnya. Itu membuatku kembali teringat pada Sarah. Aku tersenyum kecut mengingat kisah gadis kecil ini sama seperti apa yang sedang aku alami.

" Baiklah, Kamila, terima kasih telah mau menceritakan kisahmu, aku harap kau berbahagia. Dan selamat menikmati sore mu dan langit malam. Semoga kau di pertemukan kembali dengannya! ". ungkapku hendak beranjak dari sana.

" Terima kasih, Tuan, terima kasih juga kau telah tidak keberatan aku berada disini. Semoga kau pun berbahagia dengan gadis yang kau cintai! ". terangnya. Aku tersenyum mendengar do'a baik gadis kecil itu. Walau aku tidak yakin, apa aku bisa berbahagia setelah kepergian Sarah.

***

" Jack, dimana Abimana? ". tanya Nyonya Luna.

" Dia pergi ke,.... ", ujar ku terpotong karena Nyonya Luna memotong pembicaraanku tiba-tiba.

" Ah, jangan lanjutkan, aku sudah tahu dia memang suka sekali kesana! ". sergahnya kemudian.

" Oh ya, Jack. Tolong beritahu Abimana untuk memasang plester dilukanya! ". ucapnya lantas kemudian berlalu.

Aku tidak tahu bagaimana hubungan antara seorang Ibu dan anak, apalagi antara Abimana dan Ibu Luna, mereka seperti berjauhan karena masa lalu yang ada di jalan yang berbeda.

Tapi aku menyadari sesuatu, ada perhatian kecil yang di beri Ibu Luna kepada putranya sehabis ia melukainya.

" Jack ", panggil Tuan David Irwan Mahendra, ayah sambung Abimana.

" Iya, Tuan. Ada apa? ". tanyaku ragu. Karena rasanya ia jarang sekali memanggil kami untuk berbicara.

" Saya ingin berbicara dengan kamu. Tapi sebelum itu, saya berharap kamu merahasiakannya dari anak saya! ". tegasnya. Lelaki yang berwibawa ini nampak sedang serius dengan apa yang hendak di ucapkannya, tapi mengapa ia meminta aku merahasiakannya dari Abi.

" Baiklah, Tuan. Saya tidak akan membocorkannya! ". kataku cepat.

" Baiklah, terima kasih, Jack. Sebelumnya saya tidak pernah mau mencampuri kehidupan Abimana. Terlebih untuk urusan pribadinya. Ia dewasa dan saya percaya akan keputusannya. Tapi kali ini, bisakah kau meminta Sarah agar kembali ke Indonesia. Ini sudah lama dan sudah berbulan-bulan. Hubungan mereka sangat penting bagi kelangsungan Perusahaan kita, Jack. Tolong bantu kami ini ". ujar Tuan David Irwan Mahendra menatapku, tatapan matanya seolah mengisyaratkan bahkan ia sangat membutuhkan bantuanku.

" Baiklah, Tuan David. Saya akan mencoba melakukan yang terbaik! ". sahutku meyakinkannya agar ia tidak perlu risau atau pun khawatir.

Tuan David memang benar, selama ini ia tidak pernah begitu terlalu ikut campur kehidupan Abimana. Apalagi urusan pribadinya. Tapi kali ini ia memohon, nampaknya ini memang penting sekali.

Aku tahu, beliau adalah sosok yang bijaksana, tidak banyak bicara tapi bekerja cepat. Di Rumah pun ia tidak banyak menuntut apa-apa dari Abi.

Ia pun pasti sangat menyayangi Abi, meski tak menunjukkannya. Ia memberikan nama belakangnya untuk Istri dan anak sambungnya itu menjadi Abimana Irwan Mahendra.

Aku tahu perasaan itu akan sedikit berbanding terbalik dengan Abi. Ia tidak begitu menyukai ayah sambungnya. Aku pun tidak menyalahkan Abi karena aku tahu hidup dimasa lalu nya adalah hari dan waktu yang terasa sangat berat.

Abi kecil itu masih berpikir jika kepergian Ibunya saat itu adalah akibat perbuatan Tuan David.

Aku tidak ingin begitu banyak berkomentar. Sebab aku tidak tahu segalanya, aku tidak tahu apa yang di ketahui Abi kecil dimasa lalunya. Tugasku hanya mengawal nya kemana pun ia pergi dan membantunya sebisa nya aku membantu.

Aku segera memanfaatkan kesempatan ini, sebelum Abi pulang. Aku tidak ingin Abi merasa berkecil hati atau membenci hal ini. Karena iya sangat dingin. Ia tidak akan melakukan itu karena menurutnya itu tidak benar.

Aku segera mencari kontak Sarah. Menghubunginya yang ternyata sedang tersambung yang berarti iya sedang aktif di sosial medianya.

" Ada apa, Jack? ". ucap Sarah di sebelah sana.

" Ada sesuatu yang ingin aku katakan tentang Abi. Ini sangat penting! ". kataku memulai pembicaraan aku berharap Sarah tidak akan mematikan teleponnya.

" Maaf, Jack. Aku sudah tidak ingin membicarakan ini lagi, aku sudah memulai kehidupan baruku disini, kuharap kau tidak akan menghubungiku lagi! ". terang Sarah dengan tegas.

" Abi sedang sakit keras! Kami sudah melarikannya ke Rumah sakit! ". ucapku dengan nada yang terdengar menyakitkan. Sarah hanya terdiam tanpa mengatakan apa-apa. Setelah itu aku meminta maaf pada Sarah dan segera mematikan teleponku.

Setelah nya Abi sudah berdiri saja di depan pintu, ia cukup mengagetkanku, sebab aku khawatir ia mendengar aku meminta Sarah kembali.

" Kau kenapa, mengapa kau kaget begitu? ". tanya Abi. Aku membantah ucapannya dan aku menjelaskan jika aku baru saja menelpon seorang gadis.

Namun sepertinya ia meragukan hal itu. Aku asal saja mengatakan jika aku sedang menelpon Kamila karena aku merindukkannya. Alasan mengapa aku tidak menceritakannya itu karena aku tidak yakin dengan perasaanku. Aku berusaha meyakinkan Abi dengan menyebut nama seorang Gadis.

" Kamila? ". tanya Abi sekali lagi.

" Ya, Kamila. Ada apa? ", ujarku balik bertanya. Yang kusengaja agar ia tidak melempariku kembali dengan pertanyaanku. Lagi pula Abi tidak akan mengenalnya.

" Aku sepertinya tadi bertemu dengan gadis yang bernama Kamila, tapi sepertinya hanya kebetulan saja! ". terangnya berlalu pergi ke lantai atas yang berarti ia menuju Kamarnya.

Aku menghembuskan nafasku lega, bersyukur sekali aku ia tidak bertanya lagi.

Degh, tapi tunggu. Abi bertemu Kamila. Apakah itu Kamila yang sama denganku, Kamila yang sangat aneh. Tapi barangkali itu hanya kebetulan saja. Tidak mungkin itu Kamila yang itu.

Ayolah, lagi pula ini Jakarta dan nama itu sangat pasaran sekali. Lagipula aku pun tidak peduli, aku hanya perlu fokus bagaimana agar Sarah mau kembali kesini dan menerima Abi.

Sekalipun aku harus berbohong, semoga Sarah khawatir. Haruskah aku menemui selalu untuk berdo'a kesana. Mungkin saja benar, hubungan ini tidak hanya tentang mereka berdua tapi juga tentang bisnis kerja sama antara kedua perusahaan.

Jika mereka menikah, maka Saham Perusahaan akan semakin tinggi. Meski pun hubungan yang akan mereka bangun ini adalah untuk bisnis.

Aku pikir ini juga tidak akan memiliki dampak buruk bagi Sarah dan Abimana. Mereka saling mencintai, meski kadang masih ragu dengan perasaan mereka masing-masing. Jadi, meski aku membohongi Sarah, ini tidak akan merugikan mereka berdua.

1
miilieaa
wah ini novel keren loh, semangat berkarya kak
@Rapunzell123: Wah, terima kasih kak😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!