SEKUEL : "MENIKAHI MAFIA"
Elard Frey Ardolph seorang mafia kejam terpaksa menikah dengan sahabat dari adiknya karena sebuah rencana gila dari mommynya.
Sedangkan seorang wanita cantik yaitu Aneisha Cheryl Adiguna harus menjadi seorang yatim piatu karena sebuah kecelakaan yang menimpa orang tuanya.
Tidak ada niatan untuk menikah dekat-dekat ini namun siapa sangka bahwa dia akan menikah dengan kakak dari sahabatnya sekaligus anak majikan dari orang tuanya.
Elard yang menganggap bahwa Neisha memanfaatkan keluarganya pun terus saja menggoreskan luka di hati Neisha padahal dia sudah menjadi istrinya.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5_Ditinggalkan
"Maafkan kami tuan, kamu sudah berusaha sebaik mungkin namun nyawa korban tidak bisa terselamatkan karena pendarahan yang sangat banyak di kepala." ucap dokter tersebut merasa menyesal.
🥕🥕🥕
Pyarrrrrr
Suara barang jatuh atau lebih tepatnya piring yang berada di dekatnya terjatuh ke bawah membuat piring tersebut pecah dan membuat firasat Neisha tambah tidak enak.
Dia pun segera mengambil hp nya dan menelpon sang ayah namun tidak ada jawaban, mungkin saja sang ayah sedang kerja dia pun mencoba menelpon ibu nya dan tidak ada balasan juga, mencoba mengirim pesan dan tidak ada tanda tanda sana ayah membuka hp nya padahal setiap Neisha mengirim pesan biasanya langsung ayahnya balas.
"Nei, kamu kenapa?" tanya mikaila yang dari tadi melihat wajah Neisha beruban menjadi khawatir.
"Gak tahu mik, aku rasa ada yang tidak beres deh dengan ayah sama ibu karena gak biasanya mereka gak bales chat aja," ucap Neisha.
"Coba kamu telepon lagi," tutur mikaila.
Neisha pun mencoba menelepon kembali hp sang ayah namun tidak ada sambungan sama sekali.
"Gak bisa mik," ucap Neisha dengan lesu.
"Mungkin lagi sibuk kali di mansion nei," ucap mikaila menenangkan Neisha.
"Iya kayaknya deh," ucap Neisha berfikir positif.
Tak lama hpnya bergetar dimana nama ayahnya terpampang di sana, dia segera mengangkat telepon tersebut.
[Halo ayah,]
Diam tidak ada suara membuat hati Neisha tambah gelisah saja.
[Halo ayah, ayah dari tadi Neisha telfon kok gak di angkat?]
[Halo nak,] ucap seseorang dari sebrang sana.
[Tuan besar,] ucap Neisha terbata-bata karena kaget kenapa suara tuan besarnya yang muncul padahal di hp nya tertera nama ayah di sana.
Mikaila yang mendengar Neisha memanggil nama daddy nya pun terkejut juga kenapa bisa daddy nya membawa hp pak Ilham ayah dari Neisha sahabatnya.
[Loh tuan besar kenapa hp ayah di tuan besar?] tanya Neisha.
[Nak sekarang ke rumah sakit ya, ayah dan ibu kamu baru saja kecelakaan,] sahut daddy Brian.
Neisha yang mendengar hal itu pun langsung lemas hingga hp nya terjatuh di lantai, mikaila yang melihat pun terkejut di buatnya.
"Nei kenapa?" tanya mikaila khawatir.
"Mik, aku harus ke rumah sakit sekarang!" ucapnya tegas.
"Kenapa nei, siapa yang sakit?" tanya mikaila.
"Ayah sama ibu aku kecelakaan mik," ucap Neisha dengan air mata yang sudah turun derasnya.
Mereka berdua pun segera menuju ke rumah sakit tempat ayah dan ibu Neisha di tangani di sana.
Sedangkan di rumah sakit, setelah menelepon Neisha daddy Brian pun menyuruh kepada anak buahnya untuk mengurus jenazah sebelum di pulangkan.
Daddy Brian sengaja tidak memberitahukan tentang kematian ayah dan ibu dari Neisha karena tahu anak itu pasti terpukul, lebih baik memberitahukan kalau Neisha sudah berada di rumah sakit saja.
Sementara itu Elard setelah dari rumah sakit dia segera menuju ke markas untuk memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu siapa dalang dari tertabraknya pegawai mansionnya, setelah melihat rekaman cctv mobil mansion terlihat janggal sekali tiba-tiba truk besar itu menabrak mobil pak Ilham padahal di sana jalanan lenggang dan tidak banyak mobil seharusnya supir truk bisa membanting stir ke jalanan kosong agar tidak ada korban jiwa bukan.
"Bagaimana uncle?" tanya Elard kepada Aldo yang di tugaskan untuk mencari tahu penyebab kecelakaan.
"El, dari yang tim ku cari ternyata ini adalah sebuah kecelakaan yang di sengaja, dan kamu harus tahu siapa dalangnya, dalangnya ialah orang sama yang menyerang markas beberapa waktu lalu," ucap uncle Aldo membuat rahang Elard mengeras.
Sudah mencoba menyerang markas ternyata sekarang mengincar orang orang yang berada di mansionnya.
"Apakah lokasi mereka sudah di ketahui uncle?"
"Sudah El, tinggal kita cari waktu yang tepat untuk menyerang,"
"Malam ini kita lakukan penyerangan, jangan bunuh tapi bawa mereka ke sini karena tanganku sudah haus akan percikan darah manusia," ucapnya dengan tegas, kejam dan juga senyum evilnya.
"Ok, akan ku kerahkan semua pasukan." jawab uncle Aldo.
🥕🥕🥕
Di rumah sakit tak lama Neisha datang dengan mikaila pastinya, dia berlari menuju ke ruangan di mana ayah dan ibunya berada setelah bertanya kepada meja informasi.
Saat menyusuri lorong pikiran Neisha bingung karena dia malah di arahkan ke sebuah ruangan yang sangat mengerikan dan seumur-umur dia tidak ingin berada di sana.
Terlihat daddy Brian dan mommy Sheila di sana, segera Neisha menghampiri majikan orang tuanya itu.
"Tuan besar, nyonya besar. Dimana ibu dan ayah saya?" tanya Neisha dengan bingungnya.
Sedangkan mommy Sheila yang melihat Neisha langsung memeluk gadis tersebut dengan tangisan yang kencang menyalurkan rasa empati akibat musibah yang pasti tidak ingin terjadi ini.
"Nyonya besar, kenapa kok begini?" tanya Neisha.
"Kamu yang sabar ya sayang," ucap mommy Sheila sambil mengelus punggung Neisha.
"Neisha saya akan memberitahukan sesuatu tapi kamu janji jangan terkejut ya," ucap daddy Brian.
"Iya tuan besar, ada apa memangnya dan di mana ibu dan ayah saya?"
"Ibu dan ayah kamu sudah meninggal, sekarang jenazah mereka sudah berada di ruang jenazah tinggal di bawa pulang untuk dimakamkan saja." ucap daddy Brian.
Sedangkan ekspresi gadis muda itu sangat sulit untuk di artikan, malah ada tawa dari Neisha mendengar hal itu.
"Hahaha, astaga tuan besar kalau mau bikin lelucon jangan begini tuan." ucap Neisha mencoba untuk menepis ucapan daddy Brian.
"Sayang," lirih mommy Sheila membuat Neisha melihat nyonya besarnya itu yang matanya sudah sembab karena menangis terus.
"Enggak, enggak mungkin! Ayah sama ibu pasti masih hidup kan nyonya besar?! Ucapan tuan besar bohong kan nyonya?" tanya Neisha namun mendapatkan gelengan kepala dari mommy Sheila.
Segera luruh tubuh Neisha ke lantai dengan air mata dengan derasnya mengalir dari matanya, mikaila yang mendengar berita itu pun ikut iba mendengarnya dan kasihan sekaligus sedih mendengar nya karena orang tua dari sahabatnya ini sudah dia anggap sebagai orang tua keduanya setelah mommy dan daddy nya.
"Nei, kamu yang sabar ya yang ikhlas." ucap mikaila menenangkan sang sahabat.
"Mik, ayah sama ibu ku udah gak ada mik!" teriak Neisha tidak sanggup menerima kenyataan ini.
"Iya, aku tahu nei," air mata mikaila juga tak henti hentinya turun.
Mommy Sheila ikut memeluk erat tubuh gadis manis untuk menguatkan, mommy Sheila juga merasa bersalah kalau saja dia tidak menyuruh Bu nirma dan pak Ilham untuk membeli belanjaannya maka semua ini tidak akan terjadi.
"Ayah.... Ibu....." lirihnya.
"Saya mau lihat mereka tuan besar," ucap Neisha dan di angguki oleh daddy Brian.
Mereka pun langsung masuk ke ruang jenazah di mana ayah dan ibunya ternyata sudah di masukkan ke dalam peti karena beberapa bagian remuk akibat kecelakaan membuat tidak memungkinkan untuk di taruh di luar peti.
"AYAH..... IBU... JANGAN TINGGALIN NEI, KALAU KALIAN PERGI NEI SAMA SIAPA??!!" teriak gadis tersebut dengan air mata yang sudah menangis deras.
Melihat wajah ayah dan ibunya untuk yang terakhir kali membuat Neisha tidak mampu untuk membayangkan bagaimana kejadian kecelakaan tadi hingga tubuh orang tuanya membiru dan beberapa bagian yang mengenaskan.
Bahkan Neisha yang melihat pun tidak tega, ingin rasanya Neisha yang menggantikannya tapi jangan orang tuanya.
Mikaila terus memegangi pundak sang sahabat karena takut jika Neisha jatuh karena tubuh Neisha sangat lemas sekali.
Rasanya hati Neisha remuk redam, jatuh sejatuh jatuhnya karena di tinggalkan orang yang paling dia sayangin, orang yang selalu mendukungnya di setiap saat dan orang yang selalu menyayangi nya tanpa pamrih setelah ini siapa yang akan menyayangi nya karena orang terkasih nya sudah meninggalkan nya sendirian di dunia yang kejam ini.
.
.
TBC