Seorang gadis cantik, bermata bulat berpipi chubby yang hidup sebatang kara tak memiliki orang tua, dan tinggal di panti asuhan berjuang keras untuk mencapai nilai tinggi agar bisa bersekolah di sekolah ternama di jakarta.
Sampai disana banyak kejutan besar terkuak,bagaimana kisah nya yuk simak!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.29
"Lo kok tumben datang nya lama tia?ucap Dinda yang sudah datang.
"Iya bus nya telat, aku nungguin di halte hampir 16 menit an!" ucap nya dengan wajah lesu.
"Tumben muka nya kusut kayak belum disetrika besti". ucap lora yang menghampiri mereka berdua.
"Iya ni tumben si Tia muka nya kayak lecek gitu, kenapa si kawan? tanya dinda yang heran.
Kemudian dia menceritakan tentang berurusan dengan elang, dan juga Devon membuat kedua teman nya tercengang.
"Astaga clau Lo gpp kan? Ga disakitin kan, ga ada yang luka kan? sahut lora yang khawatir.
"Aku gpp, cuman aku takut guys, berurusan dengan mereka huhu rasanya pengen menghilang dari permukaan bumi ini" ucap nya dengan nada sendu.
"Gue ga bisa berbuat apa apa clau, berurusan sama kak elang itu ga gampang keluar gitu aja, gue takut deh Lo kenapa kenapa!"
"Pokok nya sebisa mungkin kita menghindari geng Orion itu" sahut Dinda kepada kedua teman nya itu.
Mereka juga turut prihatin dengan keadaan claudia, tetapi mereka tak berbuat apa apa, karena berurusan dengan kakak kelas itu membuat kedepan nya akan terasa rumit itulah batin nya.
Caca berjalan menuju ke kelas dengan beberapa geng nya itu dengan gaya songong nya.
Caca mengkode teman nya itu, agar menjalankan rencana nya.
"Kelas kita ini bukan kelas unggulan deh!" celetuk Dina Dengan keras.
"Maksud Lo apaan Din? Tanya ketua kelas.
"Karena disini tuh bukan unggulan labschool lagi, tapi tempat anak anak beasiswa yang ga mampu!"ucap Dina Dengan suara keras membuat perhatian teman teman kelas nya menoleh ke arah nya.
"Iya sih bener kelas kita tuh banyak hama nya ga sih guys!! pekik chelsea yang juga se geng dengan Caca.
Deg"
Claudia memandang sendu teman teman nya itu karena mengatainya dengan ucapan pedas.
Sedangkan Caca tersenyum puas dengan sindiran keras teman teman nya itu, karena dia tak suka dengan keberadaan anak anak beasiswa itu yang sok mencari perhatian.
"Gue sih heran ya, kok bisa sih sekolah Segede dan juga elit ini Nerima anak anak beasiswa itu!" Pekik chelsea.
"Maksud Lo apaan? ucap lora yang emosi saat temen nya dijatuhkan seperti itu.
"Cih pahlawan nya datang guys, liat deh membela anak miskin itu pekik chelsea dengan pedas.
"Biarin!" Emang kenapa? Ketus lora dengan emosi yang memuncak.
"Kalian ga seharusnya menjatuhkan teman kalian sendiri seperti ini!" ucap guru yang baru masuk Mendengar kan ucapan murid murid itu, mereka tak menyadari buk salwa masuk ke kelas, dan buk salwa juga mendengar ucapan pedas dari anak anak murid nya itu.
Sontak kelas terasa hening saat guru itu masuk.
Sedangkan Claudia yang mendengar ucapan itu tentu nya dia merasa sakit hati, tapi apa boleh buat dia tak ada kuasa di sekolah tersebut dan hanya bisa diam dan menutup telinga nya agar tak mendengar ucapan pedas dari teman teman nya".
"Kenapa kalian berbicara seperti itu? Apa kalian udah merasa hebat!" jawab bentak buk salwa yang emosi.
"Kamu yang duduk di depan, dan saya liat tadi mulut kamu yang koar koar ga jelas seperti itu!"
"Maaf buk ucap chelsea dengan menunduk malu karena di tegur dengan cara seperti ini.
Sedangkan Caca yang di bangku nya merasa kesal, karena rencana nya untuk membuat perhitungan terhadap claudia berakhir ketauan karena guru sudah masuk dan malah mendengar ucapan pedas teman nya itu.
"Gue akan balas Lo lain kali ucap dalam hati dengan penuh permusuhan.
"Minta maaf seenaknya saja, kamu ga ngertii perasaan orang lain, seandainya keadaan nya dibalik kamu yang diejek begitu bagaimana? ucap Bu Salwa dengan tegas.
"Kami hanya bercanda Bu". ucap Caca yang akhirnya buka suara membela teman nya yang di pojokan seperti itu.
"bercanda kalian terlalu ekstrim, kalian membuat perasaan orang lain terluka, kalian ga mikirin konsekuensi orang lain kedepan nya seperti apa!".
"Dulu saya juga murid beasiswa, emang salah kalau say bersekolah disini, dan menuntut ilmu saya di sekolah elit ini? Tanya Bu Salwa dengan nada keras.
Sedangkan claudia yang mendengar ucapan guru nya merasa terharu, karena guru nya begitu baik menjelaskan dan membela nya yang hanya murid beasiswa.
"Ingat anak anak, saya ga mau kalian minim akhlak lagi, saya ga mau kalian terlalu membedakan status dan kekayaan Disini, karena kita sama sama belajar di sini bukan ajang pamer atau yang lainnya ngerti!" tegas buk salwa kepada murid murid nya.
"Mengerti buk!"
"Baiklah kita mulai pelajaran nya".