Pembalasan Istri Yang Selalu Direndahkan!

Keila sedang joging di pagi hari, karena sudah lama menurut nya tidak olahraga.

"Sudah lama aku tidak melakukan joging di pagi hari, rasanya sangat lega sekali," Ucap Keila.

Namun saat Keila sedang asik dengan joging nya, tiba-tiba Raka menemui nya.

Keila asik sendiri, seolah tidak ada mantan suami nya itu.

"Kei.." Panggil Raka.

Namun Keila seolah tidak mendengar nya, Keila fokus berlari, namun Raka mengikuti nya.

"Sebenarnya kamu mau apa?" tanya Keila dengan nada malas.

"Kei, apa tidak bisa kamu pikirkan, bagaimana kalo kita kembali lagi, menjalani rumahtangga yang bahagia," ucap Raka.

"Aku tidak sudi hidup dengan laki-laki seperti kamu Raka," ucap Keila.

"Kei aku sudah sabar selama ini dengan kelakuan mu, tapi kamu selalu menjawab ku dengan kata-kata menyakitkan," ujar Raka.

"Kamu tidak lupa kan dengan perlakuan mu kepada ku selama ini?" ucap Keila kembali mengingat kan.

"Yang sudah berlalu kamu lupakan saja, manusia memang tempat nya khilaf dan berbuat kesalahan, tapi aku mau menebus kesalahan ku dengan kembali nya kamu, agar kita bisa sama-sama membangun rumahtangga yang bahagia," ujar Raka.

"Tapi sayang nya aku tidak tertarik dengan mu," jawab Keila.

"Kei tolong pikirkan lagi tengang niat baik ku ini," ucap Raka.

"Coba saja dulu kamu mengatakan hal itu, dan kamu sadar akan kesalahan mu, mungkin aku akan memaafkan mu, tapi sekarang aku sudah tidak mencintaimu lagi Raka, seharus nya kamu mengerti dengan ku, aku menjadi seperti ini karena kamu, karena penghianatan kamu," jawab Keila lagi.

"Aku akan berubah, aku akan menceraikan Sinta demi kamu, agar kita bisa sama-sama lagi, masalah rumah yang sudah di sita bank tidak apa-apa, aku ikhlaskan, asal kamu kembali lagi dengan ku," ucap Raka.

"Maaf Raka, aku tidak bisa kembali dengan mu lagi, jodoh kita telah selesai, kamu lanjutkan dengan Sinta," jawab Keila kekeh dengan pendirian nya, karena Keila tidak ada niat sedikit pun untuk bersama dengan Raka lagi.

"Apa salah nya kamu menerima ku kembali Kei," ujar Raka.

"Karena aku tidak mau mengulang kesalahan ku yang kedua kali nya, kembali dengan mu saja sama kembali ke neraka," jawab Keila.

"Kamu keras kepala sekali, tidak seperti dulu yang bisa meninggalkan keluarga mu, demi hidup bersama ku," ujar Raka.

"Itu kesalahan ku, aku meninggalkan keluarga yang sangat mencintaiku dan peduli juga dengan ku, hanya demi kamu yang sama sekali tidak bisa menghargai pengorbanan ku," jawab Keila.

"Apa karena laki-laki itu?" tanya Raka dengan menatap sinis.

"Salah satu nya, namun alasan terbesar ku karena semua kesalahan kamu yang tidak bisa aku maafkan," jawab Keila.

"Aku sudah melupakan kamu, melupakan segala kenangan masa lalu kita, dan sebentar lagi aku akan menikah dengan laki-laki yang tidak akan menyakiti ku," lanjut nya lagi.

"Kalo aku tidak bisa memilikimu, siapapun tidak akan bisa memiliki dirimu," ujar Raka menatap tajam kearah Keila.

Keila yang menyadari Raka mendekati nya mencoba lari dari Raka, namun Raka berhasil menusuk Keila dengan senjata tajam.

Jleb..

Darah keluar bercucuran, Keila melotot kan mata nya.

"Makanya jangan menjadi wanita sombong, kamu akan mati," ucap Raka tersenyum, lalu Raka meninggalkan Keila dengan bersimpah darah.

Keila tidak sadarkan diri.

Namun untung nya ada warga yang melihat Keila, langsung membawa Keila ke RS terdekat.

***

Sedangkan Luck sedang mengada kan meeting diperusahaan nya, entah kenapa ia mencemaskan prihal Keila.

Namun Luck menganggap mungkin karena sedari kemarin ia tidak bertemu dengan Keila, karena Luck sedang pergi ke Edinburgh untuk mengurus pekerjaan nya.

Ponsel Luck berdering berkali-kali, namun Luck tidak mendengar nya karena ia sedang fokus dengan meeting nya.

Saat setelah Luck beres dengan pekerjaan nya, Luck melihat ada banyak panggilan dari Arga.

Kemudian Luck melihat pesan dari Arga.

"Ada kejadian diluar kendali kita, Keila mengalami tususkan di perut nya, saat sedang melakukan olahraga, Keila sedang di tangani oleh dokter.."

"Sial, siapa yang melakukan itu kepada mu sayang," gumam Luck.

Luck langsung menyiapkan pesawat pribadi nya, akan menemui Keila langsung.

***

"Arga, cari tau siapa dalang penususkan adik mu," titah Papah Bagas.

"Untuk sekarang kita fokus dengan Keila, setelah Keila sadar, baru kita tanyakan, siapa yang sudah melakukan ini semua," ujar Mamah Sera.

"Aku setuju dengan mamah, kita harus fokus dengan Keila," jawab Arga.

Sudah dua jam lama nya, mereka menunggu kabar dari dokter tentang Keila, namun dokter belum juga keluar dari ruangan tersebut.

Terlihat mata mama Sera sudah sembab karena terus menangisi anak nya.

"Mamah jangan menangis, kita doakan untuk Keila," ucap Arga mengelus pundah mamah Sera.

"Mamah takut kehilangan adik mu, mamah takut," jawab mamah Sera memeluk Arga.

"Keila akan baik-baik saja, dia wanita tangguh dan juga kuat," jawab Arga menguatkan ibu nya, meskipun untuk kali ini Arga juga terpuruk.

Setelah menunggu beberapa saat, sang dokter keluar dari ruangan tempat Keila berada.

"Dok bagaimana dengan kondisi anak saya?" tanya Papah Bagas.

"Dengan berat hati, saya mengatakan kalo pasien koma, karena ia keluar banyak darah," jawab sang dokter.

Mamah Sera hampir menjatuhkan badan nya, karena syok akan kabar anak nya.

"Saya tidak tau akan sampai kapan pasien sadarkan diri, karena luka nya sangat dalam dan juga kehilangan banyak darah, kita tunggu keajaiban tuhan," jawab sang dokter.

"Apa kami bisa melihat anak kami" tanya Papah Bagas penuh harap.

"Bisa, namun jangan ramai-ramai, satu persatu kalo bisa, dan usahakan ajak bicara pasien, meskipun ia sedang koma, tapi sel sel otak nya masih berfungsi, dan itu akan mebuat pasien sedikit-sedikit membuka mata nya," jawab sang dokter, lalu meninggalkan tempat tersebut.

Mamah Sera sangat terpuruk dengan kabar sang anak yang sedang berjuang di dalam sana.

Arga terus memeluk mamah Sera, menguatkan sang ibu agar tidak drop.

"Pah, bagaimana ini?" tanya mamah Sera khawatir.

"Mamah percaya kan dengan anak kita, dia memang sangat kuat, dia pasti akan sembuh dan baik-baik saja, hanya saja dia harus mengalami hal seperti ini," jawab papah Bagas, menenangkan istri nya.

"Tapi mamah takut, takut kehilangan anak kita," ujar mamah Sera yang tidak bisa menahan tangis nya.

Papah Bagas hanya memeluk istri nya agar tidak terlalu cemas, meskipun tidak bisa dipungkiri, kalo ia juga merasakan cemas yang sangat berlebihan tentang anak nya yang sedang berjuang untuk hidup.

 "Tuhan, berikan kami kesempatan untuk melihat anak kami hidup bahagia, jangan ambil Keila dari kami," Gumam Papah Bagas, namun umur tidak ada yang tau.

***

Jangan lupa mampir ke instagram aku yaw (Lukacoretan65)