KEKASIH NAKAL KESAYANGAN KAISAR

Saat ini mereka telah tiba di gerbang Desa Mati, Dilihat kembali Desa Mati ini tidak jauh berbeda dengan Desa-Desa lainya. dimana, para warga masih berlalu-lalang melakukan aktifitas mereka seperti biasa,

Ada yang bertani, ada yang berjualan dan ada juga beberapa anak-anak yang bermain, dengan gembira di depan rumah mereka. yang berbeda dari Desa Mati ini hanya lah jumlah penduduknya yang memang sangat sedikit,"

Dilihat lagi. lebih banyak pria di bandingkan wanita,dan untuk anak -anak hanya berkisar 20 orang saja tidak lebih.

Melanjutkan perjalanan, mereka memasuki gerbang Desa Mati,dan di sambut oleh warga yang dengan ramah menyapa mereka.

bahkan ada yang menanyakan tujuan mereka untuk memasuki Desa,dan saat mereka mengetahui bahwa para anak mudah ini akan memasuki Hutan Kabut. terlihat jelas wajah kawatir dari para warga,juga takut dari warga,mereka tak lupa menyarankan agar mereka kembali. Namun karna Rombongan sang yara tetap kokoh akan memasuki hutan, para warga hanya bisa memberi saran agar mereka berhati - hati.juga  berharap agar rombongan sang yara dapat kembali dengan selamat selama menjalankan misi tentunya.

Meninggalkan Desa Mati dan Para warganya, mereka berlima telah sampai di kaki Gunung Kabut. jika di dalam Desa Mati,kabut hanya tipis dan terlihat sesekali,namun berbeda dengan saat ini !"

Kabut di kaki Gunung,sudah mulai menebal, di tambah lagi hawa dingin yang menusuk.

Apakah kalian siap? Pertanyaan Yara memecahkan ketegangan pada teman-temannya..

"Em,kami siap !!" jawab mereka berempat.

Ini adalah pengalaman pertama bagi mereka berlima,mengingat masing-masing dari mereka adalah Tuan dan Nona mudah dari Kuarga besar. sekalipun tingkat kultivasi mereka terbilang cukup tinggi,namun untuk pengalaman langsung dengan dunia luar ini lah kali pertama mereka."

Namun demi masa depan dan pertumbuhan,ini pula yang akan menjadi penentu masa depan mereka nantinya. Sementara untuk Sang Yara sendiri,dia tampak santai. itu di karna kan dengan memori dari sang adik,yang suka melakukan petualangan sejak kecil,tentu dia sudah pernah melihat peta topografi Dari Gunung Kabut dan mengingatnya dengan baik !"

Hanya saja, untuk sang Yeri sendiri,yang telah hidup dewasa di dunia moderen, tentu ini hal pertama untuk nya.namun mengingat usia jiwa sang Yeri Sendiri jauh lebih dewasa dari Mereka berempat.

Karna saat ini dia telah menjadi Sang Yara,maka Yeri menyesuaikan perannya seperti dengan yara Yang Asli.

Kembali ke Yara.

"Baik,Ayo masuk." setelah itu mereka berlima melesat masuk ke dalam hutan Kabut, Di lingkaran luar, sekali pun terdapat banyak kabut,namun tumbuhan yang tumbuh di sekitarnya masih terbilang subur, pepohonan yang menjulang Tinggi,serta ada beberapa tumbuhan Herbal tingkat rendah.

Sesekali Yara akan berhenti dan memetik herbal yang dia temukan,masuk kembali semakin dalam akan menampakan pemandangan yang sedikit berubah. warna pohon dan tumbuhan di sekitar semakin gelap, juga mulai terlihat beberapa hewan kecil, seperti kelinci, rusa, ayam hutan dan beberapa burung liar lainnya !"

mengingat mereka akan menghabiskan beberapa waktu di dalam hutan kabut,yara memerintahkan Ren, untuk menangkap apapun hewan kecil yang mereka lihat, setelah berjalan selama satu hari, akhirnya mereka berlima memasuki lingkaran ke tiga, dari hutan kabut.

Setelah menempuh perjalanan panjang, mereka tiba pada malam hari,melihat sekeliling,sang Yara memutuskan untuk beristirahat dan mengajak mereka berhenti di sini. lalu mulai membersihkan daerah tempat mereka akan bermalam saat ini.

"Kalian tunggu di sini," aku akan pergi untuk membersihkan kelinci yang di burunya dalam perjalanan.. Kata Luo Ren pada mereka berempat.

"Baik, kamu berhati-hatilah! dan cepat kembali." Ucap sang yara kepada Luo Ren.

"Em, aku tidak akan lama." Jawab Luo Ren lagi,setelahnya dia melesat pergi.

Untuk mereka berempat, masih melanjutkan pekerjaan Dengan  membersihkan daerah sekitar. mei yin dan sisi pergi untuk mengumpulkan kayu bakar di Dekat mereka. setelahnya yara dan Lien hua  mengatur Tempat untuk api unggun, sambil menunggu kedatangan Ren, sang Yara menyiapkan bahan dan bumbu untuk daging yang rencana nya akan di bakar untuk mereka makan malam ini.

Tak lama,Luo Ren pun kembali dengan Menenteng 2 ekor Kelinci yang sudah di bersihkan. setelah Luo Ren mengambil bambu yang dia ambil di pinggir sungai juga sudah di bersihkan untuk menjadi tusukan pada daging kelinci."

Namun, sebelum Luo Ren akan memanggang daging kelincinya,dia mendengar Yara memanggilnya,dan menghentikan gerakannya,Luo ren berbalik ke sang Yara lalu bertanya,Ada apa?"

"Taburkan ini ke Daging kelinci sebelum kamu memanggang nya." sambil menyerahkan mangkuk yang sudah berisi racikan bumbu, yang kemarin siang di belinya sewaktu di kota Kabut. Yara menyerahkan mangkuk kecil kepada Lou Ren,

Melihat apa yang ada di dalam mangkuk, Luo ren tanpa bertanya langsung membaluri daging Kelinci itu dengan bumbu yang sudah di berikan sang yara.

Lalu Luo Ren meletakan daging Kelinci ke atas api. sementara Sang yara, dia mengeluarkan tungku Ding kecil  yang nyatanya itu di ambil dari Dunia Kecilnya. Sebelumnya, sang yara telah memindahkan interspacial ringnya ke Jari manis di tangan kananya,untuk menutupi totem pada jari manisnya. Agar setiap kali dia mengeluarkan sesuatu, selama itu bukan mahkluk hidup maka orang lain tidak akan menyadari hal tersebut.

Setelah yara mengeluarkan tungku Ding kecilnya, dia menaruh itu ke atas api yang sudah di siapkan sebelumNya. lalu dia memasukan Air,bumbu kering rempah basah juga sayuran ke dalam tungku, setelahnya sang yara mulai untuk mengolah racikan.

Tanpa memperhatikan ekspresi ke empat temannya itu, yang saat ini sedang menatapnya seakan yara telah melakukan hal buruk, Lihat saja Luo Ren dengan mulut menganganya itu, seumur hidupnya luo ren baru tahu bahwa Tungku Ding seorang Alkemis selain untuk pemurnian obat ternyata memiliki fungsi lain,yaitu membuat sup.

"Astaga apakah Aku sedang Bermimpi?"

Pikir mereka semua. Tapi memang jelas yang berada di depan mereka adalah tungku Ding, Dikatakan Tungku Alkemis Adalah harga diri dan juga setengah jiwa bagi seorang Alkemis.

Tapi sepertinya itu berbeda dengan sang Yara, bukan apa jenis nya namun apa manfaatnya, bagi sang Yara selama itu dapat di manfaatkan bahkan jika memang dia memiliki Minyak goreng saat ini,sudah pasti akan di jadikannya Tungku sebagai pengorengan juga. Merasa suasana menjadi aneh, sang yara melihat ke empat sahabatnya yang memiliki ekspresi sembelit, membuatnya

bertanya-tanya "apakah mereka melihat hantu?"

Karna penasaran sang Yara Pun bertanya, "Ada apa dengan kalian, apakah kalian melihat hantu?"

Mendengar pertanyaan sang yara Shao sisi sontak menjawab kamu hantu, lihat saja apa yang kamu lakukan!! Shao sisi menjawab dengan ketus, sambil menunjuk ke arah Tungku Yang saat ini menjadi panci Sup bagi sang Yara.

Mengikuti arah yang di tunjuk oleh Shao sisi, yara menjawab dengan santai. Tentu saja aku membuat Sup, apakah kamu sudah tak sabar?? Tanya balik Sang Yara kepada Shao sisi.

Melihat ini baik Mei yin, ren,lien hua juga sisi wajah mereka menampakan garis hitam, Namun yara mengartikan lain dia berpikir bahwa keempat sahabatnya sudah sangat kelaparan sehingga membiat wajah mereka tertekuk. Tak lama bau harum dari daging bakar dan sup pun tercium di udara, Itu mengalihkan atensi semua yang ada di sana.. Seketika satu, persatu perut mereka berbunyi.

Sementara di pohon yang tinggi dan jauh, ada dua sosok yang sedari tadi mengawasi mereka, namun satu sosok itu terlihat sedang memegangi perutnya, bukan karna lapar namun, karna sakit akibat Tertawa. terbahak-bahak untungnya, Daerah sekitar mereka sudah di pasangkan Array sehingga suara tawa dari sosok itu tidak akan di dengar oleh yang lain.

"Apakah kamu sudah selesai?" Tanya Long Zhen kepada sahabatnya itu, yah mereka berdua adalah Long Zhan dan Kang Zi'xin.

"Ha..ha..ha..ha..ha..ha,biarkan aku selesai dulu,astaga Ah' Zhen apa kah kamu melihat itu??? Astaga aku akan mati ,karna tertawa..aduh..aduh perutku.!"

Yah, jangankan Kang Zi' xin bahkan Long Zhen pun merasah bahwa kucing kecilnya ini sangatlah unik. setelah membuat orang lain geram, dirinya sendiri menanggapinya dengan muka polos namun menjengkelkan itu.

"A'zhen,jika saja Kakek tua itu melihat ini, aku pastikan bahwa Pria kecil itu akan di pukul sampe pantatnya mengembang oleh orang tua itu."

Orang tua yang di maksud adalah kakek Kang Zi' xin,yaitu Kang Mo yang seorang  Master Alkemis di Dunia atas.

"Em,cepat atau lambat mereka pasti akan bertemu,dan lihat saja dengan tempramen kakekmu yang kaku dan kucing kecil yang Nakal,apa pendapatmu?" Long Zhan bertanya pada Kang Zi' xin dengan seringai liciknya.

"Ck.aku yakin hidup pak tua itu akan lebih berwarna dengan begitu dia akan melupakan ku, dan itu akan membawa keuntungan besar sebab aku akan terbebas dari pantauannya." Dengan santai Zi' xin menjawab nya.

"Em," Long Zhan hanya menjawabnya dengan Em..

Kembali ke Sang yara dan kawan-kawanya

"Sudah masak, ayo..ayo jangan sungkan. Ah Ren ayo potong dagingnya menjadi lima." perintah sang yara kepada Luo Ren,lalu dia mengeluarkan Mangkuk juga sumpit dan membagikan kepada mereka ber empat, Melupakan masalah Tungku Ding,mereka berlima menyantap makan dengan bahagia.

Setelah selesai memakan makananya sang yara berkata bahwa pertengahan malam dia dan Mei yin yang akan menjaga. lalu sisa waktunya akan di jaga oleh mereka bertiga,

Setelah melakukan pembagian tugas jaga, Yara dan Mei yin mengambil posisi Bersilah lalu mulai bermeditasi sementara ke tiga lainya mengambil posisi untuk tidur.