Kesedihan mendalam karena diselingkuhi sang tunangan, membuat Sanum menerima tawaran Vevita sahabat baiknya. yang memberikan Sanum sebuah voucher liburan Menaiki kapal pesiar termewah, yang tidak sembarangan orang bisa memasuki nya.
Kesialan pun berlanjut, Sanum yang setengah mabuk salah memasuki kamar. Rasa kecewa dan penghianatan membuat dia Ingin membalas dengan pria yang dianggapnya sebagai pria bayaran yang dikirimkan oleh Vevita untuk menemaninya selama liburan.
Setelah melalui malam panjang, One Night Love dengan pria itu. Sanum pun pergi begitu saja, dia pun menghilang setelah mengetahui jika dia hamil anak kembar. pertemuan tak terduga kembali setelah Sanum bekerja diperusahaan besar yang ternyata dipimpin oleh pria yang dianggap nya sebagai pria bayaran malam itu.
Mampukah Sanum mempertahankan anak-anaknya, atau memilih kembali pada tunggangan nya Rendi.?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dikerjai
Arya tersenyum bahagia, pelukan hangat dan ciuman untuk Oma mewakili perasaan nya setelah mendengar keputusan Oma yang mau diajak pindah tinggal dikampung halaman sang maminya Indonesia.
"Om seriuskan?" Ucap Arya yang masih terlihat ragu.
"Dasar bocah nakal, memangnya Oma pernah membohongi mu." Oma menjewer telinga Arya.
"Bukan begitu Oma, tapi selama ini Oma tidak mau meninggalkan rumah ini." terang Arya.
"Itu dulu, sekarang ada yang jauh lebih menarik perhatian ku." Oma tersenyum dengan mata berbinar-binar.
"Apakah itu Oma, kalau Arya boleh tau.?" Ucap Arya penasaran.
"Jangan-jangan Oma dan mami sudah memiliki rencana, atau sesuatu yang belum aku ketahui." gumam Arya.
"Kamu tidak perlu tahu Arya, yang jelas cepat kamu bersiap-siap untuk kita segera berangkat. sebelum pikiran Oma mu ini berubah dan membatalkan niatku kembali." Oma mengangkat jari telunjuknya, untuk mengancam Arya.
"Iya, Oma Arya akan segera bersiap." Arya langsung lari keatas menuju kamar. dengan perasaan penasaran dan bingung melihat perubahan tiba-tiba sikap Oma, namun untuk sementara Arya mengikuti saja sebelum pikiran Oma yang kadang-kadang plin-plan itu benar-benar berubah kembali.
Mereka langsung menaiki penerbangan pertama, di bandara internasional itu Arya mengayunkan langkah penuh semangat, begitu juga dengan Melinda dan Oma. yang sudah tidak sabaran untuk mendapatkan tiga bocah menggemaskan. Devan, Revano dan sibungsu Davina yang paling imut.
Mika dan Zein selaku asisten Arya yang selalu siap siaga, bersantai menungu kepulangan bos besar mereka.
"Silahkan bos," Ucap Zein langsung membuka pintu mobil begitu Arya yang diikuti Oma dan mami mendekat.
Dalam mobil Arya nampak terlihat resah, dia sudah tidak sabaran lahi ingin menanyakan tentang Sanum selama kepergiannya ke Meksiko. namun tatapan Oma yang tajam seolah-olah mengintimidasi nya. sehingga Arya kembali berusaha tenang.
Dikantor Sanum mulai sibuk dengan pekerjaan barunya, dia sudah resmi diangkat dan bekerja di ruang sekretaris. meskipun banyak diantara teman-teman baru nya diruangan ini menatap tidak suka kearah Sanum.terutama Monica sekretaris Arya, dia mersa seperti mendapatkan saingan dari seorang Sanum yang sangat cantik dan pernah juga menjadi tamu kehormatan menemani Arya ketika acara ulang tahun perusahaan yang pernah diadakan di kapal pesiar.
"Aku tidak boleh kalah dari wanita ini, tidak akan pernah aku biarkan dia menarik perhatian bos Arya. enak saja dia baru masuk sudah tebar pesona. sementara aku sudah bertahun-tahun bekerja tidak pernah mendapatkan perhatian khusus dari bos." gumam Monika sambil membawa tumpukan file yang tidak terpakai lagi untuk diperiksa Sanum.
"Hey anak baru, periksa dan kerjakan semua ini." menghempaskan kasar tumpukan berkas dihadapan Sanum.
"Ba...baik Nona Monica." mulai memeriksa file dari tahun yang sudah lewat, meskipun bingung dengan semua ini. namun Sanum tidak berani membantah mau menolak nya.
Monica dan teman-teman nya satu Line diruangan itu, mengulum senyum dan berbisik-bisik mencemooh Sanum, yang terlihat fokus dengan pekerjaan itu.
"Kita harus membuat anak baru itu mundur dari pekerjaan ini, sebelum Tuan Arya balik dari Meksiko." terang mob yang didukung oleh temanyanya Gea dan Ana,
Monic belum puas mengerjai Sanum, hingga jam kantor mereka sudah berakhir dia kembali menghampiri Sanum.
"Anak baru, bagaimana dengan tugas yang aku berikan.?" terang Monic sambil berkacak pinggang.
"Sudah hampir selesai Nona Monica." terang Sanum sambil menyusun tumpukan berkas itu kembali.
"Tunggu aku masih punya satu pekerjaan lagi," Monic keluar dari ruangan, tidak lama dia kembali membawa setumpuk pekerjaan lain.
"Kerjakan ini, sebelum selesai kamu tidak diperbolehkan untuk pulang."
terang Monic berjalan keluar dari ruangan itu dengan angkuh.
"Ya Tuhan aku sudah tidak sanggup lagi dengan tumpukan berkas ini, " gumam Sanum sambil menatap foto ke tiga anak-anak nya sehingga Sanum kembali bersemangat.
"Ya mama harus kuat demi kalian bertiga," gumam Sanum yang ingin sekali cepat menyesalesaikan pekerjaan nya agar bisa pulang dan berharap sekali ketiga anaknya belum tidur sesampainya dirumah.
kenapa mama n oma g bilang klo nama janda itu Shanum.. pasti langsung cuz KUA 🥰🥰