NovelToon NovelToon
Kebebasan Berahasia

Kebebasan Berahasia

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Suami ideal / Office Romance
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jojo ans

Kanesa Alfira, yang baru saja mengambil keputusan berani untuk mengundurkan diri dari Tano Group setelah enam tahun dedikasi dan kerja keras, merencanakan liburan sebagai penutup perjalanan kariernya. Dia memilih pulau Komodo sebagai destinasi selama dua minggu untuk mereguk kebebasan dan ketenangan. Namun, nasib seolah bermain-main dengannya ketika liburan tersebut justru mempertemukannya dengan mantan suami dan mantan bosnya, Refaldi Tano. Kejadian tak terduga mulai mewarnai masa liburannya, termasuk kabar mengejutkan tentang kehamilan yang mulai berkembang di rahimnya. Situasi semakin rumit dan kacau ketika Kanesa menyadari kenyataan pahit bahwa dia ternyata belum pernah bercerai secara resmi dengan Refaldi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jojo ans, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10

Juli 2011, Labuan Bajo. Aku menggeret koper hitamku, di sampingku ada Nadia, sepupuku, Sementara di depan sana ada Om Liam, saudara Papa. Om Liam dan tante Sonya adalah orang tua Nadia. Kebetulan kami, aku dan Nadia baru saja libur semester di bangku kuliah. Jadi Om Liam mengajak kami untuk jalan-jalan. Kenapa memilih Labuan Bajo?

Alasannya, karena Tante Sonya berasal dari sana jadi sekalian pulang kampung.

"Nes, kamu belum pernah lihat

Komodo kan?" tanya Nadia, saat

kami sudah berada di dalam mobil untuk menuju ke tempat penginapan dekat rumah Keluarga Tante Sonya. Sebernarnya kami sudah ditawarkan untuk menginap sana

saja, namun rasanya tidak enak karena di sana juga banyak anggota keluarga yang tinggal jadi Om Liam memutuskan kami akan menyewa penginapan terdekat. "Udah pernahlah," balasku.

"Di TV?"

Aku menggeleng.

"Lah di mana?" tanya Nadia bingung. "Di sini, di depanku Komodonya."

Hening. Nadia sepertinya masih mencoba mencerna ucapanku. "Oh, hei sialan! Kamu kira aku

Komodo?" ujarnya sembari

menatapku dengan matanya yang

melotot.

"Nadia, mulutnya."

Aku menahan tawaku mendengar Tante Sonya yang sedang memperingati.

"Maaf Ma," ucap Nadia dengan

nada super kalem.

"Nes, kamu jomblo kan?" tanya

Nadia saat kami sedang bersantai di Balkon kamar penginapan. "Tya, udah tahu masih nanya lagi," balasku jengkel. Entah kenapa akhir-akhir banya sekali orang yang selalu menanyakan status kejombloanku.

Memangnya kenapa dengan itu? Apakah itu aib?

"Santai seyeng, nggak usah nge-gas

gitu dong," ucap Nadia sambil merangkul pundakku. "Nes, Aku kasi kamu tantangan

Mau?" tanya Nadia lagi.

"Tantangan, maksud kamu?" "Kalau kamu bisa kenalan sama cowok di sebelah balkon ini dan berhasil dapetin nomornya, aku

bakalan beliin 10 novel yang kamu inginkan." Gila, ini tawaran yang sangat-sangat mengiurkan.

Nadia sangat tahu bahwa aku ini adalah seorang perempuan penggila novel.

Aku menatap cowok yang dimaksud Nadia. Tetangga kamar kami. Cowok yang kutafsir kira-kira berusia 24 tahun itu nampak sedang menerima telepon. "Boleh aja sih Nad, tapi kalau udah punya cewek, tunangan atau yang

lebih parah punya istri gimana?

Malu lah."

Memalukan kalau sampai tebakanku benar, bagaimana kalau sebenarnya cowok itu datang honeymoon bersama istrinya di

sini? Bisa dikira pelakor aku.

"Kan cuman mau kenalan aja. kalau dia udah punya istri ya nggak balakan ngasih nomor, coba dulu.

Siapa tahu dia jodoh kamu."

"Ngaco," sahutku. Nadia tertawa. "10 Novel Iho Nes, nggak mau?"

Bocah gila ini malah semakin

merayuku. "Ya udah deh," putusku akhirnya dan menerima tantangan Nadia.

Demi 10 novel yang bakal coming soon aku rela membuang malu.

"Fhmm Permisi," teriakku sedikit

kencang. Lelaki itu sama sekali tidak menoleh malah sibuk dengan ponselnya,

tidak lagi menelpon namun

sepertinya sedang mengetik pesan.

"Mas!"

Nadia tertawa mendengar teriakanku. "Biasa aja Nes, nggak usah se-usaha

itu," cibirnya. "Diam dan siapin uang kamu untuk beliin aku novel," sahutku. Tapi tunggu, bocah itu ada uang

tidak? Jangan sampai tantangan ini bahkan tidak pulang pokok, aku sudah harus malu tapi tidak mendapatkan apapun dari Nadia.

"Nad, ngomong-ngomong kamu

punya duit?"

Nadia menoleh padaku dan

memasang senyuman super

sumringah. "Tenang aja, beasiswaku baru aja cair."

"Bedeh gila," tuturku heboh.

Ya, Nadia Septia sepupu cantikku

ini memang mendapatkan beasiswa

ful di kampus karena menjadi

mahasiswi berprestasi denga IP 4,00. Gila nggak sih dia? Nggak perlu bayar kuliah dan dapet uang saku tiap bulan ditambah uang

saku dari om Liam dan tante Sonya

lengkaplah kegembiraannya.

Duh andai aja otakku yang jadi

seperti dia.

"Mas, permisi," teriakku untuk

ketiga kalinya.

Untungnya teriakan yang ketiga

ini membuat cowok itu menoleh.

Dia menatapku dengan tatapan

bingung.

"Oh hai, kenapa ya?" tanyanya

sembari mendekat ke arah

pembatas balkon.

"Mas namanya siapa?" tanyaku

langsung keintinya.

"Eh? Ehm saya Refaldi, adek ada

perlu apa ya?"

Adek? Gila, apa aku sekecil itu

sampai dipanggil adek? Perasaan

aku tidak semungil itu. Sementara

Nadia bahkan sudah mau terbahak

mendengar ucapan cowok itu.

"Oh, boleh saya minta nomor ponsel

Masnya? Saya lagi kebanyakan

pulsa dan mau transfer."

Entah apa yang sedang ada di

dalam pikiranku, tiba-tiba saja

terpikir seperti itu, aku sendiri tidak

mengira akan berucap demikian.

Sementara lelaki itu hanya mampu

melongo setelah aku selesai

berucap, saat itulah Nadia tidak

bisa lagi menahan tawanya.

Tiba-tiba aku sadar dan berhenti

melamunkan peristiwa yang telah

terjadi di tahun 2011 silam. Di mana

pertama kali aku dan Mas Adi

berkenalan.

Pertanyaannya, apakah aku berhasil?

Tentu saja iya, aku mendapatkan

nomor ponsel Mas Adi saat itu dan

mendapatkan pula 10 novel yang

kuinginkan.

Pagi ini setelah sarapan, aku berdiri

di balkon menikmati udara segar,

tiba-tiba terlintas bayangan masa lalu

bersama Mas adi. Namun tiba-tiba

aku merasa sedikit aneh. Aku mohon

jangan sekarang. Dengan sedikit

meringis aku menuju ke kamar mandi

untuk memastikan sesuatu dan ya, aku

datang bulan.

Aku ingin menjerit dan mengumpat.

Aku lupa dengan yang satu ini, salah

satu kodrat seorang perempuan dan

aku sama sekali tidak ada persiapan.

Tidak membeli pembalut dan obat

anti nyeri. Sekarang bagaimana, tidak

mungkin meminta bantuan pihak hotel

karena itu sangat memalukan.

Dito? Tidak kami baru kenal. Lagipula

malulah aku minta tolong sama dia

yang notabene adalah seorang lelaki

yang haru ku kenal beberapa hari ini.

Mas Adi?

Dia jadi salah satu kandidat tercocok

untuk aku meminta bantuan. Namun

mengingat aku yang baru mengusirnya

beberapa waktu yang lalu, rasanya aku

tidak punya wajah lagi kalau sampai

pergi meminta bantuannya.

Tapi aku butuh pembalut dan obat anti

nyeri itu sekarang.

Kali ini ya, kali ini saja.

Akhirnya aku mengambil ponsel dan

menghubungi nomor ponsel Mas Adi

yang memang masih ku simpan.

"Halo," sapanya.

"Maaf menganggu, bisa meminta

bantuan?" tanyaku langsung pada

intinya dengan bahasa yang sangat

sopan.

"Kamu butuh bantuan apa Fira? Kamu

baik-baik saja kan?" tanyanya dengan

nada yang sedikit panik sepertinya.

"Ak baik-baik aja sekarang, tapi

Aku lagi butuh sesuatu. Pak Adi bisa

membantu?"

"Panggil Mas, Fira," koreksinya dengan

nada tidak suka.

Aku mendengus, kalau saja sedang

tidak butuh. Aku bahkan tidak suka

dibantu.

"Iya Mas, Mas Adi bisa bantu Aku?"

"Apa yang bisa Aku bantu?" tanya. Mas

Adi dengan nada bicara super cool

yang malah terdengar seperti seorang

Customer Service bank, terlalu formal.

"Boleh pergi belikan saya pembalut

dan obat anti nyeri haid?"

Mas Adi nampak sangat terkejut

mendengarnya.

"Apa?" tanyanya lagi.

Aku tahu, Mas Adi dapat

mendengarnya dengan jelas namun

dia memutuskan tanya lagi. Sepertinya

dia sedang memastikan telinganya

masih berfungsi dengan haik atau

tidak.

"Bellin pembalut dan obat anti nyeri

haid, Mas."

Mas Adi diam. Entah apa yang

dipikirkannya.

1
Kakashi Hatake
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Jojo ans: baik, besok aku update ya😇❤️
total 1 replies
Yami CB
Ada apa thor, kok masih lama update? Aku berharap cerita ini tidak berhenti sampai di tengah jalan.
Jojo ans: besok update kok😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!