Khairunnisa Silviana gadis berusia 23 tahun harus merelakan masa mudanya untuk menikah dengan Kakak iparnya sendiri setelah 40 hari Kakak kandungnya meninggal setelahdunia karena mengalami kecelakaan demi menyelamatkannya.
Ia harus mengalami sikap kasar dan juga arogan dari Kakak iparnya setiap hari yang terus menyalahkannya atas meninggalnya sang istri.Tak hanya itu ia juga di paksa merawat anak sekaligus keponakannya dengan baik.
Bagiamanakah akhir dari rumah tangga mereka?.Yuk simak di sini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33.Mulai menyelidiki
Mas bagaimana hasil penyelidikan orang-orang kamu?",tanya Laura menghampiri sang suami yang sedang berada diruang kerjanya.
"Sudah hampir 50% sayang.Kini orang kepercayaanku akan terbang ke Indonesia untuk menyelidiki hilangnya anak kita",jawab Alex.
"Mas...gak perlu kamu selidiki juga aku yakin dia putri kita Mas.Kamu tidak lihat bagaimana miripnya dia dengan almarhumah Mama",ujar Laura.
"Aku percaya naluri kamu tidak akan salah sayang.Tapi aku ingin mengetahui siapa dalang penculikan itu sayang agar di kemudian hari tidak ada masalah yang muncul",jawab Alex.
"Oh ya Mas bagaimana dengan pesanan perhiasan kita?. Apakah sudah jadi?",tanya Laura.
"Mungkin lusa sayang.Kenapa? apakah kamu tidak sabar melihat hasilnya?",jawab Alex.
"Ya..",jawab Laura.
"Aku ingin bertemu anak itu lagi.Bisa kamu mengundang rekan bisnismu untuk makan malam bersama dengan mengajak serta istrinya itu?",tanya Laura.
"Tentu... apapun untukmu.Oh ya apakah Vita belum ada berkeinginan untuk tinggal disini bersama kita?",tanya Alex.
"Kamu tau sendiri Mas.Anak sulung kamu itu lebih suka tinggal di Indonesia",jawab Laura.
"Dia putri kita sayang.Ya walau ia lebih suka dengan dunia kedokteran daripada melanjutkan usaha kita",ujar Alex.
"Huffhhh...tapi aku juga ingin dia tinggal bersama kita disini Mas.Dia anak perempuan loh",jawab Laura.
"Kamu bujuk dia lagi siapa tau dia mau.Atau kamu minta segera menikah",ujar Alex.
"Hufffhh...kamu kayak tak tau bagaimana Vita saja Mas",jawab Laura.
"Hehehe... sudahlah.Biarkan saja dia mewujudkan mimpinya sayang", kekeh Alex melihat sang istri merajuk.
***
Nisa sedang menikmati waktu santai dengan mendesain gaun malam untuk salah klien langganannya saat masih bekerja di butik dulu.Meski ia merasa mual tapi ia tetap mengerjakannya.
Wanita itu kadang merasa sedih karena tidak bisa lagi berdekatan dengan Arsha karena kehamilannya yang membuatnya tidak bisa mencium aroma minyak telon.Ia sangat mual jika sudah mencium aroma minyak telon milik Arsha.
Sebagai seorang ibu sambung yang begitu menyayangi Arsha membuat wanita itu seringkali merasa sedih.Ia sangat ingin menggendong Arsha tapi apalah daya kedua janin yang ia kandung begitu rewel.
Beruntung Arsha saat ini mulai nyaman dengan Emily sehingga bayi itu tidak akan rewel jika dia tidak bisa menggendongnya.
Aldo:Dek kamu ada dimana?Ayah sama Nenek ingin bertemu
Itulah bunyi email yang di kirim Aldo pada Nisa saat wanita itu membuka emailnya.Nisa tersenyum lebar membaca pesan yang di kirim sang Kakak.
Nisa tidak mengatakan dimana keberadaannya saat ini.Ia diminta Dion untuk tidak mengatakan keberadaan mereka di negara ini.Hanya saja Nisa mengatakan jika ia dan Arsha baik-baik saja.
Nisa sebenarnya bingung kenapa Dion melarangnya untuk mengatakan dimana keberadaannya jika ada keluarga yang mengirimkannya email.Tapi wanita itu berusaha menurut sebagai bukti baktinya pada sang suami sebagai istri yang patuh.
Meski pernikahannya dengan Dion tidak ada kemajuan kecuali kejadian malam itu hingga saat ini mereka masih tidur di kamar yang berbeda.Tapi setidaknya Dion tidak lagi sejudes yang dulu padanya.
Ia sadar jika dirinya bukanlah tipe Dion tapi dia juga tidak berkeinginan untuk membuat pria itu jatuh cinta padanya.Untuk apa karena ia tau Dion sudah menutup pintu hatinya.
"Maaf Nyonya ada ada kiriman makan siang dari Tuan", ujar pelayan.
Nisa mengerutkan keningnya karena tidak biasanya Dion mengirimkannya makanan.Dan ini kali pertamanya pria itu memperhatikannya."Untuk Bibik saja",jawab Nisa.
"Tapi Nyonya,ini khusus untuk Nyonya.Bibik takut Tuan marah besar jika Bibik yang memakannya",ujar pelayan.
"Huffhhh...baiklah Bik",jawab Nisa mengambil kotak berisi makanan itu yang Nisa tidak tau apa isinya.
Nisa meletakkan kotak makanan itu di sebelah nya lalu kembali melanjutkan pekerjaannya yang tinggal sedikit lagi.Wanita itu belum merasa lapar lagian ia juga tidak tertarik dengan makanan yang di kirimkan oleh sang suami.
Apa yang berhubungan dengan sang suami entah kenapa ia tak tertarik sama sekali.Apalagi setiap kali berdekatan Nisa selalu saja merasa mual.
"Nyonya...saatnya minum vitamin", Emily datang dari dalam membawakan vitamin kehamilan untuk Nisa.
Nisa menoleh lalu tersenyum tipis."Terimakasih ya Mily",jawab Nisa lalu mengambil vitamin itu dan meminumnya.
"Iya Nyonya...",angguk Emily
"Oh ya dimana Arsha?",tanya Nisa meletakkan gelas bekas minuman biasa nampan yang masih digenggam Emily.
"Tuan muda baru saja tidur Nyonya",jawab Emily.
"Aku merindukannya Mily.Tapi setiap kali aku akan memasuki kamar Arsha perutku benar-benar mual",ujar Nisa terdengar sendu.
"Mungkin calon adik Tuan muda tidak ingin Nyonya berdekatan dengan Kakaknya",jawab Emily.
"Hufffhh.. mungkin saja Mily",lirih Nisa.
"Sabar ya Nyonya,saya yakin cepat atau lambat semuanya akan kembali baik baik saja",ujar Emily.
"Oh Mily... nanti kamu ikut aku ke tanah air ya.Aku nyaman denganmu",jawab Nisa tersenyum tipis sembari mengusap perut ratanya.
"Saya tidak bisa berjanji Nyonya.Semoga saja Tuan setuju saya ikut.Jujur saya juga nyaman bekerja dengan anda Nyonya",ujar Emily jujur.
Nisa mengulas senyumannya lalu mengangguk pelan.Emily sudah ia anggap adiknya sendiri.Gadis itu bisa menjadi teman sekaligus asisten yang bisa Nisa andalkan.Juga sebagai pengasuh Arsha, apalagi akhir-akhir ini baby Arsha semakin dekat dan nyaman dengan gadis itu.
***
Di tanah air Hasbi tampak melamun di belakang rumahnya.Ia begitu sangat merindukan putri bungsunya.Meski Nisa bukan darah dagingnya namun rasa sayangnya begitu tulus sejak awal menemukan gadis itu saat bayi.
"Ayah merindukanmu Nak",gumam Hasbi mendesah berat.
"Ayah ayo sarapan dulu",ujar Aldo menghampiri Hasbi.
"Ayah merindukan adikmu Al", lirih Hasbi menatap sang putra sulung dengan tatapan berkaca-kaca.Aldo bisa melihat kerinduan dimata sang Ayah.
"Nisa baik baik saja Ayah.Meski dia tidak mau mengatakannya dimana keberadaannya sekarang",ujar Aldo.
"Huffhhh... apakah dia sengaja pergi karena membenci kita Al.Bunda kamu yang terus menyalahkan atas kematian Via",jawab Hasbi mengusap sudut matanya yang berair.
"Tidak Ayah.Nisa juga merindukan Ayah dan Nenek.Hanya saja ada sesuatu hal yang membuat Nisa tidak bisa mengatakan dimana ia berada saat ini",ujar Aldo.
"Benarkah?",tanya Hasbi.
"Iya Ayah.Nisa membalas pesan email yang Aldo kirimkan.Dia titip salam pada Ayah dan Nenek",jawab Aldo.
"Dimana pun adik kamu berada semoga dia baik-baik saja", gumam Hasbi.
"Iya Ayah...", angguk Aldo yang juga merindukan adiknya itu.Selama ini ia menjaga jarak dengan Nisa dengan alasan tak ingin semakin jatuh dalam pesona adiknya itu.
"Abang merindukanmu Dek", gumam Aldo..
...****************...
tunggu wkt tuk jatuh palung dasar kl Dion ma Elvan tahu