Berawal dari sebuah insiden menabrak mobil, Nayra harus terikat oleh sebuah pernikahan yang menjadikannya istri kedua dari seorang pria yang dingin.
Pria yang akan menjeratnya dengan cinta yang sangat besar, yang akan membawanya ke sebuah kehidupan yang tak pernah Nayra bayangkan.
Ada banyak part awal yang banyak kesalahan dalam penulisan yang belum sempat direvisi 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
IG: mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 28
Cafe Balck White.
"Tok .. tok .."
"Masuk!" seru Dion, dari dalam ruangannya.
"Permisi Pak, maaf menggangu." Nayra yang sudah masuk ke dalam ruang kerja Pak Dion, menatap atasnya dengan gugup. "Ada yang ingin saya sampaikan pada, Bapak."
"Duduklah ..!" Ucap Dion.
Nayra pun langsung duduk di kursi tepat di depan meja kerja Pak Dion.
"Sebelumnya aku ingin meminta maaf, Pak." Nayra terlihat bingung sendiri untuk mengutarakan permohonan resign dari Cafe Black White.
"Ada apa Nayra, apa ada masalah?" Dion memperhatikan Nayra, yang terlihat bingung.
"Aku.. aku ngin mengundurkan diri, Pak!" Nayra berucap lirih sambil mengigit bibir bawahnya.
"Mengundurkan diri? Apa aku tidak salah dengar?" Dion sangat terkejut dengan perkataan Nayra.
"Iya, Pak. Aku ingin mengundurkan diri dari Cafe Black White." Nayra tidak berani memandang wajah Pak Dion.
"Nayra, apa kau ada masalah? Atau kau merasa gajimu kurang? Kalau iya, aku akan menaikkan gajimu asal kau tetap bekerja di cafe ku."
Mendengar Nayra yang ingin mengundurkan diri, entah mengapa hatinya tidak karuan. Ada perasaan tidak rela di dalam hatinya, tidak rela jika Nayra pergi darinya.
"Bukan, Pak. Aku tidak ada masalah, dan gaji yang aku terima sudah cukup. Hanya saja aku sudah tidak bisa bekerja di Cafe Black White."
"Apa yang membuatmu tidak bisa bekerja di cafe ku?" Dion menatap intens pada Nayra.
"Aku, aku tidak bisa katakan apa alasannya." Nayra menghela napasnya dengan berat. "Masa aku harus mengatakan, kalau tuan Kenzo melarangku kerja di cafe ini! Bisa ketahuan kalau aku sudah menikah." Gumam Nayra dalam hati.
"Aku tidak mengijinkan kau keluar! Ingat, kau sudah menandatangani surat kontrak kerja. Jika kau melangarnya, kau harus membayar denda sepuluh kali lipat dari gaji yang kau terima." Ancam Dion.
Nayra terkejut, dirinya lupa bahwa sudah menandatangani surat perjanjian kontrak kerja.
"Uang sebanyak itu mau aku ganti pake apa coba?" Keluh Nayra dalam hatinya.
"Pak dion, apa tidak ada pengecualian untuk aku? Kita kan teman! Masa Pak Dion jahat pada temannya sendiri." Nayra mencoba meluluhkan hati Dion.
"Tidak ada pengecualian! Dan jika sudah tidak ada yang ingin disampaikan, silahkan kembali bekerja." Ucap Dion, tanpa menatap Nayra.
"Baik, Pak." Dengan wajah yang kesal, Nayra keluar dari ruangan kerja Pak Dion. "Bagaimana ini? Beruang kutub pasti marah, kalau aku masih tetap bekerja di sini." Nayra lagi-lagi hanya bisa menghela napasnya.
Novi yang melihat sahabatnya baru keluar dari ruangan Pak Dion, segera berjalan mendekati Nayra.
"Nayra, lo dari ruangan Pak Dion?"
"iya." na6yra menjawab singkat.
"Terus kenapa muka lo asem banget?" Seloroh Novi.
"Pengunduran diri gue, di tolak sama Pak Dion." Keluh Nayra.
"Apa .. ! Pengunduran diri?Maksud lo apaan?"
"Eh, iya. Gue belum cerita ya? Kalau gue ingin mengundurkan diri dari cafe ini."
"Seriusan lo, Nay?" Pekik Novi, dengan wajah yang terkejut. "Kok mendadak, Nay? Lo ada masalah?" Tanya Novi.
"Beruang kutub, ngelarang gue kerja." Nayra mengerucutkan bibirnya.
"Beruang kutub?" Tanya Novi, dengan kebingungan.
"Beruang kutub itu tuan Kenzo." Jawab Nayra, dengan santai.
"Etdah, lo manggil suami dengan sebutan beruang kutub." Novi memukul lengan sahabatnya.
"Aw .. sakit Nov!" Nayra mengelus-elus lengannya.
"Nayra .. Nayra. Tuan kenzo ganteng tampan begitu di bilang beruang kutub." Novi menggelengkan kepalanya.
"Ish, ganteng dari mana? Emang lo udah pernah lihat? tanya Nayra.
"Sudah dong! Lihat di televisi, majalah, internet. Berita tentang tuan Kenzo kan banyak." Novi bercerita dengan bangganya.
"Ish, nih orang sableng juga. Gue kira lo udah lihat langsung." Nayra menepok jidatnya sendiri.
"Bagaimana mau lihat langsung? Lo aja enggak pernah kenalin ke gue." Gerutu Novi.
"Gimana mau kenalin ke lo, ketemu gue di luar aja dia amnesia alias pura-pura enggak kenal." Gumam Nayra, dalam hatinya.