NovelToon NovelToon
Penyesalan Suami : Istri Yang Tak Dianggap

Penyesalan Suami : Istri Yang Tak Dianggap

Status: tamat
Genre:Teen / Tamat / perjodohan / Poligami / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:23.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mommy Ghina

"Sekarang tugasku sudah selesai sebagai istri tumbalmu, maka talaklah diriku, bebaskanlah saya. Dan semoga Om Edward bahagia selalu dengan mbak Kiren," begitu tenang Ghina berucap.

"Sampai kapan pun, saya tidak akan menceraikan kamu. Ghina Farahditya tetap istri saya sampai kapanpun!" teriak Edward, tubuh pria itu sudah di tahan oleh ajudan papanya, agar tidak mendekati Ghina.

Kepergian Ghina, ternyata membawa kehancuran buat Edward. Begitu terpukul dan menyesal telah menyakiti gadis yang selama ini telah di cintainya, namun tak pernah di sadari oleh hatinya sendiri.

Apa yang akan dilakukan Edward untuk mengambil hati istrinya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih kabur......

Mama Sarah terduduk lemas di tepi ranjang setelah membaca wa dari anaknya. Sedangkan Papa Zakaria berusaha menelepon Ghina, tapi nomornya sudah tidak aktif lagi.

“Ini semua gara-gara Papa!” tuding Mama Sarah dengan mata yang sudah memerah.

“Mama sudah bilang, jangan jodohkan Ghina dengan Edward!” pekik Mama Sarah.

Raut wajah Papa Zakaria terlihat menyesal, anak pertamanya benar-benar kabur dari rumah.

“Hiks.....hiks.......hiks.....ini semua salah papa.” Mama Sarah mulai menangis sejadi-jadinya di tempat tidur.

“Maafkan Papa.....mam,” Papa Zakaria memeluk istrinya ikut terisak.

Keegoisan orang tua, akhirnya membawa petaka buat keluarga sendiri. Demi sebuah balas budi dengan orang lain.

Setelah kedua orang tua Ghina menangis karena penyesalan teramat berat, hingga benar-benar anak gadisnya pergi dari rumah. Mereka memutuskan mencari keberadaan Ghina kembali.

.

.

Hamparan pemandangan hijau dengan hawa yang sangat sejuk menjadi sesuatu yang indah bagi Ghina, sambil menyeruput teh hangat dan beberapa pisang goreng yang baru matang, menjadi temannya di pagi hari.

Yang biasanya ada sapa dari mama cantiknya dan adiknya yang sedikit pendiam di pagi hari, sekarang berbeda. Dia berada di tempat berbeda dengan orang yang berbeda.

“Hei......pagi-pagi sudah bengong aja. Awas kesambet setan,” ujar Rika ikut duduk di depan balkon lantai 2 vilanya.

“Bukan bengong tapi lagi nikmatin suasana, jarang-jarang lihat pemandangan indah kayak begini.”

“Kiraiin loe bengong sambil mikirin om loe yang ganteng.”

“Hahaha......boro boro gue mikirin,” balas Ghina sambil mengunyah pisang goreng.

“Ghin....kita berenang yuk...,” ajak Rika.

“Gila pagi-pagi berenang, dingin tahu. Agak siangan aja....”

“Enak lagi......dingin-dingin.....apalagi kalau berenangnya sama om ganteng,” ledek Rika.

“Dasar otak loe udah ngeres tuh.”

“Ha......ha......ha.....!” mereka tertawa bersama.

Maafi Ghina ya mam, pah......kalau Ghina memilih untuk pergi dari rumah.

Di balik tawanya, ada hati yang sedih. Entah apa betul keputusan yang dia ambil.

.

.

Dua hari sudah  Mama Sarah dan Papa Zakaria pontang panting mencari ke beradaan Ghina, sudah datang ke sekolahnya serta menghubungi teman-teman sekolahnya termasuk Rika.

“Assalamualaikum Bang Zaka, Kak Sarah,” sapa Edward yang baru tiba di rumah Ghina yang berpas-pasan dengan kedua orang tua Ghina yang baru tiba di rumahnya.

“Walaikumsalam Edward, kita masuk dulu,” pinta Papa Zakaria.

Mama Sarah sudah duluan masuk ke rumah, tanpa menunggu suaminya dan Edward.

Papa Zakaria dan Edward sama-sama duduk di kursi ruang tamu. Tak lama kemudian Bik Inem membawakan minum beserta cemilan.

“Abang udah sehatan?” tanya Edward.

“Belum terlalu sehat.”

Mama Sarah kembali ke ruang tamu menemani suaminya.

“Ghina ada dirumah Bang?”

Papa Zakaria dan Mama Sarah saling bersitatap.

“Edward.........Ghina tidak ada dirumah.”

“Lagi pergi keluar? Pergi ke mana lagi?”

Hobi amat tuh bocah keluyuran di luar, setiap ke rumahnya pasti tidak ada.

“Kita tidak tahu perginya ke mana.”

“Maksud Bang Zaka apa, kok bisa gak tahu anak sendiri pergi kemana.”

“Baca ini!” Mama Sarah menyodorkan ponselnya, agar Edward membaca pesan terakhir dari Ghina.

Edward mengeraskan rahangnya, salah satu tangan terkepal membaca pesan Ghina.” Kenapa Abang tidak kasih tahu ke saya saat 2 hari yang lalu!”

“Abang pikir Ghina akan pulang hari itu juga, tapi nyatanya sampai hari ini belum pulang.”

Edward mengeluarkan ponselnya dari kantong jasnya. “Cari wanita ini sampai ke temu!” perintah Edward dengan orang yang di hubunginya.

“Abang jangan sampai papa tahu kalau Ghina kabur dari rumah. Saya akan cari dia sampai ketemu. Dan tidak ada namanya pembatalan nikah,” ujar tegas Edward.

“Tapi.....Ghina sudah memutuskan perjodohan ini, saya akan menuruti permintaanya,” ujar Papa Zakaria.

“Kita bicarakan nanti saja Bang, tunggu sampai Ghina ketemu.”

“Saya pamit dulu Bang.” Edward bergegas pergi dari rumah Ghina.

Papa Zakaria dan Mama Sarah terpaku dengan kepergian Edward begitu saja.

Benar-benar kamu.....Ghina berani kabur dari saya. Akan saya cari kamu berada!

Edward sudah mengirim foto Ghina ke anak buahnya, dan sudah tersebar di beberapa wilayah.

Anak buah Edward segera mencari Ghina dengan bekal foto yang mereka terima.

“Cari gadis itu sampai dapat, sebar anak buah kamu ke semua wilayah Jakarta, Bogor kalau perlu daerah puncak.....kamu cek di semua penginapan!” perintah Edward melalui sambungan teleponnya.

“Kamu berani kabur dari saya. Kita tunggu sampai saat bertemu lag,!” gumam Edward dengan senyuman smirknya memandang fotonya bersama Ghina di ponselnya.

.

.

“Ghin.......kita makan di luar yuk.....ke tempat resto yang lagi ngehits di sekitar sini,” ajak Rika.

“Aman gak kira-kira kalau gue keluar vila nih. Secara loe kan kemarin di hubungin sama bokap gue.”

“Semoga aman, lagian gue juga bilang ke bokap loe, gak tahu loe ada di mana. Walau gue kasihan juga sih ama bokap loe.”

“Ya habis mau bagaimana lagi Rik, kalau tidak ada wacana gue dijodohin. Gue juga gak bakal kabur dari rumah.”

“Ya sudah mending kita siap-siap, lebih baik di bawa happy aja.”

“Okelah kalau begitu.” Ghina balik ke kamarnya untuk berganti pakaian. Setelahnya mereka berdua meluncur ke resto yang sedang ngehits di antar sopir keluarga Rika.

.

“Wooow keren banget tempatnya, pantesan ngehits banget,” ujar kekaguman Ghina.

“Betulkan gue bilang, gak salah pilih tempat.” Balas Rika.

Ghina dan Rika memilih untuk duduk di luar restoran, yang banyak di pilih pengunjung resto tersebut. Pemandangannya langsung ke arah hamparan kebun teh.

Ghina menghembuskan napasnya dalam-dalam, menghirup oksigen yang sangat sejuk.

“Indah sekali.....” puji Ghina.

Tidak jauh dari keberadaan Ghina, beberapa pasang mata terlihat serius menatap Ghina dari bawah kaki sampai rambut.

“Ini bukan gadis yang di cari bos?” tanya salah satu pria ke temannya.

“Fotoin dulu lalu kirim ke Bos,” balas temannya. Segera foto gadis tersebut dan langsung mengirim ke Bosnya.

Menunggu beberapa lama....

✅Bos Besar

Iya gadis itu, kalian culik bawa langsung ke mansion!

✅Anak Buah

Siap Bos....segera laksanakan.

“Oke.....kamu siapkan mobil di luar, bilang sama yang lain buat siap-siap. Dan kamu jaga jangan sampai lolos.”

Pria yang satunya menganggukkan kepalanya.

Ghina dan Rika terlihat menikmati makan siangnya dengan nuansa yang berbeda, mungkin karena di dukung suasananya.....makan siangnya begitu lahap.

“Sumpah.....Rik makanannya enak banget......jadi pengen nambah gue.”

“Ya sudah nambah aja, jarang-jarang kita ke sini.”

“Tapi sayang kalau nambah Rik.”

“Loh kok malah sayang.”

“Sayang bikin dompet gue tipis...,” ujar terkekeh Ghina.

“Dasar di kiraiin sayang ama Om loe!”

“Dasar gelo loe Rik.....dikit-dikit Om.”

“Eh gue keluar sebentar ya, kayaknya  di luar ada yang jual stawberry. Mau beli dulu, buat cuci mulut di sini,” ujar Ghina.

“Ya udah jangan lama-lama!”

.

.

bersambung

Buat Kaka Readers jangan lupa tinggalin jejaknya ya, Like, Vote, Rate dan Komennya, biar tambah semangat. Terima Kasih 😘

1
Achiek
jd kesel ngebacanya.... si ghinanya juga... lembek kayak kerupuk.... marah tpi dipeluk mau....
Chairisna
Luar biasa
maria handayani
/CoolGuy/
Niken Hapsari
jgn jadi cewek lemah donk gampang kena ancaman
Manahan Gultom
gadak audio nya kah?
Dea ade Saputri
terlalu kesall dengan iklannya mana sering muncul dan lama salah satu alasan jdi malas baca novel karena banyak iklan
Pebrianti Februari
thor Thor nama saya feby pacar saya ferdi knp harus ada di dalam cerita🤣🤣🤣🤭
Lina A.: waduh bisa samaan begitu ya 😁
total 1 replies
Achiek
satu kata utk ghina... BODOH
Nur Wakidah
Lumayan
Nur Wakidah
Biasa
Muhammad fahrur Fauzi
menggambil keenakan dalam kesempatan/Drool/
Heny Susanti
Luar biasa
novi 99
aku juga mau dong ... om Edward uang jajannya ... setengahnya jg gak apa 🤣
Wayan Ayu
bagus
novi 99
kenapa Edward...
apa kekendoran , kok di pegang terus 🤭🤭
dwie
ketahuan kan kebohongan kebusukan kiren
Amirudin Ayyub
mengandung bawang
pawang buaya jantan🐊
bukanya rio waktu gina mau nikah masih kelas 6 ya kok udah mau kuliah aja
Kardi Kardi
alhamdulillahhh. have a company babe
Kardi Kardi: good jobbb babeee
total 1 replies
Yuyun Rohimah
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!