Perjalanan Hidupku

Mendengar suara seorang wanita diseberang sana. Hati Tyas merasakan kembali sakit.

Padahal baru saja ia mendapatkan sedikit kebahagiaan atas perubahan mas Yuda yang mulai peduli dengan Ayuning.

"Hallo? Mas Yuda.. kamu bisa denger aku kan sayang? Kok diem aja sih"ucap seseorang terdengar kembali dari telepon itu.

Lidah Tyas merasa kelu tak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Rasa sesak menyeruap di dada Tyas. Tak mau berlarut-larut mendengarkan suara itu lagi, Tyas memilih untuk mematikan telepon itu.

Tyas terduduk, tangannya bergetar memegang ponsel itu. Pandangannya berkaca-kaca. Hatinya rapuh seketika.  Dunianya seakan hancur hanya dengan beberapa detik.

Tok...

Tok..

Tok..

Tyas segera menyeka air matanya yang sempat mau menetes. Lalu ia berdiri melangkahkan kakinya mendekati pintu rumahnya.

Ceklek

Tyas kaget dengan kehadiran Yuda yang sudah berdiri di depan pintu.

"Tyas tolong ambilkan hp ku tertinggal tadi. Ada di meja seperti nya. "Ucap Yuda meminta tolong Tyas karena keadaannya Yuda tengah belepotan semen. Sehingga takut mengotori rumahnya.

Tyas yang konsentrasinya belum penuh hanya terbengong.

hingga tak sadar Yuda membentaknya karena Tyas terbuai dengan pikirannya sendiri yang berpikiran buruk. dan kata-kata dari perempuan itu terus terngiang di kepala Tyas.

Dada Tyas terasa bergemuruh. Ia tak mampu berkata untuk sekedar memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang sebenarnya Yuda lakukan. Tyas tak ingin cepat mengambil kesimpulan. Takut ia salah sangka lagi.

Tyas pun mengambilkan ponsel Yuda dan langsung memberikannya kepada Yuda tanpa sedikitpun berbicara.

Tangan Tyas menadah untuk Salim kepada Yuda namun sepertinya Yuda tak melihat dan berlalu begitu saja.

"Ya Allah sebenarnya siapa "Adek" di hp mas Yuda? Apa mas Yuda berselingkuh? Apa sebenarnya sikap mas Yuda yang peduli pada Ayuning untuk menutupi keburukan mas Yuda yang mengkhianati pernikahan ini. Ya Allah aku tau kalau perjodohan ini tak diharapkan mas Yuda. Tapi kenapa harus dengan cara selingkuh. Kenapa mas Yuda tidak berterus terang kepadaku dan meminta cerai baik-baik?"lirih Tyas tak mampu lagi membendung air matanya.

Dengan langkah mantap Tyas memutuskan untuk membawa ayuning menuju rumah Disa.

Tyas ingin mencari tau kebenarannya. Tyas tak ingin berprasangka buruk terlalu lama yang malah memperkeruh pikirannya sendiri.

Dari kejauhan rumah Disa memang terlihat sedang di renovasi. Tyas memperhatikan dengan seksama di mana suaminya bekerja.

Tyas mengedarkan pandangan mencari sosok Yuda. Dan terlihat Yuda sedang mengaduk semen dengan pasir dan sesekali tampak bercanda dengan rekan kerjanya.

Tak ada keganjilan yang Tyas temukan di sana. Akhirnya Tyas memutuskan untuk pulang dengan tidak membawa bukti apapun yang menunjukkan mas Yuda berselingkuh.

Baru beberapa langkah dan tiba di belokan jalan , nampak seorang pemuda dan seorang gadis berpenampilan nyentrik ala orang kota berpapasan dengan Tyas. Tyas hanya menundukkan kepala,tak bertegur sapa karena memang tak mengenali mereka.

"Bang, pokoknya aku mesti dapet laki-laki itu."ucap sang wanita

"Aduh mhey, dia itu cuma kuli. Masih banyak cowok ganteng di jakarta yang bisa kamu dapatkan"sahut sang lelaki

"Bang Rey, gak usah nglarang aku buat Deket sama dia. Dia aja udah aku panggil-panggil sayang juga dia tak keberatan sama sekali kok"ucap wanita itu .

"Kamu udah sejauh itu? Padahal baru seminggu Mhey astaga."ucap laki-laki itu

"Lebih cepat lebih baik biar gak keduluan"ucap wanita tampak centil.

Obrolan mereka sempat tertangkap pendengaran oleh Tyas yang berpapasan dengan mereka.

Tiba-tiba Tyas menghentikan langkahnya. Ia menoleh kepada 2 orang tadi. Melihat penampilan mereka memang sepertinya dari orang berada dan nampak elit.

Tyas berusaha menerka-nerka bahwa yang mereka bicarakan adalah Yuda. Namun semua belum jelas. Saat Tyas ingin kembali memastikan apa yang terjadi di rumah Disa tiba-tiba seseorang memanggil.

"Kamu Tyas kan? "Ucap seorang wanita.

"Iya, maaf anda siapa? "Ucap Tyas sopan.

"Aku Rere yas. Temen kamu SMA dulu. Kamu lupa? "Ucap Rere sumringah.

"Ya Allah Rere kamu kesini. Selama ini tinggal dimana kok setelah lulus ga ada kabar."ucap Tyas antusias.

"Aku kerja di Jakarta, ya walaupun cuma jadi ART tapi gajinya lumayan buat renovasi rumah. Tuh rumahnya lagi di bangun.

Rere adalah istri dari Disa. Selama ini Rere bekerja di Jakarta sementara Disa yang mengolah keuangan juga mengolah lahan peninggalan orang tua Disa.

walaupun pernikahan mereka sudah lama dan belum juga dikaruniai anak,namun Disa juga Rere tak mempermasalahkan hal itu . Bahkan rumah tangga mereka terlihat semakin harmonis.

Reuni dadakan pun terjadi. Tyas juga Rere asyik berbincang mengenang masa mereka dulu waktu SMA hingga menceritakan kehidupan mereka sekarang.

Tyas pun juga menanyakan perihal Yuda ,dan alangkah terkejutnya Rere mengetahui bahwa Yuda adalah suami dari Tyas.

Namun pikiran Rere tiba-tiba tertuju pada Yuda yang dekat dengan majikannya. Ingin sekali Rere memberitahukan hal itu pada Tyas. Namun ia urung karena tak memiliki keberanian ikut campur masalah rumah tangga Tyas.

cukup lama berbincang akhirnya Tyas berpamitan , karena bayinya terlalu lama kepanasan di luar.

Setelah kepergian Tyas. Rere berjalan ke arah rumahnya menyusul majikan mereka.

Rere terlihat panik , melihat nona Mheyta suka sama Yuda. akhirnya ia memilih untuk kasih tau mas Disa . Rere juga kasian pada anak Ayuning yang baru saja lahir harus merasakan ayahnya pergi dengan perempuan lain.

Rere mengedarkan pandangannya mencari Disa namun tak sengaja melihat Yuda dan Mheyta tengah mengobrol sambil sesekali tertawa lepas. Bahkan mereka duduk berdua terlihat akrab.

Rere memandang aneh ke arah Yuda, ia merasa ada ganjal pada suami Tyas malah kayak memberi lampu hijau sama non Mheyta ,Rere berfikir rumah tangga Tyas memang sedang tidak baik-baik saja Atau ini akal-akalan suami Tyas aja yang emang suka selingkuh. tak ingin terus berpikiran yang tidak-tidak, Rere pun mengalihkan perhatiannya.ia merasa Kasian Tyas sama anaknya juga non Mheyta juga udah cantik baik eh malah bisa-bisa dimanfaatkan ini sama si Yuda.

"Eh Re.. kamu sudah siap-siap? "Tanya tuan Rheyno

"Maaf tuan. Apa boleh saya bicara sebentar? "Ucap Rere gugup.

"Mau bicara ?soal apa?"ucap Rheyno.

"Soal non Mheyta sama Yuda."ucap Rere.

"Ya udah kita ngobrol di luar aja. Ajak juga suami kamu. Saya nggak mau timbul fitnah"ucap Rheyno menyanggupi.