Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.
Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya
Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di jodohkan
Seminggu sudah berlalu setelah acara reuni itu Nia sedikit lega karena separuh hutang Mira bisa dia cicil dan pak Alan tidak keberatan mungkin karena Sari yang juga kasihan pada nya.
"Masih belum ada kabar Ni?" tanya Maya
"Belum May, sudah lah aku tak begitu memikirkan nya lagi yang jelas sudah terbayar setengah nya dan pak Alan memberikan waktu untuk melunasi nya"jawab Nia
"Hari ini kita nongkrong yuk May,aku sedikit stres akibat hutang Mira" ajak Nia
"Boleh,di tempat biasa kan"
"Hmmm"
****
"Mas,aku mau makan di luar malam ini" ujar Carla melalui sambungan telepon
"Mas masih ada pekerjaan la"
"Pokoknya aku nggak mau tau,mau nya makan di luar"
"Ajak teman kamu saja"
"Suami aku itu kamu mas,masa mau makan di luar harus sama teman aku,ini untuk anak kamu loe mas"
"Ya sudah aku selesai kan dulu pekerjaan ku,nanti aku kabari kamu" kesal Fahmi menutup ponselnya
"Sudah lama aku tidak keluar sejak berhenti bekerja, rasanya suntuk juga di rumah" gumam Carla berjalan ke arah lemari pakaian nya untuk mencari pakaian yang pas
"Kok nggak pas sih, padahal belum tiga bulan, sudah gendutan saja,apa karena aku makan terus,atau efek nggak kerja lagi" ucap Carla ketakutan
"Pipi nya makin berisi deh, pasti sekarang tambah jelek " lanjut nya tidak PD melihat tubuh nya saat ini, padahal tidak terlalu besar hanya saja baju-baju seksi nya tidak muat lagi .
"Harus beli baju baru nih" ucap nya lagi sambil memilih-milih pakaian.
***
"Entar pulang nya anterin lagi ya May" cengir Nia
"Siap bos,hari ini khusus buat kamu jadi buk bos" canda Maya
"Apaan sih"
"Di aminin kali Ni,mana tau nikah sama om Ben kan seru tuh!!"canda Maya lagi
"Hahaha.... khayalan tingkat tinggi ya,mana mau om Ben sama aku May, orang dia kece badai,aku nya buluk gini! sekelas Fahmi saja lari apalagi om Ben,Duda tajir melintir...hahaha"
"Mana tau jodoh Ni, nggak boleh pesimis gitu dong,harus optimis,pepet sampai dapat sist"
"Matre kamu!!!"
"Hahaha....." terdengar gelak tawa Maya membuat Nia menggeleng kan kepala nya.
"Kamu harus move on Ni dari si Fahmi sialan itu, tunjukin kalau kamu bisa dapat yang lebih"
"Belum kepikiran May,aku masih mau berkarir dulu"jawab Nia sambil menghela nafas panjang
"Karir bisa di capai Ni, yang penting jodoh dulu"
"Kaya' yang ngomong udah dekat hilal aja"
"Kalau aku beda Ni, Nunggu Arjun pulang dari Jerman, secara kita sudah di jodohin"
"Kok bisa ya May kamu di jodohin mau, apalagi zaman sekarang?" tanya Nia penasaran
"Mau gimana lagi Ni, Nolak juga percuma nggak bakalan bisa ya kita sepakat aja nerima meskipun belum cinta"
"Yakin kamu May secara Arjun tampan loe,di sana sudah pasti banyak perempuan cantik, lelaki itu nakal yang di depan mata saja bisa lepas apalagi jauh"
"Asal jangan nakal sudah nikah aja Ni,kalau sekarang sih oke-oke saja" jawab Maya santai membuat Nia tak habis pikir dengan sahabat nya ini,bisa setenang itu menghadapi kekasih yang jauh di sana
Maya memang sudah di jodohkan dari kecil oleh kakek nya dengan Arjun cucu dari sahabat nya dan Nia pernah beberapa kali bertemu Arjun saat lelaki itu pulang dari Jerman,Arjun saat ini tengah melanjutkan studi doktor nya di Jerman.