Nesya menolong seorang pria asing, tetapi dia meninggalkan pria itu setelah pria itu sudah di rawat dengan baik.
Sekian lama mereka berpisah di pertemukan kembali di tempat kerja
Apakah Mereka akan bersama akan berpisah.
Cinta tulus dari pria tersebut apakah bisa meluluhkan hati Nesya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhayati 11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10
Setelah menumpahkan rasa sedih itu Nesya kembali tenang, dan perutnya terasa keroncongan.
Nesya keluar dari kamar tetapi rumahnya terasa sepi, Jadi Bunda dan sang Ayah belum kembali padahal waktu sudah mulai petang.
"Bun,,, ayah,,, San ,," Seru Nesya mencari mereka membuka pintu kamar Orang tuanya lalu membuka pintu kamar tamu yang di gunakan Sandra jika sering menginap.
Nesya keluar melalui pintu belakang mungkin saja mereka sedang di sana. Tetapi nihil tak ada satu orang pun.
Tapi mengapa Sandra dan Eca juga tidak ada aneh sekali kemana ya kira kira mereka pergi.
Nesya kembali ke kamar karena tak menemukan orang tuanya, mau pun Sandra. Dia mengambil uang untuk membeli makanan.
Nesya keluar rumah menuju pangkalan mie ayam dan nasi goreng.
Dia berjalan pelan sambil menatap sekeliling mungkin saja bisa menemukan Ayah dan bunda serta Eca pikir Nesya.
Rumah megah yang berada di belokan itu terlihat sangat ramai, dan Nesya penasaan.
"Bibi, ada apa ko rumah pak lurah terlihat sangat ramai?" Tanya Nesya ke Bu tetangga yang lewat
"Oh, itu Putra pak lurah meninggal. Katanya kecelakaan tunggal." jawab Ibu tersebut
"Begitu rupanya, apa Ayah dan Bunda ada di sana Bibi?"
"iya nak, ayah mu tadi ikut membantu."
"Tapi apa Sandra dan Eca ikut kesana Bibi?"
"Bibi tidak melihatnya, lagin kan Eca masih kecil. Tidak boleh mendekati orang yang sudah meninggal."
"Oh iya lupa,"Ujar Nesya meringis sambil tersenyum" Jika begitu aku ingin melihat, terima kasih bibi untuk infonya." Ujar Nesya sambil berlalu lagi lagi dia menahan rasa lapar yang menyerang.
Namun, beberapa langkah tangannya ada yang memegangnya jadi Nesya menengok arah.
"Ah," Nesya terkejut bukan main sambil melotot orang tersebut
Nando kembali saat hatinya sudah tenang dia baru teringat jika obat Nesya belum di tebus dari apotik. Dan kebetulan sekali saat itu melihat sang wanita keluar rumah jadi ini kesempatan yang sangat baik menurutnya.
Nando menarik sang wanita hingga ke tempat yang gelap.
"Aku datang memberikan obat mu," Ujar Nando memeluk sang wanita yang begitu erat"Biarkan aku di sisimu. Kita menjalin hubungan tanpa sepengetahuan orang tuamu. Aku berjanji tidak akan menyakitimu, Kamu mau kan?"
Lagi lagi Nesya menarik nafas panjang"Aku,," Saat Nesya ingin mengatakan sesuatu.
Bibirnya di tutup oleh bibir sang pria, singkat tapi mengejutkan.
"Kamu,"
"Cup."
"Cup "
"Cup."
Nando mengulanginya berkali kali membuat Nesya diam tak bisa berkata kata.
"Ne,Kamu lapar, biar aku antar kamu membeli makan ya." Ujar Nando menarik sang wanita pergi dari tempat itu. Tak lupa di melepas mantelnya dan memakaikan ke wanitanya agar sang wanita tak kedinginan.
"Gak aku akan membeli makan di dekat sini saja. Lagi pula aku tidak ingin membuat orang tua ku menghawatirkan aku lagi."Tolak Nesya melepaskan mantel sang pria.
"Jangan di lepas, anggap saja aku memelukmu."
"ya, baik lah." ujar Nesya mengulum senyum. Kemudian dia pergi meninggalkan sang pria dengan setengah berlari menuju tempat dia akan datangi yaitu tempat pak lurah.
Nando menatap sang wanita yang memasuki rumah yang cukup besar. Dari sekitar rumah rumah lainya, dia menaikan alisnya.
Dia penasaran kenapa wanitanya pergi kesana, rasa penasaran masuk ke dalam dirinya. Jadi dia melangkahkan kakinya dengan perlahan.
Sehat sehat untuk kalian 😊😊😊
Selamat membaca, jangan lupa dukangnya
