Karena jebakan yang dilakukan oleh kakak tirinya, Pagi itu Anggun mendapati dirinya berada di dalam selimut yang sama di atas tempat tidur bersama dengan seorang CEO yang dia tahu berwatak kejam dan bengis.
Satu bulan kemudian Anggun mengetahui dirinya sedang hamil. Karena tidak ingin hidup dia dan juga Papanya berada dalam bahaya, Anggun memilih untuk pergi ke luar negeri. Dan di sanalah Anggun melahirkan seorang anak yang genius.
Tetapi Anggun memilih menyembunyikan identitas putranya, karena tidak ingin CEO yang kejam itu mengetahui keberadaannya yang mungkin akan berbahaya bagi nasib dia dan putranya
Enam tahun kemudian dia bertemu kembali dengan pria itu, yang ternyata juga mencarinya selama ini.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka, Apakah keduanya bisa bersatu dan hidup dengan bahagia?
Ikuti kelanjutannya dalam ; CEO itu AYAH ANAKKU
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Setelah melalui perdebatan panjang akhirnya Anggun menyadari bahwa dia tidak akan mungkin bisa melawan kata-kata Tuan Benyamin Jordan. Karena itu akhirnya mereka berdua pun berangkat bersama untuk menjemput Arthur di sekolahnya.
"Jadi apa rencanamu untuk masa depan Arthur?" tanya Benyamin ketika mereka sedang dalam perjalanan. Keduanya mengendarai mobil Benjamin, Karena pria itu tidak mengizinkan Anggun mengendarai mobil sendiri. Konglomerat itu yang bertindak sebagai sopir. Serta Anggun duduk di sampingnya di kursi sebelah kemudi.
Benyamin memang sengaja pergi tanpa Kevin, Karena dia ingin menghabiskan waktunya berdua saja dengan Anggun.
Anggun mendesah malas mendengar pertanyaan itu. Sama sekali bukan ranah Tuan Jordan sebenarnya. Kecuali kalau Tuan Jordan tahu bahwa Arthur adalah putranya.
Ah tidak .. tidak mungkin! Anggun mengenyahkan pikiran buruk dari otaknya.
"Itu masih terlalu jauh. Saat ini usianya masih baru lima tahun lebih. Saya masih ingin membiarkannya bermain-main belum ingin membebaninya dengan apa yang akan terjadi dimasa depan!" jawab Anggun berusaha bersikap tenang.
"Ooo..." Benyamin membulatkan mulutnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya
"Jadi seperti itukah pemikiranmu tentang putramu?" Tanya Benyamin dengan nada meledek. Entah kenapa mencari masalah dengan wanita di sampingnya rasanya sangat menyenangkan
"Arthur masih terlalu kecil. Saya tidak ingin membebaninya dengan segala sesuatu yang tidak seharusnya dia pikirkan sekarang. Saya lebih senang melihatnya bermain dan berlari dengan ceria!" tutur Anggun lagi
"Ya ya. itu masuk akal sih. Lalu kalau aku? Kamu tidak ingin bertanya apa rencanaku untuk masa depan Arthur?" tanya Benyamin
"Untuk apa saya bertanya tentang rencana Anda? Arthur adalah putra saya! Dan tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan Anda! Jadi Kenapa Anda harus berencana tentang Arthur?" sungguh Anggun merasa tidak suka dengan topik pembahasan yang diucapkan oleh Benyamin.
Belakangan ini Tuan Jordan terlihat begitu posesif terhadap Arthur seakan-akan Tuan Jordan sedang menandai kepemilikannya terhadap putranya. Dan anggun tidak suka itu. Dia merasa takut bahwa suatu saat nanti Tuan Jordan akan mengambil Arthur darinya.
"Memang sih. Tapi setidaknya bertanya lah!! Ayo tanyakan padaku! Apa rencanaku untuk Arthur!!" desak Ben. Merasa geram karena Anggun mengatakan bahwa dia bukan apa-apa bagi Arthur.
Anggun merotasikan bola matanya. Merasa malas dan kesal. Apakah ada orang di dunia ini yang memaksa orang lain untuk bertanya kepadanya
"Ya baiklah. Karena anda kelihatannya sebegitu inginnya untuk ditanyai. Maka saya akan bertanya. Memangnya apa yang Anda rencanakan untuk Arthur?" Anggun berpikir lebih baik dia yang mengalah. Karena dia merasa bahwa hanya dia yang masih waras.
"Rencanaku untuk Arthur? Aku ingin menjadikan Arthur sebagai penggantiku! Mewarisi seluruh harta kekayaanku! Mewarisi seluruh kerajaan bisnisku!" jawab Ben dengan entengnya. Tapi juga terdengar sangat serius.
Jawaban itu sungguh membuat Anggun merasa ngeri untuk membayangkannya. Apa yang sebenarnya Ingin diucapkan oleh Benyamin. Apakah jangan jangan pria di hadapannya ini sudah tahu jika Arthur adalah darah dagingnya?
Sudahlah Anggun tak ingin lagi bertanya. Dia juga tak ingin berbicara apapun. Terlebih dia merasa takut dengan jawaban Ben jika dia bener bener bertanya lebih jauh. Terserah saja Tuan Jordan mau bicara apa.
Tidak lama kemudian mobil yang dikendarai oleh Benyamin sampai juga di depan sekolah Arthur
"Mommy ... Daddy...!" pekik Arthur. Bocah itu berlari dengan girangnya mendapati bahwa dirinya telah dijemput oleh kedua orang tuanya. Ya pokoknya Arthur sudah mengklaim Benyamin sebagai ayahnya. Karena dia tahu Benyamin memang adalah Ayah biologisnya
"Hei Son ..!" Benyamin merentangkan kedua tangannya menyambut kedatangan Arthur yang berlari kearahnya. Sementara itu Anggun diam terpaku. Seakan tak bisa bergerak melihat Siapa yang berjalan di belakang Arthur, Dan diiringi oleh Nany Vira di belakangnya.
"Apa kabar?" sapa seorang pria begitu dia telah sampai di hadapan Anggun. Anggun mengucek kedua matanya takut yang dilihatnya adalah salah.
"Hei..!" pria itu melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Anggun
"Adam? jadi benar ini kamu?" pekik Anggun yang tanpa sadar menubruk tubuh pria tersebut yang memang adalah Adam. Yang memang datang ke negara itu karena di hubungi oleh Arthur beberapa hari yang lalu.
Adam tertawa sambil membawa Anggun ke dalam pelukannya. Semua terjadi begitu saja. Tanpa ada maksud apapun. Karena mereka memang biasa melakukan hal itu sejak dulu ketika masih berada di negara XX. Anggun telah menganggap Adam sebagai kakak kandungnya sendiri. Walau tanpa dia tahu Adam menganggap dia bukan sebagai seorang adik. Tetapi sebagai wanita yang memikat hatinya
"Daddy sakit..!" rintih Arthur. Ben tersentak mendengar keluhan putranya rupanya melihat Anggun berpelukan dengan laki-laki yang baru dilihatnya pertama kali itu membuatnya menjadi geram. Hingga tanpa sadar dia memeluk Arthur begitu kencang.
"Maafkan Daddy son, Daddy tidak sengaja!" ucap Benyamin begitu menyadarinya. Benyamin langsung meregangkan pelukannya sambil tersenyum ke arah putranya
"It's oke Daddy, I'm fine!" jawab Arthur. Dalam hati Arthur tersenyum melihat Daddynya terlihat cemburu kepada Uncle Adam. Itu berarti bahwa Daddynya memang juga mencintai Mommynya.
Sementara itu Anggun tersadar karena rintihan yang terdengar dari mulut putranya. Lalu dengan bergegas dia melepaskan pelukannya dari Adam. Dia sungguh tidak sadar tadi. Semuanya refleks terjadi begitu saja. Karena itu memang sudah menjadi kebiasaan ketika mereka berada di negara XX.
Dahulu ketika Anggun masih dalam masa mengandung Arthur, Adam lah yang menemaninya menghadapi masa ngidamnya. Memenuhi semua keinginan-keinginannya yang terkadang tidak masuk akal. Dan menjadi sandaran ketika dia sedang lelah dan bersedih.
"Daddy perkenalkan itu adalah Uncle Adam teman Mommy ketika kami masih berada di negara XX. Uncle Adam adalah orang yang selalu membantu kami ketika kami dalam kesusahan!" ucap Arthur memperkenalkan Adam kepada Daddynya
"Dan Uncle Adam, Ini adalah Daddyku!" lalu Arthur pun memperkenalkan Daddynya kepada Adam .
Adam dan Benyamin pun berjabat tangan mereka tentu tidak mau malu jika kalah dalam hal sopan santun dengan Arthur.
"Halo aku Benyamin Jordan! Aku Daddynya Arthur! Terima kasih sudah menjaga anak dan istriku selama ini!" ucap Benyamin memperkenalkan diri, dan dengan hati yang tulus.
Ucapan yang membuat Anggun terbelalak Bagaimana bisa lelaki itu mengklaim dirinya sebagai istrinya.
Adam tersenyum mendengar ucapan Tuan Jordan. "Salam kenal kembali, Tuan Jordan. Saya adalah Adam Khan. Kami berteman ketika di negara XX. Dan beberapa hari yang lalu Arthur menghubungi saya. Katanya dia kangen ingin bertemu. Untuk itu saya datang ke sini." jawab Adam sambil tersenyum
"Tampaknya aku telah benar-benar kalah. Aku benar-benar tak mungkin bisa merebutmu dari AYAH ANAKMU. Aku benar-benar tak akan bisa memenangkan hatimu Anggun!" ucap Adam dalam hati.
Memperhatikan Benyamin sedari tadi, Dan interaksinya dengan Arthur. Dan juga memperhatikan begitu miripnya wajah Arthur dengan Benyamin, Adam menyadari bahwa pria itu adalah orang yang diinginkan oleh Arthur selama ini.
Dan tentu saja Adam juga tidak akan mungkin menjadi perusak hubungan orang lain. Terlebih dari melihat wajah Benyamin saja Adam menyadari siapa pria yang berada di hadapannya ini.
Wajah Benjamin sering wara-wiri di media bisnis. Sering juga muncul di televisi. Benyamin Jordan adalah Seorang pebisnis sekaligus Putra Raja yang namanya terkenal di seluruh penjuru dunia.
Yang menjadi pertanyaan dalam hati Adam adalah, Bagaimana Anggun bisa sampai terjebak bersama Tuan Benyamin? Karena yang dia tahu Tuan Benjamin Jordan tentu bukanlah orang yang sembarangan. Tidak mungkin dengan begitu mudahnya dapat dijebak oleh orang lain, Terkecuali jika Tuan Benyamin sendiri Memang menginginkan Anggun pada saat itu.
Selama ini Adam tidak mengerti jika orang yang dimaksud oleh Anggun adalah tuan Jordan. Anggun tidak pernah menyebutkan namanya. Hanya mengatakan bahwa pria itu adalah pria yang sangat berbahaya. Dan Anggun tidak ingin berurusan dengannya. Karena itulah Anggun meminta bantuan Adam untuk menyembunyikan identitasnya.