Hidup sebatang kara karena kecelakaan orangtuanya memaksa Felysia seorang wanita cantik harus mengubur mimpi masa kecilnya dan membanting tulang dengan bekerja menjadi seorang office girl di salah satu perusahaan besar, semuanya dilakukannya demi untuk melunasi semua hutang ayahnya yang sudah meninggal karena kecelakaan.
Namun peristiwa tak terduga terjadi di kantornya di mana peristiwa yang membuat mahkota nya harus direnggut oleh bos nya sendiri dan membuatnya mengandung anak dari bosnya itu, karena tidak ingin sang bos tahu Felysia pun memilih untuk pergi jauh dari sana dan menghilang bagaikan di telan bumi.
Bagaimana kelanjutan dari kisah Felysia seorang office girl dan bosnya itu???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Zico pun terus saja melancarkan aksinya hingga kejadian yang tidak akan pernah Felysia lupa selama-lamanya yaitu mahkota terindah yang ia jaga untuk suaminya kelak sudah di ambil pakde oleh bos nya sendiri, bahkan semua yang Felysia punya sekarang sudah di ambil oleh bosnya mulai dari ciuman pertamanya hingga mahkota terindah nya yang setiap wanita punya dan mereka jaga untuk sang suami Merkea kelak namun Zico masih belum sadar dengan perbuatannya, entah sudah berapa ronde Zico lakukan dia juga menanamkan banyak benih di sana karena dia bermain tanpa pengaman sama sekali dan juga yang pasti Felysia sudah sangat merasakan lelah sekali di tubuhnya bahkan dia merasakan nyeri di tubuh bagian bawahnya, rasa Felysia ingin menghilang dari dunia ini karena dia sudah tidak becus untuk menjaga mahkotanya.
Setelah beberapa ronde dan memakan waktu hampir tiga jam lamanya Zico pun ambruk di atas tubuh Felysia, fely menyingkirkan tubuh bos nya yang sudah merenggut kesuciannya ke samping dirinya, mereka berdua sekarang ini sudah tak menggunakan sehelai pakaian sama sekali, dengan sekuat tenang Felysia bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju ke kamar mandi, dia mengguyur tubuhnya yang penuh dengan tanda kemerahan karena keganasan dari Zico di ranjang tadi, di bawah guyuran air dia menangisi nasib nya yang sangat malang sekali.
Felysia merasa bahwa tubuhnya sangat kotor sekali bahkan dia sudah membilas beberapa kali dengan sabun tapi ia merasa bahwa tubuhnya sudah sangat kotor bahkan tanah pun tidak akan bisa membersihkan nya, sekarang dia sudah jijik sendiri melihat tubuhnya yang sudah tidak suci lagi, dia sudah melakukan hal yang sangat di benci oleh tuhan nya entah bagaimana dia akan meminta ampun sekarang karena semua ini adalah di luar kehendaknya.
Segera setelah itu Felysia pun membilas dengan sabun dan air untuk yang terakhir kali, Felysia pun segera keluar dengan pakaiannya yang tadi ia pungut berserakan di bawah tadi. Setelah di rasa sudah siap Felysia segera pergi dari ruangan tersebut dengan membawa semua barang barangnya, suasana di kantor masih gelap gulita karena adanya pemadaman listrik karena perbaikan jaringan, Felysia menuruti tangga dengan sekuat tenaga karena dia juga menahan sakit di daerah intimnya karena perbuatan bos nya itu, Felysia berharap tidak ada ada janin yang berkembang di sana karena tadi dia merasakan bahwa Zico memasukkan banyak sekali benih pada dirinya.
Setelah sampai di kantor satu Felysia segera keluar dari kantor yang mencari taksi yang masih beroperasi karena sekarang sudah sangat malam sekitar pukul 12 malam membuat angkutan umum seperti bis sudah Riska beroperasi sehingga dia merelakan untuk menaiki taksi yang harganya lebih mahal dari pada bis.
Sampai di rumah Felysia segera masuk dan merebahkan tubuhnya di kasur kecil tidak empuk seperti punya orang orang kayak namun sangat nyaman untuk Felysia, mengingat kejadian tadi membuat Felysia menangis lagi karena sebegitu murahannya kah dia hingga bos nya itu merenggut kesuciannya yang ia jaga untuk suaminya kelak.
"Ibu, ayah. Felysia sudah tidak suci lagi!" ucap Felysia dengan air mata yang terus saja mengalir di pelupuk matanya menangisi nasibnya yang sangat buruk ini.
"Bu, yah. Fely mau ketemu ibu sama ayah, kalian jahat tinggalin Felysia sendirian di sini!" gumam Felysia tak terima karena dia harus menerima nasib yang begitu sial.
Karena terlalu capek menangis Felysia pun tertidur di kasurnya dengan meringkuk hingga pagi hari tiba bahkan mbok Sumi yang bangun pun tak melihat Felysia yang biasanya sudah bangun dan bersiap siap untuk bekerja, karena penasaran mbok Sumi pun mengetuk pintu kamar Felysia namun tidak ada respon beliau pun membuka pintu dan melihat Felysia yang meringkuk seperti bola Tiu pun mendekat dan melihat wajah fely yang sangat pucat, dengan hati-hati mbok Sumi memegang kening fely yang ternyata sangat panas sekali.
"Astaghfirullah, fely kamu panas banget nak!" ujar mbok Sumi kemudian keluar untuk mengambil baskom berisikan air untuk mengompres kening Felysia.
Mbok Sumi membenarkan tubuh Felysia agar sejajar dengan bantal, setelah itu beliau pun segera mengompres kening Felysia dengan telaten. Mbk suci yang berencana menjemput Felysia pun terkejut saat mbok Sumi mengatakan bahwa Felysia sedang demam tinggi pasalnya kemarin mbk suci melihat Felysia baik baik saja.
"Ya Allah fely, kamu itu kenapa sih kemarin perasaan baik baik aja deh?!" sahut mbk suci dengan perasaan khawatir.
"Ci, biarin fely buat istirahat aja ya dulu nanti kalau udah baikan baru kerja lagi," sahut mbok Sumi.
"Iya, mbok. biar nanti suci izin ke atasan aja biar Felysia istirahat dulu," sahut mbk suci kemudian izin pergi kerja karena dia takut telat jika masih berada di sana.
Sedangkan di sisi lain Zico sedang tertidur pulas di ruang istirahat nya dengan tubuh polosnya yang di tutupi oleh selimut tebal, tiba-tiba suara ketukan dari luar membangunkannya.
"Tuan, apakah tuan ada di dalam?" tanya Adi dari luar sana karena dari tadi dia menunggu Zico namun tidak ada respon sama sekali.
Zico pun tersadar dari tidurnya, kepalanya sangat sakit mungkin karena efek dari mabuk kemarin, Zico mencoba untuk mendaftarkan lagi dirinya namun saat dia sudah mulai sadar Zico malah terkejut dengan penampakan dirinya yang polos tanpa apapun.
Zico pun mulai mengingat lagi kejadian semalam namun sayangnya dia sama sekali tidak ingat dengan kejadian semalam, dia hanya mengingat terakhir kali dia di club dengan sahabat sahabat nya dan setelah itu dia sama sekali tidak mengingat apa-apa lagi.
Saat mencoba mengingat lagi Zico tanpa sengaja melihat bercak darah di kasur dan juga di beberapa bagian bawahnya membuat Zico terkejut apakah dia sudah melakukan hal yang melewati batasnya atau tidak.
Zico segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya dari beberapa noda darah dan juga hal lainnya kemudian setelah itu Zico pun berganti pakaian yang memang sudah ada di sana, setelah siap semuanya Zico keluar di mana dia langsung di sambut oleh Adi yang sudah berada di sofa menunggu Zico.
"Tuan," panggil Adi, dia sangat khawatir dengan tuannya itu karena dari lagi tidak menampakkan dirinya dan ternyata tuannya berada di ruang istirahat dari kemarin malam.
"Adi saya ingin kamu bawakan saya cctv dari pukul enam sampai tengah malam kemarin," perintah Zico dengan tegas sedangkan Adi bingung namun tetap menjalankan tugasnya.
"Baik, tuan." balas Adi.
"Dan juga kamu pastikan siapa saja yang masuk ke ruangan saya," sahut Zico dengan tegas.
"Baik, tuan." jawab Adi kemudian meninggalkan ruangan bos nya itu dan segera menjalankan tugas yang baru saja Zico berikan kepadanya.
.
.
Bersambung..........
kurang konsen penulisnya
.agak bertele2 juga.....bos kayaraya nyari bukti nyeliki aja dak berhasil