" Aku sudah bilangkan,jangan sekali-kali kamu melarikan diri." ancaman pria itu pada seorang wanita yang berdiri tepat didepan dirinya.
" Untuk apa kamu terus mengangguku." ucap wanita itu dengan nada keras.
" Jangan pernah sekali-kali kamu mendekati pria lain selain aku." ucap pria itu dengan berani mengelus pipi kanan wanita itu.
wanita itu makin dibuat bingung kenapa pria itu terus mengejar dirinya sampai hidupnya mulai tak aman lagi setelah kedatangan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari ketujuh belas
Mendengar apa jawaban dari Andreas,Mona hanya bisa terdiam memang sih ada orang seperti itu.apalagi sifat seperti menunjukkan kehati-hatian dalam menghadapi seseorang.
" Saya mengerti."jawab Mona dengan menundukkan kepala.
" Apa ada pertanyaan yang lain?" tanya Andreas lagi.
" Maaf kalau saya lancang,tapi kenapa saya diperbolehkan tinggal disini sedangkan orang lain tidak anda perbolehkan?" Mona pun dengan berani bertanya perihal itu.
" Karena aku sudah tahu siapa kamu dan kamu bukan orang yang termaksud aku waspadai.walaupun dirimu memiliki masalah orang lain pun bukan urusanku."
" Berarti anda tahu semuanya tentang saya?"
" Iya, bukan hal mudah mempercayai seseorang.bisa saja didepan kita baik belum tentu dibelakang kita baik.kamu mengerti kan apa yang aku maksudkan." ucap Andreas yang memberikan kisi-kisi dari ucapannya.
Mona membalaskan dengan anggukan." Baiklah kalau kamu mengerti,ingat pesan yang aku sampaikan jangan sekali-kali membuat orang lain kecewa.jika saja kamu berbuat masalah kamu tahu sendiri apa akibatnya." ucap Andreas dengan nada tegas.
"Iya,saya mengerti." setelah mendengar jawaban dari Mona, Andreas melanjutkan pekerjaannya.
"Silakan keluar, siapkan makanan untuk makan malam nanti." perintah Andreas pada Mona.
" Baik tuan." jawab Mona yang bergegas keluar dari ruang itu dan bergegas ke dapur memasak sesuatu untuk mereka makan.
Akhirnya Mona memasak nasi goreng sosis dengan beberapa tumis sayuran.tidak lupa juga dengan irisan timun dan tomat pada nasi goreng.
Baru saja selesai merapikan meja makan, Andreas sudah tiba di ruang meja makan.
"Apa yang kamu masak?" tanya Andreas.
"Saya masak nasi goreng sosis dengan tumisan sayuran ." ucap Mona yang langsung mempersiapkan piring yang akan digunakan.
" Duduk disini."
" maksud anda?"
"Aku suruh kamu makan disini." ucap Andreas yang diam-diam tak sabar ingin sekali nikmati masakan dari wanita itu.
"Tapi..."
"Jangan bantah apa yang aku perintah." ucap Andreas pada Mona, Mona pun langsung terdiam dan langsung menuruti apa perintah pria itu.dia pun mengingat apa pesan dari bibi Ami pada dirinya.
Mona pun segera mengambilkan makanan untuk tuannya lebih dulu,dan barulah giliran dia untuk mengambil selanjutnya.
Mereka menikmati makan malam dengan suasana tenang bahkan Andreas pun hanya terdiam.
Setelah selesai barulah Andreas pergi lagi ke ruang tamu sekedar untuk istirahat.sedangkan Mona sibuk membereskan beberapa piring kotor yang ada di meja makan.
"Lumayan malam ini aku masak nasi goreng habis juga,tak sia-sia aku masak.apalagi pria itu tak terlalu protes dengan makanan malam ini." batin Mona yang sedikit lega.
setelah selesai mencuci piring, Mona bergegas pergi ke kamarnya.semua pekerjaan yang dia kerjakan pun sudah selesai semuanya.
pagi hari
pagi-pagi sekali Mona sudah bangun dan memulai aktivitasnya seperti biasa dari mempersiapkan sarapan pagi hingga minuman kopi hitam .
Hari ini dia memasak sup ayam dengan beberapa lauk pauk seadanya.Mona begitu cepat mengerjakan pekerjaannya.
Tidak lupa juga minuman kopi hitam yang selalu ada dimeja makanan.setelah selesai mempersiapkan sarapan pagi,Mona bergegas masuk kedalam kamar tuannya mempersiapkan beberapa baju kerja untuk di pakai tuannya.
Mona tampak ragu-ragu untuk masuk kedalam kamar tuannya,tapi Mona memberanikan diri untuk masuk.sebelum masuk dia mengetuk pintu,tapi setelah dia mengetuk pintu tidak ada balasan dari dalam.
Mona pun memberanikan diri untuk masuk kedalam sembari mengintip situasi didalam.
"Tidak ada orang,kemana perginya." batin Mona yang melihat sisi kiri dan sisi kanan ruangan sembari mencari keberadaan tuannya
terdengar suara gemericik air di kamar mandi."pasti dia sedang mandi." gumam Mona yang langsung dengan cepat mempersiapkan baju kerja tuan .
" akhirnya selesai juga." gumam Mona yang sudah selesai mempersiapkan baju yang tuannya pakai.
tanpa dia sadari tepat dibelakangnya sudah ada Andreas yang baru saja selesai mandi.
" Mona."
mendengar namanya dipanggil Mona langsung menoleh kebelakang dan reaksi dia sangat kaget melihat tuannya keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk yang menutupi bagian bawah dengan posisi dadanya terbuka dan tampak kekar.
" Tuan." sontak saja dia kaget melihat tuannya memakai handuk dengan bagian dada terbuka.
Wajah Mona langsung memerah,dia benar-benar malu dengan pemandangan didepannya.
Mona langsung menunduk kepala." maaf jika saya menganggu,saya hanya mempersiapkan baju untuk tuan." jawab Mona dengan menundukkan kepala menyembunyikan rasa malu.
" begitu ya." ucap Andreas yang langsung maju ke depan dengan langkah mendekati Mona.
Mona pun langsung mundur sedikit demi sedikit, posisi dia kali ini tak begitu nyaman hingga membuat dirinya benar -benar malu.
" Kenapa kamu menundukkan kepala,apa kamu masih malu.bukannya dulu kamu pernah melihat keadaanku seperti ini?" pertanyaan itu makin membuat Wajah Mona makin memerah.
" saat itu keadaan darurat,maaf kalau saya lancang." jawab Mona yang ingat betul dirinya pernah mengobati luka pria itu .
" Untuk apa kamu malu dengan apa yang kamu berbuat.apa kamu tidak merasa penasaran pada hal selanjutnya terjadi,?" tanya Andreas yang berdiri mendekati Mona.
" Maaf tuan,saya mau melanjutkan pekerjaan yang lain." ucap Mona yang bergegas pergi dari tempat itu.
Andreas diam-diam tersenyum puas membuat wanita itu malu ." Kita lihat seberapa kuat kamu menahan itu." gumam Andreas yang berani menggoda Mona.
Mona benar-benar dibuat malu pada pria itu." Kenapa dia melakukan itu,apa sengaja dia menggoda." batin Mona yang benar-benar dibuat malu .
Mona pun pergi ke dapur melanjutkan pekerjaannya.Mona dikejutkan dengan kehadiran bibi Ami yang sudah ada di dapur.
" Bibi Ami." sapa Mona pada bibi Ami yang sibuk merapikan beberapa gelas yang masih tergeletak di keranjang.
" Eh Mbak Mona." sapa balik bibi Ami.
" Biar Mona yang melanjutkannya pekerjaan itu." ucap Mona yang belum menyelesaikan pekerjaannya.
"Biar bibi saja, lebih baik mbak Mona siapkan minuman untuk tuan saja." ucap bibi Ami pada Mona.
" semuanya sudah bibi." jawab Mona yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.
" Ya sudah, kamu layani tuan dulu.takutnya tuan sudah ada diruang meja makan." perintah bibi Ami pada Mona.
Mona pun hanya membalasnya dengan anggukan kepala.Mona segera pergi ke ruang meja makan,ternyata benar ditempat itu sudah ada Andreas yang terlihat rapi dengan setelan jas hitam baju kerjanya.
" Darimana saja kamu?" tanya Andreas pada Mona.
" Tadi saya pergi ke dapur, kebetulan bibi Ami baru saja datang." jawab Mona .
" begitu,ya sudah ayo kita sarapan pagi sekarang." ajak Andreas ,mendengar kata itu Mona terlihat bingung.dia merasa tak nyaman jika harus makan satu meja dengan tuannya sendiri.