Amara harus iklas di nikahi seorang CEO berhati dingin yang tak pernah dia cintai. dua ke pribadian yang berbeda harus tinggal seatap dan berperan sebagai suami istri. Masa lalu yang telah lama terlupakan kini datang kembali ke tengah tengah mereka.
Apakah akan ada cinta di antara mereka dan bagaimana mereka mengatasi masa lalu yang belum usai.
Ayo ikuti kelanjutan ceritannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Kevin berjalan dengan perasaan kesal.Baru kali ini Amara melihat Kevin dalam mode serius.Selama ini Kevin terlihat ramah dan selalu tertawa tak pernah menganggap serius perkataan seseorang tapi saat ini Amara melihat sisi lain saat Kevin sedang serius dalam pekerjaanya.
Saat sampai di tempat kerja Amara, Kevin membanting setumpukan paket itu.
"Bruak....."
Seketika semua orang dalam ruangan terkaget tak terkecuali Amara juga.
"Siapa yang bertanggung jawab atas pemagang di sini. " Ucap Kevin dengan tegas.
Lenny berdiri."Sa....saya pak."
Kevin melotot."Apa tugas pemagang menggambil paket seberat ini ? dia pemagang perempuan dan paket sebanyak ini kamu suruh dia mengangkatnya sendiri!"
" Maaf pak semua sibuk jadi saya menyuruh Amara mengambilnya."
"Apa gak bisa suruh itu kurir naik ke sini.Biasanya juga mereka mengantar sampai ke tempatnya.Gak harus dari lantai satu kan."
Semua kariawan yang ada di situ tertunduk. Mereka tak mengira pak Kevin yang selama ini mereka anggap ramah dan mudah tersenyum itu bisa segalak ini.
Amara juga sampe terkejut ,adik iparnya kalo di kantor bisa setegas ini.
"Aku peringatkan jangan sampai kalian berani menindas bawahan kalian.Berikan mereka pekerjaan sesuai dengan keahlian dan bidang mereka masing masing.Mengerti !" Tatapannya tajam ke arah Lenny.
Mereka semua mengangguk" Ya sudah kamu kembali bekerja." Ucap Kevin ke Amara.
Kevin berjalan meninggalkan tempat Amara dan kembali ke dalam ruangannya.Sedang Lenny menatap tajam ke arah Amara.Gara gara Amara ini kali pertamanya mendapat teguran keras dari atasannya.
********
Radit tengah berada di dalam ruangannya bersama Linda.Radit tengah membicarakan apa yang sebenarnya Linda inginkan hingga dia melakukan semua ini dan membuat perusahaannya merugi karena penundaan proyek besar.
"Apa yang kamu inginkan sampai kamu harus menunda pengerjaan proyek ini." Ucap Radit dengan nada kesal.
"Ingat ya Radit aku bisa berbuat hal yang lebih besar.Aku bisa menarik semua dana yang masuk sehingga proyek ini akan berhenti total dan perusahaanmu akan bangkrut," Nada bicara Linda sarat akan ancaman.
"Kenapa kamu sampai berbuat sejauh ini."
Linda bersendekap dada." Kamu yang memaksaku melakukan semua ini Radit.Kamu selalu mengabaikanku.Ini adalah satu satunya cara agar kamu kembali padaku."
Radit melotot." Sudahlah Linda,kamu tak bisa terus memaksaku. Kamu tau kan bagaimana aku kalo lagi suka sama seseorang, sampai kapanpun akan aku perjuangkan."
"Radit sadarlah hanya aku yang tulus mencintaimu.Dan hanya aku yang bisa membantu perusahaanmu."
Radit menghampiri Linda dan menepuk bahunya."Aku mohon Lin sadarlah.Aku kini telah menikah dengan Amara."
"Kamu bisa kan menceraikannya."
"Tidak mungkin aku melakukan itu. Aku sudah terlanjur mencintainya Lin tolong mengertilah."
Linda menepis tangan Radit." Kamu tidak memberiku pilihan Radit.Aku akan mengembalikan semua dana dan kamu bisa melanjutkan proyeknya atau kamu bisa mencari investor lain .Kamu tau kan saat ini sangat mustahil mendapatkan investor yang mau memberikan dananya sebanyak itu.Atau kamu bisa memilih salah satu dari dua tawaranku."
"Apa lagi sih Lin."
Linda bangun dari duduknya." Yang pertama ceraikan Amara dan kembali padaku atau nikahi aku jadikan aku istri keduamu. Kamu harus memilih di antara kedua itu atau kamu lebih memilih aku membatalkan kontrak kita dan kamu akan merugi besar."
"Sadar Linda. Aku tak bisa memilih antara keduanya itu semua pasti akan menyakiti Amara."
"Aku tidak perduli Dit,."Teriak Linda.
" Kamu perduli tentang menyakiti Amara lantas kamu gak memperdulikan aku.Aku juga tersakiti Dit."
"Karena kamu tidak pernah mau mencoba untuk menerima bahwa aku sudah bukan milikmu lagi." Tegas Radit.
"Apa kamu sadar banyak orang yang mencari nafkah untuk keluarganya dari perusahaan ini.Sungguh tega kamu melakukan ini. Kamu bukan Linda yang aku kenal dulu."
Mata Linda berlinang." Kamu yang sudah memaksaku melakukan ini Dit.Aku berharap kamu memikirkannya dengan baik dan bijak dalam mengambil keputusan.Apa kamu rela hanya demi seorang Amara kamu membiarkan perusahaanmu hancur.Aku akan pergi dan akan menunggu jawabanmu."Linda berjalan menuju pintu. Dia berlalu meninggalkan ruangan Radit.
Dukung Author dengan Like,Koment dan Vote.
mampir dikaryaku jugaa yaa