NovelToon NovelToon
BORU NI RAJA

BORU NI RAJA

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Poligami / spiritual / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jayapn

Tradisi batak kuno yaitu harus menikah dengan pariban yang merupakan anak dari kakak perempuan dari ayah.

Tradisi kuno yang masih dipertahankan oleh kedua orangtuanya Nauli Rumondang di jaman modern ini.

Nauli Romandang yang baru wisuda dari sarjana hukum dan harus menjadi istri dari paribannya yang bernama Yosua.

Yosua adalah laki-laki yang hanya tamatan sekolah dasar karena malas, menjadi anak laki-laki dalam keluarga diantara 7 saudara perempuannya yang membuatnya manja.

Berhubung kedua orangtuanya adalah orang kaya sehingga Yosua menjadi pribadi yang manja.

Semua pernikahan diatur oleh mamaknya Yosua dan hingga kehidupan berumahtangga yang membuat Nauli menjadi kesal.

Ibu mertua yang sangat cerewet, perfeksionis dan suka mengatur sesuai dengan kehendak dan ditambah lagi kakak ipar dan adik ipar yang begitu menjengkelkan.

Bagaimana nasib Nauli?

Apakah Nauli bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jayapn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkara Baju Baru

Kemiri yang ku pecahkan sampai lima kilogram dan berhubung sudah jam sembilan, aku dan Samuel pulang.

Semuel membawa uang senilai dua puluh ribu dan juga mie bekas makan orang yang nantinya jadi pakan ayam.

"Dek...! tidur di kamar kakak, iya!" pintaku pada Samuel.

Samuel mengganguk dan kemudian menggenggam tanganku dan kami berdua pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah dan Samuel seperti syok karena melihat lemarinya terbuka dan setelah di cek ternyata baju baru yang ku belikan ngak ada lagi di lemari itu.

"Mak...! makkkkk....!" teriak Samuel yang memanggil mamak.

"Apa sih...!" sahut mamak yang seperti berteriak pada Samuel.

"Baju baru yang dibeli kakak kemana, mak?" tanya Samuel yang sudah menangis.

Sejenak mamak terdiam dan seperti ada yang disembunyikan olehnya dan Samuel mengulangi pertanyaannya.

"Mamak jual lagi untuk nambah membeli sepatu kakak ipar mu...!"

Mamak berhenti bicara karena Samuel ke dapur dan ternyata mengambil parang, lalu mengarah ke pintu kamar Friska.

"Keluar kau anjing...! kembalikan baju baruku yang dibeli kakak ku.

keluar kau anjing...! babi kau...! aku ngak takut sama kau...!" teriak Samuel seraya memukul pintu kamar menggunakan parang.

Mamak gusar dan ketakutan, tapi Samuel menadahkan parang ke mamak karena mencoba melerai Samuel agar berhenti teriak dan memukul pintu kamar itu.

Laki-laki di rumah ini hanya Samuel sisanya di lapo tuak untuk menikmati hidup, ku dengar suara tangisan Friska dari dalam kamarnya yang meraung-raung karena ketakutan.

"Keluar kau anjing...! kembalikan baju baruku yang di beli kakak ku...! keluar kau anjing...!" teriak Samuel tanpa hentinya.

Aku diam dan duduk melihat aksi Samuel yang brutal dan mamak membuka lemari pakaian yang ada diruang tengah ini.

Ternyata mamak mengambil uang dan kemudian dilemparkan ke arah Samuel.

"Itu uang hasil menjual pakaian mu...!"

"Aku mau pakaian yang dibeli kakak ku, bukan uang yang ku minta tapi pakaian baru yang dibeli kakak ku." ucap Samuel yang berteriak seraya memukul pintu kamar Friska.

Akhirnya mamak mengambil uang tersebut dan kemudian berlari keluar, tapi Samuel ngak berhenti berteriak dan memukul pintu kamar Friska.

Tetap ku biarkan agar manusia-manusia laknak ini trauma dan tidak berbuat sesuka hatinya.

Tetangga yang datang ke rumah tapi mereka tidak meminta ku untuk memenangkan Samuel yang terus menerus menggedor-gedor pintu kamar Friska yang sudah menangis meraung-raung di dalam kamarnya.

Hingga akhirnya mamak datang dengan membawa pakaian yang sudah sempat di jualnya.

Mamak melemparkan pakaian yang ku beli itu padaku, celana jeans, kemeja dan juga empat pasang pakaian harian.

Lengkap seperti yang ku beli dari pekan, lalu ku lipat rapi dan kemudian ku dekati Samuel yang masih melakukan aksinya.

"Di kembalikan mamak tanpa kurang sedikitpun dan pakaian mu belum di pakai pembelinya." ucapku pada Samuel dan aksinya itu berhenti.

Samuel mengambil pakaian barunya, lalu kami berdua masuk ke kamar ku tanpa memperdulikan tetangga kami yang hanya diam melihat aksi Samuel.

Sesampainya di kamar, wajah Samuel ku lap menggunakan handuk kecil yang sudah ku basahi dengan air minum.

"Kenapa kakak tidak mencegah ku?" tanya Samuel setelah wajahnya ku bersihkan.

"Mamak dan calon menantunya harus diberi pelajaran, jika memang tindakan mu salah. para tetangga yang datang sudah meminta kakak untuk melerai mu.

kakak juga membeli sepatu untuk mamak tapi diberikan pada Friska, kakak sakit hati karena pemberian kakak diberikan pada perempuan gila itu.

kakak juga sakit hati karena pakaian mu di jual mamak hanya untuk membeli sepatu mereka.

sengaja kakak beli khusus untuk Muel dan bukan untuk kedua perempuan itu." jawabku dan ku peluk Samuel dengan erat.

Air mataku bercucuran lagi dan Samuel menghapus air mataku dan pada akhirnya kami sama-sama menghapus air kami masing-masing.

Baju baru yang ku beli untuk Samuel tapi mamak begitu tega menjualnya hanya untuk membeli sepatu colon menantunya.

Makanya kubiarkan Samuel bereaksi agar perempuan pezinah itu sadar diri dan mamak bisa evaluasi diri.**

Seperti biasa jam lima pagi aku sudah bangun, cuci muka dan kemudian gosok gigi, lalu aku pergi ke belakang rumah untuk melihat tanaman apa yang bisa ku masak.

"Bosan kali aku makan jipang ini, sayurnya bayam merah ini ajalah...!"

"Kakak ngomong sama siapa?" tanya Samuel yang mendatangi dan membuat ku terkejut.

"Muel buat terkejut aja, ini masih pagi." ucapku yang kesal tapi Samuel tersenyum seraya memberikan dua plastik kresek hitam yang berisi sesuatu padaku.

"Apa itu?" tanyaku.

"Muel bantuin abang pak Dison motong babi untuk di jual...!"

"Kapan Muel bangunnya? tadi kakak tinggallin masih tidur." ucapku yang heran melihat bocah ini.

"Bantal guling itu loh, kak! tadi pagi jam 3 Muel sudah bangun dan pelan-pelan agar tidak menggangu tidur kakak.

sorenya Muel sudah janji untuk membantu abang itu untuk memotong babinya untuk di jual ke pasar.

tiap pagi seperti itulah kerjaan kami, biasanya Muel dibayar pakai uang dan sarapan pagi.

tapi karena kakak ada disini sehingga Muel minta dagingnya aja sebagai bayarannya karena masakan kakak enak." jelas Samuel.

"Cocok kali itu, bah! sini biar kakak masak." sahutku dan Samuel ikut membantuku untuk masak.

"Muel...! ini ada kecap manis, kita buat babi kecap yok." tanyaku pada Samuel.

"Terserah kakak aja, apapun yang kakak masak pasti enak." jawab Samuel dengan santai.

Samuel memasak nasi dan ku bersihkan daging yang sudah di potong-potong kecil.

Setelah itu Samuel membantu ku untuk mempersiapkan segala bumbu dan nampaknya Samuel sudah paham akan perbumbuan.

"Ligat juga...!" ucapku pada Samuel.

"Sudah biasa, kak! tiap hari selalu berhubungan dengan bumbu dipasar. selain jual misop, abang pak Dison juga jual babi dan bumbu giling." sahut Samuel.

"Bantu gitu aja?" tanyaku padanya.

"Ngaklah, kak! abang itu kompeni yang menguras tenaga orang tanpa dibayar.

abang pak Dison yang membuat tabungan ku di bank dan setiap hari ku tabung setelah menyisihkan uang jajan ku." jelas Samuel.

"Samalah dek! dulu juga kakak menabung seperti yang kamu lakukan agar kakak bisa sekolah.

kakak bisa lulus sekolah dan bahkan bisa kuliah.

doakan kakak berhasil jadi hakim, supaya kakak bisa membantu mu untuk sekolah yang lebih tinggi nantinya.

pendidikan itu sangat penting dan Muel laki-laki yang harus bertanggungjawab atas hidup mu dan keluarga mu nantinya." jelas ku pada Samuel.

"Pastinya dong, kak!" sahut Samuel seraya tersenyum.

Setelah selesai membantuku memasak lalu Samuel mengurus ayam-ayamnya yang lumayan banyak tapi semua di ikat olehnya.

"Kok di ikat semua ayam nya?" tanyaku pada Samuel.

"Mau ku jual, kak! tuh abang pak Dison datang." jawab Samuel.

Sebanyak dua puluh lima ekor ayam dan yang tersisa hanya dua ekor ayam yang masih kecil dan semua diangkut oleh pak Dison.

"Nanti pulang sekolah ku ambil iya, bang!" ujar Samuel.

"Oke dek....!" sahut pak Dison dan langsung buru-buru pergi dengan becak barangnya.

Samuel menatapku dan kemudian tersenyum lebar, tapi aku sangat penasaran kenapa semua ayam-ayam itu di jual.

"Kemarin itu kudengar percakapan mamak dan bapak yang mau menjual ayam-ayam ku agar membeli kebaya kedua perempuan itu.

dah capek-capek Muel memelihara ayam tanpa dibantu siapapun yang ada di rumah ini, seenak mamak menjualnya.

mendingan ku jual sendiri, lalu ku tabung untuk biaya sekolah ku nanti...!"

"Mantap...!" sahutku pada Samuel dan langsung ku cium keningnya.

Lalu Samuel pamit untuk mandi karena harus bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Kami berdua sudah selesai makan dan tak satupun penghuni rumah ini bangun, hingga akhirnya Samuel pamit ke sekolah padaku.

Kemudian aku mandi, selesai mandi dan berpakaian lalu aku duduk santai seraya membaca buku kiat-kiat lulus ujian seleksi penerimaan pegawai negeri.

1
Heri Wibowo
anak kurang ajar nyuruh-nyuruh mamanya kayak pembantunya
JayaPn
/Ok/
Heri Wibowo
lanjut thor
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
Parah kali lah keluargamu itu Yosua
Heri Wibowo
Gimana kalau madumu itu hamil anak dari mertuamu itu Nauli
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
sungguh gila! bapak mertua garap menantunya
Heri Wibowo
Kenapa hanya kedua anak laki-laki itu yang diistimewakan Mamakmu Nauli
JayaPn: karena anak laki-laki sebagai penerus marga dan keduanya adalah menantu sang pejabat
total 1 replies
Heri Wibowo
bagus Nauli, memang harus bersikap tegas pada keluargamu
Heri Wibowo
percaya diri kali madumu itu nauli.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
jangan sampai istri ke 2 yosua bernasib sama dengan nauli.
Heri Wibowo
wah enak juga ya, kalau punya kebun sayur sendiri, enggak usah mikirin harga sayuran di pasar.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
penjarakan saja ipar-iparmu itu Nauli
Ribu Barus
sangat bagus
Heri Wibowo
benar bapak mertua, sebaiknya kau pulangkan saja uangnya daripada nanti masuk penjara.
Heri Wibowo
Irwan sama Samuel sudah seperti bodyguard-nya Nauli saja ya.
Heri Wibowo
apa-apa Kata mamaku ya sudah masuk dalam perutnya lagi aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!