NovelToon NovelToon
Aku Dan Takdirku

Aku Dan Takdirku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yanti sihite

Miraya, nama yang begitu sangat indah pertama kali Miraya mendengar nama tersebut sejak ia kecil. Sebab nama tersebut, diberikan oleh nyonya Shabrina, seorang ibu yang begitu sangat mulia yang sering disebut si ibu panti asuhan tempat para anak-anak dibesarkan.

Namun seiring berjalannya waktu, nama itu tidak seindah yang selama ini Miraya bayangkan lagi, ia malah jatuh diambang maut hingga akhir dari perjalanan hidupnya.

"Tuhan, jika kamu izinkan aku hidup. Maka panjangkan umur ku. Tapi jika hidup ku sampai disini, tolong biarkan aku bahagia meskipun itu hanya sementara".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti sihite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Maaf tuan".

"Maaf untuk apa?" Alex melihatnya masih berdiri. "Duduk".

"Maaf kalau saya sudah banyak merepotkan tuan" lalu Miraya duduk dihadapan Alex. "Dan saya sangat berterima kasih banyak".

Kemudian Alex melihatnya kembali, ia melihat wanita itu sedang tersenyum manis kepadanya membuat Alex seketika terdiam.

"Tuan, ada apa? Kenapa tuan melihat saya seperti itu".

Miraya dibuat salah tingkah, sebab Alex melihatnya begitu terlalu dalam dan itu membuat jantungnya berdetak kencang.

"Hhhmmm?".

Begitu juga dengan Alex, ia tidak tau mengapa ia tiba-tiba terlihat begitu sangat memalukan di depan pelayannya sendiri.

"Ada apa tuan?".

Miraya bertanya kembali dan itu membuat Alex semakin merasa jengkel kepada dirinya sendiri.

"Tidak ada apa-apa, cepat habiskan itu. Saya harus kembali ke kantor begitu saya mengantar mu pulang".

Tersenyum, "Baik tuan".

20 menit berlalu keduanya telah selesai dan langsung pergi meninggalkan restoran. Kemudian Miraya bertanya di dalam mobil, kenapa Alex melihat seperti itu saat mereka di dalam restoran, namun Alex tidak menjawab, bahkan menoleh saja ia ia enggan. Hingga sekarang mereka telah tiba dirumah, Miraya segera turun, sedangkan Alex, begitu Miraya keluar, ia langsung meninggalkan Miraya.

"Ada apa dengan dia? Kenapa dia tiba-tiba bersikap dingin lagi" gumam Miraya melihat mobil Alex telah menghilang di ujung sana.

.

DDDDRRRTTTTT... DDDDRRRTTTTT...

"Hallo!".

"Alex, ini aku Miska!".

"Miska?" mendengar wanita itu menyebut namanya, Alex segera menepikan mobil dipinggir jalan. "Miska?".

"Mmmm, ini aku Alex. Kamu lagi dimana? Bisakah kita bertemu sebentar saja?".

"Katakan, kamu dimana sekarang?".

"Tidak, biar aku saja yang menemui mu. Katakan kamu dimana sekarang?".

"Aku di jalan xxx".

Begitu Miska mematikan ponselnya, Alex terlihat berpikir apa yang membuat ia begitu sangat mengkhawatirkan Miska sedangkan wanita itu baik-baik saja. Tidak lama setelah itu, ia keluar dari dalam mobil melihat sebuah taksi berhenti dihadapannya, ia yakin kalau Miska berada di dalam taksi tersebut.

"Alex!".

Dan benar sekali, wanita itu adalah Miska. Ia lalu menghampiri Alex sambil bertanya apakah ia benar-benar tidak sibuk.

"Ada apa Miska? Kenapa kamu meminta ku bertemu disini? Kamu baik-baik saja? Aku sangat mengkhawatirkan mu begitu kamu pergi meninggalkan restoran saat itu".

Tersenyum, "Aku baik-baik saja Alex. Maaf sudah membuat mu khawatir".

"Tidak masalah" jawab Alex tersenyum senang. "Ya penting sekarang ini kamu baik-baik saja, maka aku tidak perlu memikirkan mu lagi".

"Tapi aku minta maaf Alex".

"Minta maaf untuk apa... Aarrrkkhhh".

Tiba-tiba seseorang memukulnya dari belakang hingga ia jatuh pingsan. Kemudian Miska melihat sambil menyentuh pipi mulus Alex, "Maafkan aku Alex, aku hanya menjalankan perintah saja. Aku harap kamu baik-baik saja" tidak lama setelah itu, mereka membawa Alex kesebuah rumah tua, dimana tidak ada rumah disana selain rumah tua itu.

"Miska, kamu berhasil menangkapnya?".

Seorang pria berbadan besar menghampiri Miska melihat Alex dibawa oleh salah satu anak buahnya.

"Bos, saya taruh dimana?".

"Disana" jawab ia melihat anak buahnya itu menaruh tubuh Alex diatas kursi dengan keadaan tubuh terikat. Kemudian ia melihat Miska kembali, ia terlihat sangat bahagia dan sekali-kali ia menggoda Miska. "Bagus! Bagus Miska! Kamu memang bisa diandalkan, aku sangat berterima kasih kepada mu".

"Lepaskan tangan mu" Miska tidak suka disentuh seperti itu oleh pria tersebut. "Sekarang katakan dimana David? Kembalikan dia kepada ku. Sesuai dengan perjanjian kita, begitu aku berhasil membawa Alex kepada mu, kamu akan mengembalikan David kepada ku".

"Hahahaha... Kenapa kamu sangat buru-buru sekali Miska? Kamu sangat tidak asik".

"Apa?" Miska dibuat jengkel. "Yah, saat ini aku sedang tidak bercanda Roger. Cepat bawa David sekarang juga dihadapan ku, kalau tidak...

"Kalau tidak apa Miska?" Roger semakin menggoda Miska membuat Miska semakin geram ingin membunuh pria itu juga di hadapannya. "Hey, ayolah.. Jangan melihat ku seperti itu" ia kembali tertawa. "Baikan, sesuai dengan perjanjian kita, aku akan mengembalikan David kepada ku. Tapi pria itu tidak ada disini, aku tidak tau dia pergi kemana".

"Apa?" Miska kaget dan marah. "Maksud kamu apa Roger? Aku sudah menuruti permintaan mu, tapi kamu tidak bisa menepati janji mu".

"Bukankah aku juga sudah menjawab pertanyaan mu? Aku tidak tau dia pergi kemana, begitu aku melepaskannya, dia malah berpesan kepada ku agar aku tidak memberitahu mu".

PPLLAAAKKKK...

"Haahh".

PPLLAAAKKKK...

Dengan sangat marah tanpa takut kepada pria itu lagi, Miska menamparnya sampai dua kali dan itu membuat Roger marah ingin membalas apa yang sudah Miska lakukan terhadapnya.

"Dasar wanita gila!" namun saat ia hendak membalas Miska. Wanita itu telah duluan menendang kejantanan Roger membuat ia seketika terjatuh melihat anak buahnya menahan Miska. "Bu-bunuh saja sekalian wanita gila itu".

Tetapi saat mereka hendak melaksanakan perintahnya, Roger malah jatuh pingsan dan itu membuat mereka lebih menyelamatkan Roger dibandingkan membunuh Miska sesuai dengan perintahnya tampa mereka sadari jikalau Miska telah pergi meninggalkan mereka. Namun sebelum ia benar-benar pergi, ia masih mencoba membawa Alex dari sana dengan cara membangunkan Alex.

"Alex! Ayo bangun Alex. Kita harus pergi dari sini, maafkan aku telah membuat mu seperti ini. Ayo bangun Alex, aku mohon ayo bangun".

Tetapi ia tidak berhasil, Alex sama sekali tidak membuka mata dan itu membuat Miska tidak ada pilihan selain pergi meninggalkan Alex.

"Maafkan aku Alex! Tolong maafkan aku! Aku akan melakukan cara untuk menyelamatkan kamu. Tolong maafkan aku Alex".

Beberapa jam kemudian hari sudah sore, Alex akhirnya membuka mata melihat disekelilingnya beberapa pria bertubuh besar melihat kepadanya.

"Saya ada dimana?" ia merasa sangat pusing. "Kalian ini siapa? Kenapa saya berada disini?".

Kemudian seseorang tersenyum diujung sana melihat Alex melihat kepadanya.

"Kenapa kalian tidak menjawab pertanyaan saya?".

"Kamu benar-benar tidak mengenal ku Alex?" pria itu adalah Roger. Lalu ia tersenyum kembali menatap kedua bola mata Alex. "Lihat aku baik-baik Alex, apa kamu masih belum mengenal ku?".

"Aku tidak tau kamu siapa?".

"Baiklah kalau kamu tidak mengenal ku lagi Alex" ia lalu bangkit berdiri. "Dan sepertinya aku harus memperkenalkan diri lagi kepada mu dengan cara ini".

BBUUAANNGGGHHH...

Alex langsung terjungkal hanya dengan satu tendangan saja tepat dadanya. Kemudian Roger tertawa bersama dengan anggotanya.

"Katakan Alex, apa kamu masih belum mengenal ku? Lihat aku baik-baik".

Dengan kasar Roger menginjak dada Alex membuat Alex kesakitan dan merasa sesak untuk bernapas. Tidak lama setelah itu, ia mendekatkan wajahnya kembali di hadapan Alex.

"Kenapa kamu harus pura-pura tidak mengenal ku Alex?".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!