Bad Girl Transmigrasi

Tuan Alvian yang baru saja sampai di RS Anugrah,bersama dngn istri dan salah satu  putrinya,mereka langsung pergi menuju ruangan tersebut setelah di beritahu oleh resepsionis,tuan Alvian kelihatan begitu kahwatir,walupun dirinya membenci putrinya itu,yang sering mencari perhatian kepadanya,tetapi jauh di lubuk hatinya ia begitu menyayangi gadis tersebut,tetapi semua itu ia tutupi demi egonya yang tinggi.

"Dok! Gimana keadaan putri saya?" Ujar tuan Alvian dngn penuh kekhwatiran.dokter itu pun menatap pada pria baya tersebut seakan dirinya pernah melihat wajah dari pria itu,tetapi dirinya lupa.

"Dok! Dengar ngga sih apa yang di tanyakan sama papa saya?" Sarkas Jessi yang kesal.

Dokter cantik tersebut pun langsung tersadar, "astaga...maaf,saya tidak bermaksud apa²" ujar dngn kikuk.

Sedangkan tuan Alvian pun hanya membuang nafas kasarnya,ia sedang di landa khwatir tetapi dokter yang ada di hadapannya sepertinya ingin memancing emosinya, "sekali lagi saya tanyakan! Bagaimana keadaan putri saya?".

"Huffhhh...putri anda mengalami koma".

Deg!!!

"APA!".

Mereka semua pun terdiam,dan lagi² mereka merasa terkejut saat mendengar keadaan gadis cupu itu sedang terbaring lemah di ruang rawat,berbeda dngn kedua wanita itu yang merasa bahagia mendengar kabar itu,walaupun merasa terkejut tetapi ada rasa senang di dalam hatinya,diam² kedua wanita tersenyum miring.

"Kenapa ngga mati aja sih Lo!"batin Jessi yang kesal. "Sama aja dong masih ada harapan Lo buat hidup!" Sambungnya.

"Tidak papa,masih ada waktu lain, buat nyiksa anak sial itu!" Batin nonya Safira. 

Sedangkan tuan Alvian,dirinya hanya bisa terdiam dngn adanya rasa penyesalan di dalam hatinya. "TIDAK MUNGKIN! ANDA PASTI BERBOHONG SAMA SAYA!"ujarnya marah.

"Huffhh....kalo anda tidak percaya,anda bisa melihat sendiri"sahut dokter itu,yang merasa kesal dngn pria bayah itu,entah kenapa dirinya tidak suka melihat pria itu beserta istrinya dan anaknya,ia juga tidak mengerti kenapa hatinya mengatakan jika dirinya seperti mengenal satu keluarga itu.

Tuak Avian pun langsung berlalu dari sana meninggalkan dokter beserta istrinya dan putri trinya itu,sementara dokter cantik itu hanya menatap sinis pada kedua wanita itu yang hanya diam,dirinya pun bisa melihat bahwa kdua wanita itu sedang berbahagia. "Sepertinya mereka kelihtan bahagia" batinnya. "Bodoh amat! Itu bukan urusan saya" .dokter cantik itu pun langsung pergi dari sana,tanpa permisi sekali pun.

Beda dngn tuan Alvian yang memandang sendu pada putrinya yang sudah terbaring lemah di atas brangkar dngn wajah yang pucat, "maafkan papa sayang,papa tidak bermaksud melantarkan kamu nak"ujarnya dngn suara yang serak.

Pria itu terus menangis,walaupun dirinya tahu jika putrinya itu tidak mendengarkan suaranya,yang selalu mengucpkan kata maaf.

"Hikss..hiks...hiks ...seharusnya papa percaya sama kamu sayang,papa mohon cepat bangun iya,papa janji akan memberikan waktu untuk kamu sayang" ujarnya sambil mengelus kepala putrinya itu.

"Pah" panggil Jessi mendekat dan mengelus punggung pria itu. "Papa jangan sedih,kalo Ica tahu papa sedih,dia bakal lebih sedih lihat papa kayak gini" lanjutnya yang juga ikutan sedih lebih tepat berpura².

Bedang dngn istrinya yang hanya memandang sinis pada anak tirinya itu,dirinya merasa jengah melihat suaminya yang bersedih seperti itu,kenapa di saat dirinya mencoba pura² sakit tapi suaminya itu terlihat biasa aja,walupun ada raut khwatir yang di pancarkan.

"Dasar anak Pembawa sial! Kenapa kamu tidak mati ajah sih!"batinnya.

**

Sementara lain tempat lebih tepat di alam bawah sadar seorang gadis cantik yang duduk sendirian,gadis itu begitu bingung dngn kejadian yang di alaminya,masa cuman terjatuh dari motor langsung meninggoy,pikir gadis cantik itu.

"Huffhh...gue sih pengen cepat² mati,tapi bukan begini harus meninggoy karena jatuh dari motor,ngga elit bangat anjing!" Sarkasnya yang mengumpat.

"Tapi ko aneh,kenapa gue bisa jatuh iya? Apa jangan² ada yang sengaja mau nyerempet gue?" Ujarnya yang bertanya²,dirinya tidak menyadari bahwa ada seseorang gadis yang sedari tadi menatapnya sambil terkekeh kecil,gadis itu pun mendekat pada gadis cantik yang sedang duduk di salah satu ayunan.

"Hai" sapa gadis cupu itu.

Gadis cantik yang bermuka datar itupun mengalihkan pandangan menatap pada gadis cupu tersebut.

"Lo siapa?" Ujarnya sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Kenalin,gue Ica Elmira Bintara ,kamu siapa?"jawab Ica sambil bertanya.

"Oh,gue athena" sahut Athena cuek.

"Cuman itu?".

"Ngga! Gue Athena  arabel kastawa".

"APA!"

gadis cupu itu begitu terkejut saat tahu siapa gadis yang ada sampingnya,ia tidak menyangka dirinya akan bertemu dngn gadis cantik yang bermuka datar tersebut,tapi sialnya mereka di pertemukan di dunia lain.

"Kenapa lo kaget gitu?".

"Hehehehe,ngga papa,aku cuman repleks aja tadi" sahutnya berbohong.

"Jadi kamu orangnya?".  "Ternyata cantik iya,tapi sayang! Kita di pertemukan di dunia lain".

Athena pun menatap bingung pada gadis cupu tersebut,ia tidak tahu kenapa gadis itu mengatakan hal seperti itu.

"Lo kenal sama gue?" .

"Ngga terlalu sih! Cuman gue pernah dengar nama Lo, Lo ketua geng motor antranksi kan?".

"Hmmm".

"Nama Lo terkenal  tahu di sekolah gue" ujar gadis itu merasa bangga.

"Oh iya".

"Ternyata benar iya kata orang,Lo itu cuek sama irit ngomong".

"Karena kita ngga sedekat itu".

Gadis cupu itu pun hanya mengangguk- anggukan kepalanya,bahwa apa yang di katakan gadis cantik yang bermuka datar tersebut adanya benar.

"Btw Lo kenapa ada disini?" Ujar Ica.

Sementara Athena hanya bisa membuang nafas kasarnya,ia begitu kesal dngn pertanya bodoh dari gadis cupu trsebut.  "Lo juga kenapa ada sini?" Ujarnya yang kesal.

"Iya karena meninggal lah!".

"Iya sama lah bego!".

Mereka berdua terdiam sejenak dengan pemikiran masing² entah apa yg ada di  pikiran 

Kedua gadis itu.

"Btw Lo mau hidup lagi ngga?" Ujar Ica menatap Athena.

"Iya mau lah! Siapa juga yang ngga mau hidup kalo di kasih kesempatan".

"Gue ada ide".

"Apa?" Sahut Athena cepat,dirinya begitu antusias pengen hidup kembali.

"Lo bisa masuk ke raga gue" jawab Ica dngn mata yang berbinar.

"Goblok! Mana ada bisa kayak gitu".

"Lo jangan salah, gue pernah baca novel,yang berjudul transmigrasi".

"Itu cuman di novel fiksi bangsat!" Umpat Athena kesal.

"Heh Goblok! Kita ngga salah mencoba,soalnya gue udah meninggal,dan gue juga bisa lagi masuk ke raga gue".

"Malas! Kalo pun itu bisa,gue ngga mau,mending gue disini aja".

"Pleasss gue minta tolong dong"sahut Ica yang memelas dngn kedua pipinya yang menggembung dan terlihat menggemaskan.

"Anjirt! Jijik gue lihat elo!".

"Lo mau minta tolong apa?".

"Gue mohon,Lo balaskan semua rasa dendam dan rasa sakit gue terhadap keluarga gue dan juga tunangan gue".

"Hufhhh....berat Amat hidup Lo,kalo gue balaskan semua rasa sakit Lo,terus imbalannya apa buat gue?".

"Raga gue,karena semua itu akan menjadi hak Lo".

"Ok,gue terima,dan jika suatu Lo datang minta raga Lo gimana dong?".

"Kan gue udah bilang,gue udah mati! Ngerti kan?".  "Katanya ketua geng motor,tapi goblok!" Lanjut Ica dngn santainya.

" Bangsat! Lo ngatain gue?" .

"Ngga,iya udah,sekarang Lo ke cahaya itu,setelahnya gue akan kasih sebagian ingatan gue ke Lo".

"CK!". 

Athena pun perlahan mendekat kecamatan putih yang di tunjuk oleh Ica,sebentar ia menoleh ke belakang dan memperhatikan Ica yang tersenyum kepada sambil melambaikan tangan, dirinya pun perlahan mulai menghilang.

"Semoga Lo kuat dngn kehidupan Ra!" Gumam Ica merasa sedih.