KAISAR PENGUASA BENUA BIRU

Liu Feng mengangguk setuju, ia tahu jika kekuatan yang dimilikinya berasal dari gurunya. Maka jika dirinya berkhianat akan dengan mudah gurunya tersebut menghancurkan dirinya. Selain itu Liu Feng sendiri ingin mengetahui sosok pribadi gurunya itu, namun memikirkannya lebih jauh Liu Feng takut membuat gurunya tersinggung.

Di dalam hatinya jelas Liu Feng sangat penasaran dengan lelaki tua yang sebelumnya ia kenal sebagai pengemis tersebut, dengan dirinya yang begitu hebat mengapa tidak menjadi penguasa seperti kultivator lainnya yang selama ini berada di tiap-tiap Klan besar dan terkenal.

Selama periode waktu berlalu, tidak berasa Liu Feng sudah berada di Dunia Kehampaan selama dua puluh tahun atau dua puluh hari di dunia luar. Dalam masa itu Liu Feng pun belajar tentang alkemis dan pengetahuannya telah membuatnya menjadi alkemis bintang empat. Selain itu, dibawah bimbingan gurunya ia juga belajar teknik formasi hingga membawa dirinya pada tingkatan Grand master.

Di bidang teknik beladiri dengan ranahnya saat ini sudah berada di Pendekar Kaisar, Liu Feng juga menguasai tiga jurus tangan kosong dan tiga teknik berpedang. Semuanya keahlian tingkat tinggi, kitab-kitab yang dipelajari oleh Liu Feng pun berasal dari dunia dewa. Hanya saja saat ini Liu Feng belum mengetahuinya, hal ini tentunya berkaitan dengan identitas gurunya sendiri.

"Guru, apakah aku sudah cukup kuat?" tanya Liu Feng seusai latih tanding dengan gurunya.

"Belum, seperti biasanya kau bahkan belum membuat ku mengeluarkan sepuluh persen dari kemampuan ku" jawab Fang Yuan dengan tenang.

Napas Liu Feng masih terengah-engah, meski ia sudah mengalami kemajuan pesat di dalam dirinya tetapi memang benar ia tetap bukanlah apa-apa di depan gurunya tersebut.

"Baik guru, aku akan berlatih lebih keras lagi" ucap Liu Feng penuh tekad.

Bagi Liu Feng yang terus berlatih dengan serius, secara perlahan ia sudah melupakan rasa sakit hatinya kepada Shiao Ling. Ia juga sudah melupakan keinginannya untuk menjadi terkenal dan memiliki pencapaian di Benua Biru, selama ini dirinya ditempa dan menyatu dengan alam. Hal-hal kesederhanaan telah tersemai dengan baik di dalam dirinya lewat hati dan perbuatan.

"Terimalah ini.." ucap Fang Yuan sambil menyodorkan sebuah cincin.

"Itu adalah cincin penyimpanan yang umum digunakan oleh para kultivator tingkat tinggi. Segera teteskan darahmu ke benda tersebut untuk melakukan kontrak darah, lalu fokuskan pikiran mu ke dalam cincin tersebut untuk dapat melihat dan merasakan isi di dalamnya" Fang Guo kemudian menjelaskan setelah Liu Feng menerima cincin pemberiannya.

"Baik Guru.." ucap Liu Feng diikuti dengan tangannya yang meneteskan darah ke cincin penyimpanan tersebut.

Sesaat kemudian terjadi seperti suara dengungan kecil lalu Liu Feng dapat melihat ke dalam cincin penyimpanannya. Liu Feng menemukan tumpukan koin perak dan koin emas yang berjumlah sangat banyak, di sisi lainnya ia juga mendapati beberapa alat pembuatan pil dan senjata. Hal lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah tumpukan pakaian baru, selama ini Liu Feng hanya menggunakan pakaian apa adanya yang sudah compang camping.

"Jika kamu ingin mengeluarkannya maka cukup bayangkan benda tersebut di depan mu" Fang Yuan memberikan penjelasan lanjutan.

"Terimakasih guru" Liu Feng mengangguk senang.

Ia benar-benar tidak menyangka bisa memiliki benda ajaib seperti ini, yang ia ketahui terkait tempat penyimpanan hanyalah tas penyimpanan yang pernah ia lihat saat melayani para kultivator yang sedang berkunjung ke rumah makan tempatnya bekerja.

Waktu pun kembali berlalu dengan cepat, Liu Feng sudah tinggal di Dunia Kehampaan selama tiga puluh tahun atau setara dengan satu bulan di dunia luar. Selama masa itu juga Liu Feng sudah menguasai seluruh pelajaran yang diberikan oleh gurunya, Fang Yuan.

Liu Feng juga sudah bisa mengubah energi internalnya menjadi api yang bisa ia gunakan untuk membuat pil, sebagai alkemis bintang lima ia adalah sosok yang akan diperebutkan oleh seluruh Klan atau Sekte besar. Perlu diketahui tingkatan alkemis tertinggi hanya berada pada tingkat bintang tiga dan bintang empat saja. Sementara bintang lima itu hanya sebuah mitos yang bisa ditemukan pada Petapa legendaris yang tidak diketahui keberadaannya.

Di sisi lain, tingkat kultivasi Liu Feng juga sudah berada di ranah Pendekar Suci tahap menengah. Padahal pemuda seusianya paling tinggi berada di ranah pendekar Raja atau Pendekar Kaisar jika ia adalah seorang jenius.

"Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Fang Yuan kepada Liu Feng saat keduanya duduk saling berhadapan.

"Tidak ada kata yang bisa saya ucapkan selain terimakasih yang mendalam" jawab Liu Feng dengan hormat.

"Dengan kemampuan mu saat ini, kamu sudah cukup layak diperhitungkan di dunia fana ini. Namun kamu jangan berbangga diri, karena masih banyak kultivator yang lebih kuat darimu" ucap Fang Yuan mengingatkan.

"Baik guru, murid mengerti" ucap Liu Feng menganggukkan kepalanya.

"Kau juga sudah boleh meninggalkan tempat ini, sudah waktunya kamu berpetualang dan meningkatkan kekuatan mu di luar. Masih banyak rahasia kehidupan yang tidak sepenuhnya berada di bawah pengetahuan ku" Fang Yuan menggerakkan bibirnya dan berkata dengan serius.

"Selain itu, aku juga memiliki sesuatu untuk kamu miliki dan anggap saja ini sebagai hadiah sekaligus sebuah permintaan" ucap Fang Yuan dengan nada yang sedikit lebih tenang.

Sesaat berikutnya, ia mengeluarkan sebuah gulungan dari balik saku bajunya. Gulungan yang berisi sebuah kontrak pernikahan itu sudah ia siapkan untuk muridnya tersebut, sebuah jalinan hubungan yang berkaitan dengan takdir Liu Feng di masa lalu.

Liu Feng menerimanya dan membacanya dengan teliti, raut wajahnya berubah serius saat mengetahui namanya tercantum pada kontrak pernikahan dengan seorang wanita.

"Fang Yin?" tanya Liu Feng dengan heran.

"Dia adalah salah satu keturunan ku di Klan Fang, gadis itu juga yang memiliki ikatan takdir denganmu" setelah berkata demikian, Fang Yuan menembakkan sinar keemasan yang keluar dari telunjuk tangannya.

Liu Feng memegang kepalanya dan merasakan kesakitan yang membuatnya berkeringat dingin, pada saat bersamaan muncul ingatan lain di dalam otaknya. Selama beberapa saat berikutnya Liu Feng tampak terdiam dan larut dalam memahami kejadian-kejadian yang tergambar di dalam ingatannya tersebut.

"Guru, siapa guru sebenarnya?" tanya Liu Feng dengan tubuh gemetaran.

Ia baru saja dikembalikan pada ingatan kehidupan pertamanya, Liu Feng yang merajai dunia kultivator dan bertindak semena-mena menjadikan nyawa manusia hanya sebagai mainan. Ia juga membunuh penguasa yang baik hati yang sangat dicintai rakyatnya, membantai seluruh keluarganya dan menghapuskan nama Klannya dari Benua Biru. Liu Feng tiba-tiba mengeluarkan air matanya, kejahatan yang ia lakukan di masa lalu sangat kejam dan tidak layak untuk diberi pengampunan.