NovelToon NovelToon
Masa Yang Selalu Terkenang

Masa Yang Selalu Terkenang

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: lido kyungsoo

Kaluna namanya. Kata anak muda jaman sekarang, "Orang gila mana yang menjajakan dirinya & menjadi simpanan teman seangkatannya sendiri demi menopang biaya kuliah!" IYA, KALUNA SUDAH GILAAA. Si anak miskin yang mempunyai cita-cita tinggi dan menjadi wanita jahat a.k.a simpanan pemuas nafsu sang anak Taipan. Si wanita jahat yang menjadi simpanan dari teman seangkatannya yang telah mempunyai tunangan.

Brian Namanya. Lelaki tampan, mapan, kalangan taipan, dan dari keluarga berpendidikan. Berita buruknya, Kaluna berusaha sekuat tenaga untuk menahan perasaannya selama masa kontrak itu berlaku.

Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka?
Kisah ini mampu membawa kalian bak merasakan rollercoaster. Senang, sedih, kecewa, tangis akan kalian rasakan.

Nantikan!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lido kyungsoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba Berbagai cara

Brian berjalan ke arah pak sopir dan terlihat berbincang serius sambil melirik kearah pelaku. Pemuda yang menolongnya tadi juga ikut berbicara disana. Saat pak polisi datang, Kaluna sempat memberikan keterangan akan kejadian. Setelah semua selesai, pelaku pun digiring oleh pihak kepolisian untuk diproses secara hukum.

Semuanya terjadi begitu saja.

Kamu tahu, tidak mudah untuk menyembuhkan rasa sakit beserta traumanya. Melewati fase demi fase untuk mencoba menyembuhkan luka itu sangat berat. Terjebak di dalam trauma dan mencoba untuk berdamai dengan segala hal yang telah terjadi, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Kejadian hari ini menambah daftar trauma Kaluna. Dan dengan bodohnya dirinya menghubungi orang yang salah. Mengapa juga pada situasi genting seperti tadi, nama yang ia ingat adalah Brian. Ingatkan Kaluna untuk tidak melakukan hal yang sama lagi.

Setelah selesai membawa pelaku, tak lupa sekali lagi Kaluna mengucapkan terima kasih kepada Bapak sopir dan pemuda tadi. Berkat lelaki pemberani itu, rasa kesalnya dan marahnya atas perlakuan pelaku bisa sedikit terobati. Walaupun tidak ada perempuan yang rela diperlakukan seperti itu.

Tapi jika mengingat apa yang Brian lakukan, rasanya traumanya tidak seberapa. Brian lah sang pemberi sakit dan trauma yang mendalam.

Brian masih dengan sikap kasar dan semaunya.

Kaluna mengikuti Brian yang kini berjalan di depannya tanpa menunggunya tentu saja. Terlihat mobil lelaki itu terparkir di pinggir jalan.

Kaluna menyandarkan badannya dan memilih untuk menutup mata setelah mereka telah berada di dalam kendaraan Brian. Lelah. Hati, fisik dan fikiran. Bisakah Kaluna beristirahat barang sebentar saja.

Kendaraan roda empat itu telah berputar menyusuri jalanan yang tampak lenggang diwaktu menjelang malam. Rinai hujan tiba-tiba saja perlahan membasahi bumi.

Suara deheman lelaki disampingnya tak mampu mengalihkan keterdiaman Kaluna.

"Lain kali tidak usah pulang pake transportasi umum." Ucapnya setelah hening yang cukup lama.

Kaluna maunya seperti itu, mau membeli pun ia tidak bisa menggunakan kendaraan beroda dua ataupun yang beroda empat itu.

"Iya" Jawabnya pelan masih dengan mata tertutupnya. Rasanya tenaganya terkuras habis hari ini.

"Denger nggak gue ngomong Kaluna?!" Tegasnya dikeheningan.

"Iya, ih. Daritadi gue ngomong iya, iya!" Jawab Kaluna pada akhirnya. Kesal juga rasanya. Bisakah Brian sehari saja tidak berlaku seperti itu padanya.

Setelah itu tak ada lagi pembicaraan berarti. Seperti yang sudah-sudah.

Dua puluh menit perjalanan namun kendaraan beroda empat itu malah berbelok ke kanan. Seharusnya sewaktu diperempatan jalan tadi, untuk menuju kearah rumahnya mereka harus berbelok kiri.

"Kok belok ke kanan, Bri? Kamu mau bawa aku kemana?" Tanyanya yang kini sudah menegakkan punggungnya dan menatap meminta penjelasan pada lelaki di sampingnya.

"Kita mampir dulu sebentar di depan." Jawabnya yang belum menjawab rasa penasaran Kaluna.

"Tapi kan lo bisa antar gue pulang dulu. Pliss, gue capek banget! Gue nggak bisa ngeladenin lo dulu hari ini." Ucapnya menghiba. Bagaimana bisa lelaki disampingnya sekejam ini. Dengan situasi yang baru saja Kaluna hadapi, masih sempat-sempatnya Brian memikirkan urusan bawah perut.

"Memangnya yang mau bawa lo nina-ninu, siapa?! Kita mampir makan dulu. Lo pasti belum makan, kan?" Ucap Brian yang mampu menuntaskan segala pertanyaan dibenaknya.

Sayangnya, jika segala hal bersangkutan dengan yang namanya Brian, Kaluna benci dan selalu berpikir negatif.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang menurutnya sangat lama, mereka pun akhirnya sampai di restoran khas jepang.

Disambut oleh pelayan yang menunggu di pintu masuk, mereka kini dibawa oleh pelayan menuju ke meja yang belum di reservasi dan posisinya berada di tengah-tengah.

"Lo mau pesan apa?" Tanya Brian setelah membuka daftar menu yang diberikan oleh pelayan.

"Samain aja sama makanan lo." Jawab Kaluna tak mau berlama-lama di sana. Rasa-rasanya, kasur lah yang paling nyaman sekarang.

Setelah berterima kasih pada pelayan tadi, suasana kembali hening. Mereka duduk bersebelahan dengan posisi duduk lesehan yang dilapisi oleh karpet bulu kecil.

Brian disampingnya duduk sambil berbalas chat. Mungkin dengan kekasihnya. Dengan tangan kiri yang menggenggam serta mengelus ibu jarinya di bawah meja. Kaluna biarkan saja hal itu karena memang Brian selalu melakukan itu saat mereka sedang berdua.

Namun dering telepon menarik atensi Kaluna yang sedari tadi menumpukan kepalanya di atas meja.

"Halo, sayang." Jawab Brian pada kekasihnya diseberang sana. Terdengar sangat lembut.

"____"

"Aku lagi diluar sama temen-temen, sayang." Jawabnya yang membuat Kaluna menggeleng kepala mendengarnya. Pacarmu itu pembohong besar, mbak.

"____"

"Besok aku bisa anterin kamu. Jam 9 aku udah OTW ke rumah kamu."

"____"

"Iya, sayang. Love you. Salam sama Mami-Papi kamu."

Setelah itu panggilan pun terputus. Kaluna menegakkan punggungnya dan menatap Brian yang kini tersenyum sambil berbalas chat di sampingnya.

Kaluna menatap Brian dengan senyum mengejek dan hal itu disadari oleh Brian. Brian menautkan alisnya melihat tatapan Kaluna.

Kenapa pula Kaluna ini, pikirnya.

"Lo bisa ya, make topeng kek gitu." Ejeknya pada akhirnya.

Brian yang mengerti arah pembicaraan Kaluna pun menjawab, "It's none of your business!"

See? Kaluna bahkan bingung akan sifat asli Brian yang sesungguhnya.

"Kasihan nggak, sih, cewek lo kalau tau ternyata aslinya, lo, kek gini."

Kelihatan Bucin tapi aslinya main serong juga. Sama dengan lelaki di luar sana. Kaluna kadang merasa kasihan pada Cristine. Brian totalitas menanamkan akan kesetiaan, kelembutan dan kejujuran pada penilaian kekasihnya. Nyatanya?! Aslinya sama saja.

Tapi kan kalau dilihat dari penilaian orang lain, Kaluna jelas-jelas adalah perusak hubungan orang lain. Ia adalah simpanan. Bagaimanapun usahanya untuk berkelit, mungkin tidak akan ada yang mau mendengar penjelasan dari seorang simpanan.

Poor Cristine! Poor Kaluna juga.

"Lo tahu, alasan gue selalu marah sama lo karena lo keras kepala, susah di kasih tahu dan semaunya!"

Eh, nggak salah nih, Brian bilang, 'semaunya'. Perasaan yang semaunya itu adalah Brian sendiri.

Jadi apa maunya bang?

"Lo cukup diam dan melakukan apa tugas, lo. Nggak usah urusin urusan percintaan gue sama Cristine." Ucapnya dengan nada pelan namun sarat akan ketegasan.

Kaluna menyunggingkan senyum miringnya dan geleng-geleng kepala mendengarnya. "Berdoa aja semoga Cristine nggak tahu soal kita berdua!" Kata Kaluna pada akhirnya, sebelum pada akhirnya pesanan mereka pun tiba.

Karena kalau sampai Cristine mengetahui tentang tunangannya yang mendua, entah bagaimana akhirnya hubungan mereka yang telah dijalin bertahun-tahun.

Mereka kembali makan dengan hening. Tidak ada yang mau memulai pembicaraan. Ingatkan Kaluna untuk membuat Brian kesal agar mau melepaskannya. Namun sejauh ini, semua usaha Kaluna untuk membangkang pada sosok di sampingnya ternyata hanya zonk, alias gagal total.

1
Swastika rahayu Putri
ditunggu update nya /Smile/
Fia
bagus tapi banyak typo nya
Sri Maya Sari
bahasanya santai tapi tidak lebay. cukup menguras emosi dan bikin penasaran. . lanjut thor
Ahmad Abid
lanjut thor...
Ahmad Abid
bagus ceritanya thor... ga lebay .. /Angry//Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!