Refina dan Rio mendadak jadi saudara tiri, Kebahagiaan yang terus yang didapat kan hari-harinya, sampai membuat Refina jatuh cinta pada saudara tirinya.
Percintaan seperti apa yang akan mereka jalani?, Ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33 | Pengagum Berat
Kabar buruk terjadi pada Rio setelah Fina sakit, kini giliran Anisa sakit karena hujan-hujanan nya kemarin
Dalam pesan singkat nya Rio menerima WhatsApp dari Pak Rizal untuk membantu Bu Retno mengurus Anisa.
Ibu Lastri kebetulan sedang pergi, Pak Ahmad bekerja shift malam.
Beruntung Alvin datang untuk menjenguk "Gue mau ke rumah Anisa, lu jaga Fina ya" Titah Rio ke Alvin yang membuat Alvin mengangguk heran.
Rio pergi meninggalkan Alvin untuk menjaga Fina. Lagi, dia mengagumi kecantikan Refina saat tertidur, seakan membeku. dia terus memandanginya.
"Haus" Tiba-tiba suara gumam pelan dari Fina yang membuat Alvin mengambil air minum untuk Fina.
"Minum dulu" Kata Alvin sambil membangunkan pelan, memegang kepala belakang Fina.
Fina tersedak minuman membuat Alvin reflek menyentuh bibir mungil nya. Refina membuka mata, dia kaget yang menjaganya bukan Rio tapi Alvin.
"Kenapa lu disini" Kata Fina serak
Alvin tanpa menjawab. dia fokus menembak alat pengukur suhu di keningnya.
Setelah melihat hasilnya dia pun menjawab perkataan Fina. "Syukurlah sudah turun, gue khawatir sama lu makanya gue kesini"
"Kenapa lu sepeduli itu sama gue?" Fina kepo sambil menyender punggungnya di kepala ranjang rumah sakit dengan tatapan serius
"Gue kagum sama lu Fin, gue suka sama lu" Kata Alvin gentle
Refina masih tatapan serius dengan aura yang tidak bisa di ganggu. "Sehina ini kah gue? sampe pacar orang suka sama gue?" Kata nya bertanya-tanya.
Alvin mempertegas dengan gelengan kepala "Karena lu cewek tangguh, gue suka banget sama lu yang sifatnya blak-blakan"
Refina merespon dengan tersenyum sinis singkat tidak ikhlas.
"Bahagia" Refina memberi kode dengan tatapan yang masih sama sebelumnya.
Kedua alis Alvin menurun pesat menandakan dia bingung "Maksut kamu Fin?" Tanya nya lembut.
Fina melirik Alvin dengan tajam "Bahagiakan pacar lu yang sekarang, itu mau gue, gue kemarin bilang gamau jadi pelakor ya" Katanya tegas dan mengarah langsung ke hati Alvin
Seakan ditolak halus, Tiba-tiba Alvin memberi pesan singkat ke melati.
"Mau apa buka HP?" tanya Fina datar
Tanpa menjawab Alvin menunduk, sibuk mengetik pesan.
Fina menggeleng kepala seakan kecewa, Aura nya berubah menjadi dingin yang tidak mau diganggu, dia kembali rebahan di ranjang "Gue mau tidur, lu pergi dari hadapan gue"
Alvin melirik Fina, dan tiba-tiba dia mencium kening Fina dengan lembut, Fina tak habis pikir setelah keningnya tersentuh bibir kenyal nya Alvin.
"Jangan buat gue emosi ya Vin" Fina bergumam serak sambil membalikan posisi tidur menyamping membuang wajah.
"Kamu istirahat saja ya, gue mau ke papah gue dulu" Kata Alvin membuat Refina berbalik badan
"Tunggu" Refina mencegah Alvin pergi karena kepo.
"Kenapa Fin?" Tanya Alvin dengan suara lembut.
"Papah lu juga dirawat disini?"
Alvin menggeleng kepala senyum sambil melihat jam tangan nya. "Papah gue kebetulan mau ke ruangan lu, namanya pak Sofyan"
Fina mengernyit kening samar "Kaya nama dokter gue" Otak nya macet berpikir dan dia menanyakan kembali "Ke ruangan gue? jadi maksut lu—"
Pembicaraan singkat dari Fina terhenti setelah dokter dan perawat masuk keruangan untuk mengontrol kondisi Refina.
Setelah diperiksa dan memberi arahan untuk beristirahat, Alvin kasih kunci mobil ke ayahnya "Nanti Alvin pesan ojek online pulangnya pah" Katanya yang di dengar dan di lihat Refina.
"Oh jadi ini alasan lu bawa gue ke rumah sakit ini?" Tanya Fina tajam.
"Karena gue gamau lu disentuh sama dokter lain selain papah gue" Alvin mengklarifikasi
"Ck, lebih menyebalkan dari Rio lu"
Dokter dan perawat itu pergi sampai akhirnya makanan untuk Fina datang dan diraih oleh Alvin "Makasih sus" kata Alvin ke perawat.
Alvin melirik kotak makan dan menunduk "Lu makan, gue suapin" katanya sambil membuka kotak makan yang berisi bubur dan sayur sop hambar.
"Gue bisa makan sendiri" Kata Fina malu-malu, dijawab Alvin menyodorkan sendok yang sudah diisikan makanan
"Cepat buka mulutnya" tegas Alvin, namun Refina mengerucut kan bibir.
"Buka mulut Fina bukan mingkem" Omel Alvin
Refina kesal dia mengejek membuka mulut lebar-lebar
Alvin memasukan bubur nya dengan halus dan menyeka bekas bubur di samping mulutnya.
"Makan yang banyak ya biar cepat sembuh" Kata Alvin penuh perhatian sambil mengambil suapan kedua nya.
Sifat lembutnya itu sukses membuat hati Refina tersentuh "Sialnya hati gue berasa berdebar dua kali lebih cepat" Batin nya sambil menatap wajah tampan Alvin
Alvin membalas tatapan itu dengan hati yang sama, membuat mereka saling tatap wajah
Cantik
"Eh maaf" Alvin langsung melanjutkan suapan demi suapan sampai Refina menghabiskan kotak makan nya.
"Minum dulu" kata Alvin membawakan minuman air putih kemasan botol yang cepat di minum habis oleh Fina.
Alvin tersenyum samar "Cepat sembuh ya" Katanya sambil membalik badan, karena merasa ada ibunya yang sudah datang.
"Akhirnya Refina punya pacar" Kata Bu Lastri yang membuat kedua remaja itu malu-malu membuang wajah ke lantai.
"Bu saya permisi dulu, mau beli Snack buat Fina" katanya sambil berjalan tanpa dihentikan lagi oleh Refina.
Refina tanyakan ke ibunya kapan bisa pulang ke rumah "Padahal demam nya sudah turun?"
"Tunggu persetujuan dokter, ibu maunya si hari ini" Jawab Bu Lastri sayup
"Mengenai dokter itu ayahnya dari cowok tadi Bu, Fina ga nyangka aja dia anak dokter" Kata nya sambil membuka ponsel untuk melihat konten pribadinya.
"ARGH!!" tiba-tiba Fina histeris.
"Kenapa Fin?" Kata Bu Lastri yang menoleh kaget.
"Lama ga buat konten jadi anjlok pencapaian Fina" Jawabnya sebal.
"Fokus sama kondisi kamu dulu, kalau sembuh baru lakukan aktivitas nya lagi" Bu Lastri mempertegas
Satu hal yang membuat Fina membuka mata lebar-lebar. Ternyata Alvin adalah fans berat dalam channel YouTube nya, sehingga pengakuan Alvin barusan terlihat samar.
"Lah gue baru sadar, tapi dia pinter juga soal menyembunyikan perasaan" Kata Fina bergumam halus
Saat Alvin telah kembali Refina tiba-tiba menyuruh Alvin untuk menonton channel YouTube nya
"Channel lu namanya apa?" Kata Alvin sambil memberikan susu kotak ke Fina.
"Jangan pura-pura lagi Alvin" Sentak Fina sambil menunjukan komentar Alvin yang penuh dengan emoticon love
"Nih komen lu kan, saat gue buat vlog di pantai sama Elma" Tanya Fina tajam.
Alvin tertangkap basah dan ga bisa mengelak. dia lupa kalau belum mengganti nama akun nya.
"Hehehe ketahuan deh" Kata Alvin nyengir-nyengir gak jelas
"Tapi terima kasih banyak, lu sudah cukup membuktikan kalau lu kagum sama gue, lu yang paling banyak menyumbang donasi kalau gue live streaming" Kata Fina malu-malu.
"Ah gue jadi malu sendiri, konten lu menghibur semua soalnya makanya gue pengagum berat lu" Jawab Alvin keringet dingin.