NovelToon NovelToon
Menjaga Amanah Terakhir

Menjaga Amanah Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Poligami
Popularitas:175.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Anin akhirnya menemukan alasan yang mungkin menjadi penyebab suaminya bersikap cuek terhadapnya. Tidak lain adalah adanya perempuan idaman lain yang dimiliki suaminya, Kenan.

Setelah berbicara dengan sang suami, akhirnya dengan berbagai pertimbangan, Anin meminta suaminya untuk menikahi wanita itu.

" Nikahilah ia, jika ia adalah wanita yang mas cintai," Anindita Pratiwi

" Tapi, aku tidak bisa menceraikanmu karena aku sudah berjanji pada ibuku," Kenan Sanjaya.

Pernikahan Anin dan Kenan terjadi karena amanah terakhir Ibu Yuni, ibunda Kenan sekaligus ibu panti tempat Anin tinggal. Bertahannya pernikahan selama satu tahun tanpa cinta pun atas dasar menjaga amanat terakhir Ibu Yuni.

Bagaimana kehidupan Anin setelah di madu? Akankah ia bisa menjaga amanah terakhir itu sampai akhir hayatnya? Atau menyerah pada akhirnya?

Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MAT 10 Cemburu

Menjaga Amanah Terakhir (10)

" Assalamu'alaikum, eh ada tamu?," Najma memeluk Anin sebelum mengangguk ramah pada pria yang duduk di sebrang Anin. Di sebelah Anin ada Indah.

" Wa'alaikumsalam. Iya, ini Hanif. Teman kuliah Anin dulu, Tan,"

" Kenalkan saya Hanif Pratama," Hanif menangkupkan kedua tangannya di depan dada

" Ah, iya. Kenalkan saya Najma, Tante Anin. Ini Om Ardi, suami saya dan Reina, putri kami," jelas Najma.

" Tante Anin?," Hanif bingung karena setahu ia Anin kan sebatang kara. Apa mungkin Anin sudah bertemu keluarga kandungnya? Batin Hanif

" Sebenarnya saya Tante dari suami Anin, Kenan. Tapi, bagi kami Anin sudah seperti keponakan kami sendiri," jelas Najma menyadari kebingungan lawan bicaranya.

" Oh," Hanif tidak tahu harus merespon seperti apa. Dia tahu jika hubungan Anin dan keluarga dari pihak suaminya cukup dekat.

Mereka pun mengobrol sebentar sampai akhirnya Hanif pergi meninggalkan panti.

" Seandainya kita bisa berbicara berdua, aku ingin mengatakan bahwa aku bersedia menggantikan posisi suaminya jika kamu mau melepaskan diri dari ikatan pernikahanmu, An," monolog Hanif sambil melajukan mobilnya.

Tadi, Hanif langsung pergi menemui Anin saat ia tahu bahwa acara pernikahan yang ia datangi dengan temannya adalah pernikahan suami Anin.

Flashback on

" Kamu serius ini pernikahan Ksnan Sanjaya?," tanya Hanif saat ia berdiri tepat di depan foto sepasang pengantin yang terpajang di depan pintu masuk.

Wajah laki-lakinya memang dia kenal. Tapi, kenapa yang perempuan bukannya Anin?

" Kenapa?,"

" Disini tertulis mempelai wanitanya bernama Laras, setahuku ia sudah memiliki istri bernama Anindita," Hanif masih mencoba mengurai kebingungan yang ia dapatkan hari ini.

" Jadi, kamu kenal istri pertamanya?," tanya Temannya.

Karena sekalipun banyak yang tahu dan pernah melihat istri pertama Kenan itu, tidak banyak yang mengenal Anin.

" Ya, dia teman kuliah ku," Jawab Hanif. "Tunggu, maksudnya pernikahan ini ada tanpa dia menceraikan Anin?," Hanif semakin tak percaya.

" Ya, rumor yang beredar begitu. Dia punya dua istri,"

Deg

Hanif rasanya ingin marah. Ia sangat menyayangkan apa yang terjadi pada Anin.

Kenapa bisa Anin malah memilih bertahan dengan memiliki madu.

" Aku sendiri sempat bertemu dengannya. Kesan pertamaku, istri pertamanya adalah wanita baik-baik. Wanita Sholehah. Namun, yang ku dengar juga pernikahan mereka karena amanat dari ibunya Kenan."

Hanif mengangguk. Ia tahu itu.

Mereka tidak melanjutkan obrolan yang menurut mereka sudah bukan ranah mereka.

Namun, Hanif terus kepikiran dengan Anin. Setelah naik ke pelaminan dan mengucapkan selamat, ia justru pamit duluan dan menemui Anin.

Hanif memang tidak terlalu mengenal Kenan, bahkan mungkin tidak kenal karena ia datang atas ajakan temannya untuk menemaninya.

Jika kalian heran dengan sikap Hanif, itu karena Hanif sebenarnya punya perasaan pada Anin. Namun, ia terlambat mengungkapkan perasaannya. Seandainya ia lebih dulu mengungkapkan perasaannya, mungkin saat ini Anin adalah miliknya.

Itu yang Hanif pikirkan. Padahal, belum tentu juga demikian. Karena yang namanya jodoh, tidak akan tertukar.

Flashback end

Hanif hanya diam di atas kap mobilnya. Ia kini ada di sebuah perbukitan. Dari sana ia bisa melihat suasana kota yang mulai menggelap. Dan berhiaskan cahaya lampu.

Di sisi lain,Anin baru sampai di Vila keluarga milik Najma.

" Kita istirahat dulu malam ini, besok kita akan jalan-jalan mengitari kebun teh,"

Mereka setuju. Karena perjalanan darat yang beberapa jam itu cukup membuat mereka lelah.

" Assalamu'alaikum. Bu, Maaf ini ada titipan dari Ibu," Seorang pemuda mendekati Najma.

"Za, Bilang pada ibumu, terimakasih. Malah merepotkan," ucap Najma menerima pemberian sang pemuda yang bernama Reza itu.

" Tidak merepotkan kok, Bu,"

Tak ada keperluan lagi, akhirnya Reza undur diri. Dia sempat melirik ke arah Anin yang sedang duduk di sofa dan tidak bergeming sama sekali dengan kehadirannya.

Ya, seacuh itu memang Anin pada laki-laki yang tidak ia kenal. Ia bahkan terkenal dengan sebutan 'judes' hanya karena tidak ramah pada laki-laki.

Padahal, Anin sendiri hanya menjaga diri saja. Memberi batasan pada laki-laki yang bukan mahramnya.

Agar tidak muncul perasaan yang tidak seharusnya ada. Bisa saja jika ia terlalu ramah akan ada yang baper kan?

Reina yang menyadari itu langsung tersenyum. Ia merasa memiliki ide untuk menjahili sang sepupu.

Dengan kamera ponselnya, ia memotret Reza yang sudah berbalik untuk pulang.

Jari-jarinya Mulai bergerak. Foto yang ia ambil seketika menjadi status di aplikasi hijau miliknya.

Dengan sedikit mengutak-atik pengaturan, Akhirnya foto itu di upload dengan caption "Kalau saja laki-laki baik ini yang lebih dahulu mengenal kakak iparku. Lebih baik kakak iparku dengannya saja...," tulisannya sambil terkikik geli.

Di kota yang berbeda, Kenan baru saja keluar dari kamar. Ia melihat ke arah Laras yang sudah tertidur lelap setelah pergulatan panas mereka.

Karena belum mengantuk, ia mengambil ponsel di atas nakas lalu duduk di sofa yang mengarah ke jendela. Pemandangan kota dari ketinggian memuaskan pandangannya.

Deg

Jantung Kenan rasanya panas. Baru saja membuka ponsel, ia tertarik pada postingan Reina. Disana ada foto Anin yang duduk di atas kursi menghadap ke arah Reina berada. Wajahnya tak terlihat karena di tutupi emoji.

Tepat di samping Anin adalah pintu masuk. Disana terlihat sosok laki-laki yang membelakangi. Kenan tidak tahu siapa itu.

Tapi, membaca caption Reina, ia jadi emosi.

Kenan langsung menghubungi Reina. Sepuluh menit yang lalu, sepupunya itu masih online. Kenan pikir Reina masih bangun.

" Angkat, Rein. Awas saja kalau liburan kalian kamu jadikan ajang menjodohkan kakak iparmu sendiri," gumam Kenan tak terima.

Di sebrang sana, Reina hanya terkikik geli. Benar dugaannya. Kenan langsung menghubunginya.

Reina, meletakkan begitu saja ponsel itu di atas nakas. Tak terganggu karena ia sudah mengantisipasi sebelumnya dengan mengubah pengaturan ponsel menjadi mode silent.

" Rasakan. Baru aku panasi begitu sudah kebakaran jenggot. Bilang tidak cinta tapi, cemburu. Dasar laki-laki. Matanya jelalatan kemana, yang disiinya tetap hanya boleh jadi miliknya," gumam Reina sambil menutup kedua matanya.

Reina sudah berjanji dalam hati akan membuat kakak sepupunya itu sadar. Siapa wanita yang paling baik. Bahkan ia berharap Kenan berpisah dari Laras. Bolehkah jika Reina berharap demikian?

Reina yakin Laras tidak sebaik yang Kenan pikir. Hanya saja ia belum punya cukup bukti untuk menunjukkannya.

Menurutnya, mau menjadi istri kedua saja sudah salah. Bahkan sebelumnya masih mau menjalani hubungan dengan laki-laki yang sudah beristri itupun awal dari kesalahan.

Kenan hanya mengumpat karena panggilannya tidak di angkat. Tangannya mengepal. Ia akan menghubungi Reina besok saja.

Keesokan harinya, Kenan dan Laras sudah menuju bandara untuk honeymoon ke pulau Dewata.

Sementara di Villa tempat Anin berada, sudah kedatangan perempuan paruh baya dengan putranya yang masih bujangan itu.

" Jangan dilihatin terus, itu istri orang," tegas sang ibu pada putranya yang curi-curi pandang pada seseorang.

TBC

1
Isabell Serinah
harap 2 Kenan dan Anin peka ada bahaya. lanjut lagi plseeee 👍
Uthie
Harus di tindak tegas itu si Sesil.. kalau perlu dipenjara kan aja 😡😡😡
Retno Harningsih
lanjut
Holipah
Anin terlalu percaya sama sesil
❥︎𝚂𝚒𝚖𝚙𝚕𝚎_𝔾𝕚𝕣𝕝
uwihhhh gila harta ternyata si Sesil🥱
❥︎𝚂𝚒𝚖𝚙𝚕𝚎_𝔾𝕚𝕣𝕝
aku harap Clarissa itu masuk penjara
Aisyah farhana
jangan sampai terjadi sesuatu sama baby twins lindungi mereka Anin n keluarga dari para manusia laknat
Aisyah farhana
telinga kali yahh
Amy
jauhkan anak2 anin dari kejahatan clariss
lena
Luar biasa
Retno Harningsih
lanjut
❥︎𝚂𝚒𝚖𝚙𝚕𝚎_𝔾𝕚𝕣𝕝
panik ngak tuh😁
Asyatun 1
lanjut
Aisyah farhana
antara tegang nunggu baby twins sama gedek liat tingkah s Clarissa nihhh
Uthie
Wadduuhhhh... tegang 😁
Asyatun 1
lanjut
Rahma Putri
cerita yg bagus
Salsabila Arman
lanjut
Teh Euis Tea
pasti si clarisa yg tlp si suci
Uthie
dia sendiri anak dari ibu tirinya Anin, atau anak adopsi sihh??? gak tau diri banget 🤨🤨😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!