NovelToon NovelToon
Transmigrasi Kimberly & Alter Ego

Transmigrasi Kimberly & Alter Ego

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Idola sekolah
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Kimberly atau dipanggil Lily usia 21 tahun gadis tangguh yang memiliki bela diri tingkat tinggi dan kecerdasan di atas rata-rata. Mempunyai Alter Ego bernama Emily, orang yang dingin, terkejam tanpa ampun terhadap musuhnya, tidak mempunyai hati. Emily akan muncul apabila Lily dalam keadaan sangat bahaya. Namun konyolnya, Lily mati karena bola susu yang tersangkut di tenggorokannya ketika sedang tertawa terbahak-bahak karena melihat reality show Korea favorit nya.

Lily terbangun di tubuh Kimberly Queeni Carta, pewaris tunggal keluarga Carta, konglomerat no 02 di Negara nya. Mempunyai tunangan bernama Max yang tidak menyukainya dan terang-terangan menjalani hubungan dengan Lolita.

Kimberly sekarang bukanlah Kim si gadis lemah dan penakut seperti dulu. Kimberly menjadi sosok yang menakutkan dan membalikkan penghinaan.

Kimberly bertemu dengan Davian Isandor Dhars, tunangan masa kecilnya yang dingin dan diam-diam selalu melindunginya.

Akankah Lily akan menemukan cinta sejati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Max Terpojok

Max baru saja tiba di rumah dengan wajah suram. Ia membuka pintu mansion keluarga mereka dengan kasar, suara gemuruhnya memecahkan keheningan di ruang tamu yang mewah. Sejak kejadian di kantin tadi, pikirannya bercampur aduk. Ia tidak pernah menyangka Kimberly akan dengan santainya memutar balik situasi dan memutuskan pertunangan mereka di depan banyak orang. Terlebih, orang tuanya mendengar kabar itu melalui telepon langsung saat kejadian berlangsung.

Begitu melangkah masuk, Max langsung disambut oleh tatapan tajam kedua orang tuanya, Alan dan Theresa. Mereka duduk di sofa utama ruang tamu, menunggunya dengan wajah penuh amarah. Alan, sang ayah, mengenakan jas hitam elegan seperti biasa, sementara Theresa mengenakan gaun merah anggun.

“Duduk!” perintah Alan dengan suara tegas, tanpa memberi Max kesempatan untuk berbicara.

Max menelan ludah, berusaha menenangkan dirinya sebelum mendekati mereka. Ia tahu ini bukan pertanda baik.

“Jelaskan!” Theresa langsung memotong sebelum Max bisa duduk dengan nyaman. “Apa yang terjadi di sekolah tadi, Max? Kami mendengar segalanya!”

Max mendesah panjang. “Itu tidak seperti yang kalian pikirkan. Kimberly—”

“Kimberly apa?” potong Theresa dengan nada tajam. “Kau baru saja mempermalukan keluarga kita di depan umum, Max! Dan kau melibatkan keluarga Carta, salah satu mitra bisnis terbesar kita. Apa yang ada di kepalamu?!”

Max membuang pandangannya, berusaha menghindari tatapan tajam ibunya. “Aku tidak pernah ingin bertunangan dengannya, oke? Itu semua keinginan Kimberly. Dia yang memaksa sejak awal!”

Alan menggebrak meja kecil di depannya, membuat Max tersentak. “Diam! Jangan menyalahkan orang lain atas kebodohanmu sendiri!”

“Papa, aku—”

“Kau pikir ini hanya tentang perasaanmu?!” Alan menyela dengan nada lebih keras. “Ini menyangkut bisnis keluarga kita, Max! Keluarga Carta adalah mitra terbesar kita selama ini. Kau tahu berapa banyak proyek yang kami tangani bersama mereka? Jika mereka memutuskan kerja sama, kau tahu apa dampaknya bagi perusahaan kita?”

Max terdiam. Untuk pertama kalinya, ia merasa benar-benar terpojok.

Theresa menambahkan dengan nada lebih tenang, tetapi tak kalah tajam, “Kau pikir kau bisa seenaknya membuat keputusan tanpa memikirkan konsekuensinya? Tidak peduli apa yang kau rasakan terhadap Kimberly, kau seharusnya menjaga nama baik keluarga ini.”

Max mencoba membela diri. “Tapi dia yang membuat semuanya menjadi besar! Dia yang memutuskan hubungan di depan semua orang!”

“Dan kau yang memberinya kesempatan untuk melakukannya!” bentak Alan. “Jika kau menjaga sikapmu, semua ini tidak akan terjadi. Kau malah membiarkan hubunganmu dengan Lolita berlarut-larut dan membuat kekacauan ini. Kau pikir kami tidak tahu?”

Max terkejut. “Papa tahu tentang aku dan Lolita?”

Theresa memutar matanya. “Semua orang tahu, Max. Kau tidak pandai menyembunyikan sesuatu. Bahkan keluarga Carta tahu! Mereka hanya diam selama ini karena menghormati Kimberly.”

Max terdiam. Dalam hatinya, ia mengutuk situasi ini. “Kenapa mereka harus tahu segalanya? Kimberly seharusnya tidak ikut campur!”

Alan berdiri, mendekati Max dengan tatapan dingin. “Dengar baik-baik, Max. Jika kau tidak menemukan cara untuk memperbaiki hubungan dengan Kimberly atau setidaknya membuat keluarga Carta tetap bekerja sama dengan kita, aku tidak akan segan-segan memotong semua tunjanganmu. Aku juga tidak akan ragu mengeluarkanmu dari daftar pewaris perusahaan.”

“Papa!” Max memprotes dengan nada penuh emosi. “Ini tidak adil!”

“Tidak adil?” Alan mendekat lebih jauh, menatap langsung ke mata Max. “Kehidupanmu yang penuh kemewahan ini tidak datang begitu saja, Max. Semua ini adalah hasil kerja keras yang aku bangun selama puluhan tahun. Jika kau ingin terus menikmati semua ini, kau harus tahu tanggung jawabmu!”

Theresa menambahkan, “Max, kami tidak membencimu. Tapi sikapmu saat ini mengecewakan. Jika kau tidak bisa mengendalikan dirimu, bagaimana kami bisa percaya bahwa kau mampu menjadi penerus keluarga ini?”

Max mengepalkan tangannya di sisi tubuhnya. Ia merasa seperti dipojokkan dari semua sisi. “Jadi, apa yang kalian ingin aku lakukan? Memohon pada Kimberly untuk kembali?”

Theresa menarik napas panjang. “Kami tidak peduli apa yang kau lakukan. Tapi kau harus menemukan cara untuk memperbaiki kerusakan yang sudah kau buat.”

Max mendengus pelan, lalu berjalan menjauh. “Baiklah! Kalau itu yang kalian mau!”

Ia berjalan menuju kamarnya, menutup pintu dengan keras. Di dalam, ia menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur sambil menatap langit-langit.

Dalam hati, ia merasa campur aduk. Sebagian dirinya ingin menentang orang tuanya dan tetap mempertahankan hubungannya dengan Lolita. Namun, ia tidak bisa mengabaikan ancaman ayahnya. Kehidupannya yang nyaman, semua fasilitas yang ia nikmati selama ini, bisa lenyap dalam sekejap jika ia tidak menurut.

“Kenapa semua ini harus terjadi?” gumam Max sambil menutup wajahnya dengan tangan.

Lolita adalah satu-satunya orang yang membuatnya merasa bebas dari semua tekanan keluarga. Tapi Kimberly... entah bagaimana, ia tidak bisa menghapus bayangan gadis itu dari pikirannya. Kimberly yang berubah drastis, menjadi lebih percaya diri dan tegas, adalah sesuatu yang baru baginya.

“Kimberly…” Max bergumam pelan. “Apa sebenarnya yang kau rencanakan?”

Sementara itu, di ruang tamu, Theresa dan Alan duduk berdua, masih terlihat kesal.

Theresa menggeleng pelan. “Anak itu tidak pernah berpikir panjang.”

Alan mendesah berat. “Aku hanya berharap ini tidak merusak semuanya. Nathan Carta bukan orang yang suka main-main. Jika mereka benar-benar memutuskan kerja sama, kita harus bersiap untuk kehilangan banyak proyek besar.”

Theresa menatap suaminya dengan serius. “Nathan dan Selena adalah orang tua yang bijaksana. Mungkin kita bisa berbicara dengan mereka secara langsung untuk menyelesaikan ini tanpa melibatkan Max lagi.”

Alan mengangguk. “Mungkin itu satu-satunya cara.”

Di dalam kamarnya, Max masih bergulat dengan pikirannya sendiri. Ia merasa dunia seolah-olah melawannya dari segala arah. Tapi satu hal yang ia tahu pasti: ia tidak akan menyerah begitu saja, terutama tidak kepada Kimberly.

“Aku akan membuatmu membayar ini, Kim,” gumam Max dengan nada dingin. “Kau akan menyesal telah mempermalukan aku.”

Di satu sisi, ancaman ayahnya terus membayangi, memaksa Max untuk berpikir lebih cerdas. Namun, kebenciannya pada Kimberly kini mulai bercampur dengan rasa penasaran yang aneh. Kimberly yang dulu, gadis obsesif yang selalu mengikutinya ke mana-mana, kini telah berubah menjadi seseorang yang sulit ia kendalikan.

“Apa yang sebenarnya terjadi padamu, Kim?” pikirnya. “Dan kenapa aku merasa kau menjadi lebih kuat dari sebelumnya?”

Max terjebak dalam dilema besar: menuruti kehendak orang tuanya atau tetap mempertahankan egonya. Sementara itu, ancaman kehilangan semua yang ia miliki semakin nyata.

1
Sean71
thor ko novel yang ini belum di lanjut lagi ya?!
Rina Yuli
Luar biasa
Sean71
slamat tahun baru juga thor🥳🥳🥳
Ida Rohani
😍met taun baru jg thor 😘
Sean71
ko jarang up ni author nya kemana yaaaa?🤔🤔🤔
Lippe
Selain dari lolita pelakor, aku suka sama sifat lolita. Tegas banget. Dan nggak ganggu hubungan Kim sama davian.
Ida Rohani
next/Determined//Angry//Determined//Heart/
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Ahyar Family
selalu aja ada musuh dlm slimut..ujung2nya ad penghianatan..knapa alur cerita slalu sprti it..
ragnacrimson
cerita yang menarik
Sribundanya Gifran
lanjut
Yusrina Ina
kejutan 😎😎😎
Susi Lowati
bagus ceritanya... ayo dilanjut lagi update nya yg banyak kakak author
Ida Rohani
yah/Whimper/dikit amat ya thor /Sweat/
Lily of The Valley: masih ngetik beib 😭😭
total 1 replies
Ayu Padi
tp kasihn kl nti dave tau bukan lily yg asli.. apa di rahasia kn aja thor sampe end
Ayu Padi
mampir thor...
Lippe
aku iriii🥹
Yusrina Ina
TQ 🥰🥰🥰 author
Aura Chacha
kereeeen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!