Xin Qian berjanji pada kakek nya, bahwa dia hanya akan menjadi tentara selama 5 tahun, sebelum mengambil alih perusahaan seperti yang diinginkan kakeknya.
Hanya kurang dari 5 bulan sebelum dia pensiun, Xin Qian mendapat misi menjaga perbatasan bersama teman teman nya sebagai tugas terakhir. Namun, saat dalam perjalanan menuju perbatasan, Pesawat yang mereka tumpangi mendapat turbolensi.
Untuk menyelamatkan hidupnya, Xin Qian hanya bisa melompat dari pesawat, namun saat dia sadar dia sudah berada di tempat yang berbeda, sebuah hutan kuno?
Agar bisa bertahan hidup, Xin Qian hanya bisa memetik buah-buahan liar, dan hidup didalam gua. sampai suatu hari, dia menyadari bahwa gua ini memiliki jalur lain.
Xin Qian tidak akan pernah menyangka bahwa, jalur inilah yang akhirnya merubah hidupnya, menjadi putri seorang Jenderal, bahkan Putra Mahkota selalu mengincarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23 : Persiapan kompetisi
Akhirnya kebenaran diketahui, Wang Juli dan Zhu Ting dibawa oleh Xiao Xi ke kediaman Wang. Karena masalah yang mereka timbulkan kepada keluarga Wang, maka keluarga Wang lah yang akan menghukum mereka.
Suasana di taman istana kembali damai seperti semula. Meskipun permaisuri Han merasa tidak nyaman tentang apa yang baru saja terjadi, tapi dengan cepat dia beradaptasi dengan situasi.
Karena keluarga Wang baru saja mendapatkan masalah kejutan, kaisar memberi kelonggaran mereka untuk beristirahat sejenak. Jadi mereka dipandu oleh Kasim istana untuk beristirahat di halaman barat istana.
Wang Xuemin menggandeng istrinya berjalan ke arah halaman barat, dan disisi lain, Xinxin sedang menatap pada orang yang mengikutinya sedari tadi.
"Apa yang kau lakukan. Ini tempat istirahat keluarga Wang." Xinxin memelototi Fu Sichen. Sejak ia melihat Xinxin, dia selalu mengikuti nya kemanapun.
"Tapi ini di istana. Aku tinggal disini." jawab Fu Sichen.
*Xinxin : oh benar, dia hampir lupa*
Xinxin berbalik dan meninggalkan Fu Sichen di belakang, Fu Sichen ingin mengikuti nya, tapi dihalangi oleh Wang Yuwen.
"Wang kecil, apa yang kau lakukan." Fu Sichen bertanya dengan ramah pada Wang Yuwen, ini hanya karena dia kakak laki-laki Xinxin. Jadi dia akan menjadi kakak iparnya dikemudian hari.
"Berhenti basa-basi. Mengapa kau mengikuti adikku." tanya Wang Yuwen.
Sejak kecil Wang Yuwen dan Fu Sichen selalu berlatih bersama. Wang Yuwen satu tahun lebih muda dari Fu Sichen, tapi dia tidak pernah menghormati nya. Apalagi memanggil nya Kakak, yah.. tidak masalah, karena nantinya dialah yang akan memanggil Wang Yuwen kakak ipar.
Wang Yuwen memahami pikiran Fu Sichen, dia mengatakan, "Jangan berharap pada Xinxin, dia mengatakan, dia tidak akan pernah menginginkan mu." Wang Yuwen mengatakannya dengan sengaja.
"Wang muda, ini belum tentu. Xinxin mungkin hanya malu." balas Fu Sichen.
"Dengan tempramen adik ku, apakah kau yakin." Balas Wang Yuwen.
Fu Sichen terdiam, benar.. dengan tempramen Xinxin, mungkin butuh waktu bertahun-tahun baginya agar bisa berkencan.
*****
~ Di taman istana ~
"Pangeran ku...."
Sorang wanita memanggil Fu Zihan yang sedang duduk menunduk di meja Taman, Fu Zihan mengangkat kepalanya, dan menatap wanita itu.
"Ya, nona Yao."
Yao Shu mengenakan hanfu berwarna kuning muda, dengan bordiran bunga plum di tangannya, dia terlihat sangat cantik, dan cerah.
Shu Yao tersenyum malu-malu, dia hanya ingin menyapa Fu Zihan. Dia sudah memasuki umur yang cukup untuk pernikahan, tapi dia tidak ingin menikah dengan keluarga yang biasa saja.
Beberapa hari yang lalu, permaisuri han memanggil beberapa gadis yang sudah cukup umur untuk menikah ke istana nya. Jadi dia berpikir bahwa, Permaisuri harus berniat menikahkan salah satu dari kedua pangeran saat ini.
Pangeran Fu Zihan adalah pangeran kedua yang menduduki posisi tahta, tapi.. dia adalah anak satu-satunya permaisuri, berita diluar juga mengatakan bahwa kaisar sangat menyayangi putra ini.
Jadi dia menilai, jika Fu Zihan mungkin memiliki peluang yang lebih besar untuk tahta. Sedangkan untuk Fu Sichen, lupakan saja. Selain wajahnya yang tampan, dia tidak memiliki dukungan apapun.
Gelar putra mahkota nya hanya sekedar nama saja, dia bisa mati kapan pun. Jadi, sangat beresiko jika dia memilih Fu Sichen.
Fu Zihan melihat pandangan mata Yao Shu, dan dia bisa menebak apa yang dipikirkan nya. Hati wanita memang sangat menakutkan.
"Pangeran ku, untuk kompetisi bakat nanti, aku akan menarikan tarian tradisional cina, aku harap kau bisa melihatnya nanti." ucap Yao Shu dengan malu-malu.
"Tentu saja."
Mendengar janji Fu Zihan, Yao Shu sangat senang. Lalu dia pergi untuk mempersiapkan pertunjukan nya.
Fu Zihan memang mengatakan dia akan melihat nya, Tapi Yao Shu sedikit salah mengartikan itu, dia pikir Fu Zihan mungkin memiliki kesan yang baik padanya, sehingga dia bersedia melihat pertunjukan nya nanti.
Yang sebenarnya terjadi adalah, Fu Zihan datang sebagai salah satu juri kompetisi, tentu saja dia harus melihat nya. Bagaimana dia bisa menilai jika tidak melihat nya, kan.
*****
Yan Yihua sudah cukup beristirahat, jadi dia ingin kembali ke taman bersama suaminya. Dia lalu mencari putra dan putrinya, Wang Xuemin mengatakan jika Putrinya sedang mempersiapkan kompetisi bakat, begitu pula dengan putra nya.
Jadi Yan Yihua hanya bisa kembali bersama Wang Xuemin.
"Kakak.. apa yang akan kau tampilkan untuk pertunjukan bakat nanti." tanya Xinxin.
"Hanya pertunjukan pedang." jawab Wang Yuwen.
"Hanya itu saja.. apa tidak ada yang lain.." tanya Xinxin.
"Hmm.. hanya itu saja, apa harus ada yang lain." tanya Wang Yuwen.
"Tidak ada." jawab Xinxin.
"Xinxin.. apa kau benar-benar akan memainkan alat itu." Wang Yuwen menunjuk ke alat yang sedang di pegang Xinxin.
Beberapa hari sebelumnya, Xinxin diberitahu bahwa akan ada kompetisi bakat di istana, semua generasi muda diwajibkan mengikutinya.
Xinxin tidak pandai menari, jadi dia hanya bisa memilih bermain alat musik atau bernyanyi. Untuk alat musik, dia sudah melihat beberapa, tapi sulit untuk memainkan nya.
Jadi dia menemui pengerajin terakhir kali, untuk meminta dibuatkan satu alat musik. Dia juga akan mengajak Pei Shi untuk berkolaborasi, walaupun dia tidak tahu apakah selera orang-orang disini sesuai dengan musiknya.
Xinxin memegang alat musik di tangannya, "Kakak, tunggu saja. Aku akan mengejutkan mu dengan karyaku." ucap Xinxin
*****
Saat ini Wang Xuemin dan Yan Yihua sudah berada di taman istana, tapi tidak ada satupun diantara orang-orang ini yang mengungkit masalah Wang Juli dan Zhu Ting. Itu membuat Yan Yihua sedikit lebih rileks.
"Ibu...."
Saat ini Xinxin juga tiba bersama Wang Yuwen, dia memegang sesuatu di tangannya yang terbungkus tas kulit.
"Ibu, apakah ibu sudah lebih baik." tanya Wang Yuwen.
"Ya, ibu menjadi lebih baik saat melihat kalian berdua." jawab Yan Yihua.
"Ibu, ayah.. kalian berdua akan melihat pertunjukan kami kan " tanya Xinxin.
"Tentu saja." jawab Yan Yihua.
"Nona.."
Saat ini Pei Shi juga sampai, dia baru saja kembali ke mansion Wang, untuk membawa Wang Juli dan Zhu Ting bersama Xiao Xi.
"Pei Shi, dimana seruling mu." tanya Xinxin.
"Disini.."
Pei Shi menunjuk pada tas yang dia ikat di pinggangnya,
"Bagus, ayo kita mendaftar sekarang." ucap Xinxin.
"Nona, apakah kita perlu mendaftar." tanya Pei Shi bingung.
"Tentu saja, agar adil dalam hal urutan penampilan, para juri mengatakan kompetisi akan disesuaikan dengan urutan pendaftaran." jawab Xinxin.
Pei Shi memasang ekspresi mengerti.
******
"Wahhh... Cantik sekali..."
"Siapa gadis cantik ini.."
"Ahh.. ahh.. dia melihat ke arahku..
Xinxin mendengar beberapa ucapan heboh dari orang lain, jadi dia juga melihat kearah yang orang-orang ini lihat. Seorang wanita cantik dengan hanfu berwarna ungu sedang memasuki taman, bagaimana menggambarkan kecantikan nya.. itu seperti kecantikan yang dingin.
Xinxin dan wanita cantik itu sedang mengantri untuk mendaftar, orang yang melihat mereka berdiri bersamaan mulai berkomentar.
"Aku tidak sempat memikirkan nya tadi, tapi putri Jenderal Wang sungguh cantik."
"Ya, dia sangat mirip dengan nyonya Wang."
"Tapi, apakah kau berani mendekati nya. Ku kira kau akan segera ditendang oleh kakaknya."
Mereka telah melihat betapa mampunya Wang Yuwen, mereka masih menyayangi nyawa mereka, jadi lupakan saja niat untuk mendekati adiknya.
"Tapi melihat dua wanita cantik berdiri berdampingan, membuat mataku sangat segar."
"Yah, satu kecantikan dingin, dan satu lagi kecantikan yang bersinar. Mereka terlihat seperti dua kubu yang berbeda, tapi memiliki kecocokan saat bersama."
Ada beberapa orang yang datang hanya untuk melihat kecantikan, jadi tidak heran berkomentar seperti ini.
"Nona Chu..."
Tim panitia penerimaan memandang Chu Yi dengan hormat, Chu Yi adalah putri satu-satunya keluarga Chu, dia sangat jarang keluar dari mansion nya.
Mereka bertanya, pertunjukan apa yang akan dia lakukan, dan Chu Yi mengatakan dia akan melakukan pertunjukan Quqin.
Mereka dengan cepat mencatat nya, lalu Chu Yi pergi ke sisi lain taman.
Sekarang giliran Xinxin dan Pei Shi, saat pria ini mendengar apa yang akan Xinxin mainkan, dia mengerutkan dahinya.. "Jadi, alat musik apa itu. Dia belum pernah mendengarnya."
Setelah selesai mendaftar, Xinxin berjalan bersama Pei Shi menuju tempat duduk peserta.
Dia melihat tempat duduk disamping Chu Yi kosong, jadi dia berjalan kearahnya.
"Ehh.. apa ini..."
Xinxin melihat Chu Yi sedikit tersipu, tapi saat dia melihat nya lagi, dia sudah kembali ke ekspresi biasanya. Tidak sampai Pei Shi yang berada di belakang Xinxin berjalan ke samping nya, Xinxin melihat Chu Yi kembali tersipu.
Xinxin dengan refleks menyikut Pei Shi dengan sikunya, "Pei Shi, apa kau kenal dengan nona Chu." tanya Xinxin.
"Nona Chu.."
Pei Shi melihat kearah Chu Yi, dan dia menggeleng kan kepalanya. "Aku tidak mengenalnya."
"Hmm bagaimana bisa, Xinxin jelas melihat nya, setiap kali Chu Yi melihat Pei Shi, dia akan tersipu." ucap Xinxin dalam hati.
Sukaaaaa... ❤️❤️