NovelToon NovelToon
FAMILY PORTRAIT Anggun Si Gadis Hebat

FAMILY PORTRAIT Anggun Si Gadis Hebat

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga / Persahabatan / Angst / Si Mujur
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Bukan salah Anggun jika terlahir sebagai putri kedua di sebuah keluarga sederhana. Berbagai lika-liku kehidupan, harus gadis SMA itu hadapi dengan mandiri, tatkala tanpa sengaja ia harus berada di situasi dimana kakaknya adalah harta terbesar bagi keluarga, dan adik kembar yang harus disayanginya juga.

"Hari ini kamu minum susunya sedikit aja, ya. Kasihan Kakakmu lagi ujian, sedang Adikmu harus banyak minum susu," kata sang Ibu sambil menyodorkan gelas paling kecil pada Anggun.

"Iya, Ibu, gak apa-apa."

Ketidakadilan yang diterima Anggun tak hanya sampai situ, ia juga harus selalu mengalah dalam segala hal, entah mengalah untuk kakak ataupun kedua adik kembarnya.

Menjadi anak tengah dan harus selalu mengalah, membuat Anggun menjadi anak yang serba mandiri dan tangguh.

Mampukah Anggun bertahan dengan semua ketidakadilan karena keadaan dan situasi dalam keluarganya?
Adakah nasib baik yang akan mendatangi dan mengijinkan ia bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIGA BELAS

Pak Hendra gelagapan dengan pertanyaan menohok dari dokter Andika. Bu Maryani pun terdiam tak tahu harus menjawab jujur atau justru sebaliknya.

"Saya mau cepet pulang, Dok," ucap lemah Anggun seraya menatap bergantian pada dokter Andika dan dokter Wirya.

"Bagus, kalau begitu Anggun mau kan jalan-jalan sama dokter Lina sambil menikmati matahari pagi nanti?" sahut cepat dokter Wirya.

Anggun mengangguk ragu sedikit melirik pada kedua orang tuanya, seakan mengisyaratkan agar mereka tenang.

"Kalau begitu, sekarang coba Anggun ceritakan dulu apa ada bagian tubuh yang sakit, biar Dokter Wirya bisa memberikan obat yang tepat."

"Hmm ... Hanya pegal dan nyeri di lengan sama pinggang, Dok," bohong Anggun masih tak ingin mengingat hal menyakitkan itu.

Anggun kembali tertunduk menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang tiba-tiba kembali muncul di sekujur tubuhnya.

"Anggun benar-benar hebat, tunggu sebentar, ini masih jam empat pagi, suster akan memberikan obat melalui infus, nanti Anggun istirahat dulu ya, kalau dokter Lina datang, nanti akan dibangunkan suster," terang dokter Wirya.

Sementara pak Hendra dan Bu Maryani hanya terdiam tak berani membantah sedikitpun.

Dokter Wirya membungkuk lalu menepuk pelan lutut Anggun, "Kata dokter Andika, kalau merasa takut, dengarkan musiknya, lalu pejamkan mata, rasakan lirik dan melodinya, biarkan Anggun tertidur pulas, lalu nanti akan bangun dengan sehat," bisik dokter Wirya.

"Biarkan Anggun istirahat dulu ya Pak, Bu. Jangan ijinkan siapapun berkunjung kalau bukan dokter atau perawat!" pesan dokter Wirya seraya melangkah meninggalkan bilik itu diikuti dokter Andika.

Pak Hendra hanya mengangguk dengan senyum terpaksa dan ekspresi wajah tampak sangat bingung.

"Dokter, tepatkah kita menekan orang tuanya seperti itu?" sergah dokter Andika mensejajarkan langkahnya dengan sang senior.

"Entahlah, dari sebelumnya kulihat mereka begitu khawatir dengan anaknya, tapi berubah pikiran dengan kesepakatan damai, aku agak ...."

"Merasa aneh kan?" potong dokter Andika dengan sorot mata berbinar, seakan menemukan kesepakatan pemikiran dengan sang senior.

.

.

.

Pak Tono terjaga dari tidur lelapnya, ia berjalan mendekati sang istri setelah mencuci wajahnya di kamar mandi.

"Kemana Anisa?" tanyanya celingukan mencari keberadaan sang putri.

"Tadi pamit mau beli makan," tukas Bu Anas seraya membenahi selimut yang menutupi bagian kaki sang putra. "Udah dari tadi, tapi belum balik-balik,coba kamu cari Pak."

Mendengar hal itu, Pak Tono segera mengambil ponsel untuk menghubungi Anisa, namun beberapa kali panggilan, diabaikan begitu saja oleh sang putri.

"Nggak diangkat eh Bu, kemana dia tadi pamit?"

"Cuma bilang mau makan, paling ke kantin, katanya di sini 24 jam buka."

Tanpa berpikir lagi, Pak Tono segera mencari dimana kira-kira Anisa. "Makan kok sejam lebih, makan apa dia?!" gerutunya mempercepat langkah menuju kantin di ujung areal rumah sakit itu.

Namun, langkah pak Tono terhenti di halaman depan rumah sakit, saat tanpa sengaja ia melihat sang putri memasuki mobil seseorang diluar gerbang rumah sakit. Seketika rahangnya mengeras, saat menyadari sang putri pergi tanpa berpamitan.

"Mau kemana anak itu? naik mobil siapa? Taksi online kah?" gerakan tangan pak Tono gercep kembali men-dial kontak Anisa, namun panggilan pak Tono seakan diabaikan.

Pak Tono kembali mencari kontak sang istri di ponselnya, lalu kembali menanyakan hal yang sama. "Selain makan Anisa nggak pamit kemana-mana?"

"Enggak, cuma bilang mau makan pas tadi bangun tidur. Memangnya kenapa? Apa nggak ketemu?" sahut Bu Anas dari seberang panggilan.

"Aku lihat dia masuk mobil orang di pinggir jalan."

"Masuk mobil gimana maksud Bapak?" Terdengar sahutan khawatir dari sang istri.

"Ya masuk mobil, jadi penumpang, apa dia mau pulang ya? Tapi tak telpon dari tadi nggak diangkat, padahal nyambung."

"Kamu itu loh, nggak hapal sama anak sendiri, Hapenya selalu di-silent sama dia. kalau naik mobilnya santai aja ya berarti dia naik taksi online mau pulang itu Pak, bikin panik aja kamu ih."

"Aku tak pulang dulu aja ya ya Bu, sekalian nyusulin Anisa, sama ambilin baju ganti buat kamu, tadi kan panik jadi nggak sempet bawa apa-apa," pamit pak Tono setelah berpikir beberapa saat.

Setelah mendapatkan persetujuan dari sang istri, pak Tono melakukan mobilnya, namun bukan menuju rumah, melainkan menuju ke kedai wedangan langganannya.

"Ah, ngopi dulu lah sebentar sambil lihat yang bening-bening," pikir pak Tono seraya duduk menikmati kopi hitam dan alunan musik serta merdunya suara sang biduan seksi.

"Wah, kamu di sini aja Ton!" sapa seorang pria sebaya pak Tono.

"Hmm, sepi bener tempat ini? Udah pada bubar kah?"

"Enggak, lagi pada maen di dalem."

"Masih ada yang kosong nggak? Kayaknya butuh kehangatan ini, biduan itu boleh juga."

"Hahaha ... dasar kepala udang, aku dengar anakmu kecelakaan, malah mau asik-asik sama perempuan."

"Heleh, udah ada yang ngurusi, kebutuhan tetaplah kebutuhan, broo!" kelakar jahat pak Tono.

Namun belum juga ia beranjak dari duduknya, ponselnya berdering, ada tertulis nama "RT" dilayar itu.

"Selamat pagi Pak Tono, bagaimana kondisi putra Bapak?" ucap sopan si ketua RT dari seberang panggilan.

“Ya, sudah selesai dioperasi, tinggal nunggu siumannya saja, Pak.”

“Begini Pak, mohon maaf sebelumnya, tapi terjadi keributan di rumah pak Tono, bisakah anda pulang sebentar?” Pak RT terdengar ragu-ragu dengan permintaannya, mengingat pak Tono sedang menunggui putranya yang kecelakaan.

“Memangnya ada apa Pak?” sahut pak Tono mulai sedikit panik.

“Anu Pak … putri Bapak ….”

Tak ingin mendengar penjelasan lengkap dari sang ketua RT, pak Tono memasukkan ponsel ke saku celananya tanpa peduli mematikan dahulu  sambungan teleponnya. Batinnya mulai memikirkan banyak kemungkinan yang terjadi. 

“Apa yang dilakukan Anisa, mobil siapa yang ditumpanginya tadi?”

...****************...

To be continue....

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Gawat kl cewek udah berantem😵‍💫
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kamu juga murah Aulia 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ: murahan
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Nah kan,buaya buntung tuh 😤
Ini Anisa sama temennya kan 😮‍💨
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤭🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Waduh Aulia,kamu ga kasihan sama orangtuamu 😣🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Penipu 😵‍💫
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dih,
Apa ig nya 🤭
𝕐𝕆𝕊ℍ𝕦𝕒ˢ: /Doge//Doge/

@yoshuasat
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Siapa tuh 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ayahmu pasti ngamuk tuh 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Anisa jadi cewek ga bener,kasihan sekali 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kenapa ada libur nya
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Pinter 👍
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
Aulia ternyata ngeselin banget orangnya,nggak tau malu 🙄🙄🙄
lebih cocok jadi anaknya Tono dia 😩
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
siapa yang ultah... semoga Bellia, Bellio /Blush//Joyful/
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
ini ngapain Anisa nyasar disini baaang 🤭🤣🤣🤣 wes jian oleng tenan bang yosh kiii 🙈 baca deh paragraf ko bang 😅😂
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀: idih idih 🤣🤣🤣
semangat bang ✌️😄
𝕐𝕆𝕊ℍ𝕦𝕒ˢ: efek terlalu ngebut🤣🙏🙏
total 6 replies
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
duuh kasian Anggun,dapat kerjaannya doang ... mana harus ngalah sama kakak dan adiknya🥺🤧
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
idiih orang ghila ketemu orang gendheng 😣😣😣
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
kalo ko aja yang ku culik,trus ku buang ke laut buat makanan hiu gimana 🙄🙄🙄
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
pasti berat buat Deni,tapi aku berharap Deni berani bicara jujur tentang perbuatan ayahnya 🥺 karena sudah melanggar hukum, korbannya juga bukan hanya Anggun 🤧 agar ayahnya jera,dan tidak ada lagi Anggun2 lain 😭
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!