Hidup tanpa kebahagiaan itu bagai sayap tanpa bulu,sebuah kemustahilan yang tidak dapat masuk logika,setidak berguna sayap pada ayam yang tidak bisa terbang,setidaknya sayap itu masih memiliki bulu yang indah,begitu pun juga dengan kehidupan,seburuk-buruknya hidup,akan ada setitik cahaya kebahagiaan didalamnya,namun semua itu tidak berlaku pada kehidupan yang di jalani oleh sesorang remaja cantik bernama aleza,sebesar apa memangnya penderitaan hidup yang gadis itu alami?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lanjutan
Berisik!!!!!,kalian mengganguku!!. Eza mengalihkan pandangan ke arah lain,kini dapat ia lihat seseorang perempuan yang tengah membaca buku dengan kaca mata bulat diwajahnya.
"Ctkkk....."
Ketiga orang itu berdecak kesal secara bersaamaan.
"Berhenti berkelahi dan perkenalkan diri kalian satu persatu!." Tegas nara pidana yang lain dengan aura bijak sana yang keluar dari tubuhnya.
"Namaku madona." Kata markona memperkenalkan dirinya sendiri.
"Namaku samanta." Ujar siti.
"Aku kokom." Kata nara pidana yang eza kira memiliki umur yang lebih tua dari nara pidana yang lain.
"Melisa." Ujar si kutu buku.
"Aku layla." Kata seseorang perempuan yang terlihat begitu feminim dan manis.
"Aku natasha." Ujar nara pidana yang memiliki keperibadian dewasa dan tegas.
"Hey!!!, perkenalkan dirimu!." Perinta natasha kepada gadis berambut warna warni uang terakhir kali eza lihat.
"Kau ingin tau siapa namaku?." Tanya gadis itu,eza menganggukan kepalanya.
"Joan,kamu bisa memanggilku joan," Eza menganggukan kepalanya,tak lama dari perkenalan diri itu,eza segera menaruh barang-barangnya dilemari yang sudah tersedia dan segera mendudukan bokongnya du atas karpet tipis tempatnya akn gelap.
"Bagaimana kau bisa ke sini?,kesalahan apa yang kamu buat?." Tanya layla yang mencova membuka topik pembicaraan bersamanya.
Eza menggelengkan kepalanya,ia tan tahu mesti menjawab apa karena dirinya juga tidak tahu hal apa yang membuat kini ia bisa berada di penjara ini.
Layla terlihat begitu kebingungan dengan jawaban eza,ia terus menatap wajah eza lekat.
"Kamu tidak tahu apa kesalah mu?." Tanya layla eza menganggukan kepalanya.
"E-emmmm,baiklah kalau begitu." Layla mulai menjauh dari jangkauan eza,kini eza kembali sendiri,ia mendekap lututnya erat-erat.
"Penjahat mana yang tidak tahu kesalahan yang tela dia buat sendiri?." Celetuk joan sambil memandang eza dengan tatapab tajamnya.
"Aku benar-benar tidak tahu apa kesalahan ku." Lirih eza pelan,gadis itu terlihat menghela nafasnya jengah.
"Lalu untuk apa kau kemari jika tidak melakukan kesalahan?,untuk bersenang-senang?."
"Joan!!!, sudah!, jangan karena sebentar lagai kau akan bebas kau bisa memperlakukan dia sesuka hatimu!." Ucap kokom sambil mengelus bahu joan dengan lembut,joan menghela nafas dan segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Yaakkkkkk!!!!!!,siap yang memakai sikat gigiku hah?!!!!, dan lagi,kenapa cucian pakaian dalam ku jadi berbeda tempat?!!!!." Suara melengking itu terdengar dari mulut layla yang kini tengah berada di kamar mandi kecil di dalam sel.
"Ahhh,maaf,sikat gigiku hilang dan stok yang ku miliki di lemari sudah habis,aku benar-benar terpaksa." Balas melisa tanp mengalihkan sedikit pun atesinya dari buku yang tengah perempuan itu genggam.
"Hiss,malisa sialan!!,aku sudah menduganya jika itu memang kau!!!!."
"Oh,tapi yang memindahkan pakaian dalan mu bukan aku." Lanjut melisa lagi.
"Itu aku!!, pakaian dalam mu begitu membut hidungku rusak,jadi aku memindahkannya ke tempat yang lebih aman." Balas markona dengan cengitan mautnya.
"Dasar markona gila!!!!." Eza hanya menatap keributan itu dengan expresi datarnya,wajahnya terlihat tidak mau mengeluarkan ekspresi pada saat itu,dan semua itu tak luput dari pandangan mata seseorang.
"Kau mengingat ku pada sesuatu." Lirih joan pelan.
"Ini makan malam kalian!!,jangan berebut dan tertip lah!!!." Ujar sipil sambil memberikan sel mereka beberapa piring makan.
"Bismilahirrahmannirrahimmm."
"Hehh bodoh!!, ingatlah kau katholik." Teriak siti sambil memukul kepada markonah menggunakan sendok di tangannya.
"Ah iya aku lupa"
"selamat makan nak!!." teriak mereka semua bersamaan, Eza tak menyangka jika mereka akan sekompak dan seterib ini.
"Kau tidak suka ati ayam?."
tanya joan ketika ia melihat Eza yang malah menyisihkan makanan kesukaan, Eza menganggukkan kepalanya kecil.
"Kenapa kau tidak menyukai nya, mereka sangat enak." celetuk joan sambil mengambil semua ati ayam yang Eza punya.
"Dulu aku menyukainya, namun karna seseorang, sekarang aku jadi tidak menyukai nya." balas Eza dengan intonasi nada yang begitu rendah
Joan menatap waja Eza,
namun beberapa detik kemudian ia segera mengalihkannya pandangannya, joan menyelesaikan acara makannya dengan cepat.
"Jangan terburu-buru joan, kau seperti seseorang yang sedang di kejar maling saja."
"Iya kau malingnya, kau kan mantan jambret
mangkanya kau bisa di penjara."
kata Layla membalas celetukan yang siti lontarkan.
"Aku harus cepet-cepet tidur." Bala joan
"Jangan bilang kau harus cepat tidur karna besok kita akan bekerja lebih lama?, Wahhh, Joan Joan, aku benar-benar tak tahu pola pikiran mu itu terbuat dari apa."
"Diamlah."
Semua orang sudah menyelesai makanannya,kini para nara pidana itu mulai membereskan kasur tipis yang akan mereka gunakan untuk tidur.
"Eza, kau mau tidur dimana?." tanya kokom.
"Dimana saja terserah,aku akan tidur walau hanya tidur dikeramik,itu semua tak ada masalahnya bagiku." Balas eza sambil tersenyum manis,semua orang menatap senyuman eza dengan tatapan miris.
"Tidurlah disini!." Ujar joan sambil menepuk-nepuk tempat disebelahnya yang kosong.