Aruni sudah sangat pasrah dengan hidupnya, berpikir dia tak akan memiliki masa depan lagi jadi terus bertahan di kehidupan yang menyakitkan.
"Dasar wanita bodoh, tidak berguna! mati saja kamu!" makian kejam itu bahkan keluar langsung dari mulut suami Aruni, diiringi oleh pukulan yang tak mampu Aruni hindari.
Padahal selama 20 tahun pernikahan mereka Arunilah sang tulang punggung keluarga. Tapi untuk apa bercerai? Aruni merasa dia sudah terlalu tua, usianya 45 tahun. Jadi daripada pergi lebih baik dia jalani saja hidup ini.
Sampai suatu ketika pertemuannya dengan seseorang dari masa lalu seperti menawarkan angin surga.
"Aku akan membantu mu untuk terlepas dari suamimu. Tapi setelah itu menikahlah denganku." Gionino.
"Maaf Gio, aku tidak bisa. Daripada menikah lagi, bukankah kematian lebih baik?" jawab Runi yang sudah begitu trauma.
"Kamu juga butuh seseorang untuk menguburkan mu Runi, ku pastikan kamu akan meninggal dalam keadaan yang baik."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LFTL Bab 26 - Benang-benang Yang Telah Terputus
Menjelang sore Aruni dan Adrian pergi bersama menuju tempat kerja Aruni. Tapi kali ini mereka tak bisa leluasa untuk melangkah, sesekali menatap sekitar memastikan bahwa tidak ada Hendra yang mengawasi.
Rasa was-was ini membuat Aruni makin merasa bersalah pada sang anak, harusnya dia memberikan kenyamanan, tapi kini masih belum mampu Aruni penuhi.
Dengan menggunakan dua ojek akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Sama seperti Aruni saat awal datang ke sini, Adrian juga tertegun melihat betapa mewahnya rumah tersebut.
'Ya Tuhan, ini rumah pak Gio,' batin Adrian.
"Nak, ayo masuk. Kita harus lewat pintu samping, tidak boleh lewat pintu utama. Karena pintu utama hanya diperuntukkan untuk tuan rumah," jelas Aruni.
Kekaguman Adrian jadi buyar, dia menatap sang ibu dengan wajah yang terlihat jelas jika merasa bahagia. "Iya Bu," jawab Adrian patuh, "Oh ya Bu, apa selama ini ibu tidak pernah bertemu dengan tuan rumahnya?" tanya Adrian, bertanya diantara langkah mereka menuju pintu samping.
"Tidak Adrian, para pelayan memang dilarang menemui majikan jika tidak dipanggil. Hal itu bisa menganggu privasi mereka."
Adrian mengangguk patuh.
"Adrian, kamu harus ingat satu hal. Ini bukan rumah kita, ibu hanyalah pelayan di sini. Jadi jaga sikapmu," ucap Aruni, "Pulang sekolah bantulah tukang kebun untuk merapikan tanaman dan bunga di taman," timpal Aruni lagi.
Aruni tak ingin Adrian lupa diri, meski mereka tinggal di tempat bagus, Adrian harus selalu ingat siapa dirinya. Siapa mereka.
"Iya, Bu," jawab Adrian.
Sore ini Aruni datang lebih awal karena ingin bicara lebih dulu dengan bibi Jema. Meminta izin agar mereka boleh tinggal di paviliun.
Kemarin sebenarnya bibi Jema sudah menawarkan, tapi tetap saja Aruni harus meminta izin lagi.
Aruni dan Adrian tidak tahu bahwa kedatangan mereka di rumah ini pun telah terpantau oleh Gionino. Berada di ruang kerjanya, Gio melihat CCTV dengan bibir yang tersenyum.
'Aruni,' batinnya, menyebut satu nama yang begitu berarti.
Ada perasaan lega di dalam hatinya yang tak mampu diungkapkan dengan kata-kata, sepertinya perasaan ini lebih dari kata bahagia.
Meskipun tidak disadari oleh Aruni, tapi sekarang mereka akan tinggal di tempat yang sama, meski atapnya berbeda. Gionino di rumah utama, sementara Aruni dan Adrian di paviliun belakang.
"Deni," panggil Gionino pada sang asisten, sejak tadi Deni memang berdiri di hadapannya.
"Iya, Tuan."
"Buat Hendra tidak bisa menemui Adrian dan Aruni satu Minggu ke depan, pastikan bahwa perceraian mereka naik ke pengadilan," jelas Gionino. Dengan begini dia akan lebih mudah memasukkan Hendra ke penjara, semua atas pengaturannya, tapi Gio pastikan semuanya akan nampak normal di mata Aruni.
Gio tak ingin Aruni menyadari semua bantuannya, karena jika Aruni tahu jelas wanita itu akan menolak.
"Baik, Tuan," jawab Deni patuh.
"Satu lagi, kenapa Aruni sangat membenciku?" tanya Gio, tiba-tiba pertanyaan yang sangat sulit ini terlontar dari mulutnya.
Dan Deni yang tak tahu apa-apa jadi bingung sendiri harus menjawab apa. Dia adalah orang asing dalam hubungan rumit tersebut. Tuan Gio dan ibu Aruni telah terikat selama 20 tahun lebih, sementara Deni baru bekerja selama 10 tahun bersama tuan Gio.
Selama ini Deni bahkan tidak tahu jika tuannya tersebut memiliki hubungan dengan wanita bernama Aruni.
Wanita yang bisa dikatakan biasa saja, miskin dan tidak ada menarik-menariknya. Bukan seorang nona muda atau artis seperti kebanyakan wanita yang selama ini dekat dengan sang tuan.
"Maaf Tuan, saya tidak tahu harus menjawab apa," jawab Deni jujur, karena dia benar-benar bingung.
"Aku juga heran, setiap detik aku selalu memikirkan apa salahku di masa lalu, tapi aku merasa tidak bersalah," jelas Gio.
"Apa anda dekat dengan wanita lain waktu itu?"
"Tidak, Aruni satu-satunya wanita ku saat itu."
"Hubungan Tuan dan ibu Aruni sudah serius atau masih main-main."
"Tentu saja sangat serius, kami bahkan merencanakan pernikahan, aku sudah mengatakannya pada kedua orang tuaku waktu itu," jelas Gio dengan menggebu-gebu. Namun kemudian ucapannya tiba-tiba terhenti ketika menyebut kedua orang tuanya.
Karena setelah perpisahannya dengan Aruni, sang ibulah yang terlihat paling bahagia.
Deg!
"Maaf Tuan, apa sejak dulu ibu Aruni adalah orang miskin?" tanya Deni.
Namun Gio tiba-tiba terdiam seribu bahasa, di dalam benaknya seperti tengah mencocokkan benang-benang yang telah terputus.
Mungkinkah perpisahannya dengan Aruni ada campur tangan kedua orang tuanya? apalagi penyebabnya jika bukan karena kasta yang berbeda.
Gio juga masih ingat dulu ibunya menolak hubungan mereka, tapi Gio yakinkan bahwa Aruni adalah wanita yang tepat untuknya.
"Tuan?" panggil Deni sekali lagi, sebab dilihatnya tuan Gio yang malah mematung dengan tatapan kosong.
sehat selalu dimudahkan rezkinya aminnnnnnnn.
Adrian stelah ini pasti berubah 99 derajat jdi ank yg dingin dan arogan😅 boss muda ini siapa yg beruntung mndaptkanya 😀 dan mampu meluluhkan hatinya 😅
sehat selalu dimudahkan rezkinya aminnnnnnnn.
Adrian stelah ini pasti berubah 99 derajat jdi ank yg dingin dan arogan😅 boss muda ini siapa yg beruntung mndaptkanya 😀
good job Adrian pukul dia biar kpok
sekarang Adrian adalah seorang Tuan Muda Abraham...
oia gmn tuh Adruan ketemu pak Hendra? nach belum kan he..he.... mknya lanjutlah thor
adrian mainnya meluapkan emosi😪,,legaa ya....