Zanaya sangat tergila-gila pada Revan sejak dari mereka duduk di bangku sekolah, bahkan dia menyuruh orang tuanya menjodohkan keduanya, siapa sangka itu menjadi petaka untuk dirinya sendiri.
Dengan kedua bola matanya sendiri, dia melihat sang suami menodongkan pistol ke arahnya yang dalam keadaan hamil besar, disampingnya seorang gadis bergelayut manja tersenyum menyeringai ke arahnya.
"Ada pesan terakhir zanaya?" Tanyanya dingin.
Zanaya mendongak menatap suaminya dengan penuh dendam dan benci.
"Jika ada kehidupan kedua, aku tak akan mencintai bajingan sepertimu. Dendamku ini yang akan bertindak!" Ucapan zanaya penuh penekanan.
Dor! Dor! Dor!
Tiga tembakan melesat ke arah wanita cantik itu tepat di kepalanya, membuatnya terjatuh ke dasar Danau.
Saat membuka mata, dirinya kembali ke masa lalu, masa dimana dia begitu bodoh karena tergila-gila pada Revan
Tapi setelah mengalami reinkarnasinya, ada takdir lain yang akan menantinya. Apakah itu, silahkan baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karina
"Rasakan akibatnya! Makanya jadi orang jangan jahat," ujar Nadira, gadis berkacamata itu, menatap kepergian Utari dengan tatapan sinis.
"Kamu kenal dengan Utari?" tanya Zanaya, kembali duduk di kursinya.
"Ya kenal lah, mereka kan sepupu," celetuk Tiara, membuat Zanaya mengangguk.
"Terus kenapa kamu tidak suka pada Utari?" tanya Zanaya mencoba memancing Nadira.
Nadira menghela nafasnya, kemudian menatap kedua temannya, "Aku selalu dibanding-bandingkan dengan Utari setiap ada pertemuan keluarga, dan yah kalian tahulah siapa yang jadi sasaran cibiran mereka," ungkap Nadira jujur.
"Kalau aku lihat, kamu lebih cantik dari Utari," kata Zanaya jujur, membuat Nadira tersipu malu.
Salah satu penyebab Zanaya ingin berteman dengan Nadira dan Tiara, sebab di kehidupan pertamanya dulu, dia tidak sengaja di tolong oleh kedua gadis didepannya ini.
Saat itu, Zanaya di tinggal pergi oleh Fani di sekolah, dengan membawa mobilnya padahal ponsel dan dompetnya berada di mobil sport miliknya yang dibawa Fani.
Awalnya Zanaya sudah berada di mobilnya tapi Fani mengatakan jika dia tertinggal sesuatu di dalam kelasnya, akhirnya Zanaya yang pergi mengambilnya di dalam kelas Fani tapi saat ke parkiran Fani sudah tidak ada.
Dengan berat hati, Zanaya berjalan kaki pulang karena tidak membawa apapun. Tanpa disadari Zanaya ternyata sebuah mobil diam-diam mengikutinya dan saat akan menculiknya ternyata Nadira dan Tiara datang menolongnya secara tidak sengaja.
Karena tidak sengaja menolongnya, akhirnya Nadira dan Tiara yang menjadi sasaran kemarahan, dan yang menjadi dalangnya adalah Utari bersama kawan-kawannya Fani CS.
Kedua gadis didepannya ini di culik, lalu di perkosa oleh orang-orang suruhan Utari. Hingga mengalami trauma, karena depresi akhirnya Nadira bunuh diri sedangkan Tiara yang kuat mentalnya dijadikan perempuan pelacur di sebuah klub
Zanaya mengetahui semuanya, saat Fani mengatakan itu semua sesaat sebelum dia ditembak. Membuat dia merasa bersalah pada kedua gadis ini.
"Maaf" ujar Zanaya membuat keduanya mengerutkan keningnya.
"Maaf kenapa?" tanya keduanya bersamaan.
Gadis cantik itu menggelengkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca, "Tidak ada apa-apa," ujarnya, membuat keduanya mengangguk mengerti.
"Kamu pacaran yah sama kak Zanders?" tanya Nadira, membuat Zanaya terkekeh.
"Kenapa ketawa?" Nadira mengerutkan keningnya, "Sebaiknya kamu hati-hati jika pacaran sama kak Zanders karena Utari tidak akan melepaskan kamu," Peringat Nadira, semakin membuat Zanaya terkekeh lucu.
"Aku lebih dekat dari pacaran," ujar Zanaya membuat keduanya melotot tidak percaya.
Gadis cantik mengernyit heran "Kenapa?" tanyanya saat melihat ekspresi keduanya yang aneh.
Tiara mencondongkan tubuhnya, "Kamu sudah menikah dengan Kak Zanders?" tanyanya serius, membuat Zanaya tertawa. Suara tertawa Zanaya mengalihkan atensi semua orang, mereka terpesona melihat senyum manis gadis itu.
Keduanya mengerucutkan bibirnya, tanpa berkata apa-apa, Zanaya membuka ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto, membuat keduanya terbelalak kaget.
"Ja-jadi kamu?" Mereka tergagap, Zanaya mengangguk.
"Yap benar, aku adalah adiknya," ungkap Zanaya jujur, dia tahu kedua gadis ini orang baik setelah menyelidiki, dia juga akan menebus kesalahannya dimasa lalu.
"Lalu Fani?" tanya Tiara.
"Hanya sepupu, sepupu dari pihak mama."
Nadira dan Tiara mendengus, "Ternyata cuman sepupu, sok-sokan ngaku anak pemilik sekolah," sinis Tiara yang di angguki Tiara.
***
"Kakak pulang duluan saja! Zay mau jenguk teman di rumah sakit terlebih dulu," kata Zanaya
"Mau Kakak temani?" tawar Zanders yang di jawab gelengan kepala.
"Baiklah! Hati-hati di jalan!" ucapnya mengusap kepala sang adik.
Kemudian Zanaya menancap gas motornya ke arah rumah sakit, setelah tiba dia langsung memarkir kan motornya.
Tak lama dia melihat seseorang yang dia kenal dimasa lalunya, kemudian Zanaya berpura-pura melihat ponselnya lalu menabrak bahu wanita itu
Brugh!!
"Eh maaf Kak, aku tidak sengaja," ujar Zanaya, dengan wajah penuh penyesalan
"Tidak apa-apa Dek," sahut orang itu tersenyum meski wajahnya terlihat sedih.
Zanaya mengerutkan keningnya, "Kakak kenapa?" tanya Zanaya, yang dijawab gelengan oleh perempuan itu.
"Tidak apa-apa, ayo cerita saja! Siapa tahu kakak butuh teman bicara," tawar Zanaya, membuat wanita itu berpikir sebentar kemudian mengangguk.
"Baiklah!"
Mereka segera melangkah ke arah taman rumah sakit di samping yang sepi.
"Kamu tidak apa-apa cerita sama kakak. Bukannya kamu ingin masuk ke dalam tadi?" tanyanya tidak enak.
"Oh itu tidak apa-apa Kak, tadi memang niatnya ingin jenguk teman tapi katanya dia sudah pulang," ujarnya berbohong, padahal niat Zanaya memang ketemu wanita didepannya ini.
Di kehidupan pertamanya dulu, wanita inilah yang menghancurkan keluarganya dengan menjebak sang papa tidur dengannya, dan papanya terkena HIV Aids dari wanita didepannya ini, hingga sang papa akhirnya meninggalkan dunia karena penyakit mematikan itu.
Kenapa Zanaya tidak membencinya, karena wanita didepannya ini juga di suruh oleh Fani, dan jika wanita ini tidak mau, maka adiknya menjadi taruhannya. Dan pada akhirnya wanita ini juga di tipu dan di bunuh oleh Fani beserta adiknya.
Fani bertemu dengan wanita ini saat menjenguk Utami adik dari Revan tepat pada hari, makanya dia yang segera meluncur kesini.
"Kakak menderita penyakit HIV," ungkap wanita itu menundukkan kepalanya. Lalu kembali mengangkat kepalanya saat melihat gadis cantik didepannya tidak jijik atau pun menghindarinya.
"Kamu tidak takut, penyakit ini menular pada kamu?" tanyanya, membuat Zanaya menggeleng.
"Kak, penyakit seperti ini, tidak akan menular hanya karena kita berdekatan. Seharusnya orang terkena penyakit seperti ini di rangkul, agar tidak putus semangat dan bisa memperbaiki diri lagi," kata Zanaya bijak, membuat wanita menangis haru.
"Terimakasih, tapi kakak ikhlas dengan penyakit ini, mungkin karma karena pekerjaan kakak tidur dengan suami orang dan laki-laki lain, hanya saja kakak ingin melihat adik kakak sukses dulu sebelum kakak pergi," ungkapnya jujur.
"Bagaimana kalau aku bantu Kakak, kebetulan keluargaku punya perusahaan di bidang Farmasi. Jadi, Kakak akan diberi obat agar bisa bertahan, setidaknya bisa melihat adik Kakak sukses. Dan aku berjanji akan menjamin pendidikan adik, Kakak sampai lulus kuliah," tawar Zanaya, membuat wanita didepannya tertegun.
"Pasti ada imbalan yang kamu minta kan?" tebak wanita itu tepat sasaran.
"Aku hanya ingin Kakak tidur dan merusak hubungan keluarga seseorang," ujar Zanaya jujur.
Zanaya tahu jika dia sedikit to the point, tapi biarlah yang penting dia bisa membalaskan dendamnya.
"Tapi kakak sudah tidak mau merusak hidup orang lagi," tolaknya halus.
Akhirnya, Zanaya menceritakan tentang keluarga sepupunya dengan beberapa kebenaran dan sedikit kebohongan tentu dia tidak ingin mengatakan jika dia bereinkarnasi.
"Kalau keluarga sepupu seperti itu, seperti kakak bersedia," ujarnya geram.
"Terimakasih Kak, tapi hanya sekali saja Kak. Biar dia tertular saja setelah itu, Kakak fokus pada kesehatan Kakak," kata Zanaya, membuat wanita itu mengangguk.
"Baiklah kakak, setuju," ujarnya mantap, demi adiknya dia rela merusak satu kali lagi, apalagi tahu ternyata targetnya keluarga bejat.
"Oh iya dari tadi kita belum berkenalan, perkenalkan nama saya Zanaya," ujar Zanaya mengulurkan tangannya.
"Perkenalkan nama kakak Karina"