Karina Yuika seorang gadis yatim piatu, gadis SMK biasa dari Akademi TKJ, gadis yang optimis terhadap hidupnya dan selalu memancarkan aura positif ke orang sekitarnya dan tergantung orangnya se-frekuensi hayuk, sengaja gelud siap adu jotos wkwk. Gadis yang hidup sederhana, bisa mendapatkan perhatian dari seseorang....? Seorang gadis cantik, sederhana, kuat dan kadang-kadang sedikit nakal.
Seorang gadis cantik, didalam hidupnya hanya ada 3 kegemaran: mencari uang, mendapatkan uang, dan mengumpulkan uang! Karina Yuika, gadis yang dijuluki "Si Gadis Cantik"
Kisah seorang gadis cantik dan seorang lelaki yang memiliki watak kejam dan seorang dari masa lalu.
Alfist Anderta Eckart sosok direktur yang dingin!!! dan memandang rendah semua orang;
"Hei, kamu tidak akan bisa kabur lagi!"
'Apa yang harus gw lakukan jika seorang dari keluarga besar mengejarku! Mengapa tidak bisa menjauh?'
"Dengan adanya tanda ini, kamu sudah jadi milikku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon koeceng_olen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mudah luluh
Pagi itu, Karin duduk di kamarnya, menghela nafas dalam-dalam. Dia masih merasa bingung dan terombang-ambing antara cinta dan amarah. Pikirannya melayang-layang ke masa lalu, saat dia pertama kali bertemu dengan Alfist. Mereka berdua bertemu di Rumah sakit di saat Marsel sakit gara-gara meminum susu kaleng ternyata Marsel alergi susu yang tak sesuai. Mereka saling bertemu dan Karin yakin itu seperti rencana yang dibuat Alfist, Karin menyayangi Marsel seperti keluarga nya sendiri, dan mereka saling melengkapi dimana Alfist butuh seorang Mama untuk anak kecil yang mereka temukan di sungai dan Karin pun membutuhkan keluarga yang selalu ada untuk nya. Namun, semuanya berubah sejak Karin menemukan foto-fotonya di kamar Alfist.
Karin masih merasa terpukul oleh pengkhianatan dan pelecehan Alfist selama ini, dan sedari dulu Karin tidak tahu ada mata mata yang memantau, menyeramkan. Bagaimana Alfist bisa melakukan hal itu pada dirinya? Bagaimana mungkin cinta tulus bisa berubah menjadi hal yang melakukan pengawasan dan penyelidikan? Karin merasakan kehancuran dalam hatinya. Dia merasa tidak bisa percaya lagi pada Alfist, tapi sekaligus juga merasa sulit untuk melepaskan cinta yang sudah terbentuk di antara mereka.
Saat Karin sedang larut dalam pikiran dan perasaannya, dering telepon terdengar itu panggilan dari Gebby "Ada apa Gebby?" tanya Karin, "Lu ikut kan pertandingan nya, ini pertandingan terakhir, pertandingan pertama kita kalah, dan kita berdua waktu itu sama-sama gak ikut pertandingan, bokap gw masuk rumah sakit gara gara kecelakaan, dan lu juga gak ikut karena sakit, pertandingan ke dua gw ikut serta tim kita memiliki poin, hari ini terakhir dengan pertandingan dengan SMA Poberis kita harus menang kalau gak endingnya 48 jam akan mendengar ocehan guru batu" jelas Gebby di sebrang sana, Karin paham "Gw ikut tanding Geb, gw Siap-siap dulu" ucap Karin memasukkan bukunya ke dalam tas. "Ok, kita tunggu Kar" tit bunyi panggilan berakhir, "Yo Karin menang auto cuan, jan mikirin cinta cinta an, cinta gak bakal bikin kenyang, lupa in dulu si penguntit banjingan itu" Karin bergegas dia ingin ganti pakaian olahraga nya tapi waktu nya mepet, belum lagi dia jalan kaki ke sana auto kocar kacir pasti nya, "Gw cari lakban dulu nutupin logo ini dan nama si penguntit, tapi dimana lu hah" Karin tengok sana tengok sini tapi tak ketemu begitu lah barang kalau gak di cari pasti nonggol "buset dah, langsung cus aja dah, terserah kata orang" Karin menunju pintu dan membuka "Astaghfirullah, lu ngapain masih di sini ahhh, gak paham kata gw barusan" Karin melotot dan langsung mengunci pintu rumah nya langsung jalan menuju ke sekolah tapi ditahan "Baby, aku yang antar yah" pintah Alfist "Gak butuh"
"Baby, please jangan seperti ini" mohon Alfist
Karin menatap Alfist dengan mata penuh keraguan "Apa yang lu janjikan Al, ingat gak? lu sudah menghancurkan kepercayaan gw" kata Karin dengan suara terguncang. Alfist mengambil napas dalam-dalam, "Baby, maafkan aku. Aku tahu aku telah melakukan kesalahan besar. tapi aku tidak bisa hidup tanpamu, mengerti lah" dengan tatapan sedih dan penuh penyesalan. Alfist mencoba mendekatkan diri. "Aku janji, aku akan memperbaiki semuanya. Aku mencintaimu, Karin, lebih dari apapun di dunia ini"
Karin menoleh, mata mereka bertemu. Dia melihat ke dalam mata Alfist, mencoba mencari kejujuran dalam setiap kata yang diucapkannya. Namun, hati Karin masih terluka, masih penuh dengan pertanyaan dan kebimbangan. "Alfist, bagaimana aku bisa percaya lagi padamu setelah melakukan hal-hal yang menjijikan seperti ini? Bagaimana aku bisa melepaskan rasa takut yang ada di dalam hatiku?"
Alfist meraih tangan Karin, mencoba menatapnya dengan tulus. "Baby, aku tahu aku telah membuatmu marah besar. Aku tahu tak mudah bagimu untuk memaafkanku, tapi aku akan melakukan apapun untuk memperbaiki kesalahan ini. Aku tidak ingin kehilanganmu, Baby. Aku mencintaimu"
Karin merasakan getaran dalam hatinya. Dia merasa bimbang, antara mempercayai Alfist lagi dan membiarkan kebencian menguasai dirinya. Namun, di balik segala kesalahan yang telah dilakukan Alfist, Karin masih bisa merasakan cinta yang tulus dari dalam hatinya. Mereka saling melengkapi, saling mencintai, dan saling membutuhkan satu sama lain.
"Mungkin kita harus memberikan satu kesempatan lagi, Alfist. Kita akan mulai dari awal, memperbaiki hubungan kita, dan menjalin kembali kepercayaan yang telah hancur. Tapi, ini adalah kesempatan terakhir kita, Alfist. Jika masih ada kesalahan yang sama, aku tidak akan bisa bertahan lagi."
Alfist tersenyum lega, merasa beruntung masih memiliki kesempatan kedua dari Karin. Dia berjanji akan melakukan segala yang terbaik untuk memperbaiki hubungan mereka. "Terima kasih, Baby. Aku tidak akan membuatmu kecewa lagi. Aku akan membuatmu bahagia, seperti yang kau inginkan." kata Alfist sambil memeluk Karin erat.
Karin merasakan hangatnya pelukan Alfist. Dia merasa lega dan tenang, seperti menemukan tempatnya lagi di dunia ini. Mereka berdua saling mendekap, saling mencintai, dan saling bersumpah untuk tidak pernah menyakiti hati satu sama lain lagi.
Dari luar orang orang yang lewat memperhatikan, Sandra dan kak Andira yang melihat pun tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar oleh Karin dan Alfist. Kak Andira tahu bahwa cinta sejati tidak akan pernah padam, meskipun terkadang diuji oleh cobaan dan rintangan. Berbeda dengan dirinya yang sudah bercerai dan sekarang menjadi janda anak satu.
"Aku yang antar yah"
"Hemm antar gw, gw udah telat gara-gara lu" Karin masih sedikit jengkel apa lagi dengan dirinya sendiri kok bisa semudah itu mereka baikan sedangkan Alfist untuk membela diri atas foto foto yang dia curi tak mendapatkan jawaban yang benar.
Karin dan Alfist menuju mobil yang sudah menunggu di depan. Alfist membuka pintu mobil dan mempersilakan Karin masuk, Karin melihat sekitar yang memperhatikan nya 'kek gak pernah lihat manusia aja' bathin Karin jengkel makin naik. Mereka sama-sama duduk di tempat mengemudi. Saat Karin dan Alfist pergi, orang orang memperhatikan momen mereka. "Wah, Karin, beruntung banget ya, Karin cantik pasangan nya juga tampan" ucap seseorang disana memandang dengan iri. "Masih sekolah loh mereka, tapi seperti pasangan suami istri" sewot emak emak, bapak-bapak tetangga sebrang mengangguk "Mereka memang cocok buk, pasti pacar nya Karina, dan juga Karin sudah dewasa pasti tahu mana yang terbaik" ujar bapak tersebut berwibawa. Sandra mendengar percakapan tersebut dan langsung memotong. "Gosip gosip emak rempong, biarin aja, pasti iri lihat Karin bahagia kan?"
"Eh, Sandra, jangan seenaknya saja, kami hanya khawatir" dusta emak rempong itu.
"Khawatir? atau pengen tahu aja? dasar tukang kepo, biarin Karin nentuin nasib sendiri" ucap Sandra langsung pergi