Seorang laki-laki tampan dan kaya yang tidak diketahui apa pekerjaannya dan status nya di masa lalu itu tiba-tiba pulang ke rumah dan mengubah hidupnya dia memperbaiki diri dan melanjutkan hidup nya sebagai seorang CEO di perusahaan milik ayah nya
Pernikahan yang sangat di inginkan pihak keluarga nya, membuat sang ibu harus memilihkan menantu untuk anak nya itu, namun calon menantu yang dipilih masih di bawah umur untuk membangun sebuah rumah tanggan dengan laki-laki yang kurang jelas itu.
yuk baca kelanjutannya biar gak penasaran sama cerita nya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
Bagas berangkat pagi dari rumah, niatnya dia ingin membawa Lyona untuk memilih gaun dan juga dekor gedung untuk acara pernikahan mereka, ini juga hari libur Lyona pasti sedang santai di rumah, dia memakai baju santai serta menyemprot kan parfume di baju nya " aku akan bertemu dengan nya hari ini, jika buka karna ibu aku tidak akan menikah " mengambil kunci mobil nya
Bagas berangkat dan di jalan di membeli beberapa makanan untuk diberikan kepada Amar dan Amira karena tidak mungkin datang ke rumah calon mertua dengan tangan kosong
Bagas masuk dan melihat suasana rumah yang ramai, Karena ini hari libur jadi Clara serta Lyona berada di rumah, terlihat Lyona sedang santai di sofa sambil memainkan ponsel nya dan menyilang kedua kaki nya
Amira menghampiri Bagas yang dari tadi hanya berdiri diam menatap Lyona yang santai " Bagas masuk nak " ucap nya kalau memberi kode kepada Lyona agar duduk nya tidak seperti itu lagi
Lyona memasang wajah kesal nya karena dia sedang bermain game, ibunya selalu saja menggangu nya tetapi sekarang bertambah satu orang lagi yaitu Bagas yang selalu saja datang secara tiba-tiba " ibu " kesal Lyona
Bagas masuk dan duduk di kursi bersama dengan Lyona " ibu hari ini aku dan Lyona " dia tidak menyelesaikan kalimat nya karena Lyona langsung memotong nya saat sedang bicara
Lyona mengambil handphone nya " apa? mau kemana? Heran ya kemana mana harus berdua padahal ga ada hubungan " cetus Lyona dengan wajah nya yang kesal
Amira menepuk lutut Lyona " kok ngomongnya gitu sama calon suami " tersenyum lalu menatap Bagas " kalian mau kemana nak? " lembut
Amar turun saat mendengar Bagas datang " Bagas " ucapnya bahagia sembari menuruni anak tangan
Bagas bersalaman dengan amar " iya ayah " bagas sudah menganggap keluarga Lyona sebagai keluarga nya, sekarang dia sudah memangil ayah dan ibu kepada Amar dan Amira
Lyona berdiri dan pergi ke meja makan " lihat sikap sok sopan nya itu " menuang air ke dalam gelas lalu duduk bersama Clara
Clara menatap Lyona " kau kesal? Bukanya kau bahagia akan pisah rumah dan menikah "
Lyona meletakan gelas dengan sangat keras sehingga semua mata tertuju padanya " aku bilang tidak " membesarkan bola matanya dan menatap Clara dengan tatapan tajam
Lyona ingin naik ke atas tetapi di hentikan karena dia harus pergi bersama Bagas " Lyona " satu kata dari mulut amar berhasil membuat langkah Lyona berhenti dan dia terdiam di tempat nya berdiri
Amar menatap Lyona " bersiaplah dan jangan sampai ayah mendengar hal-hal yang aneh " tatapan amar sangat tajam dan membuat Lyona takut, tidak ada yang bisa dia lakukan selain mengikuti perkataan ayah nya
" Baiklah " walau dengan berat hati Lyona tetapi naik dan berganti pakaian, dia memakai rok yang cukup pendek dan cardigan, penampilan nya cukup santai dan dia terlihat manis dengan rambut yang di gerai dan bando berwarna pink itu
Bagas mengandeng tanggan Lyona " ayo "
Lyona menatap nya jijik dan menarik tanggan nya " najis " ucapnya di depan semua orang yang ada termasuk amar, dia langsung mempercepat langkahnya dan masuk ke mobil
" anak itu " ucap Amira sambil menatap Lyona yang sudah masuk ke dalam mobil Bagas
" Kami permisi " ucap Bagas dengan sopan lalu tersenyum
Bagas membuka pintu mobil dan melihat Lyona sudah duduk di sana sambil memainkan handphone nya, bagas menarik handphone Lyona dan memasukkan nya ke dalam saku jaket yang dia pakai " kau harus fokus, kita akan memilih baju untuk pernikahan " memberikan katalog baju yang sebelum nya sudah ia lihat
Lyona memberontak dan ingin mengambil kembali handphone nya " ga sopan ya sembarang ngambil handphone orang, sini Handphone aku Bagas ! " teriak Lyona sambil mencoba menarik handphone nya
Bagas menahan kedua tanggan mungil Lyona " lihat katalog nya atau kau tidak akan tampil cantik di hari pernikahan kita nanti " menatap Lyona
Lyona diam dan mulai membuka katalog nya mobil mulai berjalan dan Lyona sudah tidak memberontak lagi " kenapa ada coretan pena? " menatap beberapa halaman dan di sana ada coretan
Bagas menatap nya " iya itu ada pilihan ku, kau bisa memilih model lain dan kita akan pertimbangkan " menatap Lyona lagi
Lyona merasa risih karena sebelum nya tidak ada yang menatap nya dengan tatapan itu dan ini baru pertama kalinya dia pergi berdua dengan laki-laki " kenapa kau menatap ku? Ada yang salah? " terdengar sangar tetapi lucu
Bagas tersenyum, setelah sekian lama dia akhirnya tersenyum, karena biasanya Bagas tersenyum saat sedang melakukan aksinya tetapi sekarang dia memiliki alasan lain untuk tersenyum " alis mata dan bulu mata mu sangat indah, aku candu menatap nya "
Lyona memegang mata nya " dasar cowok cabul " menatap katalog nya lagi
...****************...
rumah yoga
yoga turun untuk mengambil koran dan dia tidak melihat mobil Bagas, dia takut Bagas akan melakukan aksinya lagi, karena ini baru tiga tahun, dokter bilang penyakit nya bisa hilang total saat sudah tidak melakukan aksinya itu selama kurang lebih lima tahun " kemana Bagas? " tanya nya sambil masuk dan menatap Winda
Winda menatap yoga " dia pergi untuk memilih baju, ini sudah dekat dengan hari pernikahan mereka bukan " tersenyum
Nayla turun dari atas saat mendengar kakak nya keluar dengan Lyona " kakak pergi bersama kakak ipar? harunya aku ikut " merasa cemburu karena biasanya saat libur mereka akan bermain dan menghabiskan waktu bersama tetapi sekarang kakak nya sibuk dengan Lyona
Yoga menatap Nayla " jika kau ingin ikut Telpon dia dan datang ke butik tempat mereka memesan baju " membuka korannya
Nayla merasa senang " bolehkah? " menatap ayah dan ibunya secara bergantian
" Boleh saja, asal setelah mereka selesai memilih baju kau harus langsung pulang karena mereka harus memilih rumah dan kau tidak boleh ikut " ucap Winda sembari membereskan meja makan
Nayla Langsung naik dan berganti pakaian, dia mengirim pesan kepada Bagas dan tentu saja Bagas setuju mana mungkin dia menolak adik nya itu
...****************...
Sampai di butik Lyona dan Bagas turun, mereka masuk dan langsung bertemu dengan desainer nya di sana " siang pak " sapa Bagas kepada desainer nya
Lyona tampak acuh dan tidak peduli " kami ingin melihat baju pernikahan " sambung Bagas saat melihat Lyona yang tidak senang berada di sana
Desainer itu membawa Lyona dan Bagas masuk lebih dalam " coba kalian lihat dulu warna nya lalu kita akan coba, jika cocok maka akan aku catat tanggal nya " menatap Lyona dan Bagas secara bergantian
Lyona mengambil satu baju " boleh aku mencoba nya " menatap desainer
Desainer meminta salah satu karyawati nya untuk membantu Lyona " tolong tunjukan ruang ganti nya kepada nona ini " menunjuk Lyona
Bagas duduk tepat di depan ruang ganti Lyona, dia akan setuju saja dengan pilihan lyona jadi tidak terlalu sibuk untuk memilih, saat Lyona sudah selesai mencoba nya dan tirai nya di buka agar Bagas bisa memberikan pendapat dan melihat penampilan Lyona
Tirai terbuka dan Lyona berbalik menghadap bagas, mata Bagas berbinar dan dia mengucap kan " cantik sekali " tanpa dia sadari
" Wah cantik " teriak Nayla yang tiba-tiba datang dan membuyarkan lamunan Bagas
Bagas menatap Lyona lalu berdiri " ini cocok untuk mu " dia menelan air liur nya karena memang Lyona sangat cantik
Lyona menatap gaun itu " benarkah? Kami pilih ini " menatap karyawati yang membantunya
Lyona berganti pakaian dan melihat Bagas sedang berbincang dengan adik nya, tetapi Lyona tidak tau jika Bagas memilih adik perempuan " apakah itu sahabat nya? atau pacarnya? " Lyona mencari handphone nya untuk mengambil gambar tetapi dia lupa jika handphone nya berada di tanggan Bagas " sialan " ucapnya kesal
Lyona menatap sekitar " aku bisa kabur sekarang, aku tidak mau seharian dengan mereka " mengambil tas nya lalu berlari dari butik
Lyona berlari tanpa melihat ke arah depan karena dia sibuk mengawasi Bagas yang mungkin saja akan mengejar nya, Lyona menabrak seseorang dan itu adalah Karen, anak buah Bagas
" Maaf " ucap nya sambil menatap Karen
Karen merasa tidak senang jika ada orang yang menyentuh nya " maaf? " karen menekan sikut Lyona dengan keras dan menjambak nya lalu membawanya ke dalam mobil