Kita semua punya keinginan tapi semesta punya kenyataan.
Bruuaaakk
"Aduh.... ". ringis seorang gadis yang bernama Eliana Hira Adipura atau sering di sapa El.
"Kamu gak papa nak? ". tanya seorang ibu paruh baya dengan sigap menolong El yang terjatuh.
"Maaf ya nak, karena menghindari ibu kamu jadi jatuh dan terluka begini ". ucap ibu itu dengan nada tak enak hati.
"Gak apa-apa bu, hanya luka ringan saja kok, nih lihat masih bisa loncat-loncat kan? ". ucap Eliana dengan melompat-lompat kecil membuktikan bahwa dia baik-baik saja.
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamy charmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
"El.... kita duluan ya". ucap mereka ber empat.
"Ok".
El pun menjalankan motornya ke arah sekolah sang adik yang memang tak jauh dari sekolahnya, btw kenapa mereka gak satu sekolah aja sih? ya karena El mendapat beasiswa sekolah di tampat elit ini sedang adiknya tidak lolos saat pengajuan.
"Kaaak". teriak seseorang.
"Haish!! gak usah teriak-teriak bisa? malu di lihat orang". ucap El di balik maskernya.
"Hehehehehe".
"Malah cengengesan, ayo pulang". jawab El.
"Biar aku saja kak yang nyetir". yang langsung di tatap tajam olehnya.
Tapi pada akhirnya....
"Terserah.. ". dan langsung duduk di kursi belakang motor membiarkan sang adik menyetir, mau bagaimana pun adiknya adalah laki-laki yang suatu saat akan mengemban tugas sebagai kepala keluarga menggantikan sang papa yang sudah tiada.
"Terimakasih kakakku yang paling cantik". Dikta tau, meski kakaknya sering bicara ketus tapi kakaknya sangat menyanyangi nya, meski kadang dia sadar bahwa sang ibu sering membeda-bedakan mereka dan memarahi kakaknya dan berucap kasar, tapi kakaknya tetap menyayanginya, dengan caranya.
Mereka berdua asyik dengan lamunan nya masing-masing selama perjalanan pulang.
"Tatapan tajam itu lagi? ". batin El yang merasakan ada seseorang yang menatapnya padahal mereka ada di jalanan.
El berusaha tidak pedulikan itu dia sibuk melihat pemandangan yang ia lalui.
Di tempat yang sama, seseorang menatap tajam El dari belakang, entah kenapa ia merasa sangat tak suka melihat El sama cowok lain hatinya terasa sangat marah.
"Lo harus jadi milik gue El, tak ada satupun orang yang boleh ambil lo dari gue". klaimnya menatap geram ke arah El yang di bonceng oleh Dikta, adiknya. Ya..... meski dia sendiri tak tau pasti perasaannya itu apa, dia tak peduli yang ia tau "El adalah miliknya".
Setelah melihat El sudah sampai di rumahnya dia pun membelokkan motor sport hitamnya kembali ke jalan menuju mansionnya.
Di tengah jalan ada beberapa motor dan mobil jeep terparkir memenuhi jalan seolah sengaja menunggu dirinya.
Al menatap tajam mereka dengan mata elangnya dengan tetap masih duduk di atas motornya dengan gagah.
"Turun lo!! ". ucap salah satu di antara mereka.
"Siapa kalian? ". ucapnya dengan wajah datar nan dingin.
"Lo gak perlu tau siapa kita, karena orang yang akan mati gak perlu peduli begitu banyak". teriak mereka di sambut gelak tawa oleh yang lain.
"Cih !!!Dasar cemen!". ejeknya.
"Heh!! orang mau mati saja masih sombong lo". tunjuk di antara mereka dengan amarah memuncak.
"Banyak bacot, serang......!!". teriak salah satunya yang terlihat seperti pemimpinnya.
Hiaaaah
Braaak
Bug
Bruuuaaak
Beberapa orang yang menyerang Al tersungkur di aspal yang keras dengan ringisannya.
"Kurang ajar!! ". teriak sang pemimpin.
Ciaaaat
Hiaaah
Bug
Bug
Braaak
Aaahk
10 orang sudah tersungkur tapi Al tau ini gak akan mudah, mereka adalah pembunuh bayaran yang sudah profesional.
Ada di antara mereka yang tiba-tiba mengambil pisau dari balik jaketnya dan Al tau dia harus waspada, ia turun dari motornya dan mulai serius menghadapi mereka. Dia berpikir tak boleh berakhir di rumah sakit. Mereka kembali bertarung, pertarungan yang sangat tidak imbang sebenarnya.
Bug
Terdengar suara pukulan dari arah belakang dan satu orang berbadan besar itu tersungkur, di lihatnya seorang gadis memakai hoodie dan masker dengan lincah membantunya menghadapi orang-orang itu.
"Awaaaas belakangmu". teriak gadis itu dengan kencang.
Braak
Bug
Aaaahkh
Teriak kesakitan orang itu terdengar ketika Al menendangnya yang berniat memukulnya dengan balok kayu dan berhasil di lumpuhkan.
Kini 25 orang sudah tak bisa melawan akibat pukulan di titik tertentu oleh Al dan El, Al mendekati ke arah yang terlihat seperti pemimpinnya untuk mengorek informasi.
"Siapa yang menyuruh kalian nyerang gue? ". ucapnya dingin dengan mencengkeram kaos yang mereka kenakan.
"Tetap bungkam heh? ". tatapnya tajam dengan seringaian yang menyeramkan di wajah Al.
Tak tak tak
5 mobil datang membawa 20 orang yang segera berlari ke arah mereka.
"Maaf tuan muda, kami telat". ucapnya sambil. membungkukkan badannya memberi salam.
"Urus mereka". Al pun menghempaskan orang itu begitu saja ke aspal dan melihat ternyata gadis yang membantunya masih berdiri di sana dengan santainya.
El yang ternyata adalah gadis itu berlalu pergi menaiki motornya kembali ke tempat tujuan tanpa mau peduli lagi dengan siapa orang yang ia tolong.
"Gue tau itu lo sweety, ternyata lo memang penuh kejutan". gumamnya menatap punggung El dengan menyeringai.
"Gak ada yang bisa halangin gue untuk ngedapetin lo sweety". lanjutnya dan melanjutkan perjalanan pulang.
Orang-orang pembunuh bayaran itu pun di ringkus oleh orang-orang Al dan di bawa ke markas. Hal seperti ini bukanlah pertama kalinya karena ia anak seorang pengusaha sukses yang otomatis banyak saingan bisnis yang mendendam dan semacamnya. Oleh karena itu ia belajar menjadi ahli bela diri untuk berjaga-jaga hal yang tak diinginkan terjadi semenjak kecil.
Brooom brooom
Di depan sana sudah ada sang Mommy yang berdiri menyambutnya dengan raut muka yang khawatir.
"Nak.... kamu gak apa-apa kan? tadi Daddy dapat laporan kalau kamu di seorang". ucap mommy dengan kekhawatiran yang sangat kentara.
"Al gak papa mom, anak mommy kan jagoan". ucap Al menenangkan mommy nya dengan menunjukkan otot lengannya.
plak
"Haish! kamu ini, mom benar-benar khawatir tau sama kamu". ucap mommy sambil menggeplak lengan berotot anak bujangnya.
Ya.... meski Al masih sekolah dan berumur 18 tahun tapi dia memiliki tubuh yang tinggi dan gagah, terdapat otot yang terbentuk di tiap tubuhnya apalagi ada six pack di perutnya yang memanjakan mata para gadis yang melihatnya.
"Al beneran gak papa mom...., mommy ku tersayang gak perlu khawatir hm, cup". ucapnya dan mencium kening sang mommy dengan sayang.
Ya meski.... Al terkenal dengan sikap datar nan dingin dan di juluki kulkas 10 pintu tapi dia teramat sangat menyayangi mommynya, satu-satunya perempuan yang ia cintai, sekarang.
"Ya sudah, yuk masuk, kamu belum makan siang kan? mom tadi sudah masak banyak ". ucapnya dengan lembut.
"Ok, Al paling suka masakan mommy". jawabnya dan mengekor di belakang mommynya menuju ruang makan.
Sedang di lain tempat....
FLASHBACK ON
"Kok ada suara orang bertarung? periksa gak ya? ". gumam El bimbang di atas motornya.
Ya El.... setelah sampai rumah ia keluar lagi untuk ke toko buku membeli sedikit referensi agar imajinasinya bisa terus berdatangan. Tapi di pertigaan jalan dia malah mendengar suara orang bertarung.
"Ah periksa saja laah siapa tau ada yang butuh pertolongan ". ucapnya lagi.
Setelah sampai dan ternyata benar ada seorang pemuda yang di keroyok satu lawan 25 orang.
Dia hanya diam mengamati kalau sekiranya pemuda itu membutuhkan bantuan, apalagi di lihatnya seragam yang di pakai sama dengan miliknya itu berarti di adalah teman sekolahnya.
Dan benar saja, ia melihat pertarungan yang sudah tak imbang karena lawan menggunakan senjata tajam, El memutuskan untuk masuk ke dalam pertarungan dan membantu pemuda itu.
FLASHBACK OFF
"Hmm sampai juga, gue harus cepat kalau gak mama bisa marah lagi". batinnya berjalan dengan cepat dan memilih bukunya dengan cepat pula.
"Sudah semua kayaknya ini". gumamnya lantas pergi ke kasir.
"Berapa kak? ".
"270 ribu kak". ucap kasir.
"Ini kak". jawab seseorang dari belakang El.
"Eh? ".
"aku, kamu dan toleransi