NovelToon NovelToon
PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: NisaJm

Bagaikan petir di siang bolong, Karin yang baru saja menerima perasaan pria yang ia cintai, begitu terkejut ketika mengetahui bahwa pernikahannya dengan orang lain sedang di persiapkan oleh orang tuanya ,bagaimana dengan pria yang ia cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

“Bu-bukan begitu bi, lemari kak Edgar tidak cukup untuk pakaian Karin dan pakaian nya jadi Karin meletakkan pakaian Karin di kamar ini.”

Jelas Karin tentu saja berbohong, Inah menatap Karin dengan lekat berusaha untuk membaca tatapan gadis itu hingga akhirnya Inah pun mengangguk percaya membuat Karin bisa bernafas lega, Inah kemudian memilih untuk membersihkan dapur dan ruang tengah saja lantaran semuanya sudah bersih.

Sedangkan Karin saat ini tengah berjalan menuju kamar Edgar, sengaja memang ia berpura pura masuk ke dalam sana agak Inah percaya jika ia dan Edgar tidur satu kamar, Karin masuk ke dalam kamar Edgar, seketika langkahnya terhenti begitu melihat kedua orang itu yang tengah tidur saling berpelukan.

“Apa yang kau lakukan disini?”

Tanya Laura begitu menyadari jika ada yang masuk ke dalam kamar Edgar, Karin sontak menempelkan jarinya di bibir memberi isyarat pada Laura untuk diam, melihat itu Laura hanya mengerutkan keningnya tak mengerti dengan maksud gadis itu, kenapa ia menyuruhnya untuk diam?

“Ada bi Inah di luar, jangan membuat masalah!”

Ucap Karin membuat Laura menurut dan diam, Laura menatap Karin yang hanya duduk di sofa seraya memalingkan wajahnya, melihat itu entah mengapa membuat Laura ingin mengetahui apa gadis itu akan cemburu atau tidak jika Laura berdekatan dengan Edgar, Laura kemudian memeluk tubuh Edgar dengan erat bahkan sesekali mengecup wajah pria itu.

Karin tentu saja menyadari hal itu namun ia memilih untuk tidak peduli, terserah apa yang mereka lakukan yang terpenting mama dan papa mertuanya tidak tahu tentang hal ini lantaran ia tak ingin kedua orangtuanya juga tahu tentang apa yang terjadi pada rumah tangga putri mereka, sedangkan Laura tersenyum tipis menatap Karin yang sepertinya sedang menahan cemburu.

“Gadis b*doh! Kenapa kau harus memiliki perasaan pada Edgar? Edgar tidak akan berpaling dariku karena dia hanya mencintai ku!”

Laura membatin, tak lama Edgar terbangun lantaran merasa terganggu dengan kecupan bertubi tubi dari kekasihnya itu, Edgar mendengus menatap Laura yang kini juga menatap nya, Edgar kemudian menarik tubuh Laura lalu memiringkan kepalanya meraup bibir Laura dengan lembut, Karin yang melihat itu pun benar benar dibuat kepanasan, rasanya ingin sekali ia melempar sesuatu pada kedua orang itu namun ia tak punya keberanian.

“Ehekm!!”

Karin berdehem lantaran sudah merasa tidak tahan lagi mendengar decapan demi decapan yang memenuhi ruangan itu, mendengar itu Edgar sontak saja menoleh, pria itu terkejut melihat keberadaan Karin disana, Edgar sontak menjauh dari Laura membuat wanita itu merasa kesal.

“Sedang apa kau disini?!”

Sentak Edgar pada Karin.

“Bisa pelan kan suaramu? Ada bi Inah di luar, kak Edgar ingin mama dan papa tahu tentang hal ini?”

Tanya Karin sontak membuat Edgar terkejut, bi Inah di apartement nya? Bagaimana bisa? Ah pria itu baru ingat jika mamanya akan mengirim asisten dirumahnya untuk bantu bersih bersih di apartement nya, Edgar menatap Laura yang tersenyum tipis padanya, pria itu kemudian kembali menatap Karin yang memalingkan wajahnya.

“Mau mandi bersama?”

Tanya Edgar pada Laura membuat Karin melirik sekilas, yang benar saja mandi bersama katanya? apa mereka sudah terbiasa melakukan nya? Atau mereka sudah melakukan hal yang lebih? Telinga Karin benar benar terasa panas namun ia juga tidak bisa berbuat apapun selain menunggu bi Inah pulang dari sana.

Laura menganggukkan kepalanya mendengar tawaran Edgar, Edgar kemudian beranjak dari ranjang nya, Laura yang melihat itu pun sontak mengangkat kedua tangannya membuat Edgar menyambut lalu mengangkat tubuh wanita itu bak anak kecil, kedua kemudian berjalan masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Karin disana yang tengah menatap jijik pada keduanya.

“Ini yang ayah katakan baik? pria ini?”

Gumam Karin, entah lah mendadak ia merindukan Aska yang entah dimana keberadaan nya saat ini, Aska benar benar berbanding terbalik dengan Edgar, menyentuh Karin saja tidak pernah sebelum berpacaran, tapi pria dan wanita itu bahkan sudah mandi bersama sebelum menikah, Karin memilih untuk tidak menghiraukan keduanya namun tak lama terdengar suara teriakan dari dalam kamar mandi membuat Karin benar benar merasa terganggu.

“Edgar, jangan di j*lat, rasanya geli.”

Pekik Laura dari dalam kamar mandi, jangan tanya bagaimana ekspresi wajah Karin saat ini, gadis itu benar benar merinding membayangkan apa yang terjadi di dalam sana hingga akhirnya ia memilih untuk keluar saja, tak peduli apa yang akan bi Inah katakan nanti yang jelas ia tak ingin mendengar jeritan wanita itu lagi.

Karin kemudian beranjak dari duduknya berjalan menuju pintu hingga akhirnya gadis itu dibuat terkejut melihat keberadaan bi Inah yang sudah berdiri didepan pintu.

“Bi Inah?”

Gumam Karin, bi Inah tersenyum tipis menatap Karin.

“Semuanya sudah selesai non, jadi Bi Inah mau pamit pulang.”

Ucap Inah, Karin menganggukkan kepalanya, namun Inah seperti nya penasaran di dalam kamar itu, terlihat wanita itu celingak-celinguk mencoba untuk melihat kedalam membuat Karin benar benar gugup, hingga tak lama sebuah tangan kekar melingkar di pinggang Karin membuat gadis itu terkejut.

“Bi Inah ada di sini?”

Tanya Edgar yang keluar dengan tubuh yang basah, Edgar hanya menggunakan handuk yang melingkar di pinggang menutupi sebagian tubuhnya, Inah menatap tersenyum Edgar yang tiba tiba saja mengecup kepala Karin, memperlihatkan keharmonisan palsunya dihadapan bi Inah, Karin pun hanya bisa tersenyum terpaksa melihat tingkah Edgar yang sangat menyebalkan.

“Iya tuan, Tuan tidak kerja?”

Tanya Bi Inah pada Edgar, pasalnya ia tak tahu jika majikannya itu berada di apartement, Edgar menggelengkan kepalanya.

“Edgar masih lelah bi.”

Ucap Edgar berbohong padahal tadi pagi ia sudah berangkat kerja tapi begitu mengetahui Laura datang ke apartement nya membuat Edgar segera kembali ke apartement nya takut saja jika Laura akan menghajar Karin, tapi ternyata tidak, Karin yang justru bersikap kasar pada Laura membuat Edgar benar benar kesal pada gadis itu.

“Baik kalau begitu, bi Inah pamit dulu.”

Ucap Bi Inah, keduanya hanya tersenyum lalu setelah memastikan bi Inah keluar dengan cepat Edgar melepaskan tangan nya dari pinggang Karin lalu mendorong tubuh gadis itu keluar dari kamarnya, Karin hanya menatap tajam pada Edgar yang mendorong tubuhnya dengan cukup kasar.

“Sudah sayang?”

Tanya Laura dari dalam kamar, Edgar segera masuk kedalam kamar meninggalkan Karin yang masih berdiri di depan pintu, Karin kemudian masuk kedalam kamarnya dengan perasaan kesal, berharap kedua orang itu bisa segera pergi dari sana, hingga tak lama Karin pun tertidur pulas diatas ranjang.

Malam pun tiba, Karin baru saja terbangun dari tidurnya menatap sekeliling, Gadis itu meriah ponselnya, matanya membesar begitu melihat sudah jam tujuh malam, dengan cepat gadis itu beranjak dari ranjang lalu meraih handuk dan berjalan keluar kamar lantaran di kamarnya tidak ada kamar mandi jadi ia menggunakan kamar mandi yang ada di dapur.

Sedangkan Edgar yang baru saja pulang mengantar Laura kini masuk ke dalam apartement seraya membawa makanan untuknya dan Karin, Edgar membuka pintu kamar Karin namun gadis itu tak ada di sana.

“Apa dia sedang mandi?”

Gumam Edgar lalu memilih duduk diatas sofa, sedangkan Karin yang berada di dalam kamar mandi kini tengah merutuki dirinya yang lupa membawa baju ganti, gadis itu mencoba menutupi tubuhnya dengan handuk yang sangat pendek untuknya.

“Tapi tadi terlihat sangat sepi, apa mungkin dia keluar dengan kekasihnya itu? Atau dia masih di dalam kamar?”

Gumam Karin mengingat saat keluar kamar, apartement nya terlihat sepi, Karin kemudian memberanikan diri untuk keluar hanya menggunakan handuk, berharap Edgar tidak ada disana.

Ceklek!

“Kau sedang mencoba menggodaku?”

Deg!

1
Wayan Mira
lanjut
Nurhidayati Iyat
mana smbunganya kk
SRI HANDAYANI
gentle juga aska 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!