NovelToon NovelToon
Memori Pena

Memori Pena

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Teen School/College / Bad Boy / Slice of Life / Idola sekolah
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kepik Senja

Sebuah pulpen langganan dipinjam Faiq kini tergeletak begitu saja, pemuda yang suka menggodanya, mengusiknya dengan segala cara, ia tidak pernah kehabisan akal untuk mengerjai Vika.

Vika memandanya dengan harap si tukang pinjam pulpen itu akan kembali. Ia memelototi pulpen itu seolah memaksanya membuka mulut untuk memberitahu dimana keberadaan Faiq.
••••••••

Goresan Pena terakhir ini

Kini tinggalah kenangan

Yang pernah kita ukir bersama

Sekarang kau tak tahu dimana

Tak ada secarik balasan untukku

Akankah titik ini titik terakhir

Yang mengakhiri kisah kita?

Kisah kau dan aku


-Vika Oktober 2017



⏭PERHATIAN CERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN AUTHOR, BILA ADA KESAMAAN TOKOH MAUPUN TEMPAT, DLL. MERUPAKAN MURNI KETIDAK SENGAJAAN⏮

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kepik Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Red Stairs

...silahkan razia typo dan lain-lain, karena pasti akan ada banyak typo kedepannya, silahkan berkomentar....

...|Happy Reading|...

...••★••...

Seorang laki-laki sedang berlari di lorong kelas, nafasnya yang terengah-engah tak membuatnya menyerah mengejar perempuan yang dari tadi tak mendengar pria itu memanggil-manggil namanya karena telinga si gadis tersumbat oleh earphone. "Vika!!" laki-laki itu mencengkram lengan sang gadis agar berhenti berjalan.

"Kak Faiq? Kok berangkat sekolah kak?" ujar Vika sambil melepas benda yang menyumbat lubang telinganya. "Ekhem, males gue kalau di rumah terus, lagian udah sembuh juga."

"Beneran?" Vika menempelkan punggung tangannya tepat di kening Faiq. "Panas Kak! Kenapa masuk sekolah sih kalau belum sembuh?"

"Itu sih tangan lo yang dingin."

"Eh iya, tadi abis cuci tangan, ya baguslah kalau gitu." Vika tersenyum kikuk malu sekali rasanya, ia buru-buru melepas tangannya yang masih menempel pada kening Faiq. "Bang Al nanyain lo, katanya lo enggak ada kasih kabar, Eyang cemas Vik!"

"Kak Faiq kasih tau tempat tinggal aku sekarang?" melihat Faiq yang menggelengkan kepala membuat Vika lega. Syukurlah kalau Eyang Sinta tahu pasti suasana akan memanas lagi, Vika tidak mau menjadi sesuatu yang membuat permasalahan dalam keluarga itu.

"Kak boleh aku pinjam ponsel Kakak?" Faiq menautkan alisnya ketika sedetik kalimat itu terlontar langsung dari mulut Vika, "aku mau telepon Kak Alam, kalau aku pakai nomor aku mungkin nggak diangkat atau Om Hendra marah lagi."

"Yaudah, bentar gue buka kata sandinya dulu." Vika mengangguk mendengar itu.

Vika langsung menelepon Alam, hanya satu kalimat salam membuat Alam menggerutu habis-habisan membuat Vika terdiam ini Alam yang Vika ingat bawel sekali dan juga gampang cemas. "Lo kenapa minggat? Gue sakit gara-gara lo, malah lo nggak jenguk gue. Eyang sakit juga gara-gara lo, malah lo tinggalin gitu aja, Eyang cemas Vika! Kesehatannya menurun, udah turun jadi tambah turun gara-gara Eyang tau lo minggat. Kenapa lo minggat? Jawab!"

"Nggak kenapa-kenapa, aku minta maaf Kak, sampaiin ke Eyang juga aku minta maaf, aku udah bikin Eyang celaka, Kakak juga. Dan aku udah ngelanggar janji aku ke Eyang, maafin aku. Assalamualaikum."

Tutt tutt

"Gitu aja?"

"Iya makasih Kak." ujar Vika sembari mengembalikan ponsel Faiq. Vika pergi begitu saja tanpa berbasa-basi kepada Faiq, dari matanya Faiq tahu Vika sangat sedih semua orang bahkan dapat merasakan ada sesuatu yang berbeda dari gadis itu.

***

"AKK AKKKKKK!!!" jerit seseorang persis di depan pintu apartemen Vika. "Itu kayak Cio?" Vika yang baru selesai berganti baju langsung berjalan ke arah pintu untuk mengecek keadaan di luar.

Vika melotot ketika membuka pintu apartemennya, ia melihat meja kecil serta vas bunga yang biasa berdiri kokoh di atas meja itu sudah pecah berkeping-keping dan ada anak yang tangannya sedang dipinting oleh seorang pria bersetelan hitam lengkap dengan masker dan tudung jaket yang menyangkut di kepalanya. "Akk!!"

"CIO! Lepas, lepas anak itu." teriak Vika keras kepada laki-laki yang memiting tangan Cio.

"Hai cantik, ternyata kita ketemu lagi." ucap orang yang tiba-tiba muncul dari balik pria yang sedang memiting lengan Cio. "Kamu? Ngapain kamu kesini, cepat lepasin anak itu!"

"Asal lo mau ikut gue, gue bakal suruh temen gue ini lepasin bocah itu." ujar Evan sambil menepuk bahu temannya. "Lepasin bocah bisu itu dulu!" mendengar kalimat itu teman Evan segera melepaskan bocah malang itu dari pintingannya. "Cio, Cio lari Cio minta bantuan cepat!" dua pria itu menjadi panik, teman Evan langsung saja berlari mengejar Cio, sedangkan Evan dengan sigap membungkam mulut Vika. "Mphh mphh!"

Vika langsung menyikut rusuk Evan, dan itu berhasil membuat pria itu melepaskan bekapan pada mulutnya. Vika langsung mendorong Evan ke dalam unit apartemennya kemudian ia berlari menuju lift sayangnya liftnya tertutup sungguh sial sekali dirinya.

"Hei! Pintu liftnya ketutup yah?" mendengar suara laki-laki itu terus mendekat, Vika segera berlari menuju tangga darurat untuk menghindar dari laki-laki itu. Apakah dia bisa menghindari laki-laki itu, karena kejadian penyekapan kemarin membuat Vika takut kepada laki-laki itu, Vika bahkan tak mau repot menghajar laki-laki itu, ia tahu bahwa kekuatannya berada jauh di bawahnya.

Faiq yang tiba-tiba muncul dari dalam lift langsung ditubruk oleh anak kecil iya itu Cio, anak itu menunjuk-nunjuk arah tangga darurat di belakang punggung kecil bocah itu, Faiq mampu melihat ayah sang bocah sedang menarik seseorang yang bukan sekali dua kali Faiq lihat dia ingat pria yang sedang ditarik oleh ayah Cio adalah orang yang pernah mencelakainya, Faiq sangat yakin karena saat Vika disekap sekelebat Faiq melihat pria itu tersenyum di balik punggung Evan. Faiq tersadar dari pikirannya yang sudah melanggah buana karena tarikan kecil di celananya. Cio menunjuk arah tangga darurat Faiq paham sekarang Vika pasti ada di sana sekarang.

"Kak Vika di sana?" Cio mengangguk sesaat setelah Faiq melontarkan kalimat tanya itu. Lalu Cio membuat gestur seperti sedang memukul kemudian menunjuk teman Evan yang sudah tak bisa berkutik lagi karena kedua tangannya diikat oleh ayah Cio. Faiq langsung berlari menuju tangga darurat, ia sangat yakin sekali Vika sedang dalam bahaya sekarang.

"VIKA!"

Benar saja Faiq melihat Vika sedang diseret oleh Evan beberapa tangga darinya, Faiq langsung berlari menuruni anak tangga secepat yang ia bisa. Ia menarik sebelah lengan Vika yang bebas agar tak diseret oleh Evan.

 "Akhirnya lo dateng juga!"

 "Mau apa lo?" ujar Faiq dengan mata nyalang.

 "Seharusnya lo udah tahu kan gue mau nuntut bales dendam, gara-gara lo gue jadi buronan dan hidup luntang-lantung kayak gini."

"Itu sih derita lo, karma so instan Bro makanya jangan melibatkan orang nggak bersalah, kalau lo mau bales gue, ya berhadapan sama gue. Dengan kayak gini lo makin keliatan lebih banci di mata gue!" Mendengar celotehan Faiq, Evan langsung melepaskan Vika sesaat untuk menonjok rahang pria di depannya.

"Ha ha ha, nyesek? Makanya lo mukul gue karena malukan dibilang banci?" Evan tersenyum mendengar itu, dia tahu bermain fisik di tangga seperti ini akan berdampak bahaya juga untuk dirinya.

"Oke gue kabulkan permintaan lo. Lo mau kan gue jadi banci, ini baru banci!" seru Evan sambil mendorong Vika kuat, Vika yang oleng langsung di tarik oleh Faiq.

"Gila lo! Lo-" belum selesai Faiq mengucapkan kalimatnya sebuah benda berhasil menggores lehernya, dengan cepat Faiq langsung mendorong Vika ke samping agar tak terjatuh, tapi dengan bodohnya Vika memegangi Faiq hingga ikut terjatuh.

"Ternyata lo bodoh Iq, bikin lo terluka ternyata semudah ini kalau gue tahu dari dulu udah gue lakuin. Gak masalah sebentar lagi gue dipenjara asalkan dendam gue terbayarkan." senyum lebar mengembang dari bibir Evan laki-laki itu lantas berjalan ke atas untuk keluar dari dalam tangga darurat meninggalkan korban begitu saja, ia bahkan tak merasa berdosa jika mereka mati.

•••

...*...

...*...

...*...

...TBC...

...Thanks for Reading 💙🌻...

...Jangan lupa like dan komen ya🫶...

...Luv You All💙🌻...

^^^🐞Kepik senja^^^

1
Tuti Asnawati
waaah udah tamat ajaa 👍
Tuti Asnawati
yuhuuu akhirnyaaa 😍😍😍
Tuti Asnawati
semoga itu memang keajaiban 😭 faiqnya udh sadar was was nya masih
Kepik Senja: ʕ⁠´⁠•⁠ ⁠ᴥ⁠•̥⁠`⁠ʔ
total 1 replies
Kepik Senja
(⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠)
Tuti Asnawati
akhirnya sadarrrr faiqnya 😅
Kepik Senja: tunggu bentar lagi ya, seperti biasa jam 5 update 🌻
total 1 replies
Tuti Asnawati
semoga faiqnya segera membaik 😭🙏
Kepik Senja: ʕ⁠´⁠•⁠ ⁠ᴥ⁠•̥⁠`⁠ʔ
total 1 replies
Erma Wati
samngat tour...critany bgus
Kepik Senja: terimakasih 🌻
total 1 replies
Tuti Asnawati
zoya kayanya nti sama zaki yaa 🤭
Kepik Senja: Zaki lagi disuruh insyaf sama bapaknya biar UN nya lanca tanpa pikir pacar🤭
total 1 replies
Tuti Asnawati
semoga faiqnya cepet sadar
Tuti Asnawati: iyaa 🤭
Kepik Senja: kangen chapter yg ada Faiq nya yaa?
total 2 replies
Tuti Asnawati
semoga lekas sembuh thor ❤️
Tuti Asnawati: alhamdulillah ❤️
Kepik Senja: terimakasih, aku udah mendingan sekarang
total 2 replies
arcyanl
Thor aku baru sampe sini, tapi aku mau bilangg penulisannya bagus banget hshshs, semangatt thor
Kepik Senja: makasih, jangan bosen baca ya🤧
total 1 replies
Nunuy
menurutku karyamu bagus thor..tp kenapa sepi 🤔
Kepik Senja: Hai kak, terimakasih ya udah baca, mungkin sepi karena aku baru di Noveltoon dan di lapak orange aku udah lama hiatus nulis 😅
total 1 replies
Shame
semangat thor
Kepik Senja: Oh ya, aku ada buat chat story judulnya "Forget me not" barang kali kamu mau mampir 😸
Kepik Senja: terima kasih 🤍
total 2 replies
✿ O T A K U ✿ᴳᴵᴿᴸ࿐
Nggak bosan-bosan deh baca karyamu thor, semoga semakin sukses! ❤️
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Kepik Senja: Oh ya, aku ada buat chat story judulnya "Forget me not" barang kali kamu mau mampir 😸
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!