NovelToon NovelToon
Dendam Janda Pirang

Dendam Janda Pirang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Janda / Diam-Diam Cinta
Popularitas:31.8k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Sifa Kamila, memilih bercerai dari sang suami karena tidak mau diduakan. Ia pun pergi dari rumah yang dia huni bersama Aksa mantan suami selama dua tahun.

Sifa memilih merantau ke Jakarta dan bekerja di salah satu perusahaan kosmetik sebagai Office Girls. Mujur bagi janda cantik dan lugu itu, karena bos pemilik perusahaan mencintainya. Cinta semanis madu yang disuguhkan Felix, membuat Sifa terlena hingga salah jalan dan menyerahkan kehormatan yang seharusnya Sifa jaga. Hasil dari kesalahannya itu Sifa pun akhirnya mengandung.

"Cepat nikahi aku Mas" Sifa menangis sesegukan, karena Felix sengaja mengulur-ulur waktu.

"Aku menikahi kamu? Hahaha..." alih-alih menikahi Sifa, Felik justru berniat membunuh Sifa mendorong dari atas jembatan hingga jatuh ke dalam kali.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Kita ikuti yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

"Kenapa Anda takut Felix?!" Sifa menyeringai. Tatapan tajam mata Sifa sungguh menakutkan bagi Felix. "Hahaha... Gua kira loe itu laki-laki jantan tetapi ternyata banci" Sifa tidak menyangka jika Felix adalah seorang penakut.

"Pergi kamu! Jangan mengganggu saya" Felix hendak menutup jendela tetapi tangan Sifa mendorong dengan kuat hingga membentur jidat Felik. Rupanya Felix belum menyadari jika Sifa bukan roh seperti yang ia pikirkan.

"Gue akan berhenti mengganggu loe, tetapi setelah loe hancur Felix" Ancam Sifa lalu menyemprot wajah Felik dengan air selang hingga pria itu basah kuyup.

Felix tidak berbicara sepatah katapun sesekali meraup wajah menghilangkan air yang menutup penglihatan.

Sifa lempar selang yang biasa bibi gunakan untuk menyiram tanaman itu ke tanah. "Siap-siaplah Felix, Anda akan mendapatkan siksaan yang lebih dari ini..." Sifa pun akhirnya tertawa sambil melangkah pergi.

"Berarti Felix benar-benar menganggap aku sudah mati" monolog Sifa sambil berlalu. Dengan begitu, dia akan lebih mudah melancarkan aksi dendamnya.

Tiba di pinggir jalan, Sifa menyetop taksi. "Antar saya ke kost xx ya Bang"

"Baik Non" jawab supir yang mengenakan masker dan topi itu lalu mengendalikan setir.

Sepi di dalam taksi, Sifa senyum-senyum sendiri ingat Felix yang ketakutan tadi. Sifa akan terus meneror agar Felix setres dan akhirnya gila. "Ampunilah aku ya Tuhan..." doa Sifa. Dia tahu jika yang dilakukan salah, tetapi Sifa ingin memberi pelajaran pada orang jahat seperti Felix.

Rupanya Sifa sejak siang menyelidiki Felik. Setelah mendengar berita bahwa Felix dimintai keterangan oleh polisi. Sifa menutup wajahnya dengan masker lalu pamit Siti beralasan akan ada urusan di luar. Sifa datang ke kantor polisi tetapi tidak masuk hanya mengintai Felix dari jauh.

Sifa akhirnya mengikuti Felix ke rumah sakit hingga pulang ke rumah. Setelah mengetahui di mana Felix tinggal, Sifa akhirnya pulang. Itulah tujuan Sifa membuntuti Felik hanya ingin tahu kediaman Felix.

Ketika hari berganti malam, Sifa tidak ada rasa takut menyatroni kediaman Felix. Bahkan rela menunggu larut malam berdiam diri di samping rumah. Hingga akhirnya berhasil mengganggu Felix.

"Anda ini malam-malam begini keluyuran apa yang Anda cari Nona?" Tanya pria yang tengah menyetir. Sifa yang sedang bersandar di jok seketika bangun karena tidak asing dengan suara itu.

"Alvin" seru Sifa. Kaget dan takut menjadi satu. Mengapa pula Alvin bisa menyamar menjadi supir taksi. "Kamu sengaja membuntuti aku Al" Imbuh Sifa.

Alvin menarik penutup kepala cepat, lalu merapikan rambut. "Pindah ke depan" perintahnya ketus.

"Nggak, aku disini saja" Sifa kesal karena Alvin mengikuti. Sebenarnya ia senang karena Alvin perhatian, tetapi tentu saja rencana Sifa tidak akan berjalan mulus.

"Kalau kamu nggak mau pindah ke depan ya sudah, aku berhenti disini saja sampai besok pagi" ancam Alvin meminggirkan mobil lalu berhenti.

"Ih, dasar Alvin, pria yang suka memaksa kehendak orang" Sifa turun dengan malas lalu pindah ke depan duduk di samping Alvin.

"Malam-malam begini, apa yang kamu lakukan di tempat tadi Sifa" Alvin menoleh Sifa yang sudah duduk dengan wajah cemburut.

"Ada urusan" Sifa menatap ke depan melipat tangan di dada.

"Sifa... kamu ini perempuan. Jam berapa sekarang" Alvin menunjukkan jarum jam ke depan Sifa. Alvin tentu saja khawatir.

"Sifa... jika kamu membutuhkan sesuatu jangan sungkan-sungkan bicara padaku" Alvin siap mengantar dan menemani.

"Iya, iya... bawel banget seperti Mak-Mak" Sifa akhirnya mentertawakan ucapanya sendiri.

"Jangan cengengesan Sifa, kamu tidak ingat keadaan tubuh kamu satu tahun yang lalu" Alvin sungguh tidak ingin Sifa mengalami seperti dulu lagi.

"Iya... terimakasih Al" Sifa pun menyadari bahwa yang dikatakan Alvin adalah benar. Jika tidak ada Alvin mungkin Sifa tidak bisa hidup normal seperti sekarang.

Alvin pun starter mobil lalu melanjutkan perjalanan mengantar Sifa sampai depan pagar kost. "Ingat Sifa, kamu tidak boleh lagi pergi sendiri malam-malam begini" Alvin mengingatkan ketika Sifa hendak turun dari mobil.

"Okay Al, terimakasih ya" Sifa masih berdiri di pinggir mobil. Sementara Alvin menyuruh Sifa masuk ke dalam gerbang kots. Dengan begitu ia tenang bahwa Sifa sudah tiba sampai tujuan.

************

Tubuh pria terkapar di bawah jendela dalam keadaan pakaian basah kuyup, bahkan air pun menggenang di lantai. Namun, ia tidak terasa karena tengah jatuh pingsan.

Hingga 10 menit kemudian. "Uugghh... dingin" ucapnya ketika tersadar dari pingsan lalu duduk, memijit pelipisnya yang terasa sakit.

"Aaagghhh... hantu sialan" pekiknya memaki-maki mencoba berdiri dengan susah payah. Karena memastikan bahwa hantu yang mengganggunya sudah pergi. Dengan perasaan takut dia pandangi di luar jendela. Ia sedikit lega karena hantu yang menyemprot air dengan selang sudah tidak ada. Felik banting daun jendela hingga terdengar suara brak, sebelum mengunci rapat.

"Apa mungkin Mbah Wardoyo menipu aku? Tetapi tidak mungkin" gumamnya sembari ke kamar mandi, walaupun badannya kedinginan dia akhirnya mandi di tengah malam. Dia tinggalkan begitu saja piama basah di kamar mandi, kemudian kembali ke kamar salin baju, dan berakhir ditempat tidur.

Satu bulan kemudian, Dania belum juga sadar dari koma. Setelah menjenguk Dania, Felix melanjutkan perjalanan ke kantor. Selama Dania berbaring di rumah sakit, Felix belum pernah ke perusahaan. Bahkan laporan dari anak buahnya pun dia abaikan. Di tengah kekalutan hati, mau tidak mau Felix mengecek omset penjualan yang sudah satu bulan ini tidak dia lakukan.

"Kenapa menurun terus..." mata Felix melotot ketika melihat angka laporan perusahaan dalam beberapa bulan ini ini mulai menurun, terutama satu bulan ini semakin parah dan tidak masuk akal.

"Brengsek! Kenapa masalah akhir-akhir ini selalu datang" Felix benar-benar marah lalu menghubungi menejer penjualan agar masuk ke ruangan.

"Selamat pagi Tuan" ucap menejer 5 menit kemudian.

Braaakk!

Bukan menjawab ucapan menejer, Felix justru menggebrak meja membuat menejer terperangah. "Apa kerja kalian? Bagaimana omset penjualan semakin menurun terus!" Lanjutnya membentak.

"Penjualan parfum setiap minggu menurun terus Tuan" lirih menejer.

"Kenapa bisa begitu?!" Felix meninju angin. Produk parfum di perusahaan miliknya dari tahun ke tahun selalu meningkat, tidak masuk akal jika sampai menurun.

"Menurun laporan sales di lapangan, produk kita kalah bersaing Tuan" menejer menuturkan jika saat ini ada produk minyak wangi kualitas bagus tetapi harga murah dan banyak diminati para remaja.

"Kurang ajar" Felix menyapu meja dengan telapak tangan hingga menjatuhkan apapun yang berada di sana.

"Siapa pemilik perusahaan itu?!" Tandas Felix dengan napas naik turun.

"Untuk itu, kami tidak tahu Tuan, yang kami tahu hanya merk parfum tersebut" menejer mengatakan bahwa parfum tersebut diberi merk Kamila.

"Kamila?" Felix seketika ingat Sifa Kamila.

Felix ambil handphone kemudian menghubungi seseorang. "Selidiki pemilik produk parfum Kamila"

"Baik Tuan"

...~Bersambung~...

1
Dewi kunti
harus jujur sifa
Vajar Tri
sudah saat nya kamu jujur sekarang ,gak semua masalah bisa kamu selesaikan sendiri... butuh masukan dan pendapat orang lain 🥹🥹🤧
Buna Seta: Betul betul betul
total 1 replies
Nur😌😊
suka nggak suka, mau nggak mau yaa kamu tetap harus jujur Sifa, kan harusnya dari dulu kamu ngomong jujur, sekarang sudah terlanjur tapi gak pa2, kalau seandainya mamanya Alvin nggak setuju, atau marah, yang penting kamu sudah ngomong apa adanya... kamu juga kenapa nggak bilang dari awal sama Alvin, bingung sendiri kaan🙄🙄
Buna Seta: Iya tuh Sifa, masa kudu diajari sama reader 😆
total 1 replies
Eka ELissa
kmu liat apa Nia ...hantu apa ibliss...ko nyebut gtu
Buna Seta: Mungkin arwah mbah Wardoyo gentayangan 🤣
total 1 replies
Eka ELissa
moga baik2 aja ya Alvin nya Sifa ..
Eka ELissa
aduh ksian Alvin
Dewi kunti
Felix ap polisi tuch
Dewi kunti: belatungnya yg mau bls
Buna Seta: Mungkin mbah dukun mau nuntut balas 😁
total 2 replies
neng ade
Semoga Alvin selamat dan pulih kembali seperti semula .. semoga si Felix cepat tertangkap ..
Buna Seta: Mudah mudahan
total 1 replies
Vajar Tri
😭😭😭😭😭Alvin...Thor perlu bantuan buat jadiiin Felix 🐔 geprek gak 😤😤😤😤emosi aku loh ....
Buna Seta: Daging Felix alot 🤣
total 1 replies
Nora♡~
lanjut.. ke bab2 seterusnya...
Vajar Tri
aduh siapa yang ketembak itu .... ehmmm up nya Thor penasaran pake bngettt aku loh 🤩🤩🤩🤩🤩
Buna Seta: Besok pagi 😆
total 1 replies
Dini Anggraini
Saya kira Felix saudara kandung Alvin kok bisa dania istrinya Felix bisa gak kenal Alvin ternyata hanya orang luar yang di anggap kakak sama Alvin ya felix itu Thor sungguh terkejut saya thor. 🥰🥰🥰
Dini Anggraini: hehehe 🥰🥰🥰 🙏🙏🙏🙏 bunda.
Buna Seta: 😁😁😁❤❤❤
total 4 replies
Dewi kunti
Felix yg mati dibunuh bininya
Dewi kunti: banyak kemungkinan 👻👻👻👻
Buna Seta: Yakin?
total 2 replies
neng ade
semoga yg tertembak itu si Felix
Buna Seta: Mudahan Mudahan
total 1 replies
Eka ELissa
smoga tembakan itu mleset ya...Alvin GK knpa2
Buna Seta: Semoga
total 1 replies
Eka ELissa
spa tuh....
Eka ELissa
hey ....itu kmu Felix bukn Sifa enk aj kmu lok ngomong /Awkward//Awkward//Awkward/
Eka ELissa
Alvin udh dtng kah ..
Eka ELissa
aduh....Alvin cptn Sifa mo di mkn buaya pecundang tau
Buna Seta: Buaya buntung
total 1 replies
neng ade
syukurlah Sifa bisa lolos dari terkaman Felix.. itu pasti Alvin dan anak buah nya yg lagi adu jotos sm anak buah nya Felix
neng ade: ok ! siaapp 🙏❤
Buna Seta: Bab selanjutnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!