Menceritakan tentang Vela, gadis yang tiada karena di bunuh oleh orang yang telah membunuh kekasihnya. Ia terbangun di kehidupan sebelumnya, pada masa Dinasti Kerajaan. Ia seorang Putri Kerajaan bernama Tania, Putri lemah yang dibenci oleh ayahnya dan selalu disiksa oleh saudara dan ibu tirinya.
Putri Tania sangat membenci Raja Oberon, Laki-laki yang sudah lama akan dijodohkan dengannya, Tania dan keluarganya tidak bisa menolak perjodohan itu, karena Raja Oberon adalah Raja terkuat, terkejam, dan ialah Raja di atas para Raja. Namun, bagi Vela, Raja Oberon adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Saat tiba-tiba Putri Tania (Vela) menerima Perjodohan nya dengan Raja Oberon, saat itulah semuanya berubah. Di mulai Tania yang membalas semua perlakuan ayah dan ibu tirinya, melalui kekuasaan yang diberikan Raja Oberon, dan munculnya orang-orang terdekat Vela.
#1 Fantasi series
#Kalau suka jangan lupa jejaknya❤
#*** Konten UwU tinggi ya
#1000% karya original
#Plagiat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10 : Perjodohan
Siang ini, semua keluarga Kerajaan Dalbert kecuali kedua selir Raja berkumpul di ruangan utama istana. Selir Elara dan Selir Larissa harus mengerjakan pekerjaan mereka sebagai bendaharawan kerajaan. Dan jangan lupakan kehadiran Raja Oberon yang selalu bersama Putri Tania sejak ia datang.
Raja Atlas duduk di singgasana kebesarannya bersama Ratu Miranda di sampingnya. Sementara Putri Bianca duduk berhadapan dengan Raja Oberon dan Putri Tania.
“Apa yang ingin Anda bicarakan, Raja Atlas?” Tanya Oberon langsung.
“Ini tentang hubungan kau dan Putri Tania.” Jawab Raja Atlas, “Apa lagi yang ingin dibicarakan? Hubunganku dengan Tania sudah jelas.” Ucap Raja Oberon dingin.
“Raja Oberon, sampai saat ini Tania belum mengatakan ia menerima perjodohan yang kau ajukan itu.” Ucap Raja Atlas, ia beralih menatap Tania yang sedari tadi diam, “Jadi Tania, apa kau menerima perjodohan yang sudah berlangsung sejak dua tahun ini?” Lanjutnya.
Tanpa ragu, Tania mengangguk, “Tentu saja aku menerima perjodohan ini.” Ucapnya mantap. Tania tidak ingin mengambil resiko, jika ia terus menolak seperti yang Putri Tania lakukan sebelumnya, bagaimana jika Raja Oberon menyerah? Lalu di jodohkan dengan Putri Bianca ataupun Putri kerajaan lain. Jelas Tania tidak mau itu terjadi.
“Tania, apa kau yakin menjawab sekarang? Perjodohan ini masih bisa berlanjut jika ingatanmu telah sembuh.” Tawar Ratu Miranda.
Putri Bianca pun mengangguk, “lebih baik kita menunggu sampai kau sembuh. Sebab sejak dulu kau selalu me—“
“Jika Tania berkata ia berarti sudah jelas!” Ucap Oberon memotong dengan suara dinginnya. Putri Bianca dan Ratu Miranda mengangguk, tidak ingin mengambil resiko.
Oberon benar-benar bisa mengendalikan suasana. Batin Tania, ia merasakan jika setiap Oberon marah maka otomatis udara akan terasa lebih dingin.
“Baiklah, jika sudah jelas. Kapan kalian akan melangsungkan pernikahan atau pertunangan terlebih dahulu?” Tanya Raja Atlas. Bianca yang telinganya sudah panaspun beranjak dari duduknya.
“Semuanya, aku kurang enak badan, aku akan kembali ke kamarku.” Ucapnya. Ratu Miranda menyerngit, “Kau sakit, Bianca?” Tanyanya khawatir.
Bianca menggeleng, “Sepertinya hanya kelelahan, ibu.”
“Pergi saja, lagipula kehadiranmu tidak dibutuhkan di sini.” Ucap Tania santai, Raja Atlas yang mendengarnya menggeram tertahan, “Tania..” Ucapnya dengan suara rendah.
“Apa? Benar bukan?” Tanya Tania menghadap Raja Oberon, Oberon langsung mengangguk mengiyakan.
“Hmm, kalau begitu aku permisi.” Putri Bianca segera menuju kamarnya dengan terus mengucapkan sumpah serapah yang ditujukan pada Tania.
Lihat saja, Tania. Jika Raja Oberon sudah kembali ke kerajaan Corvus, akan ku siksa kau. Batinnya.
“Jadi, Raja Oberon. Apa kalian akan bertunangan terlebih dahulu atau langsung menikah?” Tanya Raja Atlas lagi. Oberon beralih menatap Tania, “Semua tergantung keputusan Putri Tania.”
Tania tersenyum, “Lebih baik kita bertunangan lebih dulu.” Ucapnya. Oberon menyerngit, “Jika boleh tau, kenapa?” Tanyanya, jujur saja Oberon sangat ingin langsung menikah dengan Tania.
“Karena aku ingin kita menikah di Kerajaan Corvus.” Jawab Tania.
Sebenarnya karena aku ingin menghabisi mereka semua terlebih dahulu. Ucapnya dalam hati, Tania tidak boleh melupakan tujuan utamanya untuk balas dendam.
Oberon tersenyum mendengarnya, “Baiklah, 1 minggu lagi kita akan bertunangan.” Tania mengangguk, “Tapi, apa kau tidak sibuk nanti jika kau terlalu lama disini?” Tanyanya.
Oberon menggeleng, “Tidak, ada orang kepercayaanku yang selalu memimpin jika aku keluar istana.”
Entah kenapa, tiba-tiba aku teringat Leo. Batin Tania.
“Kalau begitu, aku akan mempersiapkan pertunangan kalian. Sekarang ada yang perlu aku urus.” Raja Atlas berdiri dari singgasananya, berlalu pergi diikuti Ratu Miranda.
“Oberon, temani aku ke taman istana, ada yang ingin aku tanyakan.” Ajak Tania, Oberon mengangguk, mereka menuju ke taman istana.
Oberon dan Tania duduk di kursi taman, dihadapan mereka ada bunga-bunga indah yang saat ini sedang mekar dan sangat enak di pandang.
“Apa yang ingin kau tanyakan?” Tanya Oberon, “Hmm, bisa kau ceritakan bagaimana pertemuan pertama kita dan awal ketika kau mengajukan perjodohan ini?” sebenarnya Tania sudah tau, tapi ia ingin mendengar bagaimana versi Oberon. Apa ia akan jujur atau mengarang cerita.
Oberon berfikir sebentar, kemudian dia mengingat saat pertama bertemu Tania dulu.
2 tahun yang lalu...