Bukan lagi Zaman Siti Nurbaya namun Casanova Isabela harus merasakan Zaman dimana dirinya harus di jodohkan dengan laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
-
Casanova atau biasa di panggil Nova merupakan anak tunggal dari keluarga kaya raya namun dirinya selalu tinggal bersama pengasuhnya karena kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan bisnis mereka di luar negeri menjadikannya menjadi seorang gadis bar bar.
Namun kenyataan pahit harus dia dapatkan setelah kedua orang tuanya yang langsung menjodohkannya dengan laki laki yang bahkan sama sekali tidak pernah dia tau ataupun kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Loe lagi,,
Mobil Nova masuk ke dalam halaman luas dan dia menatap malas melihat mobil yang juga terparkir di depan rumahnya.
Dia tau jika orang tuanya pulang dan sudah pasti hanya karena ada urusan bukan sengaja mengunjunginya karena merasa kangen dengannya.
Nova membuang napasnya kasar dan berjalan masuk ke dalam rumah, benar saja Terlihat kedua orang tuanya yang sibuk dengan ponsel masing masing di telinga nya.
Tanpa berniat menyapa mereka Nova langsung saja berjalan menuju kamarnya.
Bener kan gue bilang, mereka tuh cuma karena urusan aja pulang gak ada kamusnya pulang karena gue. Gumam Nova langsung meletakan tasnya, berbaring dengan aer phone di telinganya.
Suara ketukan pintu sama sekali tidak Nova dengar karena dia mendengarkan musik lewat aer phone nya.
" Astaga Casanova,, pantes gak denger Mami panggil panggil " Ucap Sintia Mami Nova yang masih terlihat cantik di usianya yang menginjak 40tahun.
" Sayang hei,, " Ulang Sintia menggoyang tubuh Putrinya yang juga memejamkan matanya dengan masih menggunakan seragam sekolah
Nova membuka matanya dan mencopot ear phone di telinganya.
" Mami,, " Ucapnya beranjak duduk
" Pantes dari tadi Mami ketuk juga panggil kamu gak denger, kenapa pulang gak nyapa Mami dan Papi "
" Kelian bukannya tadi sibuk dengan telpon masing masing " sindir Nova dan membuat Sintia tersenyum inilah putrinya yang sudah tumbuh dewasa.
" Oke Oke,, Mami minta maaf sayang,, tadi Mami ada kerjaan dan harus di urus "
" Sudah biasa " Ucap Nova karena itulah alasan klasik yang selalu di dengarnya
" Nova, Nanti malam kamu temani Mami dan Papi ya. Kita makan malam dengan sahabat Kami sewaktu kuliah sayang "
" Gak ah Mi, Nova banyak tugas "
" Eh gak boleh gitu, Pokoknya kamu barus ikut dan bersiap sebentar lagi kita jalan " Ucap Sintia berjalan meninggalkan Nova tanpa menunggu persetujuan putrinya.
Apa sih, males banget gue ikut mereka yang ada pasti cuma ngobrolin bisnis mana gue tau. Gumam Nova namun terdengar Sintia yang memang belum keluar.
" Sayang,, Mami dan Papi tunggu di bawa.. Jangan lama lama "
" Hem,, " Ucap Nova kesal dan menuju kamar mandi untuk bersiap.
Pukul 6.30 malam namun Nova belum juga turun membuat kedua orang tuanya saling tatap pasalnya biasanya Nova akan kabur kaburan jika di ajak mereka bertemu teman bisnis mereka.
Namun berbeda saat ini ternyata Nova yang berjalan turun dengan wajah cemberutnya.
" Sudah cantik tapi senyum sedikit dong sayang" Ucap Sintia membuat Nova semakin kesal.
" Sudah sudah,, Kita sudah terlambat " Ucap Papi Hendry
Mereka menuju mobil dan sengaja menggunakan satu mobil untuk memastikan Nova tidak kabur.
Hingga mobil mereka berhenti di depan sebuah restoran mewah, Nova masih asik dengan ponselnya membalas Chat kedua sahabatnya.
" Nova,, Ayok turun sayang " Ucap Sintia dan Nova menurut berjalan turun mengikuti mereka.
Terlihat seseorang yang memang sudah menunggu mereka,,
" Ana,, Apa kabar lama tidak bertemu " Ucap Sintia memeluk Wanita paruh baya yang juga masih terlihat sangat cantik
" Bram, Apa kabar " Ucap Hendry yang juga memeluk laki laki yang berada di sana.
Sementara Nova, dia hanya berdiri di sana tanpa tau harus melakukan apa.
" Ini pasti Casanova bukan, Cantik sekali kamu sayang " Ucap Ana dan Nova langsung mencium punggung tangannya dan Ana langsung memeluknya.
" Sayang,, Ini Tante Ana dan Om Bramasta sahabat Papi dan Mami saat kuliah dulu " Ucap Papi Hendry dan Nova kembali menyalami punggung tangan Bram.
" Maaf ya lama, biasa anak gadis kalau dandan lama " Ucap Sintia membuat Nova malu
" Dan ini pasti Viken bukan, " Ucap Hendry langsung di angguki Viken yang juga menyalaminya
" Halo Om, Tante " Sapa Viken sopan sedangkan jangan ditanya reaksi Nova dia benar tidak menyangka jika dirinya harus kembali bertemu dengan Ketos yang menurut nya Sok Cool di sekolah.
" Loe " Ucap Nova dan Viken bersamaan membuat kedua orang tua mereka saling pandang.
" Sayang Hei,, kenapa " Ucap Sintia dan Nova menggeleng sambil senyuman yang di paksakan
" Engga Mi, ternyata kita satu sekolah dan Kak Viken Ketua Osis di sekolah " Ucap Nova dan jujur saja Nova langsung ingin muntah saat menceritakannya
" Waw,, kebetulan sekali berarti " Ucap Ana tersenyum.
" Silahkan duduk " Ucap Bram dan Nova bingung untuk duduk di mana sedangkan hanya tinggal kursi kosong namun itupun di samping Viken Ketos yang selalu menjadi musuhnya di sekolah.
" Nova, duduk " Ucap Hendry dan Nova duduk di samping Viken yang terlihat cuek membuat Nova semakin kesal menatapnya.
Kedua orang tua mereka saling ngobrol bahkan entah apa yang mereka obrolkan Nova sendiri tidak paham, Viken yang asik dengan ponselnya sedangkan dirinya seperti seorang patung yang hanya melihat tontonan yang membosankan.
Viken meliriknya dan terlihat sedikit membisikan sesuatu di telinga Nova..
" Bosan ya,, " Bisik Viken membuat Nova memutar bola matanya jengah.
Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu datang dimana mereka sudah saling pamit.
Benar benar malam yang sangat panjang bagi Nova.
" Nova, sering sering main ke rumah tante ya nanti bisa bareng Viken " Ucap Ana
" Iya Tante "
" Kami pulang dulu ya, terima kasih sudah merepotkan kalian "
" Tidak,, Seperti dengan siapa saja kamu Hen"
Nova dan kedua orang tuanya menuju mobil mereka begitu pula dengan Viken yang terlihat masuk ke dalam mobilnya sendiri dan kedua orang tuanya memakai mobil sendiri.
Bodoh banget gue sampai gak lihat tuh mobil cowok sok cool di sini. Batin Nova