NovelToon NovelToon
Guru Galak Ternyata Jodoh Ku!

Guru Galak Ternyata Jodoh Ku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: Yani_AZM

"Penting kah pak?" Tanya Hana dengan suara yang datar, berusaha biasa saja.

Pak Arman menganggukkan kepala.
"Sebentar saja, saya mohon" lirihnya.

Hana yang tanpa respon dianggap Arman menyetujui permohonan nya.

Arman dengan sigap menunjuk sebuah meja panjang yang terletak persis di samping pintu keluar kafe.
"Disini ya..." Ucap nya.

Hana mengangguk dan kembali duduk meletakkan tas ranselnya.

Sebelum duduk, Pak Arman terlihat seperti memberi kode kepada pelayan di dalam, seperti nya sedang memesan sesuatu.

Mereka duduk berdampingan menghadap jendela.

"Jadi gini Hana.. saya ingin kamu menjadi istri saya.." ucap pak Arman tanpa basa-basi sedikit pun.

"Apa! Istri?" Dengan suara yang agak keras melengking, Hana di buatnya kaget bukan kepalang.

Suaranya membuat orang - orang di sekelilingnya menoleh ke arah mereka.

"Iyaa istri" kata Arman kembali mengulang kata istri dengan lembut sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani_AZM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. Kedua Orang Tua Arman Menjenguk Bapak.

3 hari kemudian.

Bapak sudah pulang dari rumah sakit kemarin siang.

Keadaan bapak sudah 70% lebih baik dari pada saat waktu darurat itu.

Sejak kepulangan bapak dari rumah sakit, banyak tetangga yang menjenguk kerumah sampai hari ini, tepat nya pada Sabtu sore.

Tamu terakhir telah pulang, ketiga Kaka hana bergegas untuk membersihkan rumah, kecuali Hana. Mereka di koordinir oleh mbak Nina tentu nya.

Setelah itu, Hana dan ketiga Kaka nya berkumpul di teras rumah menikmati semilir angin yang sejuk di sore hari, menghilangkan rasa lelah.

"Banyak sekali yang menjenguk bapak dari kemarin.." Kata mbak Yaya sambil membetulkan tata letak botol botol air mineral di samping kue.

"Iya Alhamdulillah ya, banyak yang peduli" kata mbak Nina.

Mbak Nina adalah Kaka yang paling rajin, dari bangun tidur dia tidak membiarkan lantai kotor atau bagian - bagian isi rumah yang berantakan.

Ia juga tidak segan menyuruh adik - adik nya untuk membantu dia mengerjakan pekerjaan rumah.

Jadi, selama ada Kaka - Kaka nya dirumah. Tugas Hana yang biasa nya menumpuk, kini sudah di kerjakan oleh mbak nina dan yang lainnya. Hana bisa ber leha- leha, bersantai, menjadi ratu di rumah.

"Loh Hana mana ya, tadi disini?" tanya mbak Fafa kepada mbak Yaya sambil menunjuk kursi yang kosong.

"Cepat banget hilang nya, mungkin udah masuk kamar ya atau ke kamar mandi?" ucap mbak Yaya.

Mbak Nina yang sedang sibuk merapikan tanaman milik ibu berkata "Biarlah dia menikmati hari libur dari bebenah rumah.. Yang penting dia ngga keluyuran" ucap Nina.

Sesaat kemudian, ada mobil putih datang memarkir mobil nya di halaman.

Nina, Fafa dan Yaya terdiam, mereka tidak tau kalau itu adalah mobil pak Arman.

"Mobil siapa ya?" tanya Nina yang berhenti memotong dedaunan yang kering.

Fafa dan Yaya hanya bergeming, karena mereka juga tidak tau itu mobil siapa.

Mereka diam membisu menunggu siapa kah yang turun dari mobil.

Setelah mobil itu berhenti, ternyata yang turun adalah Arman.

Lalu di susul dengan seorang wanita paruh baya dan seorang bapak - bapak yang umur nya seperti nya lebih muda dari bapak Malik.

Nina segera mencuci tangan nya yang kotor terkena tanah liat di keran pojok.

Dia juga bergegas membersihkan tangan nya untuk di kering kan, dan menghampiri Arman.

" Assalamualaikum, Mbak Nina ini perkenalkan mami saya, nama nya Manda, dan ini papi saya papi Arya" kata Arman memperkenalkan kan kedua orang tua nya.

"Waalaikumsalam, kenal kan nama saya Nina Kaka nya Hana" sambil berjabat tangan dan cipika - cipiki.

"Iya, saya Manda mami nya Arman" ucap Manda.

Manda berpenampilan bagai ibu pejabat, tudung yang di kenakan sangat tegak berdiri. Dan lengkap dengan riasan di wajah nya. Sangat apik dan tidak terlihat seperti masyarakat biasa.

Begitu pula dengan pak Arya, yang berpenampilan bagai bos perusahaan.

"Saya Arya papi nya Arman" ucap Arya menjulurkan tangan nya, yang ketampanan nya tidak jauh seperti Arman.

Nina pun berjabat tangan dengan Arya "Ya, saya Nina.." ucap Nina.

"Ayo ayo silahkan masuk.. " ucap Nina.

Di samping itu, Fafa dan Yaya yang terpaku di depan pintu turut ikut bersalaman dan memperkenalkan diri.

Setelah sampai di ruang tamu, Bu Manda yang sudah duduk di kursi panjang bertanya.

"Dimana Hana dan bapak?" kata nya sambil menundukkan kepalanya sangat sopan kepada mbak Nina, suara nya pun sangat lembut bersahaja.

"Sebentar ya.. Saya panggil kan dulu.." ucap Nina.

Mbak Nina bergegas memanggil bapak ke kamar.

Sedangkan Fafa memanggil Hana, lalu mbak Yaya ke dapur untuk menyiapkan minuman.

Tanpa mengetuk pintu, Fafa masuk ke kamar Hana. Terlihat Hana sedang asik berbaring dengan ponsel di atas dada nya.

"Dek, ada orang tua nya Arman di luar. Ayo kamu siap - siap jangan kaya orang bangun tidur begitu!" jelas mbak Fafa dengan suara yang di tekan.

Hana yang sedang berbaring melompat kaget mendengar ada orang tua Arman.

"Hah?! Masa si mbak? Kok mas Arman ngga kabarin aku!" Hana menepuk jidat dan mengigit bibir bawah nya.

"Yaudah kamu cepetan siap - siap aja, ganti baju nya yang lebih rapi! Masa ketemu calon mertua pakai baju tidur begitu!" ucap mbak Fafa yang sambil membuka lemari Hana.

Hana melirik sinis kepada Fafa mendengar kalimat calon mertua.

Fafa langsung terjun memilih kan baju yang sekira nya pantas dan tidak terlalu heboh.

Sedangkan hana sedang memoles sedikit wajah nya agar tidak terlalu polos.

Di ruang tamu, bapak sudah duduk dan mengobrol dengan orang tua Arman, sambil menunggu Hana datang.

Mbak Yaya pun dengan sigap menata minuman dan cemilan ringan di atas meja.

"Bagaimana keadaan nya sekarang pak Malik?" tanya Bu Manda.

"Alhamdulillah sudah lebih segar Bu" jawab bapak Malik.

"Alhamdulillah, semoga sehat terus ya.. " ucap Manda yang terlihat apik sekali.

"Oh iya Omong - omong Hana dimana ya? Apakah ada dirumah? Saya penasaran sekali dengan Hana. Karena setiap hari anak semata wayang saya ini selalu menceritakan tentang Hana dirumah" ucap Manda penasaran.

Arman terlihat malu, pipi nya agak memerah. Tapi berusaha untuk tetap terlihat keren.

"Iya, saya juga penasaran sekali dengan Hana" ucap pak Arya yang duduk menyender.

"Sebentar ya, Hana ada di kamar. Biar saya panggil kan dulu.." ucap mbak Nina lagi.

Nina langsung berjalan menuju kamar Hana. Syukur nya Hana sudah dalam keadaan siap.

Mbak Nina membuka pintu kamar "Loh, sudah cantik rupa nya.. Mbak kira kamu masih pakai kaos oblong mu tadi!" kata Nina dengan suara berbisik.

Fafa menunjuk dada nya dengan jari jempol nya "Siapa dulu? Fafa..." ucap mbak Fafa menyombongkan diri.

Nina pun mengacung kan jempol nya tepat di hidung Fafa.

"Oiya Hana, ingat ya.. Yang sopan!" kata Nina mengingatkan.

"Iya.. lagi pula memang nya aku bakal ngapain sih? Lompat - lompat di atas kursi gitu? kan ngga mungkin mbak.." kata Hana ngeyel.

Nina menepuk pundak Hana "Prak!"

"Kalau di kasih tau ngejawab aja.. Maksud sopan mbak itu ya kata - kata mu itu loh!" kata Nina membetulkan kalimatnya.

"Yasudah sudahlah.. Ayo kita kedepan.." kata Fafa.

Fafa berjalan lebih dulu, menggiring Hana dan mbak Nina ke arah ruang tamu.

Setelah sampai..

"Halo Bu.. Saya Hana.." kata Hana yang langsung berjabat kan tangan ke arah Bu Manda.

Mereka saling mencium pipi kanan dan pipi kiri.

"Yaa ampun manis dan imut sekali ya Hana ini... Jangan panggil Bu dong.. Panggil saya mami, seperti Arman panggil saya.. MAMI..! ucap Manda kepada Hana dengan menatap Hana dari atas kepala sampai bawah.

Hana yang malu - malu pun terpaksa menganggukkan kepala nya setuju.

"Oh iya, mami.." ucap Hana.

Mami Manda pun juga memeluk Hana sekejap sebagai tanda perkenalan.

Lalu Hana berjabat tangan dengan pak Arya, papi nya Arman. Yang memiliki paras yang hampir mirip dengan Arman. Beda nya ini versi tua nya.

"Wah wah wah.. Ini toh yang nama nya Hana.. Pantas saja, Arman sampai galau ya mi?" kata Arya kepada Manda.

"Hahahaha" semua tertawa.

Saat semua nya tertawa, Hana heran sendirian, darimana orang tua nya tau tentang kegalauan Arman. Apakah Arman sudah menceritakan semua nya selama ini?

"Ayo sini.. Sini Hana.. Duduk di samping mami saja" ucap Manda kepada Hana lembut sekali.

Hana hanya menurut saja, dan duduk di samping nya.

1
Yani_AZM
hehehe siaap say💞
Qaisaa Nazarudin
Wahh berlebihan sekali kalo di novel2,Untung gaknada Visual nya,Voba kalo ada visualnya pasti wajah gak seimdah kabar...😅😅🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Kenapa harus di sebut ANAK KE 4 SAYA...🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Oasti Hana cantik banget ya, Sampai2 Arman gak bisa berpaling dan sanggup menunggu Hana..
Qaisaa Nazarudin
Waahhh sambutan yg HANGAT dari CAMER..😃😃 Biasanya orang kaya kan sombong gitu,Apalagi Hana hanya dari keluarga yg biasa saja..
Qaisaa Nazarudin
Terus selama ini kakak2 tinggal di mana?
Qaisaa Nazarudin
Oh ada kakak2 nya Hana,Ku pikir Hana anak tunggal lho..
Qaisaa Nazarudin
Ni pak guru gercep banget, Mentang2 dah tau rumah Hana..kemaren gak jadi mampir,Nah hari ini gak usah di tawarin juga udah mampir sendiri .Nih feeling ku pasti mereka udah di jodohin dari lama,Atau mmg pak Arman ngincarin Hana dari lama ya..🤔🤔🤔
Yani_AZM: iyaaa ka betul sekali🤣
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Hai outhor aku mampir ya..Semoga seru,Aku paling demen baca novel alur guru dan murid..heee heee..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!