Ardhana Cloe pria 29 tahun baru menyandang status duda beranak satu. Perceraian yang menimpa ardhana membuat sifatnya semakin dingin terkecuali keluarga yang dicintainya.
Teratu Nasution gadis 23 tahun cantik, mandiri serta sifatnya yang keibuan membuat anak kecil nyaman dekat dengan ratu.
"Dad.. Aku ingin kak ratu jadi Mommy aka" Ucap Akasya.
Akankah akasya menjadi makcomblang untuk Ardhana dan Teratu???
Ini novel pertamaku iya gessss. Mohon dimaklumi dan dimaapi apabila ada kata yang kurang berkenan 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Bab 29
Ratu pun sampai di kediaman nya, dan sebelum turun Ratu mengucapkan terimakasih pada supir Ardhana itu.
"Akhirnya pulang juga kamu tu" Yang langsung di sambut Riani.
"Kenapa kamu kangen iya sama aku yang cantik ini" Kata Ratu narsis.
"Cihhh.. Narsis sekali nyonya Ardhana ini" Ucap Riani.
"Ciihh.. Apaan sih" Kata Ratu mencebik.
"Tidak usah kesal begitu dong, aku hanya bercanda" Kata Riani sambil merangkul pundak Ratu.
"Tu, aku baru saja putus" Kata Riani dan matanya sudah berkaca-kaca akan menangis.
"Seperti yang ku duga, kalau Reno itu tidak baik untuk kamu. Tapi kamu saja yang bego mau saja di manfaatin Reno sialan itu" Ucap Ratu kesal pada sahabatnya ini.
Riani pun akhirnya menangis sejadi jadi nya di pelukan Ratu. Setelah agak lama Riani melepaskan pelukannya.
"Jadi aku harus bagaimana tu? Aku masih sangat mencintai nya, tapi dia terlalu pintar membohongi ku" Kata Riani mengadu.
"Move on lah ganti yang baru" Jawab Ratu enteng pada kenyataannya tidak semudah membalikan telapak tangan untuk bisa move on.
"Kamu ngga tau rasanya pacaran lalu di bohongi begitu lihainya" Kata Riani.
"Hufftt.. Percuma ngomong sama orang yang baru putus" Ucap Ratu kesal meninggalkan Riani menuju dapur mengambil minuman di kulkas. Dan Riani mengikuti Ratu sampai di dapur.
"Kita ke club malam " Kata Riani pada Ratu.
Ratu yang mendengarnya tengah tersedak dan menyemburkan minumnya tepat di muka Riani.
"Sialan" Kata Riani sambil mengusap wajahnya yang basah dengan bajunya.
"Maaf, tadi tersedak. Gara-gara ucapan kamu tadi" Ucap Ratu membantu mengelap wajah Riani dengan tisu.
Riani pun mengangguk.
"Tidak mau, " Kata Ratu menggelengkan kepalanya.
"Ayolah tu, kamu tidak kasian sama sahabat mu ini yang lagi pada hati" Ucap Riani memelas.
"Tapi, tidak harus ke club juga ri, nanti kalau kamu mabuk bagaimana? " Kata Ratu.
"Di sana kita tidak usah minum alkohol tu, cukup minum yang lain aja tejus misalnya Eh maksudnya es jus, jangan lupa jam 9 kita berangkat, aku ke kamar dulu nyari baju yang cocok" Kata Riani.
"Baiklah" Kata Ratu menyetujui ajakan Riani dari pada ia melihat Riani nangis terus kasihan. Ratu tidak awam dengan club malam. Pasalnya dulu ada temen kerjanya ngerayain ulang tahun di club. Jadi sedikit paham ia tahu tempat club malam itu.
*
*
*
Di sisi lain tepatnya di apartemen, Ardhana sedang merebahkan diri di ranjang king size nya. Apartment ini ia jadikan tempat untuk menyendiri ketika ia terlalu lelah karena kerjaan atau ketika ia menghindari pertengkaran dengan mantan istrinya dulu. Keluarganya tidak ada yang tahu tentang apartemen Ardhana ini kecuali Dion.
Ardhana singgah di apartemen nya karen dekat dengan tempat club malam dan Ardhana sudah menghubungi Giani kalau ia pulang larut malam karena akan ada pertemuan dengan relasinya di club malam.
Dion pun sampai di apartemen Ardhana dan langsung masuk ke dalam tapi tidak melihat Ardhana di sekitar, Dion pun memutuskan naik ke kamar Ardhana di atas.
Ceklek.
Ardhana melihat ke arah pintu yang terbuka.
"Ar, mau berangkat sekarang? " Tanya Dion yang melihat Ardhana masih merebahkan diri di ranjang nya.
"Hmm" Ardhana pun beranjak dari ranjang dan bersiap memakai setelan jas nya lagi.
Mereka pun turun dari apartemen dan langsung masuk ke mobil.
Setelah beberapa menit Ardhana dan Dion sampai di club malam.
Ardhana berjalan masuk ke dalam, security yang menjaga di depan pun menunduk hormat pada kedatangan Ardhana. Pasalnya Ardhana tamu istimewa di club ini.
"Silahkan Pak Ardhana, anda sudah di tunggu di ruang VIP" Kata pelayan memberitahu Ardhana.
Ardhana dan Dion langsung menuju ruang VIP yang sudah di siapkan oleh Pak Reda untuk pertemuannya.
"Kalau bukan karena pekerjaan, aku tidak mau ketemu di sini ion" Kata Ardhana mengadu pada Dion.
Dion hanya mendengarkannya saja tanpa ikut menjawab.
Sampai di Ruang VIP, Mereka masuk ke dalam dan nampak lah Pak Reda duduk sambil meminum sampanye.
"Selamat malam Pak Ardhana dan Pak Dion, Terimakasih sudah menyetujui permintaan saya untuk bertemu di sini, silahkan duduk" Kata Pak Reda menyambut kedatangan Ardhana dan dion.
"Hemm, kalau bukan karena pekerjaan, tidak akan mau datang kesini " Ucap Ardhana datar .
"Baiklah Pak kita mulai saja" Kata Pak Reda.
Setelah 1 jam mereka membahas kerja samanya, Dion pun pamit pada Ardhana untuk pergi ke toilet dulu.
Tiba-tiba ada perempuan berpakaian sexy masuk keruangan VIP sambil membawa sampanye lagi.
Perempuan itu menuangkannya sampanye di gelas kecil dan memberikannya pada Ardhana dan perempuan itu duduk di samping Pak Reda.
"Perkenalkan Pak Ardhana ini anak saya Celine" Kata pak Reda memperkenalkan anaknya pada Ardhana.
Celine pun mengulurkan tangannya berkenalan dengan Ardhana dan Ardhana pun memyambut jabatan tangan Celine.
"Mari Pak kita bersulang" Kata Pak Reda sambil mengangkat gelasnya.
Untuk menghormati rekan relasinya ia pun ikut bersulang dan meminumnya. Ardhana pun menghabiskan sampanye di gelas kecil itu tanpa rasa curiga. Pasalnya sampanye itu sudah di campur dengan obat perangsang dosis tinggi.
Pak Reda dan Celine saling menatap dan tersenyum, karena rencananya berhasil.
Tanpa menunggu lama obat perangsang itu langsung bereaksi, Ardhana merasakan tubuhnya aneh dan sangat bergairah.
'****, mereka melakukan dengan cara yang licik ternyata' kata Ardhana dalam hati. Dan matanya menatap tajam pada Pak Reda dan Juga anaknya Celine.
"Pak Ardhana kenapa" Tanya Pak Reda basa basi.
Ardhana tidak menjawab pertanyaan Pak Reda karena tengah menahan hasratnya yang terus memuncak karena terlalu tingginya dosis. Melihat Ardhana duduk dengan gelisah Celine pun mendekat.
"Anda tidak apa-apa kan pak" Kata Celine sambil membelai wajah Ardhana yang kemerahan.
Ceklek
Dion pun masuk dan langsung melihat ke arah Ardhana yang terlihat sangat gelisah dan wajah yang memerah.
"Dion bawa aku pergi dari sini cepat" Teriak Ardhana ketika melihat Dion masuk.
Dion yang paham pun dengan kondisi Ardhana langsung membawanya keluar, ketika akan membuka pintu, Pak reda menghalangi nya.
"Kenapa harus pergi pak, Anak saya bisa membantu pak Ardhana" Kata Pak Reda tersenyum tanpa rasa bersalah.
Dengan sisa kewarasannya dan tenaga yang ada Ardhana pun memukul telak wajah Pak Reda dengan brutal.
Dion pun melerai keributan tersebut dan langsung membawanya keluar.