Umurnya baru saja sembilan belas tahun, tinggal satu semester lagi akan lulus dari kuliahnya, Stefanie di seret paksa dari asrama kampusnya.
Karena kakaknya melarikan diri, di hari pernikahannya, Stefanie terpaksa jadi pengantin pengganti, menggantikan kakaknya.
Stefanie mencoba berontak, tidak ingin menggantikan kakaknya, menikah dengan pria calon kakak ipar yang belum ia kenal.
Tapi, karena Ibunya mengatakan, hanya sebagai pengganti sementara saja, sebelum kakaknya kembali, Stefanie terpaksa setuju menikah dengan calon kakak Iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32.
Christopher membenamkan wajah Stefanie ke dadanya, mendekap tubuh mungil Stefanie dengan perasaan bahagia.
Satu kecupan ia daratkan ke atas kepala Stefanie, ia akan membuat ingatan Stefanie kembali lagi.
Kalau perlu, ia akan membawa Stefanie ke kampung Kakeknya, untuk mengingat momen masa kecil mereka dulu.
"Di mana dia, aku mau bicara!!"
Tiba-tiba terdengar suara berisik dari luar kamarnya, dan kemudian pintu kamarnya terbuka dengan sedikit kasar.
"Christopher!!" teriak seorang wanita memasuki kamar Christopher.
Christopher yang sedang mendekap Stefanie di atas pangkuannya, tidak berniat bergerak dari duduknya.
Stefanie terperanjat mendengar suara teriakan seorang wanita, yang sontak membuat dia mengangkat kepalanya dari dada Christopher.
Mata Stefanie terbelalak melihat seorang wanita lanjut usia, sekitar hampir enam puluhan, yang terlihat masih cantik, berdiri mematung melihat ke arah mereka dengan tatapan mata tidak berkedip.
"Mama!" panggil Christopher, yang masih memeluk Stefanie di atas pangkuannya.
"Bukankah kau ingin menceraikannya, kenapa sekarang kau peluk dia?" tanya wanita itu, yang tidak lain ternyata Ibu Christopher.
"Kenapa Mama tidak memberitahukan padaku, kalau Mama akan pulang?" tanya Christopher, tidak menjawab pertanyaan Ibunya.
"Kau memang plin-plan, kau katakan padaku ingin menceraikannya, sekarang sepertinya kau enggan untuk melepaskannya, bukankah kau sudah memiliki wanita yang kau sukai?" tanya Ibu Christopher, mereka saling tidak menjawab pertanyaan masing-masing.
"Aku salah, ternyata Stefanie yang selama ini ku cari, aku salah mengenali wanita itu, dia menipuku, karena aku tidak mengenali wajah gadis kecilku yang dulu!" akhirnya Christopher menjawab pertanyaan Ibunya.
Ibu Christopher mendekati sofa, dimana Christopher masih mendekap Stefanie dalam pangkuannya.
"Tante!" tanpa sadar Stefanie memanggil Ibu Christopher, karena melihat wajahnya, yang begitu mirip dengan wajah wanita di dalam foto jadulnya.
"Kau mengenaliku, nak?" tanya Ibu Christopher tercekat.
"Wajah anda sangat mirip dengan wajah wanita di dalam foto keluarga ku!" kata Stefanie, lalu melepaskan dirinya dari dekapan Christopher.
"Oh.. Nie, jangan panggil aku Tante, panggil aku Mama, sekarang kita sudah satu keluarga, kemarilah... menantuku!" Ibu Christopher mengulurkan tangannya.
Perlahan Stefanie turun dari pangkuan Christopher, lalu meraih tangan wanita tua itu.
Beatrice Elyana Howard menggenggam tangan Stefanie dengan erat, lalu menarik tubuh Stefanie masuk kedalam pelukannya.
"Nie, akhirnya kita bertemu juga, aku tidak salah mengenali keluarga tirimu, ternyata memang kau mereka sembunyikan!" ucap Beatrice memeluk Stefanie dengan erat.
Mendengar apa yang di ucapkan Ibunya, akhirnya Christopher pun menyadari satu hal lagi, kenapa selama ini ia begitu sulit menemukan Stefanie.
Keluarga tiri Stefanie berupaya, untuk menyembunyikan keberadaan Stefanie, sebagai keluarga mereka.
Beatrice melepaskan pelukannya, setelah ia puas memeluk Stefanie, dan memegang wajah Stefanie dalam ke dua telapak tangannya.
"Ternyata kau begitu cantik setelah dewasa, sewaktu kau masih kecil dulu, tubuhmu begitu kecil, tapi tenagamu sangat kuat, dapat memapah Christopher saat sekarat di bawah tebing itu!" ujar Beatrice tersenyum ramah menatap mata Stefanie.
"A.. aku lupa Tante, tidak mengingat pernah menolong kak Christopher!" kata Stefanie merasa bersalah, lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kenapa bisa begitu?" tanya Beatrice heran.
"Ma, Stefanie mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu, jadi dia tidak mengingat masa kecilnya!" sahut Christopher memberitahu Ibunya.
"Apa?! apa yang kau alami... coba ceritakan padaku, aku juga mau tahu.. karena mencari keberadaan mu sangat sulit sekali!" Beatrice menarik tangan Stefanie untuk duduk ke sofa.
Stefanie kemudian menceritakan kejadian, saat ia mengalami kecelakaan, dan setelah itu ia tinggal di asrama kampus, saat masuk ke Perguruan tinggi.
Beatrice begitu terharu mendengar cerita Stefanie, membuat ia kembali memeluk Stefanie dengan erat.
Dengan penuh sayang, Beatrice mengelus punggung Stefanie, dan menepuk-nepuk nya untuk memberikan tanggapannya.
"Sekarang kau telah memiliki keluarga baru, jangan lagi bersedih dan menangis diam-diam, oke?" Beatrice mengelus kepala Stefanie dengan sayang.
Stefanie hanya dapat mengangguk saja, ia tidak menyangka akhirnya memiliki seseorang yang perduli padanya.
Seorang Ibu yang memperhatikan nya, yang selama ini ia rindukan, dan kasih sayang seseorang yang mencintainya.
Ia tidak sendiri lagi, mulai saat ini dan kedepannya, ia akan memiki keluarganya sendiri.
Bersambung.....
othor jangan lama lama lah up nya 🤗