Mempunyai keluarga yang bahagia adalah impian kasih, wanita berumur 29 tahun itu hidup sederhana,jadi ibu rumah tangga yang mengurus anak dan suami.
Setiap wanita selalu memimpikan kehidupan rumah tangga yang bahagia.
Tapi apa yang terjadi jika harapan itu dipatahkan dengan sebuah penghianatan.
" Tega kamu mas, kamu gak mikir gimana perasaan aku dan anak - anak. Dimana otak kamu mas, kamu sudah menghancurkan semuanya mas." Ucap kasih sambil menangis.
Hati wanita mana yang tidak sakit,mengetahui laki - laki yang dicintainya berbuat curang di belakangnya.
" Aku udah gak ada rasa sama kamu." Jawab Raka dengan enteng.
Kehidupan pernikahan yang di bangun itu hancur sudah,apakah masih dapat diperbaiki ?
Mampukah kasih menerima,bertahan,memaafkan atau melepaskan?
Akankah ada seseorang yang datang menghapus luka itu dan menggantinya dengan kebahagian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rubi Sandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 "Ngidam donat"
Beberapa Minggu kemudian
Raka dan Kasih sedang duduk di sofa ruang keluarga mereka menyaksikan acara televisi sambil memakan donat yang diinginkan Kasih. Ya, Kasih menghubungi Raka tadi ketika dia masih di kantor, ibu hamil itu mengatakan lagi pengen makan donat. Mengetahui istrinya sedang mengidam Raka langsung menyanggupi permintaan sang istri. Raka juga tak mau ambil resiko kalau anaknya nanti lahir sering ngences lagi pula permintaan istrinya sangat mudah hanya menyuruhnya membeli donat itu saja, setelah berbadan dua Kasih memang sering memilih-milih makanan apalagi kadang beberapa makanan tidak bisa Kasih makan karena tidak suka dengan aromanya atau mual ketika melihat makanan tertentu. Memang di kehamilan istrinya yang kedua ini sangat berbeda ketika Kasih dulu mengandung Dara. Dulu ketika hamil Dara, Kasih mualnya tidak parah dan menyukai semua makanan berbeda dengan kehamilan Kasih yang sekarang yang lebih manja, sensitif dan Kasih mengalami morning sicknees yang termasuk parah serta pemilih kepada makanan dan ketika istrinya menginginkan makanan tertentu Raka akan berusaha memenuhi keinginannya sang istri.
Malam itu kedua insan manusia itu menikmati malam berdua dengan menonton drama Korea kesukaan sang istri atau lebih tepatnya hanya sang istri yang menikmati karena Raka hanya menemani sang istri untuk menyenangkan hati Kasih.
Sesekali Raka menyuap sang istri donat yang dibelinya tadi sore.
"Gimana enak gak donatnya sayang?" tanya Raka kepada sang istri yang sedang asyik dengan tontonannya.
"Enak mas, besok mas pulang kerja bawa donat ini lagi ya." jawab Kasih
"Ok, beres itu mah adinda. Apa adinda menginginkan yang lain? Kakanda siap mengabulkannya." tanya Raka
" ih.... mas Raka apaan sih gak usah gombal gak akan mempan." ujar Kasih
"Cieh... yang gak suka di gombalin, jadi istrinya mas sekarang sukanya apa ?" tanya Raka sambil mengusap rambut panjang Kasih.
"Istrinya mas sekarang sukanya di peluk sama mas, ya kan dedek." ucap Kasih sambil mengusap perutnya.
"Mama atau dedek bayi nih yang pengen di peluk ?" tanya Raka sambil mengeratkan pelukannya di tubuh sang istri.
"Dua-duanya dong papa." jawab Kasih
Indah bukan, tak selalu hal mewah yang bisa membuat pasangan kita bahagia, mungkin dengan perhatian kecil kita pasangan akan bahagia dan nyaman bersama kita. Hal-hal seperti ini memang selalu dilakukan Raka dan Kasih ketika putri mereka sudah tertidur mereka akan melakukan kegiatan yang akan membangun kemesraan diantara mereka.
Ketika Raka melihat kearah sang istri ternyata Kasih sudah tertidur bersandar di bahunya. Melihat itu Raka hanya tersenyum kemudian mematikan televisi dan menggendong istinya ke kamar mereka. Dibaringkannya sang istri dengan perlahan agar tidak membangunkannya kemudian dia ikut membaringkan badannya di samping Kasih, menarik selimut untuk menghangatkannya dan istri serta tak lupa ciuman di kening sebagai ucapan selamat tidur untuk sang istri, kemudian Raka memejamkan mata menyusul sang istri ke dunia mimpi.
Sinar mentari mulai masuk melalui celah gorden membuat Kasih merasa silau. Perlahan Kasih mulai membuka mata dan menatap ruangan kamarnya dan teringat kalau tadi malam dia dan suami sedang menonton di ruang keluarga tapi kenapa sekarang dia ada disini. Senyum manis di bibir Kasih, dia tau pasti suaminya yang memindahkannya ke tempat tidur, dilihatnya tangan Raka yang melingkar diperutnya, lelaki itu memeluk Kasih dengan begitu erat seolah mencari kehangatan di dalam tubuh sang istri.
Kasih kemudian melepaskan tangan sang suami dengan pelan supaya tidak membangunkannya, memulai aktivitasnya dengan mandi kemudian bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
setelah selesai berkutat di dapur Kasih pergi ke kamar putrinya. melihat putrinya yang sudah terbangun dan duduk di tempat tidurnya.
" Wah, anak mam sudah bangun rupanya ? ayo sayang kita mandi biar wangi terus siap-siap ke sekolah." ucap Kasih
" Ya mama" jawab Dara dengan mata yang masih mengantuk yang membuat siapa saya yang melihatnya akan tersenyum karena kelucuannya.
Sementara di kamar utama Raka baru saja terbangun dari tidurnya. dia meraba tempat tidur di sampingnya sudah tidak ada sang istri, dengan malas Raka melihat ke arah jam yang ada di dinding kamar mereka, ternyata sudah pukul 06: 20 biasanya jam segini istrinya sedang sibuk di dapur atau sibuk mengurus putri mereka.
Dengan malas dia melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Dara sudah siap dengan seragam sekolahnya, rambutnya di kuncir dua menambahkan kesan imut pada anak perempuan berusia 5 tahun itu, tak lupa bedak diwajahnya. Kasih menyuruh Dara menunggunya sambil menonton kartun kesukaannya sementara Kasih bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk membangunkan suaminya. Sesampainya di kamar ternyata tempat tidur mereka sudah kosong dan Kasih mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi yang berarti suaminya sedang mandi, lantas Kasih membereskan tempat tidur mereka membuka gorden dan jendela kamar membiarkan udara masuk dan tak lupa Kasih menyiapkan pakaian yang akan dipakai suaminya untuk berangkat bekerja. Ketika dia sedang memilih pakaian untuk suaminya terdengar suara pintu terbuka ternyata raka sudah selesai mandi. Raka tersenyum melihat istrinya yang sudah menyiapkan pakaiannya dan melihat kamar mereka sudah rapih.
Memang Raka tidak salah dalam memilih istri.
"Mas ini baju mas sudah aku siapkan, mas cepat ya bersiap-siap setelah selesai kita sarapan, aku ke dapur dulu siapin sarapan kita." Tutur Kasih
Raka langsung berjalan mendekat ke istrinya dan memeluknya.
" Iya sayang, tapi sebelum kamu pergi kamu cium mas dulu." ucap Raka.
Sebenarnya Kasih merasa mual mencium aroma tubuh suaminya, tapi karena takut membuat suaminya kecewa Kasih mencium Raka.Tapi itu tidak terjadi karena setelah Kasih mendekatkan bibirnya ke bibir sang suami dia mengalami mual dan langsung berlari ke kamar mandi.
Raka yang panik ikut mengekori sang istri,dan membantu memijat tengkuk Kasih yang sedang memuntahkan cairan bening di wastafel.
"Kamu kenapa sayang kok mual lagi? tanya Raka setelah Kasih selesai memuntahkan isi perutnya.
"Aku gak suka bau tubuh kamu mas." jawab Kasih
Raka hanya dapat menghebuskan napasnya dengan kasar, karena di kehamilan Kasih kali ini dia tidak bisa leluasa berdekatan dengan sang istri beda dengan kehamilan Kasih dulu yang selalu ingin menempel dengan Raka.
" Ya udah, kamu istirahat saja." ucap Raka
"Aku mau nyiapin sarapan kita mas, lagi pula udah enakan kok, mas gak usah khawatir." ucap Kasih
"Ya udah kalau gitu kamu hati-hati kalau ada apa-apa panggil mas." ucap Raka.
Kasih berjalan meninggalkan Kamar mereka sedangkan Raka melanjutkan kegiatannya memakai baju dan bersiap berangkat kerja.
la gini dong ceritanya GK tentang kekayaan yg kadang diluar nurul ,saking kebanyakan harta 👋👍
hadewww dasar kunyang😏